The Witcher
Disclamer: punya Masashi Kishimoto, ahli kubur hanya minjam.
Author: Ahli kubur
Genre: advanture, gore, mistery?
Pairing: Naruto x ...
A/n: jurus buatan sendiri, acak acakan namanya juga newbie
Didalam jalan yang sempit atau lebih tepatnya gang kecil ditengah distrik perdagangan berkumpul beberapa polisi dengan pakaian dinas mereka, dengan atasan biru dan bawahan hitam, mereka sedang mengamankan area tersebut. Didalam gang sempit tersebut terdapat beberapa orang berpakaian rapi, jas dan juga stelan khas pegawai kantor membuat mereka seperti orang penting.
"Komandan, sepertinya ini korban ke 5 dalam 2 minggu ini?... Ciri ciri dan juga barang bukti di sekitar TKP menunjukan hal tersebut komandan! " sesosok pria dengan setelan jas bewarna hitam berbisik kepada rekannya yang dia pangil komandan tersebut.
SRETTT
CPAKK
pemuda yang dipangil komandan tersebut segera memakai sarung tangan steril guna mengecek mayat yang ada di depan matanya.
" Utakata-san... Sepertinya kali ini akan menyenangkan!" pemuda berambut perak yang dikuncir tersebut, tersenyum ke arah mayat yang sudah tak lengkap bagian tubuhnya itu
"Lagi pula... Orang semacam ini memang pantas mati kan... Utakata-san!"
Sosok yang dipangil Utakata tersebut hanya menghela nafas lelah menangapi pemuda yang bersetatus sebagai komandanya tersebut
"Dengar Naruto... Jangan biarkan emosi menguasai logikamu, walaupun memang si anjing sialan ini pantas mati! " Utakata walau dengan nada datar namun disetiap perkataanya penuh dengan emosi yang meluap luap
"Kau berbicara tentang pengendalian emosi, namun kau pun juga sangat membenci orang ini... Utakata-san! "
Tap
Tap
Tap
Suara orang berlari yang mendekat membuat ke dua orang tersebut mengalihkan atensi mereka ke pada sosok tersebut
"Pak! Lapor! Ini data data korban yang anda minta pak! " seseorang polisi dengan seragam lengkap menyerahkan amplop dengan tulisan TOP SCREAT tersebut kepada Utakata, Utakata yang sudah tau apa isi amplop tersebut hanya mengeryitkan dahinya tanda mengiyakan perkataan polisi tersebut
"Terimakasih... Kau boleh kembali! " sosok pemuda bernama Naruto tersebut memberi perintah kepada polisi itu untuk kembali ke posnya.
NAMA : LUMINANCE SIRYUU
PANGILAN : SILVER BULLET, SHIRO SATAN
UMUR : 30
KELUARGA : TIDAK TERDAFTAR
KEJAHATAN : PENYELUDUPAN SENJATA, PENYELUDUPAN GRIMORY GELAP, MEMBUNUH SETIAP ORANG YANG DIA TEMUI (PSIKOPAT)
Naruto hanya dapat memijat pelipisnya yang sedikit berdenyut karena memikirkan kasus yang sedang dia tangani saat ini.
"Hahhh... Utakata-san kita kesampingkan masalah pribadi kita dengan mayat bodoh ini, sekarang kita fokus pada kasus ini! " sekali lagi ditatapnya mayat orang yang bernama luminance tersebut kalau kalau ada yang terlewat dari pandangan nya
"Komandan... Apa kita harus memangil semua angota yang ada untuk menuntaskan kasus ini!? " Utakata mencoba memberi solusi kepada komandan muda didepanya tersebut, namun bukan jawaban yang dia dapatkan melainkan suara kekehan tawa Naruto sekarang yang dia dengar
"Kheh... Kau bilang 'semua' itu seperti angota kita sangat banyak saja! Kita hanya berlima Utakata-san! " Utakata yang mendapat jawaban seperti itu hanya bisa tersenyum kikuk menangapinya, memang benar angota mereka hanya lima orang saja namun kelima orang ini tidak bisa diremehkan begitu saja.
"Lihat ini Utakata-san! " Naruto memperlihatkan gigi taring yang baru dia ambil disebelah mayat tersebut
"Apa ini mengingatkanmu akan suatu hal? " pandangan Naruto yang sedari tadi memperhatikan taring tersebut kini beralih menatap Utakata dengan intens
"Hubungi markas! Dan jangan lupa hubungi tiga orang bodoh yang lainya!" Seketika angin berhembus menerpa rambut dan juga jas yang dipakai oleh Naruto menimbulkan sensasi mencekam disana
"Hai' komandan! "
Distrik timur, begitu mereka menyebutnya.sebuah Distrik yang dihuni oleh berbagi mahluk hidup, bukan hanya manusia atau hewan, namun semuanya ada disini. Jika kalian mengetahui iblis, monster dan juga siluman hanya dari bacaan atau mangga, disini mereka benar benar ada. Entah sejak kapan mereka ada disini namun bukan itu saja keganjilan yang ada disini manusiapun memiliki hal luar biasa untuk dibagikan.sihir, jika kalian berfikir itu hanya dongeng sebelum tidur maka kalian tidak akan pernah tau dunia ini begitu luas!
semua manusia di sini bisa mengunakan sihir asalkan mereka sudah cukup umur, tapi ada beberapa pengecualian. Kadang kala manusia sanggat berbakat dan semenjak lahir mereka bisa mengunakan sihir, itu hanya beberapa saja!
KANTOR POLISI
Beberapa orang dilahirkan dengan tingkatan sihir yang berbeda dari yang lainya jika dikur dari skala angka, angka 1 adalah banyak nya mana yang ada dalam tubuh dan itu adalah tingkatan terendah dari mana, entah siapa yang mempunyai tingkatan seperti itu. Lalu mana sendiri adalah energi spritual dari dalam diri untuk menghasilkan sihir, semakin tinggi tingkatan mana mu maka akan semakin mudah pula dirimu melakukan sihir, lagi pula tingkatan mana dapat dilatih dengan seiring waktu.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah mengema disepanjang lorong kepolisian, sesosok pria dengan jas putih berjalan gagah membelah keramaian di kantor polisi siang itu
"Apa benar yang kau katakan?, Bahwa Naruto dan timnya telah mengidentifikasi pelaku dari 5 penyerangan terakhir? Dan pelakunya adalah mahluk itu!? " pria dengan jas putih tersebut bertanya kepada seorang wanita disampingnya yang sedang memegang buku catatan
"Benar sekali Kakashi-san... Tim tersebut telah menemukan bukti yang sanggat kuat untuk mendukung hipotesisnya... Kakashi-san" wanita tersebut menjelaskan kepada sang bos yang ada disampingnya tersebut
"Lalu apa buktinya? "
"Gigi taring sepanjang lima sentimeter ditemukan di TKP dan juga... Leher dan beberapa anggota tubuh korban diserang dengan ganas Kakashi-san"
Kedua orang tersebut terus berjalan menuju ke kantor untuk menindak lanjuti laporan yang baru diterima tersebut.
Pria bernama Kakashi tersebut menoleh kebelakang dan menatap asistenya dengan mata nya yang sehitam malam
"Kabarkan ke semua tim... Waspadalah, jangan sampai mati konyol! "
"Hai' "
DI KEDAI RAMEN
Suara sumpit yang menari diatas tepung nan kenyal dan kuah kaldu yang membuat setiap hidung yang menciumnya akan menjadi lapar seketika... Itulah ramen. Dengan toping beraneka ragam seperti semangkuk surga yang dibuat khusus untukmu, ya hanya untukmu seorang.
"Paman! Tambah satu mangkuk lagi! Dengan extra menma! " suara berisik berasal dari salah satu meja disudut kedai ramen tersebut, remaja berambut hitam spiky lah pelakunya
"Yare yare... Kau terlalu berisik Menma, mendoukusai! " pemuda berambut nanas dengan tampang malas nampak menguap setelah dia sempat menatap tajam kearah remaja bernama Menma tadi
"Hihi... "
Dan setelah ramen pesanan Menma datang, dia kembali memakan hidangan tersebut dengan rakusnya, seperti dia tidak pernah makan saja.
Drtttt
Drttttt
Drrttttt
Suara mengangu di sampingnya membuat pemuda berambut nanas tersebut mengalihkan atensinya ke hal tersebut, handphone yang bergetar tersebut diangkatnya
"Moshi moshi... Ada apa Utakata-san! " pemuda tersebut menegang seketika, sesaat setelah mendengar perkataan di seberang sana
"Hai' arigatou! Hai'... Kami akan berusaha! " setelah menutup telpon tersebut pemuda tersebut memijat keningnya yang sedikit nyeri akibat perkataan orang diseberang sana
"Ada apa... Shikamaru-san? Apa ada hal yang gawat? "
Menma yang sedang asik makan pun harus menghentikan kegiatannya untuk mendengarkan apa yang sebenernya terjadi
"Kalian berdua dengarkan...komandan sudah tahu siapa pelaku pembantaian akhir akhir ini, jadi dia memberitau untuk kita berkumpul dan menyelesaikan kasus ini! " Shikamaru dengan wajah yang serius menjelaskan semua hal yang dia dengar dari Utakata, dia sangat shock bahwa opininya selama ini terbukti benar
'Sialan! Kenapa harus mahkluk merepotkan seperti mereka! ' walau didalam pikiranya sedang dilanda gelisah namun Shikamaru tetap bisa mengontrol dirinya didepan mereka berdua.
"Hahhh... Aku kira apa! Nii-san terlalu melebih lebihkan. Kita ini kuat! mahluk apapun dapat kita kalahkan hahaha! " tawa dari Menma membuat Shikamaru naik pitam,
'Bocah ini tidak tahu apa yang sedang dia hadapi! '
"Diam bodoh! Sekuat apapun dirimu jangan terlalu arogan! Musuh kita saat ini bukanlah seperti keroco yang kita hadapi selama ini! Musuh kita kali ini adalah... "
Drttt
Drttt
Drtt
Suara getaran handphone membuat Shikamaru mengalihkan pandanganya ke asal suara dan segera mengangkat telpon tersebut.
"Moshi moshi... Aku sudah diberitau nona sekertaris!... Baiklah baiklah... Ya sampai jumpa! " satu satunya wanita yang ada disana melihat Shikamaru sedang banyak pikiran, dia dengan sigap menepuk pungung Shikamaru dengan pelan
"Jangan kawatir... Kita pasti bisa! " Shikamaru hanya bisa tersenyum kecil menangapi perkataan wanita disampingnya tersebut
'Kheh... Sialan mana yang mau mencari gara gara dengan kami. Tapi kalo kita berlima bersama kita pasti bisa! '
Tak
Tak
Tak
Suara benda tumpul yang dipukulkan di jalanan membuat nada yang ambigu antara mana yang baik dan mana buruk, namun untuk mereka ini adalah semua hal yang mudah
"Diam disana sialan! "
teriak sesosok pria dengan stelan jas lengkap mengunakan topi koboi
"Putin van tepes! " suara yang begitu pelan namun penuh dengan tekanan di setiap perkataanya membuat setiap orang yang mendengarnya engan mencari masalah dengan orang ini.
"Maaf tuan, bisakah saya lewat. Saya hanya orang buta saya tidak mengenal sosok yang anda katakan tadi! " dengan senyuman sosok pria buta tersebut menjawab perkataan orang berjas tadi
"Persetan! Semuanya bunuh orang itu bawa kepalanya ke kantor! " orang tersebut memberi perintah kepada semua anak buahnya
"Yare yare... Kalau sekarang sampai tertangkap bisa gawat rencana kami! "
Dengan sekali hentakan tongkatnya, orang orang yang melompat kearahnya pun berhenti diudara
"Baiklah tuan tuan... Mari kita menari! "
TBC
Info karakter:
Naruto: umur 25,berambut putih, berbadan seperti di canon
Menma: umur 19,berambut hitam spike, seperti di canon posturnya
Shikamaru : umur 25, fisik seperti di canon
Kakashi: umur 35,seprti di canon namun tidak memakai masker
Utakata: umur 30, rambut coklat yang jatuh menutupi sebagian wajahnya, postur yang sama dengan canon
Udah itu saja
