Rider and Passenger
Disclaimer Mobile Legends Bang Bang(c) Moonton
Liburan musim panas akan segera dimulai dan dalam 5 detik lagi aku akan segera keluar dari kelas ini. 1, 2, 3, 4, 5 TTTRRRIIINNNGGG...
"Baiklah anak – anak jangan lupa PR musim panas kalian dikerjakan dan selamat menjalani liburan musim panas!" kata pak guru.
"Baik Pak." Dijawab oleh semua se-isi kelas, tiba – tiba.
"HEI RON!". Namanya Rony kelas 2 SMA. "Apaan sih ngagetin aja!" jawab Rony dengan kesal.
"Hehe... maaf – maaf, liburan nanti ikut aku ya" ajaknya sambil garuk – garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Maaf, Jim nggak bisa, aku sudah janji ke pamanku kalau aku akan menghabiskan liburan bersama dia, karena ada yang ingin ditunjukan! Maaf ya!" Tolak Rony ke Jimmy.
"Yah... nggak seru donk kalau cuma 5 orang, kau tahu kan kalau kurang 1 saja di kelompok kita jadi nggak seru! Batalin aja itu bisa kapan – kapan!" Bujuknya.
tapi aku tetap nolak "Sekali lagi maaf Jim nggak bisa, katanya ini hanya bisaku lihat satu sama lain.".
lalu Jimmy putus asa "Ya udahlah kalau gitu, nggak papa.", lalu Rony pergi dari kelas.
Rony tinggal dengan pamannya, Ibunya Meninggal saat Rony umur 5 tahun, ayahnya meninggal saat usia Rony 8 tahun saat itu ayahnya terkena kanker angkut. Rony tinggal bersama pamannya walaupun selalu ditinggal kerja tapi Rony bisa mmengurus dirinya sendiri.
Di depan gerbang sekolah Rony sudah dijemput oleh pamannya dengan mobil, lalu bergegas pergi menuju ke Kota Eruditio yang dijadikan Ibukota Land of Dawn sejak 218 tahun lalu. Perjalanan ke Kota Eruditio membutuhkan waktu 1 jam disana Rony melihat bangunan – bangunan besar. Mereka memasuki sebuah gedung besar yang mempunyai halam yang luas dan air mancur di depannya dan berhenti di depan pintu gedung itu dimana sudah ada para pelayan yang sudah menunggu di depan pintu, mereka turun dan mobil nya diparkirkan oleh salah satu pelayan, dan mereka masuk secara bersamaan.
"Bagaimana pendapatmu Ron?" Tanya pamannya,.
Rony melihat – lihat sekitarnya "Ini rumah paman?" tanya Rony.
"Sebenarnya rumah paman yang kamu tempati itu milik ayah mu yang sementara kupengang, tapi kerena kamu sudah besar aku akan memberikannya kepadamu." Kata pamannya, Rony tidak merespon karena masih terfokus dengan gedung pamannya. Lalu paman Rony mengajaknya menuju kamarnya yaitu di lantai dua.
"Baiklah ini kamarmu semoga kamu suka!" Kata pamannya. Rony masuk kekamar yang ditunjukan oleh pamannya, saat Rony melihat kamar itu di takjub dengan kamarnya.
"Waaw... ini lebih dari sekedar bagus." Kata Rony.
"Syukurlah kalau kamu senang, karena kamu satu – satunya keponakan paman." Paman Rony masih lajang padahal umurnya sudah 42 tahun. "Sekarang kamu istirahat, kamu pasti lelah saat di sekolah kan." Kata pamannya dan Rony hanya menjawab dengan angukan, setelah itu pamannya menutup pintu dan pergi. Rony melepas atasan seragamnya dan berbaring sebentar di tempat tidur yang empuk melihat – melihat sekitar, saat Rony melihat jam dimana waktu menunjukkan sudah pukul 17.28, Rony segera membersihkan badan dan mengganti pakaiannya.
Saat makan malam Rony dan pamannya saling berbicara satu sama lain dan tentu saja sambil menghabiskan makan. Setelah makan malam Rony menuju ke garasi untuk melihat apa saja kendaraan yang dimiliki pamannya. Disana ada 3 mobil dan 2 motor, dia berniat untuk mengendarai motor berwarna biru disamping motor hitam. "Kamu mau mengendarainya!" Tiba – tiba pamannya ada dibelakangnya mengagetkannya.
"Pakailah aku tahu kalau kamu belum pernah mengendarai motor." Ejek pamannya.
"Paman terlalu meremehkanku, aku sudah punya SIM dengan motor ayahku tentu aku bisa." Jawab Rony.
"Kalau begitu (sambil mengambil kunci di sampingnya lalu melemparkannya) gunakanlah, nggak usah sungkan." Dijawab oleh Rony dengan anggukan. Rony menyalakan motor itu dan keluar menuju kota, Rony sangat senang dengan hal itu. Malam hari dengan mengendarai motor memang sangat mengasyikkan baginya, sampai dia melihat taman kota dan memarkirkannya di parkiran taman.
Di taman sangatlah indah banyak sekali bunga – bunga dan beberapa lentera terpasang rapi di jalan taman. Lalu dia melihat seorang gadis sendiri di salah satu bangku taman, Rony berniat untuk menghampirinya. "Hallo" sapa Rony.
"Halo" dijawab oleh gadis itu.
"Sendiri atau nunggu seseorang?" tanya Rony.
"Sendiri saja sudah kebiasaan, hilangin rasa lelah."
"Boleh duduk?" Tawar Rony
"Boleh." Rony duduk disampingnnya agak dekat, dia melihat gadis itu biasa saja rambut hitam lurus panjang, sweater tebal dengan lengan panjang warna merah muda celana jin panjang, dengan sepatu putih.
Rony mengulurkan tangannya "Kenalkan namaku Rony." Memperkenalkan dirinya.
Disalami oleh gadis itu "Namaku Rima."
"Rima, malam – malam begini nggak dicari ayah ibu?" Rony mulai percakapan.
"Nggak ini sudah kebiasaan." Jawab Rima
"Nggak takut ya?"
"Kenapa harus takut, disini banyak orang jarang disini ada kejahatan." Rony hanya mengangguk
"Kalau dirimu apa yang Rony lakukan disini, aku juga tidak pernah lihat Rony sama sekali?" Gantian Rima bertanya.
"Ya... aku juga baru datang, asalku bukan disini aku di luar kota. Disini juma jalan – jalan berhenti disini melihat Rima sendiri, ya kasihan kan perempuan kok sendiri biasanya kan dengan teman – temannya." Rony menjelaskannya panjang lebar. "Apa Rima nggak punya teman?" terus Rony.
"Teman..." jawab Rima lalu diam.
"Eh... nggak perlu dijawab kok!" cetus Rony.
"Nggak papa, sebenarnya aku punya, tapi karena aku selalu di rumah. Orang tuaku tidak memperbolehkanku keluar rumah, kalau boleh sih... hanya sejauh sampai taman ini saja." Jelas Rima. "Maaf Ron aku harus pulang. Terima kasih karena sudah menemaniku dan ngobrol bareng." Terus Rima.
"Iya sama – sama." Jawab Rony. Rony hanya melihat Rima pergi dan menghilang, setelah itu Rony menuju motornya dan segera pulang kerumah paman.
Saat dirumah paman dirumah paman Rony memarkirkannya di garasi dan langsung ke kamar dan berbaring di tempat tidurnya.
"Bagaimana motornya?" Tanya pamannya secara tiba – tiba.
Rony pun terkejut "Bisakah paman tidak mengagetkanku lagi."
"Iya – iya paman tidak akan mengulangi lagi. Paman boleh masuk."
"Kenapa paman harus bertanya."
"Baiklah. Ada sesuatu yang paman tujukkan kepadamu."
"Apa itu?" Rony penasaran. Pamannya mengeluarkan kotak kecil dan menekan suatu tombol di salah satu sisi kotak itu dan. SWING muncul hologram yang menunjukkan suatu benda seperti jam.
"Ini jam tangan paman, kenapa paman menunjukannya kepadaku?"
"Sebentar paman belum jelasin deatailnya. Iya ini memang jam tangan, tapi bukan jam tangan biasa." Jelas paman.
"Maksudnya bukan jam tangan biasa?" Heran Rony.
"Apa kamu pernah baca sejarah tanah kita ini?" tanya paman.
"Iya sudah." Jawab Rony.
"Jika sudah kamu pasti kenal tokoh – tokohnya kan?" Tanya pamannya lagi.
"Iya sudah, Ada Tigreal, Alucard, Kimmy dan beberapa pahlawan kebenaran untuk sisi Moniyan, disisi lain ada Dark Abyys dimana ada Leomord, Vexana, Thamuz dan beberapa pahlawan jahat lain. Sebenarnya ada satu lagi yaitu Lunox dimana pahlawan yang berada di sisi netral." Jawab panjang lebar Rony
"Benar sekali, itu lah kegunaan alat ini, dimana saat diaktifkan orang yang mempunyai jam tangan tersebut akan berubah menjadi salah satu pahlawn tersebut." Jelas paman.
"Lalu apa namanya?" Tanya Rony.
"Namanya adalah... Vetcher" Jawab paman.
TBC
Awal cerita ini masih memperkenalakan beberapa tokoh, karena tokoh utamanya disini adalah OCC. Bukan asli dari mobile legends.
Kalau ada kritik dan saran dipersilahkan!
SEKIAN DAN TERIMA KASIH.
