"Bu, sini aku bantu" Luhan berniat membantu ibu panti yang sudah tua namun pekerja keras
"Baiklah, ini nak" Ibu panti yang bernama Hyomin merasa sangat senang karena memiliki anak yang baik seperti Luhan
"Aku juga Bu" Baekhyun selalu tidak mau kalah dari Luhan sehingga dirinya selalu mengekor kemanapun Luhan pergi
"Ini nak" Ibu panti sangat tahu jika Luhan dan Baekhyun adalah sahabat dari kecil hingga saat ini yang sudah menginjak umur delapan tahun
Luhan meletakkan makanan tersebut diatas karpet untuk makan bersama dengan semua anak panti dan Baekhyun juga meletakkan makan tersebut tepat disamping punya Luhan.
"Baiklah, sebelum kita makan mari berdoa. Berdoa dimulai" Luhan memimpin doa untuk kali ini sedangkan yang lain mengikuti karena mereka sangat salut dengan kemampuan Luhan yang sudah senior dan bisa menjaga yang lain
Setelah semuanya makan, Hyomin menahan semua anak panti untuk memberikan pengumuman penting hari ini.
"Anak - anak, nanti siang akan ada tamu datang dari kota sehingga kalian harus bersikap sopan pada mereka, mengerti?" Hyomin percaya pada anak panti yang baik hati namun dirinya sebagai kepala panti harus juga tegas
"Mengerti Bu" semuanya kompak menjawab pertanyaan Ibu panti termasuk Luhan dan Baekhyun
"Ayo, diangkat piring masing - masing" Luhan menyuruh anak panti masing - masing mengangkat piring kotornya kedapur untuk dicuci
"Lu, biarkan aku mencuci kali ini" Baekhyun mengajukan dirinya untuk mencuci kali ini karena itu merupakan pekerjaan mereka berdua dipanti tersebut dan yang lainnya masih sangat kecil untuk melakukan hal tersebut
"Hm, baiklah" Luhan tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut
Baekhyun mencuci dengan santainya didapur sedangkan Luhan menemui Hyomin Ibu panti untuk membantu sang ibu bersih - bersih karena akan ada tamu yang datang.
"Bu, sini aku bantu" Luhan mengambil ahli untuk menyapu halaman panti asuhan yang tidak terlalu kotor namun kegiatan rutin mereka tetap dilaksanakan
Luhan menyapu sambil bersenandung riang dan tiba - tiba mendengar suara yang sangat menggangu kegiatannya.
"Hiks... Eomma... Hiks..." seorang anak kecil bernama Taeyong menangis didepan teras dengan kencang
Luhan mendekati Taeyong dan memeluknya erat dari belakang untuk memberikan ketenangan pada anak tersebut.
"Sudahlah Taeyong, jangan menangis lagi nanti kamu jadi jelek" Luhan mengatakannya sambil tersenyum
"Hiks... Taeyong rindu pada Eomma Noona" Taeyong membalas pelukan Luhan dan mengadu pada Noona kesayangannya
"Shh... Taeyong sudah bersama kami disini, jadi kami adalah keluarga baru Taeyong" Luhan dan yang lainnya juga merasa sama kehilangan orang tua karena mereka dicampakkan semenjak kecil dan bahkan mereka semua tidak mengenal orang tua kandung mereka
"Hm..." Taeyong mengerti dengan perkataan Noona-nya
"Ingat Taeyong, keluargamu adalah orang yang menyayangimu bukan yang mencampakkanmu" kata - kata yang diucapkan Luhan memang kasar namun kata - kata tersebut sangat benar karena jika orang tua kandung mereka peduli, mereka tidak akan berada dipanti asuhan yang dikelola oleh Ibu Hyomin
"Hm, Taeyong mengerti Noona" Taeyong senang memiliki Noona yang hebat seperti Luhan Noona
"Bagus, sekarang Nona mau kembali bekerja" Luhan senang karena akhirnya Taeyong mengerti tentang keluarga dan tujuannya ingin melanjutkan pekerjaan yang tertunda
"Noona~" Taeyong memanggil Luhan yang baru saja melepaskan pelukannya
"Ada apa Taeyongie~?" Luhan gemas karena Taeyong sangat tampan dan imut
"Hm... Bolehkan Taeyong membantu Noona bekerja" Luhan berpikir pekerjaan apa yang bisa dikerjakan adiknya tersebut
"Boleh, Taeyong bantu Noona melap meja saja ya" Luhan tidak mungkin menyuruh Taeyong menyapu karena sudah bisa dipastikan bahwa Taeyong tidak akan bersih menyapu lantai
"Yeah, baiklah" Taeyong senang karena setidaknya dirinya bisa membantu walaupun hanya hal kecil
"Sudah, ayo bekerja Taeyong" Luhan dan Taeyong masuk kedalam panti dan memulai kegiatan bersih - bersih yang memakan waktu lima belas menit
..
..
..
"Eomma, kenapa Sehun harus ikut dengan Eomma" Sehun merajuk karena dirinya dipaksa ikut dengan sang Eomma yang ingin mengunjungi sebuah panti asuhan
"Sehun, kau harus melihat banyak anak yang kekurangan kasih sayang dan kebutuhan. Jadi belajar lah untuk menghargai semua pemberian dari Eomma dan Appa" Eomma Sehun ingin anaknya belajar dari anak panti asuhan untuk menghargai hidup dengan kebutuhan seadanya saja
"Isk..." Sehun tidak terima karena dirinya sangat malas berhubungan dengan orang miskin
"Tidak boleh begitu, dam Eomma peringatkan kalau Sehun tidak boleh berbuat kasar dan berbicara kasar pada mereka atau semua fasilitas dan mainan Sehun akan Eomma cabut dan buang" Eomma Sehun takut anaknya berbuat kasar pada anak panti yang hatinya sangat rapuh
"Yayaya..." Sehun kesal karena jika dirinya salah bicara maka semuanya akan dibuang
"Sudah, ayo kita pergi sekarang" Eomma Sehun membawa putra keduanya memasuki mobil untuk menuju panti asuhan sesuai dengan jadwal yang sudah disusun
Selama diperjalanan Sehun hanya memasang wajah tidak bersahabatnya sedangkan sang Eomma tidak peduli karena dia ingin anaknya berubah dan lebih menghargai hidupnya. Sesampainya dipanti tersebut, Eomma Sehun keluar dibantu dengan beberapa pembantunya untuk membawa barang - barang yang akan didonasikan untuk panti tersebut.
"Anyeong Hashimnikka" semua anak panti menyambut kedatangan tamu mereka dan Eomma Sehun tersenyum karena sambutan hangat tersebut
"Anyeong" Eomma Sehun menyapa ramah sedangkan Sehun dipelukan sang Eomma hanya memasang wajah datar karena sangat tidak menyukai tempat tersebut
"Sehun, sapa mereka" Eomma Sehun menyuruh anaknya untuk menyapa teman - teman yang ada dipanti tersebut
"Anyeong Haseyo" Sehun menyapa anak - anak panti dengan wajah super duper datarnya karena dirinya sangat terpaksa unuk menyapa anak - anak jelek tersebut
"Eoh~ ada teman baru" Baekhyun senang karena mendapatkan teman seusia mereka
"Iya" Eomma Sehun senang karena anak - anak panti mau berteman dengan putranya dan menurunkan sang putra untuk lebih banyak berteman dengan anak - anak tersebut
"Ayo kita mulai acaranya" Eomma Sehun membawa anaknya serta anak - anak panti kedalam untuk memulai acaranya
Setelah sampai di aula panti, Eomma Sehun selaku pendonatur untuk panti asuhan tersebut mengambil ahli untuk menjadi mc untuk acara tersebut.
"Puji syukur kepada Tuhan karena berkatnya kita dapat berkumpul ditempat ini, dan sekarang mari kita mulai acaranya"
"Baiklah, untuk pertama - tama mari saksikan penampilan dari anak - anak panti" tepuk tangan menggema untuk mengawali lagu yang akan dinyanyikan oleh anak - anak panti
"WOW WOW
WOW WOW
WOW WOW""Kono kawarihateta
Daichi no kuuhaku ni
Kotoba wo ushinatte
Tachitsukushite ita
Nani kara saki ni
Te wo tsukereba ii?
Zetsubou no naka ni
Jikari wo sagasu"
"Di muka bumi yang hampa
Dan telah berubah ini
Kehilangan semua kata
Hanya berdiri dan diam
Darimanakah aku
Sebaiknya memulainya
Dalam keputusasaan
Ku mencari cahya"
"Dokoka ni
Kami ga iru nara
Mou ichido
Atarashii sekai wo
Kono chi ni hirakasete kure"
"Oh.. Tuhan yang ada
Di suatu tempat
Sekali lagi
Aku mohon bentangkanlah
Dunia yang baru di Bumi ini""Soredemo mirai e
Kaze wa fuite iru
Hoho ni kanjiru
Inochi no ibuki
Soredemo watashi wa
Tsuyoku ikite yuku
Saa tatta hitotsu
RENGA wo tsumu koto kara hajimeyou ka?"
"Tetapi ke masa depan
Angin pun sedang berhembus
Dan terasa di pipi
Pertanda kehidupan
Meskipun begitu aku
Terus hidup dengan kuat
Yang dari menyusun
Sebuah batu bata ini pun, dimulai sajakah?""Kioku no kizuguchi wa
Kasabuta ni natte
Itami no naka ni
Yasashisa wo umunda
Dare kara saki ni
Dakishimereba ii?
Nukumori no naka de
Yume wo katarou"
"Luka dari ingatan akan
Menjadi bekas luka
Di dalam kesakitan
Akan terlahir kebaikan
Siapa yang sebaiknya
Kupeluk terlebih dulu
Dalam kehangatan
Kita bicarakan mimpi""Afureta
Namida no bun dake
Nanika wo
Seowasete hoshii yo
Boukansha ni wa naranai"
"Ya, sejumlah
Air mata tercurah
Kuingin kau
Membagi beban padaku
Diriku tak akan berdiam diri"
"Soredemo mirai e
Ai wa tsudzuiteru
Hito to hito to ga
Motomeatte iru
Soredemo watashi wa
Ippo arukidasu
Soko ni wasurerareta
Kibou wo hirotte
Hajimeyou ka?"
"Tetapi ke masa depan
Cinta kan terus berlanjut
Sesama manusia pun
Pasti saling berharap
Meskipun begitu aku
Mulai melaju selangkah
Dengan mengambil harapan
Yang terlupakan disana
Dimulai sajakah?""Soredemo mirai e
Kaze wa fuite iru
Hitomi tojireba
Kanjiru hazu sa
Tashika ni mirai e
Kaze wa fuite iru
Subete ushinatte
Tohou ni kurete mo
Tashika ni watashi wa
Koko ni sonzai suru
Mae wo fusaideru
Gareki wo dokashite
Ima wo ikiru"
"Tetapi ke masa depan
Angin pun sedang berhembus
Jika pejamkan mata
Pasti akan terasa
Memang ke masa depan lah
Angin pun sedang berhembus
Maupun kehilangan
Semua dan kebingungan
Yang pasti adalah aku
Berada di tempat ini
Singkirkan semua puing
Yang halangi jalan kita
Hidup momen ini""Moshimo kaze ga
Yande shimatte mo
Kaze ga kieta
Sekai wa nainda
Donna toki mo
Kokyuu wo shiteru you ni
Kyou to iu hi ga
Sou tsurai ichinichi demo..."
"Jikalau angin pun
Tidak lagi berhembus
Tak ada dunia
Dimana angin menghilang
Di saat apapun
Bagaikan sedang terus bernafas
Walau hari ini
Jadi hari yang berat sekalipun...""Dekiru koto wo
Hajimeyou ka?""Hal yang kita bisa
Dimulai sajakah?"
Semuanya bertepuk tangan karena tidak menyangka jika anak - anak seperti mereka memiliki suara yang powerful serta dance yang enerjik sesuai dengan lagu yang dibawakan.
"Kalian sangat bagus" Eomma Sehun bertepuk tangan paling kuat dan merasa sedih karena lagu tersebut merupakan lagu perjuangan seperti kehidupan anak - anak panti tersebut
"Gamsahamnida" semua anak panti kompak mengucapkan terima kasih atas pujian tersebut
"Lagu tersebut merupakan lagu perjuangan untuk hidup didunia baru dan kalian juga harus seperti makna lagu tersebut. Kalian harus kuat dalam kondisi apapun dan seberat apapun kalian tidak boleh menyerah. Hidup kita bisa saja rusak namun jika kita masih bisa memperbaikinya maka semuanya akan sesuai dengan impian kita" Eomma Sehun memberikan semangat kepada anak - anak panti untuk tetap hidup dengan kuat karena masa lalu hanyalah masa lalu yang tidak perlu diingat dan fokus lah pada masa depan yang akan menanti kita semua
"Hm" semua anak setuju dengan perkataan Ahjumma tersebut
"Sekarang, mari kita makan bersama" Eomma Sehun dan yang lainnya membantu membagikan makanan untuk makan siang bersama anak panti
"Selamat makan" anak panti tetap lah yang paling kompak untuk mengungkapkan sesuatu
"Selamat makan" Eomma Sehun senang karena anak - anak panti tersebut sangat baik dan ramah sedangkan Sehun makan disampingnya
"Sehun duduk dengan mereka ya" Eomma Sehun membujuk anaknya untuk makan bersama anak - anak panti yang lainnya
"Hm" Sehun menganggguk terpaksa karena jika tidak sudah bisa dipastikan bahwa semua mainannya tidak akan dibelikan yang edisi terbaru
Sehun berjalan mendekati anak panti yang mungkin memiliki umur sama denganya, dan dirinya terpana dengan kecantikan yang dimiliki orang tersebut.
"Bisakah aku duduk disini nona?" Sehun bertanya untuk lebih ramah dan mencoba memanggil orang didepannya dengan sebutan nona
"Bisa, aku Luhan aku berumur delapan tahun" Luhan mempersilahkan anak tamunya untuk duduk disampingnya sambil memperkenalkan dirinya
"Aku Sehun, aku juga berumur delapan tahun" Sehun merasa nyaman berbicara dengan Luhan yang namanya baru saja diketahuinya sehingga melunturkan sifat dingin yang dibangunnya semenjak sebelum datang ke panti
"Senang berkenalan dengamu Sehun" Luhan senang karena mendapatkan teman baru
"Hm" Sehun mengangguk dan tersenyum tulus pada Luhan secara tiba - tiba
Setelah selesai makan Luhan mengambil piring kotor milik teman barunya untuk dibawa kedapur.
"Terima kasih" Sehun tanpa sadar mengucapkan terima kasih secara tulus pada orang lain biasanya Sehun sangat jarang mau mengucapkan terima kasih
"Hm" Luhan mengangguk dan menuju kedapur untuk meletakkan piring kotor mereka
"Hyung~ topi Hyung sangat keren" Taeyong mendekati Sehun karena terpesona akan topinya yang sangat keren
"Jangan mendekat, dan topi itu milikku" Sehun kesal karena seseorang mencoba untuk mendekati dan memegang topinya
"Tapi aku mau melihatnya dari dekat" Taeyong yang masih kecil dan belum tau apa - apa hanya ingin melihat lebih dekat karena rasa penasarannya yang tinggi
Taeyong sudah mendekati Sehun dan memegang topinya tanpa diberi izin dari sang pemilik sehingga Sehun mendorong Taeyong hingga jatuh dilantai.
"Hiks... Appo" Taeyong kesakitan karena dorongan yang diberikan padanya sangat keras
"Taeyong, kau kenapa" Luhan yang baru saja selesai meletakkan piring ke dapur cukup terkejut mendengar suara tangisan Taeyong yang kesakitan
"Hiks... Nona... Tadi Taeyong cuma ingin melihat topi kerenya sehingga Taeyong mendekati Hyung tersebut Hiks... Tapi ketika Taeyong menyentuh topinya Hiks... Taeyong di dorong kasar samanya Hiks..." Taeyong mengadu pada Nona-nya dengan susah payah
"Sehun, kenapa kau seperti itu" Luhan tidak menyangka jika teman barunya sangat kasar pada orang lain
"Dia yang dengan sesuka hati memegang topi orang lain tanpa izin duluan" Sehun kesal karena disalahkan duluan oleh teman barunya
"Hah... Taeyong lain kali kau tidak boleh main pegang barang orang lain dan kau Sehun kuharap kita tidak bertemu lagi, aku tahu kau orang kaya tapi tidak perlu sampai segitunya pada kami orang miskin. Aku kecewa padamu" Luhan membawa Taeyong pergi dari tempat tersebut sedangkan Sehun cukup terkejut karena dikiranya teman barunya yang bernama Luhan akan membelanya
"Dasar orang miskin, sama saja" Sehun kesal dan menuju tempat dimana Eommanya sedang berkumpul dengan yang lain
"Anak - anak, sampai jumpa dihari berikutnya" Eomma Sehun sedih karena harus berpisah dari anak - anak panti yang sangat baik dan ramah
"Sampai jumpa Bibi" semuanya kompak mengucapkan salam perpisahan serta menyanyikan lagu sayonara untuk menggiring Bibi tersebut menuju mobil dan tak berapa lama mobil tersebut sudah hilang dari kawasan panti asuhan tersebut
"Sudah, ayo masuk" Hyomin mengajak semua anak panti untuk masuk kedalam rumah kecil mereka
"Ayo" Luhan selaku yang tertua menyuruh semuanya untuk masuk kedalam
"Lu, Ibu ingin bicara denganmu" Hyomin memanggil Luhan untuk berbicara berdua saja
"Baik Bu" Luhan berpisah dari yang lainnya untuk menemui Ibu panti yang sudah dianggapnya seperti ibu sendiri diruang khusus untuk rapat
"Ada apa Bu?" Luhan bertanya setelah dirinya duduk didepan Hyomin
"Jika kau diangkat jadi anak Bibi tadi, apakah kau mau Lu?" Hyomin bertanya karena Sehun mengadu pada Eommanya jika Luhan adalah anak yang paling baik sehingga membuat Eomma Sehun bergerak hatinya untuk mengangkat Luhan jadi anak angkatnya
"Hm..." Luhan bingung harus menjawab apa karena dirinya dan Baekhyun sudah berjanji karena jika salah satu dari mereka diangkat maka yang satunya harus ikut juga namun rasanya sangat berat meninggalkan panti tersebut karena masih banyak keluarga barunya yang selama ini dirawatnya dengan baik termasuk Taeyong yang mudah menangis
"Bagaimana?" Hyomin berharap jika Luhan mau menerima tawaran tersebut karena Bibi tadi yang bernama Heechul adalah orang yang baik dan ramah
"Aku... Aku mau jika aku keluar maka Baekhyun ikut denganku Bu"
"Tapi Bibi tadi hanya menginginkan dirimu nak, bukan kalian berdua" Hyomin terkejut karena permintaan Luhan yang sangat tidak masuk akal
"Tid..." perkataan Luhan terputus karena seseorang menggangu perbincangan mereka
TOK TOK TOK
"Bu, ada tamu diluar yang ingin menemui Ibu" Baekhyun yang masuk karena dirinya yang tadi menyambut tamu tersebut
"Baiklah, Ibu akan segera kedepan nak" Baekhyun dengan patuhnya langsung menutup pintu setelah mendengar perkataan Hyomin sedangkan Luhan merasa sangat bingung untuk mengambil keputusan
"Kau tetap disini sambil memikirkan jawabannya" Hyomin ingin Luhan berpikir dengan tenang untuk mengambil keputusan
BLAM
"Selamat datang, saya Hyomin sebagai pengurus panti ini" Hyomin menemui tamunya dan menyapa ramah
"Saya Jaejong, dan saya kesini ingin mengangkat salah satu anak panti yang ada disini. Saya saudara wanita yang tadi bernama Heechul"
"Maaf tetapi bolehkah saya tahu tujuan anda mengangkat salah satu anak disini?" Hyomin takut jika anak panti yang diangkat akan menjadi pembantu yang disiksa atau sebagai budak sex seperti zaman sekarang yang maraknya pedofil
"Saya benar - benar ingin mengangkatnya jadi anak saya karena Chanyeol ingin memiliki adik untuk teman bermain"
"Ah... Saya mengerti" Hyomin melirik anak kecil yang mungkin sebaya dengan Baekhyun duduk disamping Eommanya dengan wajah imutnya
"Bisakah saya memilih anak yang tadi" Jaejong dan Chanyeol sudah terpesona akan kebaikan dan keimutan Baekhyun ketika mereka datang memasuki panti asuhan tersebut
"Hm... Saya akan bertanya dengan mereka dulu" Hyomin pamit undur diri dan mencari Baekhyun untuk dibawa masuk kedalam ruangannya yang sudah ada Luhan didalamnya
BLAM
"Ada apa Bu?" Baekhyun terkejut ketika sudah sampai diruang rapat tersbut karena selama ini dirinya jarang masuk kedalam ruang rapat kecuali jika berbuat nakal pada yang lain
"Lu, Ibu mohon kau pertimbangkan yang tadi dan juga untukmu Baek. Bibi tadi ingin mengangkatmu jadi anak mereka, jika kalian menolak karena diangkat oleh orang berbeda maka kalian salah. Mereka adalah saudara sehingga kalian bisa bertemu jika kalian ingin bertemu" Hyomin senang karena setidaknya Luhan dan Baekhyun masih bisa bertemu karena kedua orang tua angkatnya merupakan satu keluarga besar
"Hm, bagaimana Lu?" Baekhyun tidak menolak dan bertanya pada Luhan apakah sahabat sejatinya setuju dengan ide tersebut
"Baiklah, aku mau diangkat" Luhan pasrah karena setidaknya Baekhyun masih akan menjadi teman terbaiknya
"Aku juga"
"Baiklah, Baek ayo ikut Ibu" Hyomin membawa Baekhyun untuk bertemu dengan keluarga barunya yang juga merupakan orang baik
"Anyeong Haseyo, nama saya Baekhyun " Baekhyun menyapa ramah calon keluarga barunya
"Anyeong sayang" Jaejong semakin jatuh cinta pada anak tersebut yang sangat sopan dan bertata krama
"Mulai hari ini kamu jadi anak Eomma, kamu mau kan?" Jaejong tidak ingin memaksakan kehendaknya sehingga bertanya terlebih dahulu pada anak tersebut
"Saya mau dan saya sungguh mengucapkan terima kasih pada Bibi yang sudah mau menerima saya apa adanya Hiks..." Baekhyun terharu karena pada akhirnya akan ada orang baik yang menangkat dirinya sebagai anak angkat
"Sudah sayang, kau sudah menjadi bagian dari keluarga kami. Dan jangan panggil Bibi, mulai hari ini kau memanggilku Eomma. Arraseo?" Jaejong membawa Baekhyun kedalam pelukannya dan Baekhyun merasa senang karena pada akhirnya bisa merasakan pelukan seorang Ibu walaupun bukan Ibu kandungnya
"Bisakah anda mengurus kontraknya sekarang?" Jaejong bertanya pada Hyomin mengeni kontrak hak asuh yang diberikan
"Baiklah, silahkan ikuti saya" Hyomin senang jika semuanya juga senang
"Baek, kamu disini saja dengan Chanyeol ya"
"Hm" Baekhyun hanya mengangguk karena dirinya merasa malu karena tidak terlalu mengenal anak kecil yang bernama Chanyeol tersebut
"Hai Baek, aku Chanyeol" Chanyeol turun dari kursinya dan memberikan jabatan tangan pada Baekhyun saudara angkatnya
"Hai, aku Baekhyun" Baekhyun tersenyum senang karena tadinya dia mengira Chanyeol adalah orang yang sombong namun semuanya salah
"Nanti kita akan satu sekolah" Chanyeol menceritakan jika mereka akan selalu bersama dan berada disatu lingkungan sekolah yang sama
"Benarkah?" Baekhyun tidak menyangka karena dirinya akan sekolah sama seperti Chanyeol karena dirinya selama ini tidak pernah mengetahui dengan baik yang namanya sekolah
"Iya, nanti akan ada Sehun juga" Chanyeol bukan tidak memiliki kawan banyak namun keluarga adalah teman yang paling utama ketika kita butuhkan
"Sehun yang anak Bibi Heechul" Baekhyun ingin tahu jelas tentang keluarga baru sahabatnya
"Iya, tadi mereka kesini dan kurasa dia juga ingin mengangkat salah satu dari kalian karena Sehun merasa nyaman berteman dengan kalian"
"Iya, sahabatku yang bernama Luhan akan menjadi anak angkat mereka dan aku ingin bertanya sesuatu apakah boleh?"
"Silahkan saja" Chanyeol senang karena akan memiliki banyak teman
"Apa aku akan sering bertemu dengan Luhan?" Baekhyun murung karena takut tidak akan bisa bertemu dengan sahabatnya Luhan
"Tidak" Baekhyun murung mendengar perkataan calon saudaranya
"Tapi kita akan satu rumah dengan mereka" Chanyeol memberitahu kabar bahagia tesebut sedangkan Baekhyun mengangkat kepalanya dan menatap Chanyeol untuk mencari kejujuran dari perkataan tersebut
"Aku serius, kita akan tinggal bersama dirumah yang sangat besar"
"Terima kasih" Baekhyun senang dan tanpa sadar memeluk Chanyeol erat
"Cie sudah berteman" Jaejong yang baru selesai mengurus hak asuh Baekhyun langsung menemui kedua anaknya yang sedang bersahabatan
"Eomma apaan sih" Chanyeol dan Baekhyun malu dan langsung melepaskan pelukan mereka
"Sudah, ayo Baek kita packing semua barangmu dan hari ini kita pindah serta Luhan juga akan ikut dengan kita karena dia akan menjadi anak angkat dari saudara Eomma"
"Baiklah, tunggu bentar ya Eomma" Baekhyun berlarian masuk kedalam kamar untuk mempacking barangnya dan Luhan untuk pindah sekarang juga
Sesampainya dikamar, Baekhyun terkejut karena Luhan sudah siap mempacking semua barangnya dan tinggalah dirinya sendirian yang belum packing.
"Ish.. Kenapa tidak ajak - ajak" Baekhyun kesal jika melakukan segala hal jika sendirian
"Sudah kupackingkan punyamu" Luhan menunjuk koper yang satu lagi disebelahnya
"Eh? Kau sudah mempacking punyaku?" Baekhyun tidak menyangka jika Luhan sudah mempacking punyanya
"Makanya jangan sibuk mengoceh saja" Luhan memberikan koper tersebut pada pemiliknya
"Ish... Lu kita hari ini berangkat sama kerumah baru kita" Baekhyun memberitahu jika mereka akan bersama dan selalu bersama
"Benarkah?" Luhan tidak menyangka akan secepat itu dan dia mengira akan pergi pada malam harinya
"Iya" Baekhyun menangguk memastikan
"Hiks..." seorang anak laki - laki menangis didepan pintu karena sedih mendengar penuturan Noona kesayangannya
"Taeyong, kemari dek" Luhan juga merasa sedih karena berpisah dari adik - adiknya seperti Taeyong namun mereka juga tidak bisa melawan perjanjian yang sudah dibuat
"Hiks... Nona mau pergi kemana? Hiks..." Taeyong tidak ingin berpisah dengan nona kesayang-nya
"Taeyong... Kamu laki - laki jadi kamu tidak boleh menangis. Nona dan Baekhyun Nona hanya akan pergi namun kami akan sering mengunjungi panti ini" Luhan membeberkan tentang pertemuan mereka yang dia sendiri tidak yakin bisa
"Iya, Luhan dan Baekhyun akan sering mengunjungi kalian. Kamu tenang saja tampan" seorang wanita yang sudah berumur menginterupsi pembicaraan mereka karena ketika dirinya ingin melihat Baekhyun yang sedang berkemas, dirinya cukup terkejut dengan tangisan yang tidak merelakan kepergian Nona-nya
"Hm, itu benar Taeyong" Luhan mengangguk untuk menyakinkan Taeyong yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri
"Baiklah" Taeyong menghapus aliran air matanya dengan cepat setelah dirinya mendapat kepastian jika Luhan Nona akan sering mengunjungi mereka
"Sudah, kalian ayo siap - siap" Jaejong dan Chanyeol membantu Luhan serta Baekhyun untuk mengangkat koper - koper anak tersebut
"Taeyong, kami pamit dulu ya" Luhan mencium kedua pipi Taeyong untuk memberikan dukungan agar tidak larut dalam kesedihan
"Nona juga" Baekhyun mengusak sayang kepala Taeyong si manja namun sangat lembut hatinya
"Hati - hati ya" Taeyong berusaha untuk tidak menangis agar tidak membuat kedua nona-nya kecewa padanya
"Hm, kau juga jangan bandel disini dan dengarkan perkataan Ibu panti" Luhan memberikan kalimat terakhirnya untuk sang adik
"Iya Nona" Taeyong berjanji dengan Luhan Nona-nya untuk menjadi anak yang baik dan selalu mendengarkan perkataan Ibu panti
"Baiklah, kami pergi dulu" Luhan dan Baekhyun pergi dengan langkah berat untuk meninggalkan panti tersebut
Setelah keluar dari kamar, Luhan dan Baekhyun menuju parkiran untuk menghampiri Hyomin Ibu panti dan berpamitan
"Bu, aku pamit ya. Aku minta maaf selam ini jika sudah banyak melakukan kesalahan dan merepotkan Ibu, dan kuharap Ibu selalu baik - baik saja dan panti ini tetap menjadi tempat terbaik yang pernah kutempati" Luhan menahan air matanya yang hampir saja turun karena dirinya sangat tidak bisa berjauhan dengan Ibu panti yang sudah dianggapnya seperti Ibu sendiri
"Aku juga Bu, dan maafkan sikap nakalku selama ini" Baekhyun sangat tahu dirinya sangat nakal namun dibalik sikap nakalnya dirinya hanya ingin membuat teman - temannya tersenyum disaat sedih
"Hm, kalian juga jaga diri kalian dan Ibu harap kalian menjadi anak baik dirumah baru kalian. Jika kalian ada waktu luang maka kalian bisa bermain dengan adik - adik kalian" Hyomin sedih karena anak yang selama ini sudah diasuhnya harus dibeli oleh orang lain
"Bye Bu" Luhan dan Baekhyun memasuki mobil dan pamit pada sang Ibu
"Bye" bersamaan dengan lambaian dari Hyomin mobil yang ditempati Luhan dan Baekhyun sudah menghilang dari panti tersebut
..
..
..
BLAM
"Ayo nak" Jaejong mengajak kedua anak baru tersebut untuk masuk kedalam rumah sedangkan Chanyeol berdiri diantara Luhan dan Baekhyun untuk memberikan dukungan semangat agar tidak terlalu grogi dengan lingkungan baru
"Iya Bu" Luhan menjawab sopan walaupun hatinya merasa gelisah bertemu dengan keluarga barunya dan saudara barunya Sehun
"Hai Luhan" Heechul tersenyum ketika melihat angkatnya datang disaat yang tepat
"Hai Eomma" Luhan sebenarnya masih merasa janggal memanggil Eomma namun dirinya tidak ingin mengecewakan semuanya termasuk Ibu panti
"Hun lihat saudaramu sudah datang" Heechul memberitahu pada anaknya yang berada digendongannya bahwa saudara angkatnya sudah datang
"Hai Hun" Luhan menyapa ramah saudaranya yang hanya memasang wajah datar
"Hm" Sehun sebenarnya masih ingin berteman baik dengan Luhan namun karena anak kecil yang bernama Taeyong maka semuanya berubah dalam sekejap
"Kenapa cuma Hm aja responnya, tadi siang kalian saling bicara dengan akrab" Heechul sangat heran dengan sikap anaknya yang seperti tidak menyukai keberadaan saudara barunya
"..." Sehun tidak menjawab karena dirinya masih kesal
"Sehun, aku minta maaf masalah tadi" Luhan yang duluan meminta maaf karena dia sadar sekarang dirinya berada dirumah orang lain
"Eh? Minta maaf untuk apa nak?" Heechul terkejut dan tidak menyangka jika Luhan meminta maaf secara tulus pada anaknya
"Kami terlibat pertengkaran kecil Eomma" Luhan memberitahu keadaan sebenarnya sedangkan Sehun yang awalnya was - was merasa lega karena Luhan tidak memberitahu semua kejadian yang terjadi tadi siang
"Sekarang ayo baikan" Heechul menurunkan Sehun untuk saling meminta maaf pada Luhan
"Aku minta maaf Hun" Luhan yang memulai lagi meminta maaf karena perkataan kasarnya
"Hm" Sehun hanya menganguk dan tidak terlalu mendengarkan apa yang dikatakan anak miskin tersebut
"Baguslah, sekarang ayo Eomma antar Luhan untuk masuk kedalam kamar baru" Heechul mengajak Luhan untuk mengenal rumah barunya serta kamar baru yang akan ditempatinya mulai hari ini
Setelah sampai dilantai dua, Heechul membukakan pintu yang sudah tetera keterangan Luhan Room dan itu membuat Luhan sangat terkejut karena dia memiliki kamar pribadi yang selama ini tidak pernah dibayangkannya.
CLECK
"Lu, ini kamarmu" Luhan terpana karena kamarnya sangat rapi dan lebih luas dari kamarnya dipanti asuhan
"Hiks... Terima kasih Eomma" Luhan terharu karena adanya orang kaya yang mau mengangkatnya jadi anak angkat dan semua pemberian dari orang tua angkatnya terlalu banyak dari yang dibenak mereka
"Sudah sayang, ayo masuk" Heechul mengajak Luhan masuk kedalam kamar tersebut dan duduk diranjang untuk menenangkan si anak
"Luhan, kita disini kumpul bersama keluarga besar jadi Eomma harap Luhan bisa berteman baik dengan Sehun dan Chanyeol"
"Hm Eomma, Luhan mengerti" Luhan sangat mengerti maksud dari Heechul Eomma dan memang dirinya sudah seharunya tahu diri dirumah orang lain
"Baiklah, silahkan istirahat Lu. Nanti malam Eomma akan panggil untu makan" Heechul meninggalkan Luhan sendirian untuk beristirahat dan mencoba kamar barunya
"Terima kasih Eomma" Luhan memang dasarnya anak yang baik selalu mengucapkan terima kasih pada orang lain walaupun bantuannya sangat kecil
"Hm" Heechul niatnya ingin mengucapkan jangan terlalu sering mengucapkan terima kasih namun dirinya sadar karena itulah kelebihan Luhan yang selalu bisa menerima dengan lapang dada dan mengucapkan terima kasih pada hal yang sekecil apapun
BLAM
"Hah... Aku tidak menyangka memiliki kamar sebesar ini" Luhan berbaring dikasurnya untuk membuang rasa lelahnya selama perjalanan karena selama ini mereka tidak pernah keluar dari panti tersebut
CLECK
"Se Sehun..." Luhan tergagap karena kedatangan Sehun saudara angkatnya secara tiba - tiba
"Kenapa? Kau takut padaku?" Sehun mendekat kearah Luhan yang mulai bergerak mundur namun dirinya harus tertahan ketika adanya pembatas tempat tidur yang membuatnya tidak bisa bergerak mundur lagi
"Kau mau apa Hun?" Luhan ketakutan karena wajah Sehun sangatlah tidak bersahabat untuk saat ini
"Aku? Aku tidak mau apa - apa, awalnya aku mengira kita bisa menjadi teman namun setelah kejadian tersebut kurasa kau sama saja dengan mereka" Sehun kecewa lebih tepatnya pada Luhan yang menuduhnya
"Aku minta maaf Hun, aku tahu salah karena sudah menghinamu tapi kau juga tidak perlu sampai mendorong Taeyong yang masih kecil"
"Apa pentingnya dia bagimu"
"Dia sudah kuanggap seperti adik sendiri, sehingga semuanya sudah menjadi tanggung jawabku untuk mengurusnya dan aku sebagai kakaknya meminta maaf karena sudah lancang memegang topimu"
"Oh" Sehun tidak bisa merespon apa - apa karena baginya sangat susah untuk marah pada Luhan
"Aku minta maaf" Luhan masih belum bisa lega jika Sehun belum memaafkan perbuataan Taeyong
"Apakah kau tidak memiliki kata lain untuk diucapkan selain kata maaf?" Sehun heran kenapa Luhan sangat baik dan rela meminta maaf yang jelas - jelas bukan kesalahannya
"Aku tidak bisa lega sebelum orang tersebut memaafkanku"
"Baiklah, kau kumaafkan" Sehun tersentuh karena selama ini dia banyak memiliki teman yang cantik seperti Luhan namun hatinya tidak ada setulus Luhan
"Kau istirahat lahh, sebentar lagi kita akan makan malam bersama yang lainnya termasuk Baekhyun" Sehun menyuruh Luhan istirahat dan niatnya ingin keluar dari ruangan tersebut
"Apakah aku boleh bertanya Hun" pertanyaan Luhan menghentikan langkah Sehun yang hendak balik arah menuju pintu
"Apa?" Sehun menatap mata Luhan untuk menjawab pertanyaan yang akan diajukan
"Itu... Itu" Luhan malu dan menunduk karena rasanya sangat tidak sopan bertanya langsung pada anak bos besarnya
"Tatap aku jika sedang bertanya, dan kau tidak perlu takut padaku karena aku adalah saudarmu mulai hari ini" Sehun sudah memaafkan Luhan dan sudah menganggap Luhan sebagai saudaranya
"Be.. Benarkah?" Luhan tidak menyangka jika Sehun akan secepat itu memaafkannya dan menganggapnya sebagai saudara
"Hm, jadi kau ingin bertanya apa" Sehun menaiki ranjang tempat tidur Luhan untuk meyakinkan saudaranya bahwa mereka saat ini tidak terlibat perkelahian
"Aku mau bertanya, apakah kau tahu kamar Baekhyun ada dimana?" Luhan sangat ingin tahu kamar sahabatnya dimana agar mereka bisa saling berbagi cerita jika sedang sedih
"Dia ada disebelah kamar ini, tapi peraturan yang dibuat oleh keluarga kami adalah jika kalian tidak boleh kekamar orang lain untuk tidur bersama karena kalian memiliki kamar masing - masing begitu juga denganku dan Chanyeol" Sehun memberitahu kamar teman Baekhyun dan peraturan yang berlaku dirumah tersebut
"Aku mengerti" Luhan mengerti dan tidak akan melanggar peraturan yang sudah diterapkan dirumah tersebut
"Sudah, kau istirahat saja. Aku mau kembali kekamarku" Sehun turun dari ranjang tersebut dan menghilang dari balik pintu dan tidak menyadari Luhan tersenyum karena senang memiliki saudara seperti Sehun yang sangat baik dan perhatian
..
..
..
"Ayo makan nak" Heechul memberikan banyak lauk dipiring Luhan karena sudah ditebaknya bahwa anak tersebut pemalu dan tidak berani mengambil duluan
"Terima kasih Eomma" Luhan sungguh mengucapkan terima kasih karena Eomma angkatnya paham jika dirinya sangat pemalu sedangkan yang lain tidak menyangka jika mereka mendapatkan keluarga baru yang sangat sopan dan tahu berterima kasih
"Siapa namamu nak?" Appa Sehun bertanya karena dirinya ingin mengenal Luhan lebih dekat
"Annyeong Haseyo, nama saya Luhan" Luhan memperkenalkan dirinya
"Annyeong, aku Appa Sehun jadi kau memanggilku Appa saja" Appa Sehun sudah tahu dari istrinya namun dirinya ingin mengenal Luhan lebih dekat
"Hm, Appa" Luhan mengangguk dan tidak menyangka jika semua keluarga barunya sangat ramah
"Hiks..."
"Hai Baekkie, ayo dimakan" Jaejong menyuruh anak angkatnya untuk makan sedangkan Baekhyun mulai terisak
"Kau kenapa?" Chanyeol bertanya karena tadi Baekhyun baik - baik saja sedangkan Luhan menggengam tangan Baekhyun untuk memberikan kekuatan
"Hiks... Aku terharu... Hiks... Kalian sangat baik pada kami berdua... Hiks"
"Hiks..." Luhan malah ikutan menangis karena apa yang dikatakan Baekhyun sangat benar dan mereka sangat bersyukur kepada Tuhan karena mereka diberi keluarga baru yang sangat menyayangi mereka
"Sudah, ayo dimakan nanti tidak enak" Heechul menyuruh anak - anaknya untuk berhenti menangis dan memulai makannya sedangkan Luhan dan Baekhyun menghapus air matanya dengan kasar karena perkataan Heechul Eomma sangat benar
"Selamat makan" Luhan dan Baekhyun mengucapkan salam makan yang selama ini mereka terapkan dipanti tersebut
"Selamat makan" yang lainnya merasa senang karena mereka memiliki keluarga baru yang sangat baik dan ramah
Selesai makan malam, semuanya berkumpul diruang keluarga untuk membahas kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan besok harinya.
"Luhan, Baekhyun. Mulai besok kalian akan mulai sekolah disekolah yang sama dengan Sehun dan Baekhyun serta Eomma sudah meminta untuk satu kelas dengan mereka" Heechul memberitahu jadwal anaknya untuk besok hari
"Terima kasih Eomma" Luhan dan Baekhyun menunduk dalam untuk mengucapkan rasa terima kasih yang sangat besar
"Ya"
"Dan untuk saat ini kalian boleh istirahat dikamar masing - masing" Appa Sehun mulai beranjak setelah mengucapkan boleh bubar
"Kalian tidurlah" Heechul menyuruh kedua anak barunya untuk langsung istirahat dikamar
"Baik Eomma, kami pamit dulu" Luhan dan Baekhyun yang memang selalu kompak sehingga membuat yang lainnya kagum
..
..
..
"Kalian baik - baik disekolah dan Sehun Eomma mohon untuk membantu mereka" Heechul menurunkan anak - anaknya didepan gerbang sekolah
"Hm" semuanya mengangguk setuju
"Baiklah, Eomma pergi dulu" Heechul berpamitan dan menjalankan mobilnya untuk keluar dari kawasan sekolah tersebut
"Ayo" Sehun mengajak Luhan sedangkan Chanyeol mengajak Baekhyun
Sesampainya diruang guru, Sehun dan Chanyeol kembali kekelas mereka dan masalah kedua saudara mereka akan dibantu oleh guru.
CLECK
"Pagi anak - anak, kalian akan kedatangan dua murid baru yang cantik"
"Benarkah?" banyak siswa yang tergoda ketika sang guru mengatakan murid baru yang cantik
"Aku mau jadi kekasihnya"
"Tolong tenang, kalian silahkan masuk" bersamaan dengan perkataan sang guru, maka kedua murid baru tersebut masuk dengan senyum manisnya
"Annyeong Haseyo, nama saya Luhan"
"Annyeong Haseyo, nama saya Baekhyun"
"Mereka sangat cantik"
"Sudah, Luhan duduk disamping Sehun sedangkan Baekhyun duduk disamping Chanyeol" Sehun bersyukur karena sang guru menentukan Luhan duduk disampingnya karena dia ingin melindungi saudaranya dari pria hidung belang dikelasnya
"Hai Hun" Luhan tersenyum hangat sedangkan Sehun terpana karena Luhan sangat cantik dan banyak gadis yang merupakan fans Sehun tidak terima jika idola mereka didekati oleh orang lain
Setelah perkenalan tersebut, mereka semua mulai belajar sedangkan Luhan mencoba untuk memahami semuanya dengan cermat karena dia tidak ingin mengcewakan orang tua angkatnya.
TING TONG
"Baiklah, pelajaran kita berakhir sampai disini dan akan kita lanjutkan minggu depan" sang guru keluar dari kelas setelah pamitan
"Ayo kekantin" Sehun mengajak Luhan kekantin sedangkan Chanyeol mengajak Baekhyun untuk menuju kantin
"Tapi aku tidak punya uang" Luhan menggeleng polos karena memang dia tidak memiliki uang untuk jajan
"Aku yang bayar, itu sudah diwajibkan Eomma" Sehun tidak habis pikir dengan kepolosan Luhan dan dirinya sangat senang mendaptkan saudara yang baik dan tidak matre
"Baiklah" Luhan mengangguk setuju karena jika sudah mendengar kata Eomma merupakan alaram untuk tidak melawan orang tuanya
"Ayo" Sehun dan Chanyeol berjalan menuju kantin sedangkan Luhan dan Baekhyun mengikuti dari belakang dengan menunduk karena banyak yang gosipin mereka yang tidak - tidak
"Kalian jangan dengar, mereka semua tidak baik" Sehun memberitahu kepada Luhan dan Baekhyun bahwa disekolah tersebut tidak ada yang layak menjadi teman karena semuanya hanya banyakan membanggakan harta orang tua mereka
"Hm" Luhan dan Baekhyun tidak bertanya lebih jauh dan mengangguk pasti dengan permintaan Sehun
Sesampainnya dikantin, Sehun yang memesan makanan sedangkan Chanyeol menunggu dimeja yang biasa mereka tempati bersama Luhan dan Baekhyun.
"Ini" Sehun mengantri lebih cepat karena banyak yang memberikan akses padanya untuk lebih dulu membeli makan
"Kenapa cepat sekali" Luhan heran karena setahunya tadi Sehun berada paling belakang
"Biasa, orang tampan banyak fansnya" Chanyeol menyindir Sehun karena selama ini Sehun tidak pernah mengachukan fansnya
"Jangan sirik padaku" Sehun kesal karena Chanyeol selalu menyindirnya
"Kenapa kesal Hun, kau kan tampan jadi wajar banyak fans" Luhan sangat heran kenapa Sehun jadi kesal, harusnya dia sennag karena memiliki banyak fans
"Cuma tidak suka saja" Sehun juga bingung namun jika Chanyeol yang mengatakannya pasti akan membuat dirinya kesal
"Sudah, ayo makan" Luhan menghentikan perkelahian kecil tersebut dan mereka makan bersama
Setelah selesai makan Luhan dan Baekhyun pergi menuju kamar mandi wanita dan pisah jalan dengan Sehun dan Chanyeol.
"Ayo Lu" Baekhyun yang sudah melihat toilet khusus wanita langsung menarik tangan Luhan untuk masuk dan mengunci pintu dengan cepat
"Mati kau" seseorang dengan licik mengunci pintu tersebut dari luar karena tidak menyukai keberadaan kedua orang tersebut
Selesai membuang air kecil, Luhan membuka pintu namun tidak bisa dan membuat Baekhyun heran dengan wajah sahabatnya.
"Kau kenapa Lu?"
"Tolong kau yang bukakan pintunya"
"Ish... Itu saja tidak bisa" Baekhyun kesal dan mencoba membuka pintu namun dirinya juga cukup terkejut karena pintu tersebut tidak terbuka
"TOLONG... TOLONG BRAK" Luhan beteriak minta tolong dan berharap seseorang menolong mereka
..
..
"Kenapa mereka lama sekali" Sehun heran kenapa kedua saudaranya belum kembali juga padahal bunyi bel sudah bunyi dan sebentar lagi gurunya akan masuk
"Siang anak - anak" sang guru yang dinantikan sudah memasuki kelas dengan santai dan mulai mengabsen satu persatu muridnya
TOK TOK TOK
"Maaf Bu saya terlambat" Hyuna memasuki kelas dengan santai padahal dirinya sudah sangat terlambat untuk memasuki kelas
"Kau darimana?"
"Saya dari kamar mandi Bu"
"Silahkan duduk"
"Sehun"
"Saya Bu" Sehun mengangkat tangannya ketika diabsen
"Chanyeol"
"Saya Bu"
"Luhan"
"Luhan dan Baekhyun dikamar mandi Bu" Sehun melaporkan pada guru tentang absen mereka berdua
"Hyuna, apakah benar mereka dikamar mandi?" sang guru bertanya kepada Hyuna yang baru saja dari kamar mandi dan mana tahu jumpa dengan mereka
"Tidak ada Bu" Hyuna mengatakannya dengan polos dan membuat Sehun berdiri dari bangku
"Maaf Bu, saya akan mencari mereka berdua karena mereka berdua adalah murid baru sehingga takutnya tersesat" Sehun membuat alibi karena firasatnya tidak enak
"Saya juga Bu" Chanyeol juga ingin ikut karena perasaannya tidak enak
"Baiklah" sang guru mengerti karena Luhan dan Baekhyun merupakan anak baru disekolah tersebut dan Sehun serta Chanyeol langsung berlari kearah kamar mandi yang tadi dikatakan Luhan
"LU" Sehun masuk kedalam kamar mandi khusus wanita dengan terpaksa karena dirinya sangat khawatir dan begitu juga dengan Chanyeol
"TOLONG... SEHUN... TOLONG SEHUN... HIKS..." Luhan menangis dan memanggil namanya ketika minta tolong dan karena itu Sehun dengan cepat mendekati bilik yang digedor dari dalam
"Luhan, ini aku Sehun. Tunggu sebentar ya" Sehun membuka kuncinya dengan susah payah karena selama ini dirinya tidak pernah berurusan dengan kunci
CLECK
"Sehun" Luhan memeluk Sehun erat karena dirinya sangat ketakutan dengan kejadian tersebut
"Shh... Kau sudah aman Lu" Sehun menenangkan Luhan yang menangis dalam pelukannya
"Aku takut" Luhan masih terisak sedih sedangkan Baekhyun dengan santai berjalan kearah Chanyeol dan tidak menggangu kegiatan Luhan
"Sudah, aku sudah disini"
"Coba kau ceritakan Baek, kenapa kalian bisa terkunci" Sehun bertanya dengan Baekhyun karena kondisi Luhan sangat tidak memungkinka untuk berbicara normal
"Kami tadi mau kekamar mandi, dan ketika sudah ketemu kami masuk kedalam kamar mandi serta menguncinya dari dalam. Namun ketika mau keluar, kami terkejut karena kami terkunci dari luar" Baekhyun menceritakannya secara detail
"Siapa yang menguncinya?" Chanyeol tidak habis pikir dengan orang yang dengan seenak jidatnya mengunci kamar mandi
"Aku tahu siapa" Sehun sangat tahu ini perbuatan siapa dan ini bukan pertama kalinya
"Siapa?" Chanyeol tidak mengerti kearah mana Sehun berpikir
"Hyuna"
"Tidak mungkin"
"Apanya tidak mungkin, dia melakukan banyak kesalahan. Yang pertama dia sering membully fansku yang lebih cantik darinya, yang kedua dia tadi mengatakannya dengan jelas jika dia baru keluar dari kamar mandi, dan ketiga dia tidak mendengar teriakan Luhan padahal kita saja bisa mendengarnya secara cepat" Sehun menjabarkan alasan kenapa dirinya bisa menuduh Hyuna
"Kau benar" Chanyeol teringat ketika Hyuna tadi mengatakan baru dari kamar mandi serta mengatakan dia tidak mendengar teriakan Luhan serta Baekhyun
"Ayo kembali kekelas" Sehun menggandeng Luhan karena takut Luhan lemas karena terkunci diruang kecil tersebut
Setelah sampai dikelas banyak yang terkejut dengan kondisi Luhan yang masih menangis sedangkan sang guru wanita tersebut membantu Sehun untuk memapah Luhan.
"Apa yang terjadi" sang guru bertanya pada Sehun dan Chanyeol yang sudah menemukan Luhan serta Baekhyun
"Hyuna mengunci mereka dari luar Bu dikamar mandi" Sehun tanpa segan melaporkan perbutan bejat Hyuna pada guru
"Kenapa kau bisa menuduhku?" Hyuna tidak menyangka jika Sehun orang yang dicintainya bisa menjatuhkannya didepan guru seperti saat ini
"Yang pertama kau baru keluar dari kamar mandi dan yang kedua mereka berteriak dengan kencang sedangkan kau mengatakan tidak melihat mereka dikamar mandi. Coba kau berpikir dengan otakmu" Sehun geram melihat Hyuna yang tidak bisa diam dan selalu membully semuanya
"Benarkah Hyuna?" sang guru tidak menyangka sehingga bertanya lebih lanjut ke Hyuna sebagai tersangka, dan perkataan Sehun sangat benar karena kamar mandi hanya satu ruang namun sangat banyak biliknya dan jika berteriak maka yang lain akan mendengarnya dengan cepat
"..." Hyuna tidak mau mengakui kebenaran tersebut
"Kenapa diam, kalau kau tidak salah seharusnya kau memberikan perlawanan" Sehun menyudutkan Hyuna
"Iya, aku melakukannya" Hyuna jujur sedangkan yang lain terkejut termasuk sang guru yang tidak habis pikir dengan jalan pemikiran anak tersebut
"Tapi kenapa?" sang guru bertanya karena dirinya sangat penasaran
"Aku mencintaimu Hun, namun sedikitpun kau tidak melirik kearahku. Sedangkan dia si yeoja miskin bisa berdekatan denganmu. Apa hebatnya dia"
"Tutup mulutmu. Aku tidak mencintaimu dan juga caramu menarik perhatianku sama sekali tidak baik dan bermoral. Kedua dia memang bukan dari kalangan orang kaya sepertimu namun dia orang yang baik dan itu yang membuatku sangat senang berteman dengannya. Dan mulai hari ini aku akan mengatakan bahwa Baekhyun dan Luhan adalah saudara angkat kami jadi jika kalian menyakiti mereka hanya sedikit pun, maka siap - siap berhadapan dengan kami dan juga jangan lupakan siapa orang tua kami" Sehun sangat marah untuk saat ini dan berbicara dengan kasar. Sedangkan Luhan berjalan dengan susah payah kearah Sehun untuk menenangkan saudaranya tersebut
"Hun, sudahlah" Luhan mengatakannya sambil menahan tangisannya yang sangat terharu karena Sehun membelanya
"Kau lihat, dia adalah wanita yang baik dan itu yang membuatku sangat kagum padanya bukan sepertimu yang mengandalkan kecantikan dan harta orang tuamu"
"Aku benci padamu Lu, dasar yeoja miskin" Hyuna sangat membenci Luhan karena hari ini dirinya menjadi hancur
"Tutup mulutmu, karena mulai semalam dia masuk kedalam list keluarga kami dan jika kau berani menyakiti mereka maka siap - siap kau akan dipecat dari sini"
"Sudah, ayo kita mulai belajarnya" sang guru tidak bisa mengatakan apa - apa karena orang tua Sehun dan Chanyeol merupakan pemilik sekolah tersebut
"Awas kau" Sehun membawa Luhan untuk duduk dan mendorong Hyuna yang seenak jidat pindah kekursinya
"Sudah" Luhan mencoba menahan amarah Sehun yang siap meledak lagi
"Baiklah, buka buku kalian halaman 109 dan coba amati gambar tersebut setelah itu berikan penjelasan dari gambar yang kalian amati"
..
..
..
"Kau kenapa nak" Heechul panik ketika melihat Luhan menangis dan Sehun memapah Luhan yang sepertinya tidak dalam kondisi baik
"Tidak apa Eomma" Luhan menggeleng saja sedangkan Heechul tidak percaya dengan perkataan Luhan bahwa dirinya baik - baik saja sehingga menatap anaknya Sehun untuk bertanya lebih lanjut
"Hm, dia baik - baik saja Eomma" Sehun tidak mau menceritakannya karena dia ingin Luhan saja yang bercerita dan mengatakannya dengan jujur
"Baiklah, ayo pulang nak" Heechul menunggu keempat anaknya masuk kedalam mobil dan dirinya masuk kedalam mobil dan mulai menajalankan mobilnya untuk pulang kerumah
"Ayo makan nak" Heechul mengajak keempat anaknya untuk makan siang dan pastinya semua anaknya sudah sangat kelaparan
"Selamat makan" semuanya kompak mengucapakn salam ketika makan karena Luhan dan Baekhyun memberikan contoh yang baik bagi Sehun dan Chanyeol dalam bertata krama
"Selamat makan" Heechul senang karena anaknya menjadi lebih ceria dan tahu sopan santun
Selesai makan siang Luhan dan Baekhyun belajar bersama dikamar Luhan sedangkan Sehun dan Chanyeol juga ikutan namun tidak terlalu fokus.
"Lu, kau jangan peduli dengan perkataan seperti tadi" Sehun mengingatkan Luhan tentang kejadian tadi yang sudah dilupakannya
"Hm"
"Mungkin keluarga lamamu tidak menyayangimu tapi ada kami keluarga barumu" Sehun sangat sakit ketika melihat Luhan menangis karena masalah tadi
"Hm Hiks... Terima kasih Hun Hiks..." Luhan terisak karena terlalu terharu dengan perkataan Sehun yang benar, janganlah terlalu larut dengan masa lalu dan tatap lah masa depanmu yang menanti
"Sudah jangan menangis, nanti cantiknya hiang" perkataan Sehun sukses membuat kedua pipi Luhan memerah karena malu dipuji secara tidak langusung oleh Sehun
"Sudah, ayo belajar" Chanyeol mengajak mereka semua belajar agar tidak
~TBC~
