Kuroko no Basuke (c) Fujimaki Tadatoshi.
warning: midorima/fem!takao


Ini adalah apa yang Kazunari temukan di antara temaram lampu nakas, kerjap mata, dan detik jam mengetuk pukul dua dini hari: Shintarou tanpa kacamatanya, tidur, napasnya teratur.

Kazunari amat yakin ia tidur di antara tebaran kertas dan pena dan laptop memproyeksikan piranti pengolah kata, karena demi apapun ia lupa segala deadline artikel-artikel itu, perjalanan jauh memang berpotensi besar membuatmu jetlag. Perempuan itu menoleh ke sana kemari demi mencari—membayangkan dampratan editor redaksi sudah membuat ia malas—dan mereka tertata rapi di atas lemari, ya, tentu saja, Shintarou yang membereskan, pasti. Lagipula tidak mungkin juga kepalanya bisa pindah dari ujung kasur ke ujung yang lain tanpa bantuan seseorang.

Shintarou masih memakai kemeja; suatu hal yang tidak biasa walau jas putih dokter tergantung dan tasnya rapi. Kazunari mengulum senyum karena Shin-chan yang tidur menghadap dia, satu tangan sebagai bantal ekstra bagi kepala, terlihat menggemaskan—menurutnya—dan tampan (kalau itu, sih, selalu).

Kazunari mencium ringan dahi Shintaro, selamat tidur Shin-chan sebelum beringsut. Memindahkan laptop serta kertas-kertas ke ruang tamu agar tidak mengganggu dokter kesayangannya, berpikir menyeduh teh untuk menghilangkan kantuk lebih dulu.

(Ada kelopak mata terbuka diam-diam, seulas senyum tipis—juga samar rona merah.)


maaf saya cuma haus otepe. hayuk ramaikan midofemtaka :''')