Urban Legend

Kuroko No Basuke © Fujimaki Tadatoshi

Rated T

Genre Horor/Mystery

Warning : AU, OOC, Geje, Typo, Dll

Sumber Inspirasi : Blog mengakubackpacker

Inspirasi Pola Penulisan : Suki Pie

.

.

.

.

Enjoy


Belum Cukup Umur

"Ayolah Sei-nii"

"Tidak boleh Tetsuya. Kau masih dibawah umur."

"Aku janji tidak akan ada apa-apa. Jadi izinkan aku ya?"

Melihat tatapan adiknya yang memohon seperti itu, lama-lama pun Seijuurou jadi tidak bisa menolaknya.

"Baik Tetsuya. Aku izinkan, tapi aku harus ada disampingmu. Kau tetap tak diizinkan mengendarai mobil sendirian."

Mendengar keputusan kakaknya, Tetsuya tersenyum dan segera merebut kunci mobil yang berada ditangan kakaknya. Seijuurou yang melihat tingkah Tetsuya hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.

Seijuurou segera menyusul Tetsuya memasuki mobil mereka. Seijuurou duduk disamping Tetsuya yang sedang menyalakan mesin mobil. Setelah meyala, Tetsuya segera menyetir mobilnya dengan perlahan dan hati-hati.

Perjalanan berawal dengan lancar, sebab saat itu jalanan sedang sepi. Jalanan itu sempit dan hanya cukup untuk dilalui satu mobil sehingga tidak memungkinkan bagi mobil lain untuk menyalip.

Namun kecelakaan pun tetap terjadi.

Saat itu, mobil yang dikendarai Tetsuya bertabrakan dengan sebuah truk. Secara otomatis keadaan Tetsuya dan Seijuurou tidak bisa dikatakan baik. Namun saat Tetsuya sudah berada dikasur yang berada di rumah sakit, dirinya merasa lega melihat sang Kakak terlihat baik-baik saja disampingnya. Meskipun terlihat luka-luka kecil di beberapa bagian tubuhnya.

Tetsuya sama sekali tidak mendengar kabar apapun dari truk yang menabraknya, mungkin truk itu segera kabur setelah menabrak mereka.

Tetsuya menghabiskan waktunya dengan tidur dan bersantai dirumah sakit,

"Tecchan sudah baikan ya?"

Tetsuya memperhatikan Ibunya yang sedang memotong buah. Tetsuya merasa aneh dengan keadaan keluarganya terutama setelah kejadian kecelakaan mereka. Jika Tetsuya perhatikan, orangtuanya hanya akan mengunjungi dirinya seorang. Tidak kepada Seijuurou.

Meski sebenarnya Tetsuya selalu melihat sang Kakak di kamar tersebut dan saat ini Seijuurou pun sedang berdiri disamping Ibunya sambil tersenyum manis kepadanya.

Hingga tiba saatnya bagi Tetsuya untuk meninggalkan rumah sakit. Saat melewati pintu kamarnya sendiri, Tetsuya merasa heran mengapa hanya namanya yang tertulis disana?

"Kenapa nama Kakak tidak ada disana?"

Dan

Sebulan setelah kejadian itu, Tetsuya kembali ke rumah sakit.

Rumah Sakit Jiwa.


Lift

Saat itu keadaan kampus sudah sangat sepi. Jam 23.00 mungkin sudah menjadi alasannya. Midorima memasuki lift untuk turun ke lantai dasar. Saat pintu lift terbuka, Midorima melihat sosok teman sekampusnya. Momoi Satsuki. Ya, menurut teman-temannya, perempuan tersebut adalah perempuan yang paling cantik dikelasnya.

Setelah Midorima memasuki lift, pintu liftpun tertutup dan membawa mereka berdua turun. Tiba-tiba lift terhenti dan seorang pria masuk.

Pria itu tampak kumal dan agak bau. Ia memakai jas lab yang sangat kotor. Tiba-tiba saat melihat pria itu masuk, Momoi segera memegang lengan Midorima.

Midorima yang mendapatkan perlakuan tersebut, sedikit terkejut dan memandang Momoi yang lebih pendek darinya.

Momoi makin merapatkan tubuhnya ke arah Midorima. Wajah Midorima segera saja langsung bersemu merah. Sebenarnya, Midorima ingin bertanya pada Momoi mengapa ia tiba-tiba melakukan itu. Namun Momoi tetap saja menatap pria yang baru saja masuk itu.

Hingga dilantai dasar, Pria tersebut keluar lift dan diikuti oleh Midorima. Namun Momoi masih terpaku ditempatnya.

"Ada apa?" Midorimapun bertanya. Dirinya terlalu penasaran. "Kau terlihat sangat ketakutan?"

"Itu…" Momoi menjawab dengan suara penuh ketakutan

"Kami baru saja mengotopsi mayat itu pagi ini…"


Peramal

Saat itu Kise sedang mengunjungi pasar malam dengan teman-temannya. Mereka banyak mencoba segala permainan dan membeli makanan. Mereka bersenang-senang semalam suntuk. Hingga Kise memutuskan untuk pulang. Namun diperjalanan pulang, Kise melihat tenda yang terlihat sepi dibandingkan dengan tenda-tenda lainnya. Didepannya tertulis 'Peramal'.

Merasa akan menarik,Kise pun memasuki tenda tersebut. Didalam tenda tersebut terdapat Pria berumur sekitar 50an dengan bola Kristal dihadapannya.

"Jika aku memberikan informasi tentang kakak ku, bisakah kau meramalkan masa depannya?"

"Tentu saja." Jawab Si Peramal.

Saat itu Kise pun memberikan informasi berupa nama dan tanggal lahirnya. Hei, sebenarnya dia tidak memilki kaka. Jadi Kise memberitahukan nama dan tanggal lahir miliknya. Kise memberitahukan bahwa umur kakanya adalah 28 tahun, sedangkan umurnya saat ini 23 tahun.

"Kau yakin umur kakakmu 28 tahun?" Tanya Peramal itu keheranan.

"Aku Yakin." Jawab Kise sambil menahan tawanya.

Kemudian sang Peramal tersebut meletakkan tangannya diatas bola Kristal tersebut sambil berkomat kamit.

'Dasar Penipu. Aku tidak pernah mempunyai kaka huhu'

Tiba-tiba nampak sesuatu telah memecah konsentrasi san peramal. Wajahnya mendadak pucat dan segera menoleh kearah Kise.

"Apakah saat ini kaka mu baik-baik saja?" Kata peramal itu dengan gugup.

"Ya… tentu saja. Apa maksudmu?" Kise pun menjadi heran.

"Saya benar-benar tak mengerti ini. Namun tolong katakan pada kaka mu untuk menjaga dirinya baik-baik. Dia….. dia seharusnya sudah meninggal lima tahun yang lalu."

Kise pun terkejut setengah mati.


Hola.. Kembali dengan Fic baru.
mencoba menulis dengan fandom baru huhu dan Horor. haha entah kenapa belakangan ini lagi suka baca Urban legend, jadi ya gini berasa pengen nulis ulang. Jadi cerita diatas itu bukan real dari pemikiran saya. Saya hanya mengadaptasi dengan kemasan yang berbeda saja. Seumber bacaan pun sudah tertera disana. siapa tahu mau baca versi aslinya dalam bahasa Indonesia. Dan untuk pembukaan, saya kasih cerita yang tidak begitu panjang. huhu

Dan maaf tentang fic sebelumnya. tiba-tiba inspirasi saya menghilang.. Tapi ga aka discontinue ko..

RnR? Please