Title: Akatsuki go internasional
Summary :
Konan panas dengan berita2 soal para artis lokal lagi gencar mau Go Internasional. "Masa kita kalah sama para artis itu?" satu-satunya mahluk hawa di Akatsuki itu protes ma Pein si leader nista. "Pokoknya Akatsuki juga kudu Go Internasional!" tu cewek teriak di depan para mahluk nista lainnya pake toa yang disewa dari Kakuzu
Disclaimer : Abang Masashi Kishimoto seorang (kita bikin ancur)
Chara : 10 member Akatsuki + guru les bahasa Inggris (Author)
Warning : GaJe pasti, bikin gatel2, muntah2 g jelas
Siang yang panas dan para mahluk nista Akatsuki lagi enak makan Gehu Pedas, -eh ralat- Tahu Gejrot(?) di depan kantor Hokage. Pein asik nikmatin tehu gejrotnya sambil mandangin majalah B*k*p yang dia beli di pinggir jalan tadi. Konan lagi baca tabloid yang dia sambet dari tukang yang sama.
Suasananya begitu damai sampai tiba2 Konan berdiri sambil pegang tabloid yang dia baca tadi.
"Ini semua gak adil!" ucap Konan dengan gaya anak2 muda di sinetron sampe bikin Kakuzu keselek.
"Naon sih maneh?" Sasori nyolot.
"Neh loh guys,,,masa ea Acnes Monikah jd guest host di AMA gethooo" Konan bergaya alay
"Trus pa hubungannya ma kita2?" si kakek keriput ikut nimbrung
"Hellooo...kita ni kan penjahat paling sadis tapi kok ketenaran kita kalah ma dia sih" Konan nyobek2 tu tabloid (pa salah tu tabloid sih mpe di siksa gitu)
"AHA!" tukang tahu gejrot tiba2 berseru dengan suaranya yang gak merdu
"Opo tho mas?" Zetsu ngelirik si tukang jualan
"Punten kang,,,bade nagih artosna." si abang ngedeketin Kakuzu yang dibalas dengan tatapan 'bye bye honey' sama uang recehannya yang didapet dari hasil jualan jagung bakar semalam sama Hidan.
Sepeninggal tukang tahu gejrot tu, mereka kembali ngelirik Konan yang masih manyun-nyuuuuuun
"Apa gerangan yang mengganggu pikiranmu Hime?" Pein ngegombal
"Iki lho mas,,,aku gak rela kalo ketenaran kita kalah sama artis2 ni. Padahal kekejian kita kan terkenal di Konoha." Konan benerin tatanan rambut dia (lho punya rambut tho,,,kirain cuma kumpulan kertas) *Author dijadiin origami ama Konan*
"Hmmmmmmmm...kalo begitu kita harus memproklamirkan keberadaan kita pada dunia yang fana ini!" si leader nista berkobar dengan semangat 45.
Setelah pidato yang begitu panjang dari sang Leader, akhirnya mereka semua setuju dengan ide sang Nyonya. Para makhluk GJ tu semangat gila nginget bakalan muncul di TV n majalah2. Apalagi Kakuzu yang udah ngiler bayangin beribu2 kertas yang baunya enak ada di kantong dia (udah kyak Mr. Crab aja tu). Tapi ada satu masalah yang menghadang, yaitu...
"Kalo kite2 mau pade Go Internasional kan kudu bise basa inggris cuy..." ucapan si anak autis bikin mereka terdiam sementara (tumben ni anak otak nya muter). Lalu semua mata tertuju pada si kakek keriput
"Ape lo liat2?" tu kakek keriput nyolot ja *Author di mangekyou Itachi*
"Ngomong2 soal bahasa inggris,,,Tachiko bisa ajarin kita2 donk, kan tachiko yang paling pinter di antara kita2" Tobi deketin Itachi.
"Huh,,,ma'af2 aje ni ye. Ogah ane ngajarin lo2 pade!"
"Heeee,,,,doushitano?"
"Asal kalian tau aje ye,,,seumur idup ane di dunia ini. Baru kali ini ane denger da bahasa inggris!"
Seketika itu semua anggota Akatsuki minus Itachi tercengang.
"Kalo si keriput aja gak tau,,,gimane nasib kite orang?" gumam mereka dalam hati.
Tapi hal itu tak menyurutkan tekad Konan
"Pokoknya misi ini harus tetap berjalan! Kita pasti bisa dapet orang yang mau ngajarin kita tu bahasa!" tumben ni mahluk hawa begitu bersemangat sama urusan yang satu ini.
"Yak, setujuuuuu" teriak Kakuzu. Akhirnya dia bangun setelah meratapi kepergian para receh nya tersayang.
"Yakin nih kazu? Itu artinya kita kudu ngeluarin uang buat bayar tu orang." eh si DJ nyahut juga
"Heh? Ngeluarin uang?" jatuh lagi si pelit dalam dilema. 'Tapi kalo Go Internasional kn dpet duit gede, tapi hrus ngeluarin duit dulu, tapi ntar dpat lebih gde, tapi sekarang lagi g ada duit, tapi kalo g berhasil gmna, tapi...' *Akhirnya Author bingung sendiri*
"Ano...minna" eh si autis bersuara lagi yang bikin semua mata tertuju padanya dan menunggu kalimat berikutnya dari Tobi.
"Sebenernya Tobi punya temen yang mungkin bisa bantu kita."
"Siapa tu?"
"Tunggu bentar ya...Tobi panggil dulu orangnya" maka dengan jurusnya tu si Tobi lalu men-summon orang yang dia maksud. Tak lama muncullah sesosok tubuh di depan mereka.
"Eh? Kok saya masuk sini?" rupanya si Tobi manggil sang author yang lagi enak-enaknya minum es cendol di rumahnya.
"Hehehe ni Author autis yang dengan teganya menganggu ketenangan hidup kita dengan cerita ini" jelas Tobi
"Dan untuk menebus semua itu maka dia harus ngajarin bahasa Inggris seumur hidupnya sampai ajal menjemput" ucapan Tobi disambut tepuk tangan yang riuh dari para tukang becak di jalanan itu.
"What? Yakin loe? Jangan harap ya. Diriku lagi ada eksperimen cendol rasa daging sapi neh. Ga bisa diganggu."
"Muke gile ni Author ya. Mane mau orang makan cendol rasa daging sapi?" Pein sewot.
"Suka2 gue dong." Author yang kurang ajar, ato emang Akatsuki dah gak punya aura serem sih?
"Yo wis lah, lagian kalo bukan diriku sapa lagi. Kalian kan kere *ditimpuk pake tahu gejrot(?)* abis. Ntar g kelar2 lagi ceritanya. Ke markas semuanya!"
"Yang itu bagian gue tau." Sasori nyeplos.
"Itu harusnya gue." Sasori dijitak ma Pein.
"Waaa, Sasori-danna benjol 7 tingkat!" (Dari tadi Dei ada toh)
Di Markas
Para anggota Akatsuki berkumpul membentuk lingkaran dan tak lupa sudah tersedia tumpeng yang tinggi nya balapan ma benjol di kepala Saso *Author di teluh(emang bisa?)* di tengah2 mereka (ni mau belajar ato syukuran sih?). Pein pun membuka suara...
"Saudaraku sebangsa tanah dan air (lho?) yang selalu aku cintai dari dasar sumur yang paling dalam." berlagak cool gitu dia
"Seperti yang telah Ayangku sampaikan tadi siang, bahwasanya ketenaran kita terancam oleh para artis yang Go Internasional. Karena itu kita gak boleh kalh sama mereka. Kita jelas lebih berbakat dari mereka"
"Berbakat merusak ya om?" Tobi nyahut aja ih
"Serius dikit donk" eh Zetsu buka mulut juga
"Ehm,,,untuk mencapai tujuan itu maka kita semua harus mengikuti suatu pelajaran bernama Bahasa inggris. Dan dengan bantuan orang ini (sambil nunjuk2 Author), kita akan melalui halangan kita untuk menaklukkan dunia" yah si Pein mulai lebay tuh
"Asal gak keluar duit aja" Kakuzu kembali teringat uang recehan tadi siang yang dia pake buat bayar Tahu Gejrot
"Tenang Kazu-senpai,,,dia mau kok kerja rodi sama kita tanpa dibayar"
"Asal dia jangan dekat2 Saso-danna ya!" Dei-chan meluk2 Sasori yang duduk sambil mainin barbie kesayangannya
"Oh tenang Dei-senpai,,,dia normal kok."
"Maksud lo, gw gak normal gitu?" wadoh mahluk yang gak jelas gendernya itu sewot
"Kalo normal kita semua gak kan masuk Akatsuki." komentar Itachi
"'Hei kalian! serius dikit napa. Kan ini semua demi kesuksesan kita bersama!" sang nyonya Akatsuki mengambil alih rapat
Cekcok menghiasi markas sempit dan sumpek milik Akatsuki. Adu mulut Hidan-Kaku, adu jurus Pein-Ita, adu kepala Zetsu-Konan, adu seksi(?) Dei-Orochi (ngapain dia disini?), adu imut(?) Saso-Kisa (yang bener aje), dan dengan tenangnya si Tobi curhat ma sang kekasih, lolli pop tercinta. Dah makin sumpek, pengap, bau, jamuran, aneh, gaje, n bobrok aje tu markas. *death glare dari semua anggota Akatsuki*
Akhirnya setelah berhasil menyuruh Orochi pulang sambil nangis, soalnya kalah seksi dari Dei, Konan lalu mendekati Author dan berbisik..
"Ma'af ya ribut gini, maklum mereka jarang ketemu manusia."
"Wah, iya juga ya. Semua yang da disini kan pada ga jelas." si Author nyeletuk
"Mksud?" Akatsukiters serentak
"Isinya kn cuma Leader nista, kakek keriput, muka kertas, bunga bangke, boneka jelangkung, muka ikan, banci Gj, cadar pelit, DJ buluk, n lolli pop autis (sambil ditujuk satu2). Mana ada orang yang mau deket2 ma makhluk yang nyebabin wabah ulet bulu(?) merambah di tanah mereka."
"UAPAAA!" dengan kompak nya semua teriak kayak paduan suara rombeng. *Author di Rinegan, di Susano-O, dijadiin bubur kertas, di jadiin pupuk kandang, di santet, di lempar piranha, dicium(?), dirampok, di kutuk DJ, di kasih lolli pop super gede(?)* (mati gue kalo kayak gini)
"Secara ya, gue tu Leader yang paling digandrungi dari semua anime yang ada."
"Alah, pake piercing karatan ngutang aja bangga." ejek Itachi
CRINGGGG, ngaktifin Rinegan. "Aaaaah, iya ampuuun."
"Aduuuh, ekeu dibilang banci bo. Yang banci kan Orochi." Dei
"Apaan tu jelangkung?" Saso
"Wah muka badak ni Author, mau gua suruh bayar bunga 700% ne." Kaku
"Bunga apaan? Bunga Bangke?" Author nyolot. (Wah, Akatsuki bener2 dah ilang aura pembunuhnya kali ya)
"Kok gua dibawa-bawa lagi sih." spontan Zetsu. "Eh, gua bukan bunga bangke, lo aja kali." Zetem protes.
"Huaaaaang, masa lolli pop lucu ni dibilang autis. Yang autis kn Tobi. Huaaaaaang."
"Ya emang maksudnya begitu kan." Author
"Waaaaa, iya Tobi anak baek ga kan protes."
"Waduh, dah pada gila semua. Untung gua g ikutan. Kira2 muka ikan tu sapa y?" Kisame (emang oon ni makhluk)
"Udah deh g usah dibahas lagi. Mendingan ikutan aliran Dewa Jashin aja yuk biar tuntas semua ny."
"Apanya yng tuntas, ntar gue lapuk juga kayak lu. Dasar bujang lapuk!" (Hidan pundung di pojokan sambil ngais2 nasi(lho?))
"Kenapa sih semua bilang ni keriput. Ni dh dari sono ny tau!" Tachi BT
"Hmmm, g ad yang ngerti soal keindahan yang sebenarnya di dunia ini. Begimana iki toh..." Konan lebay. "Kenapa juga bawa2 ulet bulu sih, kan g indah?"
(Waduh, makin gawat aja nih. Kalo dibiarin, bakal melebur semua jadi tahu, -eh salah- jadi makin g nymbng ma cerita)
"Udah cukup!" tiba2 si Author gila teriak. "Cukup sudah sampai disini perceraian ny."
"Sapa yang cerai bu?" Akatsukiers kompak.
"Wah, salah teknis. Udah cukup ribut nya. Sekarang waktu nya belajar Bahasa Inggris ala Author. Gyahahaha..."
Teu beres cuy (To be Continue)
Gimana kah pelajaran B inggris Akatsuki bersama si Author gila?
Reader : Author gila. Masa nyebut diri sendiri gila..
Author : Kan emang gue gila..
Reader : O iye ye
Akatsuki : Parah neh!'
Apakah mereka bakal berhasil Go Internasional?
Simak kelanjutannya ceritanya!
