Should i?
Mingyu x Wonwoo
swimmingfool
Chapter 1
Sinar mentari yang cerah merajai bumi mulai menuju ke arah barat setelahnya digantikan oleh sang kegelapan yang kini menguasai dunia. Hal dimana manusia lazim menyebutnya sebagai malam.
Siswa siswi mulai meninggalkan sekolah karena kelas malam telah berakhir. Para karyawan yang tidak memiliki jam lembur pun mulai meninggalkan kantor untuk kembali kerumah atau bertemu dengan kerabat di kedai-kedai atau restaurant.
Jalan-jalan nampak ramai. stasiun kereta api dipadati penumpang yang menunggu kerata atau yang turun di stasiun tersebut. Halte-halte bus pun tidak luput dari keramain. Kota Seoul pada malam hari justru terlihat lebih ramai.
Kedai-kedai di pinggir jalan pun juga mulai beroperasi menampakkan sekelompok orang yang menikmati malam bersama kerabat dan teman ditemani dengan alkohol dan kudapan-kudapan untuk mengganjal perut sambil berbagi cerita tentang hidup.
Tapi tidak dengan Jeon Wonwoo, pemuda yang tampak sangat kacau itu duduk sendirian dalam kedai di pinggir jalan meratapi nasib nya dengan 1 botol soju yang sudah ia habiskan beberapa saat lalu dan sebotol lainnya yang tengah ia nikmati.
Jeon Wonwoo mulai meracau tak jelas khas orang mabuk
"Kim Mingyu sialan"
pandangannya mulai terasa kabur, ia menggelengkan kepalanya untuk mendapatkan kembali pemandangan yang jernih oleh matanya.
"Aku membencimu dasar bedebah" ujar Wonwoo, kemudian pemuda itu mengambil kudapan cumi khas kedai dengan sumpitnya. Menatap cumi malang itu sambil tersenyum mengerikan
"Ah dasar kau cumi jelek mirip sekali dengan Kim Mingyu sialan itu" ucap Wonwoo diikuti tawa mengejek yang setelahnya berubah menjadi tawa menyedihkan. Setelah itu Wonwoo melanjutkan acara minum nya sambil memakan cumi yang menjadi kudapan. Ia berfikir ini lah satu-satunya cara untuk melupakan sejenak kesulitan hidupnya.
"eoh? kemana perginya soju dalam botol ini?" lanjut Wonwoo sambil mengangkat botol soju dan melihat dalamnya menggunakan satu mata kecilnya
"ah di perutku?" pemuda itu kemudian mengusap perutnya dan tersenyum.
Walau matanya terasa berat Wonwoo mulai melihat kearah Ahjumma pemilik kedai yang sangat ia kenal
"Ahjummaaaa~ 1 botol lagi ne?" Wonwoo menyunggingkan senyum kearah Ahjumma tersebut. Walau wajahnya tersenyum namun hatinya tidak. Kedai itu adalah langganan Wonwoo untuk menghabiskan waktu bersama Jihoon saat suasana hatinya atau Jihoon sedang tidak baik karena urusan kantor tetapi hari ini berbeda. Wonwoo datang sendiri bahkan pemuda manis yang paling hanya menghabiskan setengah botol itu hari ini sudah menghabiskan botol keduanya.
"Pulanglah aku akan menelpon Jihoon agar menjemputmu"
"Tidak! Aku tidak ingin bertemu siapapun ahjumma. Aku…aku..hidupku hancur ahjumma"
Wonwoo kembali meracau tak jelas, air matanya mulai menetes entah mengapa hatinya sangat sakit. Ahjumma pemilik kedai itu menghela nafas merasa prihatin dengan keadaan Wonwoo
"Botol terakhir setelahnya tak akan kuberikan lagi" putus Ahjumma pemilik kedai dan meninggalkan Wonwoo untuk kembali melayani para tamu yang datang.
"Call!" Wonwoo mengangkat tangannya tanda setuju dan kembali menuangkan soju kedalam gelas untuk melakukan oneshoot
"akhhh" desisnya saat merasakan pahit dan hangatnya soju yang turun melewati kerongkongan.
"Hi manis sendirian saja di sini?" seorang asing yang tidak Wonwoo kenali menghampirinya menuang soju kedalam gelas Wonwoo kemudian meneguknya
"YAK! Itu punya ku. Ken-"
ucapan Wonwoo terpotong kepalanya sudah sangat berat, begitupula matanya. Melihat itu pemuda yang duduk di depan Wonwoo mengambil kesempatan untuk berpindah duduk di samping Wonwoo dan menyelipkan tangannya dipinggang pemuda manis itu
"Kau tidak apa manis?"
Mengambil kesempatan dalam kesempitan, begitu pikirnya. Di wajah pemuda asing itu terukir senyum miring karena merasa mendapat mangsa baru malam ini.
"YAK!" Wonwoo mencoba menyingkirkan tangan pemuda itu tapi gagal. Ia sudah sekarat, kepalanya sangat berat.
"Aigoo kau sudah sangat mabuk. ingin ku antar pulang?" pemuda asing itu terus saja mendekat pada Wonwoo. Kali ini dia bahkan mengusak rambut Wonwoo dan mulai membelai pipi putih pemuda Jeon itu
"Kau manis sekali kenapa sendirian disini sangat disayangkan tapi aku bersedia menemanimu kok ayo aku antar pulang"
Lelaki asing itu mencoba memapah Wonwoo yang terlihat tak berdaya akibat pengaruh alkohol. Tangannya melingkar di pundak Wonwoo dan berusaha membuat Wonwoo berdiri tapi dengan sisa tenaganya Wonwoo mencoba mendorong lelaki tersebut.
"Pergi! aku ingin-" ucapan Wonwoo terpotong.
Lelaki asing itu mengangkat alis
"ingin apa manis?"
Hening.
Tidak ada jawaban dari Wonwoo.
meski begitu ia tetap berusaha memapah Wonwoo.
Namun yang pemuda asing itu tidak sadar di seberang sana terdapat pemuda lain yang sialnya sangat tampan menatapi mereka berdua sejak tadi. Ia mengepalkan tangan dan sudah bersiap menghampiri Wonwoo yang terlihat hampir pingsan serta pemuda kurang ajar tadi. Terlihat jelas aura kemarahan menguar melingkupi pemuda itu.
Ia bahkan sudah sangat siap untuk memukul atau jika perlu menghabisi nyawa lelaki kurang ajar yang berani menyentuh Wonwoo-nya
Wonwoo-nya katamu. Percaya diri sekali,Kim
TBC
Author note:
memang pendek karna memang cuma 1 scene wkwk
