.
.
@UsagiNekoMoon
.
.
.
Masashi Kishimoto
.
.
.
Naruto
Terjebak!
Apa yang harus Hinata lakukan ketika dirinya terjebak, atau bisa dibilang terkunci di ruang UKS bersama seorang Uchiha Sasuke?
Ck, memikirkannya saja sudah membuat Hinata lemas.
Yang Hinata ingat, saat sedang pelajaran Kakashi-sensei berlangsung dirinya merasa tak enak badan dan meminta izin untuk beristirahat sejenak di UKS. Dan tentunya guru berambut perak itu tak masalah, karena dia tak mungkin membiarkan muridnya belajar dalam keadaan sakit.
Dan kini, saat Hinata terbangun dari tidur istirahatnya, diranjang sebelah nya terdapat Sasuke yang sedang terbaring dengan mata terpejam.
Apa dia juga sakit?
Ah, masa bodo.
Tapi kenapa? Kenapa pintu UKS tidak bisa dibuka?! Dan bahkan jam sudah menunjukan pukul 7 malam!
Sebegitu lelapnya kah Hinata tertidur sampai-sampai harus berakhir seperti ini?
Tapi yang benar saja, kenapa pihak sekolah tidak mengecek terlebih dahulu di UKS? Benar-benar sangat payah.
.
.
.
.
.
"Ada apa?"
Suara berat yang begitu familiar ditelinga Hinata membuat dirinya tersentak kaget. Kepalanya menoleh kebelakang, mendapati sosok Uchiha yang baru saja bangun dari tidur panjangnya.
"Ano, p-pintunya tidak bisa dibuka" suara Hinata yang hampir seperti berbisik karena saking takutnya untuk menyahut.
Mata kelam milik Sasuke terus memandangi gadis Hyuuga yang terus berdiri didepan pintu UKS. Diliriknya jam yang sudah menunjukan pukul 7 lewat.
'Cih, sudah malam ternyata' pikirnya.
Seraya menghela nafas, Sasuke bangkit dari ranjang dan menghampiri Hinata yang terus membatu didekat pintu.
"Minggir" titah Sasuke.
Tanpa pikir panjang, Hinata menggeser badannya yang menghalangi pintu. Membiarkan Sasuke untuk mencoba membuka pintunya. Toh, Sasuke kan lelaki, pasti dia kuat untuk mendobrak pintu ini.
Tapi bukannya mendekati arah pintu, justru Sasuke malah sengaja berdiri didepan Hinata.
"Kau masih sakit?" Tanya nya datar.
"E-eh? S-sudah tidak" jawab Hinata dengan cepat.
'Apa-apaan ini?' batin Hyuuga, bukannya cepat membuka pintu, kenapa Uchiha satu ini malah menanyakan keadaannya.
Hinata semakin tersentak saat punggung telapak tangan Sasuke menempel di keningnya, seperti ingin memastikan suhu tubuh Hinata sekarang.
"Sepertinya memang sudah sembuh" Sasuke kembali menarik tangannya, kini dia menggeser sedikit kearah pintu. Meraih knop pintu yang berwarna merah tersebut, dan mencoba membuka nya.
"Terkunci ya? Yasudah, mau diapain lagi"
What the hell?!
Hinata melongo mendengar ucapan Sasuke, Hinata pikir dia akan mencoba mendobrak nya atau bahkan membuka paksa dengan cara apapun itu.
"A-ano Sasuke, aku ingin pulang. T-tolong bantu buka pintu nya" Hinata semakin melongo kala melihat Sasuke yang kembali merebahkan diri ke ranjang UKS. Hinata tidak mau terjebak dengan Sasuke, bahkan dalam keadaan yang sudah malam begini.
"Kalaupun aku berhasil membuka pintunya, toh pintu gerbang depan pasti terkunci. Kau sendiri tahu, kita tidak mungkin bisa membuka gerbang depan"
Jawaban yang Sasuke lontarkan membuat Hinata semakin lemas. Benar juga apa yang dikatakan Uchiha barusan, sepertinya dirinya memang harus menghabiskan malam disini.
Sungguh nasib sial bagi Hinata dihari ini.
.
.
.
.
.
Mata onyx Sasuke melirik Hinata yang kini duduk di kursi yang berada tak jauh darinya.
Hyuuga Hinata.
Gadis yang selama ini menghantui pikirannya, membuat dirinya hampir seperti gila karena ingin memilikinya.
Andai Hinata tahu, betapa terobsesinya Sasuke padanya.
Dia manis, lemah lembut, dan begitu aduhai.
Bahkan sekarang Sasuke mulai berpikiran jorok.
'Cih, yang benar saja' Sasuke menjambak rambutnya kala pikiran mesum itu datang.
"A-ano Sasuke" suara lembut yang mengalun membuat Sasuke menoleh.
"Hn?"
"A-apa kau tidak lapar?"
Ternyata gadisnya ini sedang kelaparan ya.
"Aku punya ini" Sasuke merogoh sesuatu disaku depan celananya, dan ternyata itu coklat. Sasuke mengantongi 3 bungkus coklat yang dia rampas dari Naruto. Sebenarnya Sasuke tidak terlalu suka coklat, dia makan coklat hanya saat ketika mood nya sedang hancur, ya seperti ketika bertemu Sakura yang terus menempel dengannya seperti benalu.
Senyum tipis mengembang diwajah Hinata, dia mendekati Sasuke dan duduk manis disamping pria itu. Mengambil sebuah coklat yang berukuran lumayan besar dan mulai membuka bungkusnya. Sedangkan Sasuke hanya terus memperhatikan apa yang sedang Hinata lakukan.
"Terimakasih Sasuke" ucap Hinata, mulut kecilnya mulai menguyah coklat manis yang Sasuke berikan. Sebenarnya mereka berdua ini sekelas, hanya saja mereka jarang berbincang. Itu yang membuat Hinata sedikit canggung bahkan takut jika berada didekat Sasuke. Ditambah lagi sifat dingin dan ketus yang Sasuke miliki membuat Hinata ogah-ogahan untuk mengajak Sasuke berbicara. Ya walaupun Hinata akui jika otak Uchiha yang satu ini sangat jenius, dia selalu mendapat predikat ranking pertama dengan nilai tertinggi disekolah, bahkan bukan dikelas lagi.
"Mau lagi?" Sasuke kembali menyodorkan satu bungkus coklat nya pada Hinata.
Dengan senang hati Hinata mengambilnya, dia sangat lapar.
"K-kau tidak makan?" Tanya Hinata, diperhatikan nya baik-baik wajah Sasuke.
'tampan' batin Hinata.
Oh ayolah, kemana saja Hyuuga yang satu ini? Tidak ada seorang pun Uchiha yang tidak tampan di dunia ini. Seorang Uchiha selalu lahir dengan fisik yang sempurna, dan otak yang cemerlang, contohnya ya seperti Uchiha Sasuke ini.
"Aku tidak lapar" nada nya selalu terkesan datar, tapi sungguh dalam hati nya Sasuke senang.
"Makanlah dengan benar" sambung Sasuke.
"Lihat, belepotan kemana-kemana" dengan ibu jari tangannya, Sasuke membersihkan sedikit coklat yang menempel dipinggir bibir Hinata.
Blush
Wajah Hinata dalam hitungan detik langsung memerah, jantungnya berdegup kencang, dan matanya membelalak karena kaget mendapat perlakuan seperti ini dari Sasuke.
"T-terimakasih" ucap Hinata, kepalanya menunduk dalam saking malunya.
"Hn" Sasuke ikut memalingkan wajahnya, semburat merah juga muncul samar-samar diwajah Sasuke.
Dan lagi-lagi, pikiran kotor masuk kedalam otak jenius Sasuke.
Oh ayolah, dia sedang dalam keadaan berduaan saja disebuah ruangan dengan gadis idamannya. Sesekali mata kelamnya melirik pada dada Hinata yang ukurannya membuat Sasuke gerah, ah ingin sekali Sasuke menyentuh dua buah bola itu. Sasuke ini pria normal, wajar jika dia berpikiran seperti itu.
Seketika ide laknat muncul dari otak Uchiha bungsu ini.
"Hei Hinata, masih belepotan kah?"
"E-eh, a-apa?" Hinata menolah dan menengakkan kepalanya.
"Sini kubersihkan" dengan gerak cepat, Sasuke merundukan kepalanya, bibirnya menyambar bibir mungil Hinata. Mengecup dan menekan dengan lembut bibir merah yang sangat menggoda itu.
Hinata kaget bukan main dengan apa yang dilakukan Sasuke, reflek tubuhnya mundur dan mencoba mendorong Sasuke. Tapi nihil, Sasuke bergerak lebih cepat. Tangan kanan Sasuke meraih belakang Hinata untuk tetap mempertahankan posisi ciuman ini, sedangkan tangan kirinya meraih pinggang ramping Hinata.
Hinata sendiri terus berusaha berontak, wajahnya semakin memerah bak kepiting rebus. Hal gila apa yang dilakukan Uchiha ini padanya?
Lidah Sasuke mulai menjilat pinggir bibir Hinata. Mengecap rasa manis dari coklat yang dia berikan pada Hinata. Bahkan lidah nakal ini mulai berusaha masuk kedalam bibir Hyuuga, mencoba untuk menjelajahi apa yang ada didalam sana.
"Berhenti Sasu- emhh"
Akibat Hinata terus berusaha berbicara disela bibirnya yang terus diciumi oleh Sasuke, itu membuat celah tersendiri bagi Sasuke untuk menelusup masuk kedalam sana.
Lidah nya masuk dengan gesit, menyentuh dan menekan lidah kecil Hinata. Sedang bibir Sasuke terus mengulum bibir Hinata.
Ciuman paksaan ini membuat Hinata tidak bisa berpikir jernih. Keringat mulai membasahi pelipis nya, dan tubuhnya ikut merasakan hal aneh.
"Emhh Sasuke" Hinata terus saja berusaha berbicara disaat mulutnya penuh oleh lidah Sasuke. Air liur bahkan mulai menetes dari ujung bibir Hinata. Ini sungguh memalukan bagi Hinata.
Sasuke menarik mundur kepalanya, menciptakan jalinan tipis Saliva diantara mulut keduanya. Mata hitamnya terbuka, dan memandang sendu pada Hinata. Napas kedua nya saling memburu, apalagi Hinata. Dadanya naik turun karena tidak bisa bernapas dengan baik akibat ulah gila Sasuke.
"A-apa yang k-kau lakukan S-Sasuke?" suara Hinata yang gemetar membuat sedikit merasa bersalah.
"Aku tidak bisa menahannya Hinata" sahut Sasuke.
"Tidak bisa" lanjut Uchiha tampan itu, dia kembali meraih bibir Hinata dan mengulum nya dengan lembut. Tentu saja Hinata kembali berontak, tangan kecilnya terus berusaha menjauhkan Sasuke dari dirinya. Tapi yang jelas, tenaga Sasuke jauh lebih besar, jadi ya sia-sia saja usaha Hinata.
"Bisakah kau diam hah?" Bibir Sasuke beralih pada pipi tembem Hinata. Menciumi pipi yang sudah sepenuhnya memerah itu. Terus menjalar hingga leher Hinata yang aroma begitu memabukkan Sasuke.
"H-hentikan Sasuke" Hinata masih tetap dengan berontak nya.
"Kalau aku tidak mau, bagaimana?" Kecupan demi kecupan Sasuke daratkan disana, bahkan Sasuke mulai memberikan tanda merah dileher Hinata yang putih. Sesekali dia menggigit lembut daging leher Hinata.
"T-tidak, j-jangan! K-kumohon hentikan S-Sasuke" Hinata mulai merasakan sensasi aneh pada tubuhnya, bahkan Hinata merasa ada yang mulai basah dibawah sana.
"Kenapa ini begitu besar Hinata?" Bisik Sasuke, tangan nya meremas lembut salah satu dada Hinata. Meremasnya dengan pelan, dia tak ingin Hinata merasa sakit.
"J-jangan Sasu-!" Hinata meraih tangan Sasuke yang meremas payudara sebelah kanannya. Berusaha menyingkirkan telapak tangan yang besar itu dari sana.
Sasuke bahkan kini mulai membuka satu persatu kancing seragam Hinata, membuat diri Hinata semakin gelagapan. Terbuka nya semua kancing membuat diri Sasuke semakin bersemangat, bibirnya kembali meraih bibir Hinata dan memagutnya.
Sasuke sendiri sedikit merasa gemas pada tangan Hinata yang terus berusaha menyingkirkan nya. Dengan sedikit kasar Sasuke menarik dan mengurung tangan Hinata diantara tangannya, dan ini sedikit berguna untuk membatasi berontakan sang Hyuuga.
Sasuke lepas ciuman nya, memandangi penuh takjub kedua buah dada milik Hinata yang sudah terpampang jelas. Napas Hinata yang tersengal-sengal membuat dadanya naik turun, menambah sensasi tersendiri bagi Sasuke kala memandanginya.
"Sudah cukup S-Sasuke" Hinata yang terus merengek tidak dihiraukan nya.
"Kita baru saja mulai Hinata"
Dengan perlahan, mulut Sasuke yang terbuka mendekat pada salah satu puting Hinata. Melahap nya dengan lembut, membuat si empunya semakin panik tidak karuan.
"A-apa yang kau lakukan Sasuke?! Hentikan!" Sekuat apapun Hinata berontak dan melawan, tetap saja Sasuke yang kuat.
Mulut Uchiha bungsu mulai menghisap lembut puting kanan Hinata, mengulum nya dengan perlahan. Lidahnya pun ikut menjilat puting yang sudah mengeras tersebut, menikmati dengan mata terpejam kegiatan yang sedang dia lakukan saat ini.
"Nnggg S-Sasu- sudah c-cukup" keringat terus mengalir dari pori-pori tubuh Hinata. Hal yang Sasuke lakukan padanya membuatnya merasa ribuan kupu-kupu sedang bersemayam diperutnya.
"Ahhhhh" bahkan desahan kecil mulai terdengar dari bibir Hinata yang hampir membengkak akibat kuluman Sasuke.
Tanpa melepas hisapannya pada puting Hinata, Sasuke bangkit berubah posisinya. Dia berdiri dengan cepat, kedua tangannya terus menahan tangan Hinata kebelakang. Sedang Hinata yang terus dalam keadaan posisi duduk tidak bisa berbuat banyak, lenguhan kecil mulai mengalun dari bibir nya.
Sesekali Sasuke mengecup bibir Hinata lalu kembali menghisap puting Hinata secara bergantian. Bahkan dengan nakalnya Sasuke menggigit gemas pada puting yang sudah membesar itu.
"Kau benar-benar menggoda" ucap Sasuke, dihentikan nya sejenak aksi liarnya.
"S-sudah cukup" Hinata bahkan tidak berani memandang wajah Sasuke saking malunya.
"Ya kita akan menyudahinya"
"E-eh?"
Tangan Sasuke dengan cepat mengangkat kaki Hinata dan mengangkangkan nya, membuat mata bulan Hinata terbelalak.
"Apa ini sudah basah?" Disentuhnya bagian intim Hinata yang masih tertutupi celana dalam berwarna hitam.
"Jangan sentuh Sasuke!" Kaki Hinata mulai menendang-nendang untuk menjauhkan Sasuke, tapi ya bagaimana pun juga Sasuke berhasil menahan nya.
"Diam sebentar" Sasuke sedikit membentak, dia meraih kain yang menutupi vagina Hinata, menggeser nya kesamping untuk melihat jelas vagina gadisnya.
.
.
.
.
.
To be continue
Yoshhhh chap 1 clear!
Mohon review nya minna)/
Entah ini sepertinya sedikit absurd, yaa mohon dimaklumi, masih newbie._.)/
Panggil saya Usagi akun fanfict saya ini sepertinya bakal M semua, jadi yang ngak suka ya ngak usah mampir.
Dan maaf jika pendek, soalnya akan dijadiin 2 chap.
REVIEW KALIAN SANGAT KUBUTUHKAN!
