-Fairytale Girl-

*Prolog*

Story by: Kiriko Alicia

Vocaloid belongs to Crypton Media and Yamaha Corp

Rating: T

Pairing (Main): Rin Kagamine X Len Kagamine

Genre: Romance, Fantasy

Warning: Cerita gaje, alur lambat/ngebut, typo merambat dimana-mana, dan cerita ini dapat mengakibatkan berbagai macam reaksi terhadap para pembacanya (Menangis terharu, tertawa ngakak, kesel-kesel sendiri karena pairing lainnya tidak sesuai harapan, dll).

Summary: Tanpa diketahui teman-temannya, gadis itu menyimpan sebuah rahasia yang besar.

Seorang wanita berumur dua puluhan kini tengah berjalan maju mundur di dalam hutan itu. Ia ketakutan. Ia juga tersesat. Wajahnya pucat pasi dan keringat mengalir deras di wajahnya. Terlihat sekali kalau ia sedang panik

Ia menghirup nafas dalam-dalam sejenak, lalu melepaskannya untuk memberi efek tenang pada dirinya. Lalu ia segera meyakinkan dirinya bahwa ia akan segera keluar dari hutan ini.

Ia pun berjalan menembus pepohonan di depannya, lalu berlari kencang ketika melihat bahwa ia mendapatkan suatu cahaya di ujung jalan. Ternyata, cahaya itu berasal dari sebuah mawar yang sangat besar. Mawar itu juga memiliki warna emas, bukan merah.

Wanita itu tidak memerhatikan warna atatupun rupanya, tapi ada satu kesimpulan yang dapat didapatnya dari bunga mawar tersebut.

'Cukup untukku beristirahat,' Pikirnya sambil memainkan rambut pirang panjangnya. Lalu ia melangkahkan kakinya ke arah mawar yang besar itu.

Saat ia semakin dekat, ia mulai menyadari. Terdapat sesuatu di dalam mawar itu. Wanita itu pun mempercepat langkahnya menuju mawar tersebut.

Dan saat ia sampai...

Ia sangat terkejut. Karena, kini seorang gadis kecil berambut honeyblond sebahu sedang tertidur dengan manis di tengah mawar tersebut. Ia mengenakan dress berwarna putih polos yang mempunyai ujung berenda.

Di kepalanya, terdapat beberapa jepit putih polos, serta sebuah pita besar berwarna putih yang membuatnya terlihat manis.

Wanita itu pun segera mengurungkan niatnya untuk berteriak, karena ia tidak ingin membangunkan gadis berumur 5 tahunan itu. Maka, ia pun segera melangkahkan kakinya menuju sisi samping mawar tersebut, namun...

KREK!

Tanpa sengaja, ia menginjak sebuah ranting pohon sampai ranting tersebut patah.

"Aduh!" Batin wanita itu dengan wajah khawatir. Lalu ia melihat kearah anak kecil berumur lima tahun tersebut. Kini gadis berumur lima tahunan itu sedang mengucek mata kanannya dan mengedarkan pandangannya, mencari tahu apa yang kini membuatnya terbangun.

Hingga matanya melihat kearah sang wanita berambut honeyblond sepertinya. Matanya langsung saja membulat, sepertinya sang gadis sangat terkejut.

"Siapa Ba-san? Dan Ba-san sedang apa disini..?" Tanya gadis kecil tersebut sambil menunjuk ke arah sang wanita yang kini hanya bisa membatu di tempatnya berdiri.

Sang wanita tersebut hanya bisa terdiam sebentar sambil memperhatikan gadis mungil tersebut.

"Em.. Nama Ba-san Kamine Lenka, kau sendiri siapa? Dan Ba-san... Tersesat?" Ucap Lenka dengan nada canggung di akhir kalimat. Sang gadis kecil tersebut hanya mengangguk kecil sambil beranjak turun dari mawar besar yang merupakan ranjangnya tersebut.

"Namaku Rin! Kalau Lenka ba-san tersesat, aku bisa membantu Lenka Ba-san untuk keluar dari sini," Ucap Rin sembari berlari kearah pepohonan dan memberi isyarat tangan kepada Lenka untuk mengikutinya.

Lenka hanya tersenyum kecil, mendengar jawaban gadis kecil tersebut lalu mengikutinya.

Mereka pun berjalan menembus pepohonan. Sesekali Rin berhenti sebetar dan menggumam pelan, seperti menghafalkan arah jalan keluar.

Lenka yang merasa tak dapat membantu apa-apa hanya diam dibelakang sang gadis mungil, membiarkan Rin terus berjalan melewati pepohonan dan tempat yang tidak diketahui Lenka. Hingga...

.

.

.

Benar saja, Rin berhasil menuntun Lenka hingga keluar hutan.

"Ba-Bagaimana kau bisa tahu jalan keluar dari tempat ini?" Tanya Lenka, kagum. Rin hanya mengangkat bahu sambil tersenyum kecil.

"Firasat."

Lenka melihat kearah Rin lagi sejenak, tiba-tiba saja sebuah ide mendarat di otaknya. Bagaimanapun juga, ia sudah memimpikan mempunyai seorang anak. Ia sudah setahun menikah dengan Rinto, dan belum dikaruniai anak satupun.

"Em... Rin-chan? Ba-san punya satu permintaan," Ucap Lenka sambil mengelus kepala Rin lembut dan berjongkok di depan Rin, sehingga membuat tingginya sama dengan sang gadis.

"Apa?" Tanya Rin dengan antuias.

"Apa Rin-chan mau jadi anaknya Ba-san?"

"E-Eh?"

.

Alicia: Ide baru lagi TAT... Gomen cuman prolog... Alice gatau bagus atau ga... Tapi Alice harap semuanya suka! X3

Semuanya: TOLONG REVIEWNYA! X3

.

Lanjut atau delete?