Summary: Dua saudara kembar Sawada benar-benar dekat. Mereka selalu bersama sampai seorang tutor sadis dari Italia datang menghancurkan hari-hari damai mereka—tepatnya salah seorang dari mereka. Tapi, apakah tidak ada yang tahu kalau yang satu lagi juga menderita? [AU; TwinFic!; sisanya masih misteri]
Genre(s): Friendship, Angst, Family, Romance, Hurt/Comfort (mungkin misteri bagi yang gak teliti—gak ngejek lo)
Note(s): Gaya pemula, gak dibeta, chapter pendek—jangan ditanya
Disclaimer: Tsui tidak memegang hak cipta apapun atas Katekyo Hitman REBORN!
A/N: Awalnya mau dijadiin oneshot, tapi karena ribet dan lama jadi dipotong beberapa bagian
Apakah kita akan dilahirkan hanya untuk menderita?
Bila kita punya pilihan apa yang kau inginkan?
Bila kita punya pilihan apa yang aku inginkan?
Kau ingin bahagia
Aku ingin bahagia
Hidupmu adalah bahagiamu
bahagiamu adalah bahagiaku
Jadi berikan separuh kematianmu padaku, belahan jiwamu
Iemitsu sedang menggenggam tangan Nana yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit ketika dokter mendekati mereka berdua. Ekspresinya sedih namun tetap terkendali berkat pengalamannya sebagai seorang dokter.
"Aku memiliki kabar baik dan kabar buruk," katanya.
Tangan Iemitsu meremas tangan istrinya dengan penuh kecemasan.
"Apa kabar buruknya, Dok?" tanyanya.
Sang dokter terkejut dengan pilihan Iemitsu. Pekerjaan Iemitsu membuatnya lebih mewaspadai kabar buruk. Tapi, sang dokter mengabaikan pertanyaannya. Lagipula dia tidak pernah menyuruhnya untuk memilih.
"Kabar baiknya, kalian mendapatkan bayi kembar tidak identik, laki-laki dan perempuan." Persis seperti yang mereka inginkan.
"Ara, jadi kita bisa memberi mereka nama yang sudah kita tentukan sebelumnya, sayang!" Nana tersenyum bahagia.
"Iya, cintaku," Iemitsu tersenyum balik padanya sambil berusaha menyembunyikan kekhawatirannya.
"Tsuna dan Ie…"
Sang dokter berdeham lalu ia mendapatkan kembali perhatiannya dari pasangan mesra itu. "Kabar buruknya adalah, salah satu dari anak kalian sedang sekarat. Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya."
Keajaiban ini terlalu banyak bagi 'kita'
Tapi tidak bagi-'ku'
Jadi biar aku yang menanggungnya
Biar aku yang digerogotinya sampai aku tinggal debu
Ore no Negai, Boku no Kanashimi
By Tsuichiro Renji
Next update: 23 November 2014
