Happiness in Our Live Season 1 : Chapter 1

Sequel dari 'Proposing You'.

Sengaja di buat karna ada beberapa readers yang bilang kependekan... aku pun bilang kalo Fic aku tuh kependekan... XD

Jadi aku buat sequelnya!

Maaf, kemarin ngga buat catatan apa - apa... saking malunya ampe gitu! Hehehheheheh...

Warning! : Shonen-ai, terdapat 3 OC, GaJe!, Fem!Gempa, 6X Love! Air x Api, Halilintar x Taufan, Fang x Fem!Gempa, Ray ( OC ) x Xiang Qi ( OC ), Stanley x Ying, Gopal x Yaya. Ying, Yaya, dan Xiang Qi Fujoshi, Amara ( OC teman author ) dan Xiang Qi kembaran Fang ( Maaf kalau tersinggung! ).

Selamat Menikmati!

Happiness in our Live

Season 1

Api POV

Setelah Kami puas menangis dan memelukku, ia melepas pelukkannya dan menghapus jejak air mata yang masih terlihat di kedua pipiku. Aku bertanya. "Air... kapan kita akan menikah?". Air yang mendengar pertanyaan itu tersenyum tulus kepadaku. "Sampai kita dapat restu dari semua sahabat kami, sayang...". Aku mengembungkan pipiku yang merona karena mendengar panggilan Air dengan kata 'Sayang', membuat Air gemas lalu mencubit pelan pipiku."Aduh, aduh, aduh, Sakit!". Air melepas cubitannya karna telah membuat calon istrinya ini meringis kesakitan."Habisnya... Kamu manis jika kau mengembungkan pipimu... Aku jadi gemas tau!". Ronaku makin melebar."Daripada kau mencubit pipiku, kenapa kita tidak meminta restu kita ke sahabat kita... Agar pernikahan kita lebih cepat!". Air diam sejenak. 'Kenapa aku tidak memikirkannya dari tadi ya?' batin Air di dalam hati."Ya sudah! Ayo!". Dengan cepat Air menarikku *atau menyeretku bisa di bilang* dan langsung pergi ke rumah sahabat kami jika aku tidak protes."Air! Air! Air! Jangan menyeretku!". Air mendengarnya. Ia tersenyum lalu menggendongku dengan gaya bridal. Aku terkejut saat Air menggendongku, aku tak protes, tapi hanya malu. Rona merah di pipiku dan hening yang ada di suasana ini. Sampai aku tertidur lelap di gendongan Guardianku.

Normal POV

Hingga kita sampai di depan pintu perumahan Air memecahkan keheningan."Api, kenapa kita tidak telfon mereka untuk datang ke rumahku dan meminta restunya di sana?". Tak ada jawaban."Hei! Api! Kau dengar ti- Eh?!". Air tersentak kaget karna yang ia lihat di gendongannya hanya seorang bidadari yang sedang tertidur lelap dengan manisnya. Air tersenyum melihat sang bidadari tidur dalam gendongannya. Langsung saja Air kembali berjalan menuju rumahnya.

Di Rumah Air...

Air menidurkan Api di ranjangnya, lalu mengecup kening Api sesaat.

Kring! Kring! Kring!

Telfon genggam bermerek Samsung berdering tanda ada yang menelfonnya. Air langsung melepas ciuman lembutnya dan bergegas mengangkat telfon itu. Saat Air menatap telfonnya, terlihat tulisan 'Kak Hali' di layar telfon itu. Lalu ia mengangkat telfonnya.

"Halo, Kak Hali. Ada apa?"

"Aku hanya ingin kau kesini, ke rumah Xiang Qi yang baru. Tau kan dimana?"

"Tau. Emangnya kenapa?"

"Udah kesini saja. Datang dengan Api ya?"

Belum sempat Air menjawab, telfon itu sudah di putus oleh Halilintar. 'Aneh. Apa yang terjadi ya? Kenapa harus di rumah baru Xiang Qi?' batin Air di dalam hati. Karna rasa penasaran yang besar, Air membangunkan Api lalu pergi ke rumah baru Xiang Qi.

Di Rumah baru Xiang Qi...

Teng-Nong!

"Halo! Ada orang?". Panggil Api dari luar rumah yang besar dan megah sembari menekan tombol Bell. Pintu ala Royal Door itu terbuka, muncullah gadis kecil berarmbut hitam se betis dengan beberapa helai ungu dengan iris Violet di balik kacamata berframe kotak hitam dengan senyuman lebar."Kak Air! Kak Api! Ayo masuk, masuk!". Gadis kecil itu, Xiang Qi, mengizinkan Air dan Api untuk memasuki rumahnya.

Saat Air dan Api di dalam rumah megah nan besar itu, mereka melihat seisi ruang keluarga penuh dengan sahabat – sahabat mereka. Halilintar anak tertua dari 5 kembaran, Taufan anak ke-3 dari 5 kembaran, Gempa anak terakhir dari 5 kembaran, Amara anak tertua dari 3 kembaran, Fang anak tengah anak tertua dari 3 kembaran, Xiang Qi anak terakhir dari 3 kembaran, Ray kekasih Xiang Qi, sisanya hanya Yaya, Gopal, Ying, dan, Stanley, semuanya berkumpul disana.

Halilintar membuka mulut untuk berbicara."Kami setuju". Air dan Api agak bingung dengan apa yang di katakan Halilintar."Maksudmu?" Tanya Air."Xiang Qi, jelaskan tolong...". Perintah Halilintar kepada Xiang Qi."Baik, kami setuju untuk memberi kalian restu untuk menikah!". Jelas Xiang Qi dengan mata berbinar – binar."Apa?! Yang benar saja?! Apa alasan kalian?". Tanya Api."Kau kan adikku, sebagai kakak harus membuat adikknya bahagia kan?". Jawab Halilintar."Kalau aku sih, terserah sahabatku." Ucap Taufan sambil menunjuk Xiang Qi."Kalau kau, Ying, Yaya, Xiang Qi?".Tanya Api ke-3 sahabat lamanya."Itu kan misi kami untuk menyatukan kalian! Jadi, untuk apa jawaban? Kalau kau tau kami adalah Fujoshi terbaik di pulau rintis? Kamilah, yang the BEST!". Semua yang memandang hanya dapat bersweatdrop ria di tempat dengan wajah tembok (?)."Bagaimana denganmu, Gempa?".Tanya Air."Aku kan adik kakak." Jawab Gempa."Yang lain?"."Kami sih..., hanya bisa mengikuti alasan kaum hawa."Jawab Fang, yang belum jawab mengangguk setuju."Baiklah... Kemungkinan kami akan menikah 1 minggu lagi..." Ucap Air sembari merangkul bahu Api. "Air, aku rasa kau melupakan sesuatu..." Peringatan dari Api membuat Air menanyakannya."Iya kah? Kalau iya, apa itu?". Tanyanya."Cincinnya?". Air hanya bisa menepuk dahinya sendiri."Maaf, aku baru ingat...". Air mengambil kotak kecil dari saku celananya, membuka, dan memperlihatkan sebuah cincin berlian."Kau suka?". Api tersenyum."Tentu saja!"Ucap Api sembari lompat dan memeluk Air. Api melonggarkan pelukannya dan Air memakaikan cincin itu di jari manis Api, Air juga memakai yang satu lagi.

1 minggu kemudian...

Upacara pernikahan akan segera di laksanakan. Air sudah siap dengan jas putih, dan sepatu putih mengkilap *tanpa topi*, Api sedang di dandani oleh 2 kru perias, Yaya dan Ying. Api di beri lip gloss berwarna pink, Gaun putih megar se kaki yang sudah memakai high heels putih, sarung tangan panjang hingga hampir menutupi seluruh lengannya, bando dengan renda putih panjang se pinggang rampingnya, blush on, dan bedak *tanpa topi*."Dan... Selesai! Api kau terlihat cantik! Coba kau lihat dirimu!". Ucap Yaya sembari menyodorkan cermin besar ke arah Api."Aku... Terlihat sangat cantik!". Seru Api sembari melihat - lihat dirinya lewat kaca."Ya, iyalah! Lihat dulu siapa yang meriasmu!" Ucap Yaya sombong. Sementara itu, Air bertanya – tanya dimana Api berada."Ray! Kau lihat Api?" Tanya Air ke Ray yang baru saja berbicara dengan Xiang Qi."Tidak, tapi kurasa Xiang Qi tau! Tanya saja." Jawab Ray yang sudah menggunakkan baju bertema formalnya."Baiklah, Terima Kasih!". Setelah selesai berbicara dengan Ray, Air pergi mencari – cari Xiang Qi."Xiang Qi! Akhirnya ketemu juga... Kau lihat Api?" Tanya Air. Xiang Qi menganggukkan kepalanya."Iya! Aku tahu dimana Api! Api ada di ruang rias, dia sedang melihat – lihat wajahnya yang sudah di dandani! Cantik loh!" Jawab Xiang Qi sembari mengancungkan jempolnya. Air langsung ke ruang rias mencari pengantinnya.

Tok! Tok! Tok!

Air mengetuk pintu ruang rias, mencoba untuk mendengar kata – kata dari balik pintu itu."Api! Api! Sudah belum? Aku boleh masuk?" Tanya Air untuk mendapat izi Api."Iya, masuk saja, Air!". Setelah mendapat izin untuk memasuki ruang rias, terlihat ada Api yang masih menatap dirinya di cermin kaca."Kau terlihat sangat cantik, Api..." Puji Air dengan senyuman menawannya. Api menengok kebelakangnya dengan senyuman."Terima kasih atas pujiannya...". Air mendekati Api."Kau belum siap?" Tanya Air, yang mendapat gelengan kecil dari Api sebagai jawabannya."Kenapa?" Tanyanya lagi."Aku masih belum percaya kalau ini aku...". Air memeluk pinggang ramping Api."Walau kau tak percaya... Ini tetep kau kan?". Api membalikkan tubuhnya, menghadap Air, memeluknya dengan wajah yang terendam di dada bidang Air."Aku malu..." Ucap Api agak sulit di dengar karna masih di dekapan Air. Air mengangkat dagu Api."Tidak perlu malu... kan ada aku..., Mari, Upacaranya akan segera di mulai, kita harus cepat." Ajak Air sembari menarik pergelangan tangan Api."Baiklah!".

Setelah Pernikahan selesai...

Di ruang Keluarga...

"Air... kami akan tinggal dimana?" Tanya Api pada Air yang sudah menggunakan baju biasanya, begitu pula dengan Api."Xiang Qi sudah menawarkan kami rumah barunya untuk tempat tinggal kami dan yang lain." Api sedikit bingun dengan kata 'yang lain'."Maksudmu dengan yang lain?". Air yang tadinya hanya memandang lurus kini memandang istrinya sembari tersenyum hangat."Maksudku dengan Halilintar, Taufan, Gempa, Fang, Xiang Qi, Amara, dan Ray." Air menjawab belum lepas dengan senyumannya."Iya juga ya, Xiang Qi sudah punya rumah sendiri, besar, megah, mewah, mungkin dia mempunyai tempat yang terlalu besar untuk kembaran – kembarannya, karna itu dia mengajak kami..., sungguh anak yang baik...". Senyuman mengembang di wajah Api."Tidak." Api melihat Air dengan tatapan bingung."Kenapa?" Tanya Api masih dengan wajah bingung."Dia mengajak kami karna Xiang Qi mau sendiri. Sengaja Xiang Qi membeli rumah. Xiang Qi pernah bilang kalau dia kesepian hanya tinggal dengan ke-2 kakaknya. Jadi ia membeli rumah dan mengajak kami di sana agar ia tidak kesepian." Jelas Air panjang lebar. Senyuman mengembang lagi di wajah Api, tapi yang ini lebih besar.

Tap. Tap. Tap.

Suara langkah kaki terdengar dengan tempo yang cepat dan suara hentakkan yang keras. Air dan Api heran dengan suara itu. Sampai terlihat ada Ray dengan wajah sedih, dan khawatir."Ada apa?" Tanya Air heran."Hah... Hah... Hah... Xiang Qi! Penyakit asma Xiang Qi kambuh lagi!" Jawab Ray dengan nafas yang tidak teratur karna berlari – lari. Api membelakkan matanya. Terlihat mata Api yang berkaca – kaca. Hingga jatuh air mata dari kelopak mata kanannya.

TBC...

Nah... Gimana? Seru nggak ceritanya? Bagus nggak? Seneng nggak ada sekuelnya? Para Readers jangan salah paham dulu ya... Api nangis bukan karna dia suka ama Xiang Qi, tapi Api, Taufan, ama Gempa sahabat Xiang Qi, patutlah kalo sahabat kayak gini.

Spoiler! Nanti Air ama Api punya anak, adopsi, namanya Elli. Halilintar ama Taufan, adopsi anak juga namanya Red. Fang ama Gempa punya 2 anak, nggak adopsi, yang pertama namanya Ren, yang terakhir namanya Ai. Ray ama Xiang Qi punya 2 anak nggak adopsi, yang pertama namanya Zenny, yang terakhir namanya Lin. Gopal ama Yaya punya anak, namanya Aisyah. Stanley ama Ying punya anak namanya Zhao. Anak – anak mereka bakal ada di Season 2! Chapter selanjutnya ada scene Air ama Api, Halilintar ama Taufan, Fang ama Gempa. Tunggu aku di chapter selanjutnya ya!