BEWARE OF TYPO(S)

BOY X BOY

M (sewaktu waktu)

DLDR- RnR

Happy reading~

Liquor digelas kristal itu diteguk tanpa minat oleh pemiliknya. Cairan kuning keemasan itu terlalu sering melewati kerongkongannya hingga kenikmatannya sedikit berkurang rasanya.

dari atas Mata tajamnya sesekali berpendar menatap menyapu dance floor mencari 'barang' baru yang setidaknya bisa menghangatkan penisnya untuk malam ini. Bukan berarti pria tampan itu kesulitan mencari partner bermain seksnya. Banyak. sangat banyak. sampai terlalu malas untuk memilih satu dari mereka. wajah tampan dan kekayaannya selalu mempermudah apapun yang ingin dia dapat. Dan partner seks adalah salah satunya.

sehun, pria tampan itu mnenghela nafas bosan. Memandang remeh wanita-wanita dengan busana kurang bahan yang murahan yang sedari tadi menggodanya. Dada dada itu cukup besar sebenarnya. tapi bentuknya secara tidak langsung menggambarkan berapa banyak tangan dan mulut (yang mungkin murahan juga) yang sudah bermain dengan tonjolan itu.

Ini bukan kelab malam langganan sehun. Bukan kelasnya sekali. Tempatnya berburu barang saat ini seperti club biasa. Sekelas night club untuk anak anak sekolah atau mahasiswa dengan kantong standar. club langganannya adalah sebuah club mahal dengan pengamanan ekstra ketat didaerah apgeujong. Dengan fasilitas yang memuaskan termasuk wanita dan beberapa laki laki penghibur yang selalu menjamin kepuasan pemakainya.

tapi ini bukan club langganan sehun. Ini hanya club biasa di seoul yang gedungnya berdiri di sekitar sekolahan dan kampus. Sehun harus menajamkan matanya untuk menemukan barang yang pas dengan seleranya. Tidak harus virgin. Tapi setidaknya bukan yang murahan seperti yang sedari tadi menggodanya.

Sampai matanya menangkap seorang gadis manis berjalan sedikit sempoyongan. Tangannya sibuk menampik tangan seorang pria tua -yang terlihat cukup beruang- yang berusaha mengelus tubuh sigadis.

"Ck. Bukankah itu yang diinginkan gadis seusianya? dan dia menolak calon 'aset'nya? Dasar."

Sehun beranjak dari balkon sandarannya sedari tadi. Kakinya dengan cepat menuruni tangga menghampiri si gadis dan pria tua yang masih berusaha menyentuh tubuh gadis itu.

Sekilas sehun menatap wajah gadis itu. Hanya memastikan dia tidak salah mangsa. Dan gadis itu berhasil masuk daftar seleranya. Gadi dengan paduan antara manis, cantik, dan seksi. Pas untuk sehun.

"Maaf tuan. Dia milikku"

"Hah? Milikmu? Ck. dia sudah mengatakan padaku dia bukan milik siapa siapa sebelumnya."

"Kami sedang bertengkar. Tolong lepaskan tanganmu dari milikku"

Si pria tua itu menarik paksa tangan si gadis hingga gadis dengan kesadaran yang sedikit menipis itu terhempas di dada tambun pria tua tadi.

"Aku tidak semudah itu dibohongi anak muda"

Sehun mendekati si pria tua itu dengan pandangan mengintimidasi. perlahan pria tua itu semakin gugup saat sehun membisikkan sesuatu didekat telinganya

"Aku sedang berusaha menghormati pria tua bangka tak berguna sepertimu sedari tadi. aku akan berpikir lagi untuk melukaimu jika kau bersedia melepas tangan kotormu itu dari milikku tuan. sekarang"

Dan pria tua itu mulai sedikit meragukan arogansi nya didepan sehun. Tangannya melepas kasar si gadis dan mendorongnya kearah sehun.

"Sialan"

Umpatnya sebelum pergi meninggalkan sehun dengan gadis itu. Sehun hanya tersenyum remeh. Salah satu tangannya mulai merangkul gadis barunya.

"Yang ku tahu selama ini gadis seusiamu datang ketempat seperti ini untuk mencari orua tua dengan banyak uang yang siap mencukupi kebutuhan kalian. Tapi tadi kau menolaknya? Apa kau semacam jalang yang selektif mencari sumber uang?"

Gadis dalam rangkulan sehun seperti tersinggung drngan ucapan sehunfsn mulai berontak Melepas rangkulan lengan sehun. Satu tangannya masih memegang kepalanya yang sepertinya masih pening.

"Maafkan aku, tapi aku tidak mengenalmu. terimakasih untuk yang tadi. Dan tolong jaga ucapanmu. Permisi."

Gadis itu mulai berbalik meninggalkan sehun. Tapi tangan kirinya mendadak digenggam erat sehun. Menghentikan langkah gadis tersebut

"Aku tidak mengizinkamu pergi. siapa namamu?"

"K-kim eunhee. Maaf tuan jika kau berniat mengajakku duduk lagi dibar itu dan meminum cairan sialan itu aku akan menolak. aku harus pulang sekarang sebelum aku benar benar tidak mampu berjalan." Baiklah. Gadis itu sedikit takut sekarang.

sehun tertawa kecil. 'Jadi dia benar benar baru heh?'

"Aku tidak mengajakmu minum. Aku hanya ingin mengajakmu unyuk melakukan sesuatu yang menyenangkan di kamar. Ayo"

sehun menyeret eunhee paksa. Penisnya butuh penghangat segera

"Tuan lepaskan aku. Aku harus pulang. Aku bukan wanita seperti itu. Tolong lepaskan aku."

"Apa aku perduli tentang 'gadis seperti apa dirimu' dan mempertimbangkan penolakanmu bocah? sayangnya Aku bukan spiderman yang menyelamatkanmu lalu melepaskanmu begitu saja sayang."

Eunhee mulai ketakutan. Tanpa sadar ia menangis. Pemuda didepannya ini sepertinya lebih kasar dari pria tua sebelumnya. Tangannya yang lain masih berusaha keras mencoba melepas genggaman tangan sehun.

"Tidak. Jangan. Lepaskan tanganku. Jongin oppa akan mencariku hiks."

"Siapa? Jongin oppa? Aku akan mengajak jongin oppamu itu bermain bersama kita nanti jika dia mencarimu dan menemukanmu saat sedang bersamaku. Oppamu tidak akan menolak sedikir bermain bersama tubuh seksi adiknya."

Eunhee semakin ketakutan. Tangisannya terasa semakin deras. kepalanya terasa semakin sakit. Tidak. Dia harus bertahan. eunhee hanya tidak mau sadar dengan kondisi yang sama sekali tidak diharapkan bersama pria ini. hingga tiba tiba tangannya terlepas dari genggaman sehun

Bbugh buagh

Samar samar eunhee melihat seorang pria lainnya menghajar wajah pria yang menggenggamnya tadi

"Brengsek! Apa yang kau lakukan pada adikku?! Hah?!"

Pria itu menarik kerah kemeja hitam sehun. Masih menghujani sehun dengan beberapa tinjuan dipipinya.

"jongin oppa jangan.. hentikan.."

Brukk

kesadaran eunhee menghilang setelah mencoba melerai kakaknya yang meninju sehun dengan lumayan brutal.

"Eunhee!"

Jongin menatap sengit sehun. "Kau brengsek! Lakukan apapun yang aku mau tapi jangan dengan adikku! Aku tidak akan melepaskanmu jika terjadi sesuatu dengan eunhee. Bajingan!"

Sehun tersenyum remeh. Ibu jarinya bergerak mengusap darah yang sedikit keluar dari ujung bibirnya. Menatap jongin dan eunhee secara bergantian.

"Jangan menatap adikku dengan mata mesummu brengsek. Oh tidak. Eunhee apa yang sudah dilakukan bajingan ini padamu? Aish."

Jongin menatap panik adiknya. Ia menggendong bridal eunhee dan berniat segera meninggalkan tempat laknat itu sebelum sehun kembali bersuara tepat didepannya dan menghalangi langkahnya.

"Aku percaya kalian benar benar saudara. Kau tahu? Kau dan adik mu ini sama sama.. manis."

Mata jongin menatap aneh pria dihadapannya. Apa yang dia katakan?

"Dan seksi" lanjut sehun. sedang jongin semakin membelalakkan matanya menatap nyalang perkataan sehun.

"dengar, awalnya aku memang berniat mengajak adikmu bermain sebentar. Tapi sayangnya kau merusak rencanaku. Jujur saja aku menyukai penampilan fisik adikmu dan kalian berdua, nampak serupa dengan kelamin berbeda. kau bisa mengambil kesimpulan kalau aku juga tertarik dengamu. Dan itu benar. Fyi, aku biseksual. Dan kudengar lubang pria lebih ketat daripada wanita. Dan aku, memintamu untuk menggantikan adikmu. Kim. Jong. In."

Jongin menggeleng tidak percaya dengan perkataan bodoh pria didepannya. "Aku tidak perduli apa yang kau katakan jadi minggir, dan jangan halangi aku."

"Tenang saja. Kalau terjadi sesuatu dengan adikmu hubungi aku. Oh sehun"

"Cuih. Aku tidak membutuhkanmu brengsek"

jongin meludahi sehun tepat di bawah matanya. Rasanya semakin lama mendengarkan ocehan sehun semakin membuat jongin kesal dan marah. Ia ingin menghancurkan wajah datar menyebalkan sehun sayang nya tangannya sudah terpakai untuk menggendong eunhee yang pingsan. Sehun menggeram kesal. Ini pertama kalinya seseorang merendahkannya sejauh ini.

"Kau tidak tahu siapa aku. Dan bukankah kau tidak akan melepaskanku jika terjadi sesuatu pada adikmu? Tenang saja"

Sehun mengelilingin jongin dengan pandangannya yang seakan menrlanjangi jongin. Krmudian berhanti tepat dibelakang jongin. Kedua tangannya memegang kedua pundak jongin. sedang jongin sendiri rasanya semakin gugup dan tanpa sadar menahan nafasnya saat dirasa sehun Merendahakan tubuhnya, mensejajarkan bibirnya dengan telinga jogin "ingat ini" tubuh jongin semakin menegang saat tangan kiri sehun bergerak mengelus bagian belakang telinga jongin dan berlanjut menyusuri garis rahang jongin.

Sehun melanjutkan kata katanya dengan penekanan lebih.

"Karena, aku juga tidak akan melepaskanmu begitu saja kim jongin. Kau. akan mengganti semua ini."

Jongin menggeleng tidak memperdulikan apapun yang dikatakan dan dilakukan sehun. Ia beranjak meninggalkan club itu tanpa memperdulikan sehun yang ditabraknya dan tatapan tajam sehun padanya.

"Anda tidak apa tuan?"

slah satu dari dua pria kekar dibelakang sehun menanyakan keadaan sang majikan. Sehun hanya menggeleng sebagai jawaban. "Aku mau kim jongin menjadi budakku. Apapun caranya."

"dimengerti tuan"

Perintah mutlak sehun sudah diterima.

TBC

.

.

.

Aku pengen nyoba bikin ff beginian. Gimana?

Btw kalo ada yang ga tau eunhee. Dia ulzzang yang mirip sama kai. Nama aslinya jo eunhee tapi aku ganti marganya jadi kim. Kan ceritanya dia adeknya kai. Hehe

Oh. Maaf kalo teddy jonginnya ngebosenin dan dialognya agak gak cocok sama umurnya. wkwk. aku lepas kontrol(?) sampe lupa sama umur sekai yang aku tentuin sendiri :v next chaptnya masih dalam proses. Lagi pengen ngetik yang ini. Hehe

Last. Mind to review