Can't Sleep
Jaebum Yugyeom Brothership ©nacoco
Terlihat seseorang mengendap-endap keluar dari kamarnya s ndiri dan menuju kamar lain di ruang yang sama. Dia masuk dan mendekati sosok yang berbaring dengan selimut hampir menutupi seluruh dari tubuhnya.
"Hyeong, hyungie... " sambil menekan-nekan lengan yang tertutupi selimut.
"hyeong.. " lagi, tak ada jawaban. Hanya gerakan tak nyaman yang keluar dari sosok yang tengah berbaring itu.
Tak ada balasan berarti. Lelaki itu -Yugyeom, menurunkan sedikit selimut yang menutupi wajah damai tertidur itu. Dengan sedikit kesal, ia mengigit pipi kiri hyungnya.
Tampak tak nyaman dengan yang menganggunya, lelaki itu tampak membuka matanya. "Gyeomi.." tampak terkejut. Ia bergegas melihat jam digital di nakas samping ranjangnya, 1.20 a.m. "Kau mengerjaiku kyum-ah, kenapa belum tidur?" Jaebum tampak sedikit kesal.
"Aku tidak bisa tidur hyung." "Apa kau lapar? Ingin hyung buatkan sesuatu?" "Atau kau mimpi buruk?" Ucap Jaebum dengan nada khawatir yang kentara. Bukannya sebal, ia justru begitu khawatir pada giant baby-nya. Jaebum memang terkesan kasar, dingin dan tak acuh dari luar. Sebenar-benarnya, ia begitu peduli pada setiap membernya, terutama magnaenya itu.
"Aniya, hanya tidak bisa tidur hyung." Nampaknya yang dikatakan sang magnae tak sesuai dengan apa yang dirasanya. Dia bahkan berbicara sambil menguap beberapa kali. "Benarkah? Apa Bambam juga belum tidur?" Tanya Jaebum. "Bamie sudah tidur sejak hyung menyuruh tadi." "Lalu kau sendiri, kenapa tidak ikut tidur?" 'Hoaam..' tak ada jawaban, hanya kuapan yang menandakan bagaimana mengantuknya adiknya itu.
"Hyungie, Gyeomie tidur di sini ya?" Tak tahan melihat adiknya yang terus menguap dan mengucek matanya itu, Jaebum menggeser posisi badannya. "Berbaringlah." Singkatnya. Tanpa segan, Yugyeom menyamankan tubuhnya di samping hyungnya. Menduselkan tubuhnya dan menenggelamkan tubuhnya dalam pelukan hangat sang hyung.
Yugyeom menggumamkan kata-kata tak jelas. Jaebum dengan senang hati mengusapi punggung yang jujur lebih lebar darinya. Mengurapi sambil menepuk-nepuk pelan. Tak selang lama, dengkuran halus menyapa pendengaran yang lebih tua.
"Apa tadi kau bilang, tidak mengatuk heh? Bahkan tak lebih dari limat menit kau sudah tidur sebegini nyenyaknya." Jaebum menaikkan selimutnya mennutupi keduanya lalu mengecup sayang pucuk kepala adiknya. "Jalja, hyung menyayangimu." Tak selang lama Jaebum menyusul dalam tidur nyenyaknya.
OMAKE
Jaebum keluar dari kamarnya dan menutup pintunya pelan. Tiba-tiba saja dikejutkan oleh Jinyoung yang berjalan tergesa menghampirinya. "Hyung, Yugyeom tidak ada dikamarnya. Apa dia pergi jogg..." "ssttt.." tiba-tiba ucapan Jinyoung dipotong Jaebum. "Yugyeomie tidur denganku semalam. Jangan bangunkan dulu, biar nanti aku yang bangunkan." "Aaah... baiklah. Aku akan buat sarapan sekarang. Hyung tak keberatan membantu kan?" "Geurae, aku akan membantu. Kajja."
END
This is my first fanfiction. I'm newbie in here. Selamat membaca ya, semoga suka. Ini hanya pelampiasan karena aku merasa kurang asupan ff got7. Aku tahu, cerita begini sudah terlalu mainstream. Tapi aku mohon review-nya. Silakan juga dikritak dan diberi saran yang membangun. Sampaikan kritik dan saran readers-nim dengan bahasa yang sopan 。^‿^。
