Disclaimer : Persona itu punya... AKU! AKUUU! *digebukin Atlus* ampun! punya Atlus ding.. *nangis di pojokan*
Chapter 1.
Aku ga pake adegan battle, ga pake S-Link, dan bahkan mungkin ada beberapa chara yang bakal aku buat OOC.
dan perlu di ingat. yang di italic itu Sou.
Silahkan disimak! *berharap fic ini ga ancur*
Aku sudah sampai di Stasiun Yasoinaba. Ya, hari ini aku pindah ke kota Inaba, tempat dimana pamanku tinggal.
"Hey, sini!" seseorang memanggilku, aku langsung menghampirinya.
"Namaku Dojima Ryotaro. Aku adik Ibumu. Kau masih ingat aku?"
"Jelas saja aku ingat paman, kau kan yang dulu biasanya bermain Barbie bersama adikku hahaha."
"H-hey! Jangan membuka aibku seperti itu!"
"Hahaha, maaf paman. Habisnya, kalau paman bermain Barbie dengan Souko, paman terlihat sangat menikmatinya."
Dojima mengerutkan dahinya. "Oke, sudah cukup tentang masa lalu itu."
"I-iya paman. Oh ya paman, itu Nanako kan?"
"Ah, iya ini Nanako. Hey Nanako, kok kamu diam saja?"
"..."
"Heyy, jangan malu-malu seperti itu."
-plak!- Nanako memukul Dojima dan langsung bersembunyi ke belakang Dojima.
"Ouch! Sakitnya. Hahaha. Oh well, kalau begitu. Ayo kita pulang ke rumah."
Kami menaiki mobil Dojima dan langsung menuju ke rumah Dojima.
Di jalan, aku sempat mengajak Nanako ngobrol.
"Hey, Nanako. Kau tidak ingat aku? Dulu saat kau masih kecil, aku suka main ke rumahmu lho."
Nanako menggeleng-gelengkan kepala. Oh well, sepertinya dia tidak ingat, lagipula itu kan sudah lama sekali.
"Hm, ya sudah kalau begitu. Perkenalkan, aku Souji Seta."
"Iya, aku sudah tau. Tadi sebelum menjemputmu, ayah cerita tentangmu."
"Oh? Begitu? Ya sudah kalau begitu, mulai besok jangan malu-malu lagi ya. Hahaha."
Walah, Nanako malah cemberut, ngambek. Aku langsung membujuknya dengan susah payah sampai akhirnya dia ga ngambek lagi.
Sampai dirumah Dojima, aku langsung membereskan kamar yang sudah disediakan, lalu pergi tidur karena kecapaian.
Keesokan hari nya
Hari ini, hari pertama aku masuk di sekolah baruku, Yasogami High School. Aku berangkat sekolah bersama Nanako. Sesampai di sekolahku, banyak sekali gadis-gadis yang memandangi ku sambil tersenyum-senyum.
Yah, yang seperti ini sih sudah biasa. Sama seperti saat aku pindah sekolah yang sebelumnya. Aku langsung memberikan senyumanku sambil berkedip ke arah mereka. Alhasil ada beberapa gadis yang pingsan sambil tersenyum, dan ada beberapa laki-laki yang me-melototi aku karena pacarnya tidak melepaskan pandangan dari arahku hahaha.
Samar-samar, aku sempat mendengar orang-orang disekitar sedang membicarakan aku. Ah masa bodo dengan itu. Sekarang aku harus mencari kelasku.
Ternyata aku masuk di kelas 2-2. Wali kelasku bernama Kinshiro Morooka.
Karena suasana kelas ribut, Pak Morooka berteriak "Hey! Diam kalian semua!"
"Kelas kalian kedatangan murid baru, dia dari kota besar. Saya yakin dia adalah salah satu pecundang dari kota sana. Hmph!"
"Kau memanggilku pecundang? Hahhh, dasar tonggos." Aku langsung memberikan deathglare ku kepada guru yang menyebalkan itu.
"Urgh! Sudah, cepat perkenalkan dirimu!"
"Namaku Souji Seta. Umurku 17 tahun. Hobiku olahraga dan bermusik." Aku nyengir sedikit setelah memperkenalkan diri, dan hasilnya? Gadis-gadis di kelasku langsung meleleh.
Aku duduk di samping gadis ber-rambut brunette. "Sepertinya kau kurang beruntung ya anak baru, pindah sekolah dan mendapatkan wali kelas yang menyebalkan seperti King Moron."
Oh, ternyata guru tonggos tadi dijuluki King Moron? Nama yang cocok untuk guru seperti dia.
"Err, mungkin.."
Saat baru mulai pelajaran, ada pengumuman bahwa hari ini ada rapat guru dadakan. Jadi seluruh murid boleh pulang. Saat aku beres-beres buku, gadis ber-rambut brunette tadi menghampiriku, dia jalan bersama gadis ber-rambut hitam yang bisa dibilang, manis. Err, amat manis menurutku.
"Hey, Souji. Kau pulang sendirian?"
"Iya.."
"Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri. Aku Chie Satonaka. Yang duduk di sampingmu tadi, ingat kan?"
"Tentu.. Salam kenal Chie. Dan nama gadis di sampingmu, siapa?"
"Dia sahabatku. Namanya Yukiko Amagi."
"Namaku Yukiko. Salam kenal." Yukiko tersenyum padaku.
"Oh. Iya.. Salam kenal. Namaku.. Souji." Ya ampun! Baru kali ini aku gugup hanya karena berkenalan dengan wanita.
"Hmm.. Hey Souji, mau pulang bareng tidak?" Chie bertanya.
"Boleh." Daripada pulang sendiri, mungkin lebih baik aku pulang bersama Yukiko dan Chie.
Tiba-tiba ada lelaki ber-rambut coklat dari belakangku menghampiri Chie. "Nona Satonaka, ini Trial Of The Dragon-mu aku telah menontonnya dan ternyata filmnya bagus sekali. Maaf ya! Aku janji akan menggantinya saat aku menerima uang bulananku." Ia membungkuk dan langsung pergi begitu saja.
"Eh? Kenapa DVD ku patah begini? My Trial Of The Dragon! Hey, tunggu!" Chie langsung mengejar lelaki tadi dan langsung menendangnya. Ouch, pasti sakit.
"Terima balasanku!" Chie sepertinya nya marah besar karena kaset Trial Of The Dragon-nya patah. Yosu kesakitan. Mau aku tolong, tapi sepertinya dia enggan. Ya sudahlah.
Di luar pagar sekolah, tiba-tiba ada orang yang menghampiri Yukiko dan berkata "Hey, Yuki-chan. Mau jalan bareng?" What the..? Entah kenapa, rasanya aku ingin sekali menarik orang itu dan membuangnya ke Samegawa River. Urgh!
"... Kau siapa?" Owalaaaah, ternyata orang itu sama sekali ga kenal sama Yukiko dan memanggilnya Yuki-chan? Ga akan ku maafkan! Aku sempat mendengar pembicaraan murid-murid lain seperti "Orang itu mau mengajak Amagi kencan? Wow, dia mau mengajak Amagi kencan? Ga mungkin, aku tau betapa susahnya Amagi Challenge ." Amagi Challenge? Apa itu?
"Jawab saja, mau atau tidak?"
"Tidak." Fiuh, untung saja Yukiko menolaknya. Lelaki bermata mengerikan itu langsung lari entah kemana.
"Err.. Orang tadi mau apa ya?" Yukiko bertanya
"Ya ampun Yukiko, orang tadi mengajakmu kencan!" Chie menjelaskan.
"Oh?"
Tiba-tiba lelaki ber-rambut coklat yang tadi di kelas lewat pakai sepeda dan berkata "Menolak cinta lagi ya Yukiko? Haha nasib orang tadi ternyata sama denganku tahun kemarin. Ditolak oleh Yukiko."
"Ah, engga kok!"
"Benarkah? Kalau begitu, kapan-kapan mau jalan bareng?"
"... Engga."
"Urgh.. Sia-sia. Oh ya, omong-omong. Jangan terlalu dekat dengan anak baru itu." Huh? Apa ada yang salah denganku?
"H-hey! Kami hanya mau mengenalnya saja kok!" Chie teriak saat lelaki itu pergi dengan sepedanya.
Di jalan pulang, kami mengobrol banyak. Tiba-tiba Chie bertanya "Hey Souji. Menurutmu Yukiko bagaimana? Imut kan?"
Maaf kalau ada kesalahan dalam menulis kata. Jujur, saya baru sekali ini nulis fic hahaha *curcol*
Mungkin chapter selanjutnya bakal di update besok/lusa.
By the way, mind to review? :D
