Seme VS Seme (chapter 1)
By: yanz
disclaimer: Masashi Kishimoto
Rate: T
Pair: NaruSasu or SasuNaru
Enjoy it...
-Naruto POV-
Bandara International Changi
Aku memanjangkan leherku kesana-kemari, menyeret koper sepanjang bandara. Berjalan tak tau arah mencari satu sosok..
Lelah, akhirnya aku meneleponnya, "Mana nih katanya mau jemput di bandara? Aku mencarimu.."
"Hn.. Aku baru keluar dari mobil, aku mengenakan T-shirt biru, jaket kulit coklat dan jeans abu-abu.."
"Ok sayang, aku tunggu!"
"Berhenti memanggilku sayang.." ucapnya ketus. Aku hanya membalas dengan gelak tawa.
"Kau galak sekali, Teme..."
"Dasar Dobe.." desisnya kesal.
Aku tak sabar ingin melihat langsung bagaimana sih sebenarnya sosok kekasih dunia mayaku ini?
Beberapa bulan lalu aku baru saja menyelesaikan kuliahku. Aku mencari berbagai pekerjaan yang sesuai dengan jurusanku yaitu jurnalistik, tapi di Konoha rupanya pekerjaan ini tak terlalu mendukung.
Sehingga aku iseng mengirimkan lamaran online di Singapore dan.. Great! Aku diterima...
Tentu saja aku girang mendapatkan pekerjaan di tempat baru apalagi tempat itu adalah dimana Sasuke menetap! Asik lah.. Dia makluk yang sangat menarik dan menantang.
Tak sabar ingin segera memeluk dan menciumnya, ah bodo amat dimana aku berada pokoknya aku akan menciumnya detik itu juga dan tertawa puas menatap wajah bersemunya.
Aku membalikkan badan, menyusuri tiap tempat dan Hei! Itu dia! Hasekk.. Sasuke Im coming honey..
Aku berlari sambil menyeret koperku, di kejauhan terlihat sosok cowok sesuai deskripsi Sasuke tadi hanya saja dia mengenakan kaca mata hitam besar sehingga wajahnya tak terlihat jelas.
Tanpa menyapa ataupun basa-basi aku langsung mendekap dan melumat bibirnya... Namun...
BUUUKKK!
sebuah tinjuan keras membuatku memundurkan langkah.
"Siapa kau? Gila..." bentaknya sambil mengusap bibirnya dengan punggung tangan. Aku tatap lekat orang itu, dia membuka kaca matanya terlihat wajah cowok oriental berumur 30 tahunan. Gila salah orang!
Mukaku langsung merah karena malu, aku harus apa? "So-sorry!" ucapku tergagap.
Berusaha lari secepat mungkin namun saat aku berbalik aku menabrak seseorang.
"Aduh..." erangku saat pantatku mencium lantai, kuat juga orang ini aku tabrak malah aku yang jatuh sedangkan dia masih bertahan berdiri tegak.
Aku menatap dari ujung kaki hingga kepala..
"Apakah kau..." ucapku menggantung.
"Cih.. Memalukan, pertama kali kesini justru mencetak sejarah memalukan. Sepertinya pria tadi akan mengingatmu seumur hidupnya.." ucap cowok yang aku tabrak tadi sambil menatap dingin.
Dia melirik pria yang aku cium barusan, pria itu pergi menjauh begitu saja.
Suara itu... Tatapan itu, dia!
"Bangun Dobe.." ucapnya ketus sambil menyodorkan tangannya. Dia menatapku datar. Dia... Benar-benar stunning! Jauh lebih tampan dan menarik dibandingkan fotonya...
Aku tak sabar ingin ke apartemennya dan membuat kasur bergoyang!
Aku tersenyum menggoda, kusambut tangannya namun aku menghentak tangannya hingga dia terjatuh di atas tubuhku. "Ahahaha Teme! Aku benar-benar merindukanmu! Muaah.. Muaah.. Muaaah.." aku menciumi wajahnya yang terlihat ingin meledak.
"Bodoh! Kau tak punya malu hah? Lakukan setelah sampai nanti, lepas! Kau mau mati hah? Merindukanku? Seolah pernah bertemu saja.." gertak Sasuke dengan wajah ketusnya.
Aku tersenyum simpul menatap wajahnya yang memerah saat menatapku dengan murka, kulingkarkan erat tanganku di pinggangnya.
Kemudian Aku menarik kedua pipinya dan menggesekkan hidungku pada hidungnya namun dia langsung membuang muka, "Cepat bangun! Kita menjadi pusat perhatian bodoh.."
"Hahahaha.. Bagiku dunia hanya milik kita berdua!" rayuku.
Aku menepuk-nepuk celanaku saat berdiri, "Hei... Mari berkeliling! temani aku mencari makanan menarik disini!"
"Sebaiknya kau istirahat.." ucap Sasuke.
"Aku gak butuh istirahat!" ucapku girang.
"Dasar hyperaktif!" sindir Sasuke sambil menjitakku. Namun aku malah merangkulnya, mengacak rambutnya sambil menciumi kepalanya.
-Sasuke POV-
"Wah wah.. Apartemen yang sangat mewah dan rapi. Kau menata semua ini Teme? Aku tak menyangka kau cowok yang sangat rapi.. Tapi aku tak yakin ini bertahan jika aku menetap." ucap Naruto girang. Tadi seharian kami sudah berkeliling sekitar apartement untuk berburu jajanan jalanan, tak terasa malam pun datang sehingga kami harus istirahat.
"Siapa bilang kau boleh tinggal disini hah?" sindirku.
"Aku yang bilang, hei aku kekasihmu dan kau berkewajiban menampungku.." ucapnya ngotot sambil menjulurkan lidahnya. Benar-benar kekanakan.
Dengan semangat dia melapas sepatunya kemudian melompat-lompat di kasur, "Empuk sekali Teme! Sepertinya jika kita tidur disini tubuh kita berdua akan tersedot di dalam kasurnya."
"Hoi! Kalau kasurku kenapa-kenapa aku akan membuangmu ke laut.."
"Hahaha galak sekali... Teme, aku senang akhirnya bertemu denganmu." mendadak dia melankolis dengan tatapan sayu dan senyuman tipis. Aku langsung membuang muka, menjauh dari tatapan mautnya.
Dia kembali tertawa, "Teme.. Teme.. Aku baru tau, ternyata kau bisa sepolos ini jika ditatap langsung... Kau malu ya denganku?"
"PD sekali.. Tceh.. Lebih baik kau mandi, badanmu bau tuna busuk..."
"Ahahaha.. Ini bau maskulin, wah kau ini.."
"Maskulin? Menjijikkan.. Kubilang mandi atau kau mau aku tendang secara tidak terhormat hah?"
Naruto mendekat dan meraih pinggangku, "Iya sayang, mandiin.." ucapnya manja sambil mengedipkan mata. Aku langsung menjitaknya nista.
Dia hanya meringis pelan sambil cengengesan.
Naruto mulai melepaskan jaket bulunya yang dia pakai dari bandara tadi, perlahan dia melepaskan kaosnya, sekarang dia hanya mengenakan singlet hitam yang begitu pas di kulit Tan-nya.
Aku melirik tato di perut sixpacknya, kemudian tatapanku terpaku pada dada pemuda 25 tahun yang sudah terbentuk proporsional ini. Begitu pun dengan lengannya, terdapat otot yang sepertinya sedikit lebih besar dari pada ototku.
Entah perasaanku saja atau memang kondisi menjadi terdramatisir saat Naruto melepas singletnya, gerakan terlihat lambat seperti slowmotion di TV TV, terlihat bulu tipis di ketiaknya saat dia mengangkat tangannya dan otot tangannya terlihat lebih jelas... Aku terpaksa menelan air liurku saat mataku terarah pada perutnya yang memiliki 6 pack itu.
"Helo.. Sudah kembali ke alam sadar?" ucap Naruto dengan cengiran khas sambil memamerkan barisan giginya yang indah.
"Ehem.. Kamar mandinya di sebelah kanan.." ucapku menatap kamar mandi.
"Bagaimana dengan mandi bersama? Aku tak sabar ingin ereksi saat kau meliuk-liukkan badanmu di bawah shower.."
"Oh ya dan aku akan siap menggigit penismu hingga habis..." sindirku dengan senyuman tipis.
Dia memucat, "Fine.. Aku mandi sendiri.." dia berlari kecil ke kamar mandi. Akhirnya suara berisik itu hilang juga...
Aku menghempaskan tubuhku ke kasur, mendadak aku tertawa kecil. Naruto, dia berisik sekali... Entah mengapa aku begitu berani mengambil resiko menemuinya, niatnya hubunganku dengannya hanya sebagai hiburan.
Kejadian itu tepat dua minggu lalu, ketika aku mulai bosan setelah mengakhiri hubunganku dengan Neji dua tahun lalu.
Aku mencoba membuka kembali facebook lamaku yang sudah berdebu dan penuh laba-laba karena tak pernah tersentuh semenjak aku berpacaran dengan Nejii. Dua tahun terakhir aku juga sibuk fitness gila-gilaan. Sakit hati yang membuatku bertekat ingin menjadi jauh lebih baik.
Aku pun mengganti foto profilku dengan foto terbaruku yang sudah memiliki badan yang berbentuk jadi dengan Pedenya aku memakai foto shirtless.
Aku accept semua permintaan pertemanan yang jumlahnya sudah lebih 800 itu, siapa tau ada hal yang menarik disini.
Dan benar saja ada chat yang langsung masuk.
Uzumaki Naruto
Thanks for confirm, itu fotomu?
Bunyi inbox tersebut langsung pada inti.
Uchiha sasuke
hn..
Jawabku seadanya, yaa aku tak terlalu pandai berkata panjang.
Tak lama kemudian dia langsung membalasnya.
Uzumaki Naruto
Wahahaha aku kira Albern sultan yang sedang berambut panjang.
Uchiha Sasuke
Siapa dia?
Uzumaki Naruto
Kau tak tau? Really? Dia yang berhasil meraih juara dua dari Indonesia l! Harusnya orang yang bertubuh sexy sepertimu peka terhadap cowok sexy lainnya
Uchiha Sasuke
Tak penting buatku.
Uzumaki Naruto
Hahaha kau membuatku gemas ya, hei asal kau tau dia itu bintang iklan L-men. Kau minum L-men gak? Body kaya kamu itu cocok juga jadi model L-men. Trust me it's work hahaha
Uchiha Sasuke
Kau sungguh... aneh.
Uzumaki Naruto
Oh thanks pujiannya.. Eniwei aku suka bodymu.. Mau jadi pacarku gak?
Aku sedikit tertohok melihat chatingnya. Benar-benar cowok yang percaya diri, aku yang penasaran akhirnya membuka profilnya. Kubuka satu persatu fotonya... Hmm cute dan menarik, pantas percaya dirinya tinggi untuk menggodaku.
Tak ada ruginya aku terima, seperti halnya hubungaku dengan Neji dulu. Aku tak perlu cinta untuk menerima sebuah pernyataan, toh aku sendirian dan butuh selingan, butuh warna kehidupan untuk membuat hidupku yang kaku dan melelahkan lebih berwarna dan berarti.
Uchiha Sasuke
Fine.. Kita pacaran.
Uzumaki Naruto
YESSS!
-
"Ah.. Airnya tak sesegar di Konoha.." keluh Naruto. Bibirnya yang basah terlihat segar dan menggiurkan.
"Cerewet..." balasku ketus.
Aku berbaring di kasur dengan tangan terlipat di dada, kutatap seluruh tubuhnya. Aku melirik tetesan air yang membuat tubuhnya mengkilat sexy tapi wajah segarnya yang membuatnya terlihat semakin manis membuatku tak tahan.
Aku bangkit, aku harus membuktikan bahwa aku berpengalaman dalam bidang ini. Aku mendekati Naruto, kami saling melemparkan senyuman sinis.
Hingga akhirnya ciuman menggairahkan itu langsung terjadi tanpa pemanasan, kami saling meraba dan menghisap liar.
Kutarik handuk Naruto dan meraba senjatanya, hmm besar juga.
Aku meraba perutnya dan memilin nipplenya, begitu pun dengan Naruto, dia liar.. Menciumku ganas sepertinya dia profesional dalam hal ini, aku langsung menggeliat akan sensasinya, dia meremas bokongku kuat dan menghempasku ke kasur.
Tangannya lincah menelanjangiku sedangkan aku menghisap lehernya penuh nafsu namun mendadak aku mendorongnya saat dia berusaha melebarkan pahaku, "Apa yang kau lakukan?" tanyaku dingin.
"Tentu saja membuat kasurnya bergoyang.." jawabnya dengan tatapan tanpa dosa.
Langsung kudorong wajahnya dengan kakiku, "Jangan harap... Im the seme and you are the uke.." tegasku.
"Ah come on.. Dunia pun tau aku lebih sexy.." ucapnya narsis sambil menggerak-gerakkan otot dadanya ala Agung Herkules.
Aku nyaris meledak tertawa, gila anak ini... Tapi aku langsung menjaga jarak, "Itu tidak bisa menjadi patokan. Aku lebih maskulin dari dalam jiwa.."
"Atas dasar apa kau merasa lebih maskulin?" ucap Naruto sinis sambil menyipitkan matanya.
"Hah? Jelas kan.. Kau pecicilan dan childish.. Aku lebih cool..."
"Hah? Banyak argumen... Ayo kita buktikan di atas kasur, siapa yang lebih perkasa!"
"Siapa takut!"
Mendadak ada percikan kilat dari tatapan kami berdua.
BERSAMBUNG
NP: lama tak berkunjung di FFN. Hanya sekedar mengecek, apakah web ini masih sehangat dulu? Berharap ada yang berbaik hati meninggalkan jejak reviewnya agar aku lebih semangat dan memiliki alasan untuk melanjutkannya. Maaf jelek, OOT atau apa lah... (bungkukin badan)
Kontak saya di FB: Lee Yanz
