Note : mungkin sudah banyak yang membaca fic atau cerita seperti ini karena ide yang mirip atau bahkan mungkin sama tapi sungguh ini karya asli saya. Buat yang berkenan membaca dipersilahkan.
Letter For You
Naruto © Kishimoto Masashi
SasuSaku
Sebelum aku menulis terlalu banyak dan jauh, apa aku masih dapat memanggilmu namamu dengan embel-embel –kun? Ya, aku harap kau tak keberatan.
Hai Sasuke-kun, apa kabar?
Aku harap kau dalam keadaan baik-baik saja, ya tentunya kau pasti baik-baik saja Sasuke-kun dan kau pasti sedang berbahagia sekarang.
Bagaimana dengan study mu? Kabar terakhir yang ku dengar kau telah mendapatkan gelar doktemu dan sekarang sedang mengambil kuliah magister untuk jurusan yang sama, benarkah? Senang rasanya mengetahui kau telah menjadi seorang dokter sekarang. Beruntung sekali wanita yang bisa mendapatkanmu dan juga hatimu, dan aku berharap wanita itu adalah wanita yang terbaik untukmu, Sasuke-kun.
Aku akan bercerita sedikit mengenai diriku walaupun kau mungkin tak ingin mengetahuinya. Kabar ku juga baik-baik saja sekarang, mungkin. Saat ini aku sedang mengambil gelar magister di bidang hukum, masih sama dengan jurusan S1 ku dulu, apa kau masih ingat? aku ingin menjadi salah seorang pengacara hebat di Jepang, ah tentunya kau sudah lupa dan lagi itu sudah bukan menjadi urusanmu lagi. Sakit rasanya mengingat fakta tentang itu. Tapi sudahlah, jangan pernah hiraukan aku.
Tak terasa ya, delapan tahun sudah hubungan kita berakhir dan kita tak pernah bertemu lagi selama ini. Walaupun kita telah berakhir, tetapi jujur aku sangat senang karena aku masih dapat mengetahui keadaanmu dari orang-orang yang ada di sekitarmu. Kau pasti tidak tahu bahwa sebenarnya aku selalu menanyakan keadaanmu melalui sahabat-sahabatmu yang juga merupakan sahabatku. Itu ku lakukan karena aku masih sangat mencintaimu.
Delapan tahun mungkin sudah berlalu dan tak berarti apa-apa untuk mu, tapi lain halnya denganku, lain halnya dengan hati dan perasaanku. Selama delapan tahun aku selalu mengahrapkanmu kembali padaku Sasuke-kun, berharap satu waktu kau akan datang dan kita memulai semuanya dari awal, lagi. Sayangnya itu tak pernah terjadi selama delapan tahun ini dan itu tak akan pernah terjadi juga di masa depan, karena kau telah menjadi miliknya untuk selamanya.
Walaupun kita tak pernah bertemu, aku masih ingat setiap detail tentang dirimu Sasuke-kun. Senyummu, bau tubuhmu, bentuk wajahmu, semuanya tentang mu masih melekat dan tercetak jelas dalam ingatanku. Percayalah, aku sudah berusaha membuangnya, membuang semua tentangmu dari ingatanku. Buaknnya aku tak mau tapi aku tak pernah bisa melakukannya. Aku telah mencoba melupakanmu, melupakan semua hal tentangmu dengan berbagai cara yang aku mampu. Bahkan aku sudah berusaha mencoba mencintai orang lain seperti aku mencintaimu tapi hasilnya tetap sama, aku masih lebih mencintaimu daripada dia.
Satu hal yang kusesalkan adalah keegoisanku sendiri yang tak pernah mau memulai dan meminta untuk bersamamu kembali. Itu semua karena aku tak yakin apakah kau juga memiliki rasa yang sama seperti yang aku rasakan. Dan ternyata pilihanku untuk tak mengajakmu kembali adalah benar, kau sudah menjadi milinya sekarang. Aku terima itu, ya aku akan berusaha menerima kenyataan itu walaupun akan sulit dan butuh waktu lama untuk menata hatiku kembali karena itu tak mudah untukku.
Sejujurnya aku sangat ingin bertemu denganmu, memelukmu erat, melupakan sejenak kenyataan yang ada di sekitar kita. Aku ingin sekali menemuimu ketika kau berkunjung ke Eropa beberapa waktu yang lalu. Ada banyak hal yang ingin ku katakan kepadamu, Sasuke-kun.Banyak hal. Tentang mu, tentang ku, tentang masa lalu kita, dan terutama tentang hatiku yang tak pernah lelah untuk mencintaimu hingga saat ini. Sayangnya aku tak pernah punya cukup nyali dan keberanian untuk bertemu denganmu dan mengutarakan semua perasaanku. Rasa-rasanya aku terlalu pengecut untuk berhadapan langsung denganmu.
Maaf karena aku tak pernah menerima ajakanmu untuk bertemu.
Andai aku dapat mengubah masa lalu dan menentukan masa depan ku. Akan ku buat kita tak pernah berakhir atau bahkan jika bisa akan ku buat kita tak pernah saling mengenal di masa lalu, agar aku tak pernah merasakan rasa yang teramat dalam seperti ini terhadapmu. Lalu, di masa depan akan ku buat kisah kita untuk terus bersama. Sayangnya aku tak bisa dan tak akan pernah bisa mengubah masa lalu dan menentukan masa depanku sendiri, hanya Dia yang bisa melakukan itu. Bodohnya aku mengharapkan hal yang sangat mustahil untuk dilakukan oleh manusia seperti kita.
Hari ini hari pernikahanmu bukan? Selamat aku ucapkan untukmu, semoga kebahagiaan selalu ada di sekitarmu, sehingga setiap udara yang kau hirup dan hembuskan dapat membuatmu merasa bahagia berada di dekat orang yang kau cintai sekarang. Aku berharap wanita beruntung itu adalah yang terbaik untukmu Sasuke-kun. Ya, aku berharap ia memiliki cinta yang lebih besar untukmu dari pada cintaku terhadapmu. Aku yakin, kau tak mungkin salah dalam memilih mempelaimu.
Maaf aku tak bisa menghadiri pernikahanmu, aku tak cukup siap untuk itu. Kau tahu, saat aku menerima undangan pernikahanmu aku hanya bisa diam, tak dapat berucap sedikit pun. Ada rasa yang teramat dalam yang kurasakan dan aku tak dapat mendefiniskan itu, sebuah rasa yang mampu membuat lehermu merasa tercekat, terikat oleh ribuan bahkan jutaan tali yang membuatmu merasa berhenti untuk dapat bernafas. Lalu yang ku sadari setelahnya air mataku telah membanjiri pipiku. Bodoh bukan? Ya sangat bodoh. Bahkan aku sendiri menyadari bahwa itu adalah tindakan bodoh. Tapi aku tak bisa menolak menjadi orang bodoh yang mencintaimu, bahkan menagis berhari-hari mengetahui fakta tentangmu saat ini. Sudahlah, jangan pernah hiraukan aku dan hidauplah bahagia dengan masa depan yang sudah menantimu. Aku hanya bagian masa lalu mu yang tak semestinya ku ingat lagi.
Maaf ku katakan setulus hatiku padamu Sasuke-kun. Karena selalu menolak ajakanmu untuk menemuiku. Maaf untuk masa lalu yang buruk yang pernah ku berikan untukmu. Aku memang bukan wanita yang baik untukmu. Aku terlalu egois untuk dapat memilikimu dan menjadi bagian masa depanmu. Maaf untuk semua sakit yang sudah kuciptakan untukmu. Sungguh, tak pernah ada niat untuk menyakitmu. Aku berharap kau dapat memaafkan aku dan berjanjilah untuk terus hidup bahagia bersamanya. Berjnjilah Sasuke-kun. Aku juga berjanji untuk meraih kebahagiaanku sendiri bersama dia yang ada di sampingku sekarang, aku berjanji akan mencintai dia sepenuh hatiku walaupun tak sebesar rasaku padamu.
Hah, lega rasanya. Akhirnya aku bisa mengutarakan sebagian besar perasaanku selama ini. Setidaknya setelah ini aku bisa membuka lembaran baru dalam hidupku. Biarlah apa yang telah terjadi di antara kita tetap menjadi rahasia kita berdua. Dan biarlah ini menjadi kata-kata terakhir dan terpanjang yang ku tulis untukmu, cukup hanya aku dan hatiku juga kau dan hatimu yang tahu tentang ini Sasuke-kun. Berjanjilah.
Someone who love you
Sakura
Review?
AN: Konban wa minna-san, watashi wa Sannin chan desu. Member baru di FFN selama ini hanya jadi pembaca fic FFN dan baru memberanikan diri membuat akun dan ini fic pertama saya.
