LOVE BEFORE AFTER

HUNKAI stories

Csy StoryLine

Oh SeHun . Kim JonIn. Byun Baekhyun . Park Chanyeol etc.

| SehunXKai | other pairing.

GS!Kai

Hurt/Comfort, Romance, Family.

Happy Reading!^^


Sebelumnya, hidupku tidak seperti ini. Tidak disini. Korea adalah negara asing bahkan untukku. Aku dilahirkan di Perancis, Kota menawan dengan hiasan menaranya. Kecil dan besar disana, bersama keluarga ku dengan bahagia tapi kenapa semua itu harus berubah seperti ini?

Dalam sekejap hampir seluruh hidupku telah berubah. Berawal dari ayah yang memperluas cabang perusahaan sampai perjodohan antar sahabat demi menjaga hubungan kerja. Aku sudah mengatakan tidak mau, tapi melihat ibu ku murung secara terpaksa aku menerimanya.

Saat kami diundang makan malam pertama, aku menemui sang calonku nanti. Dia tampan, dan kudengar dari ayahku dia pemimpin yang baik dan cukup gentle. Tapi itu berbeda dengan yang kulihat, dia memang tampan tapi dia juga tampak sangat membenciku. Oh, sudahlah ini seperti drama.. Mungkin tak ada salahnya menebak alasan dia membenciku adalah karena dia sudah mempunyai kekasih atau hal lain?

"Dont you dare talk to me." itu ucapannya untukku sebagai ucapan selamat datang, padahal aku hanya berkata 'Hai' tapi dia terlalu berlebihan menganggapku mencari perhatian. Mata nya jujur saja, tajam dan mungkin itu daya tariknya. Kukira dia populer dikalangan wanita.

Dia tidak sopan, meninggalkan meja makan setelah aku duduk disebrangnya. Membanting pisau dan garpu ke piring, membuat ayahnya hampir berteriak. Aku memperhatikan ibunya yang menatapi punggungnya khawatir. Aku berdecak, ternyata dia juga kekanakan dan tempramen.

Dasar payah.

Baiklah, perkenalkan.
Aku Kim Jongin, Kai. 21 tahun, telah menikah dengan Oh sehun, CEO muda berumur 30 tahun yang sangat membenciku. Bisakah kau bayangkan alur hidupku?


"Keluar!"

Jongin hanya berniat baik mengantarkan sepiring nasi dengan lauk favorit suaminya. Tapi pintu kayu didepannya telah tertutup keras, jahat sekali pria ini tidak menghargai usahanya memasak.

"Ayolah, Tuan Oh. Kalau kau sakit, belum tentu aku sudi merawatmu."

"Berisik, dasar bar-bar!"

"YA! Pria tua! Keluar kau!"

Jongin menendang-nendang pintu kamar Sehun. Sudah sebulan ini, mereka menikah tapi hanya menghasilkan pertengkaran tikus dan kucing. Malam pertama mereka kemarin berakhir dengan Jongin menendang bokong Sehun tidur di sofa. Hingga akhirnya, mereka punya kamarnya sendiri. Jika memutar waktu, di hari pernikahan mereka— mereka tidak berciuman, Jongin tidak masalah suaminya itu menciumnya tapi ternyata Sehun hanya mendekatkan kepala mereka seolah sedang berciuman.

Ting tong!

Jongin mengalihkan pandangannya pada lorong pintu, gadis berkulit tan itu memutar bola matanya mendengar suara nyaring dari sana. Dia berjalan membuka pintu sambil membawa nampan sarapan Sehun. Jongin mendatarkan wajahnya mendapati gadis mungil bernama iblis di intercom. Dia sudah menduga kekasih Sehun akan datang.

"Ah, Kau?"

"Hm, ini beri pada pacar tua mu."

Jongin melengos pergi ke kamarnya setelah memberi nampan sarapan Sehun. Tak lama, dia mendengar suara nyaring manja mengetuk-ngetuk pintu. Tch, pasangan menjijikan. Bayangkan, setiap hari dia harus mendengar kata 'Sayang~ suapi aku.' atau 'Sayang~ ini Sayang itu' Blah kedua telinganya bahkan beberapa kali mendengar desahan dari dinding sebelah.

Kekasih sekaligus sekertaris Sehun, Byun Baekhyun. Dia akui gadis Byun itu sangat imut, rambut pirang sebahunya sangat halus dan gadis itu punya senyuman lucu. Tapi Jongin tak tau jika gadis itu sangat annoying dengan suara cemprengnya. Mereka bertetangga, di apartemen yang sama. Sangat sering gadis itu menginap disini dan berakhir dengan meminjam baju nya. Sehun sengaja okay, dia hanya memperalatnya agar bisa berkencan dengan pacarnya. FYI guys, Sehun tak hanya berkencan pada satu gadis. Jongin adalah saksinya, dia pernah tak sengaja melihat threesome mereka di ruang tamu. Seingatnya, pacar Sehun yang lain adalah seorang model, sama dengannya yang berkulit tan namanya eum—Yuri. Tapi tentu saja, dia yang more sexies disini.


Sejak tiga jam yang lalu mengurung diri di kamar, dia keluar mencari segelas air. Jongin melirik pintu kamar Sehun saat melewatinya, sepi. Dia bergidik. Mungkin pasangan konyol itu telah pergi berkencan. Jongin tidak terlalu perduli.

Tangan kurusnya menyentuh kertas kecil yang tertempel di pintu kulkas, note tak penting dari Sehun untuk menyuruhnya menginap ditempat lain. Jongin memutar bola mata jengah lalu membuang kertas itu pada rak sampah. Dia tak berpikir teganya pria tua itu menyuruh gadis manis ini menggelandang sehari. Jongin tahu jika Sehun membenci nya tapi, ayolah.. Dia juga perempuan disini. Bagaimana CEO itu mengusir istrinya hanya untuk bermalam dengan pacar-pacarnya.

"Dasar .."

Jongin membanting pintu kulkas, setelah meneguk setengah botol air putih. Dia kembali ke kamar, mengambil ponsel dan dompet. Gadis itu berencana menginap di rumah teman lama. Dia yakin disana lebih baik dari pada tempat ini yang suram. Setidaknya dia harus tau dimana kawannya itu tinggal sekarang.
.

.

.

Teeet

Teet

"Oh! Hai—Kai? Kau? Kenapa bisa?"

Jongin melebarkan senyumnya hingga matanya menyipit, dia tau kawannya ini akan memperlihatkan wajah terkejut setelah sekian lama mereka kehilangan kontak.

"Hai! Nah, aku masuk. Permisi."

Seseorang yang disebutnya kawan lama meminggirkan tubuhnya terpaksa karena Jongin merangsek masuk tanpa mendengar persetujuannya. Tiba-tiba Jongin terdiam ditempat membuat kawannya dengan cepat menghampiri. Didapatinya Jongin atau Kai kini tengah membulatkan bibirnya membentuk 'O' .

"Woo, Chanyeol. Ini rumahmu? Berubah ya? Kukira masih berantakan." Jongin tertawa mengejek, langsung terduduk di sofa coklat tua.

Kawannya bernama Park Chanyeol, seseorang yang membantu dan dibantu dirinya di masa lalu. Mereka berteman sejak lama, kira-kira saat masih di taman kanak-kanak. Saat melihat Chanyeol membuka pintu, Sejujurnya Jongin terkejut pria itu banyak mengalami perubahan. Seingatnya Chanyeol tidak setinggi dan sekurus sekarang. Bahkan dia yakin melihat beberapa otot bisep disela kaos temannya. Dulu, Pria itu pendek dan sedikit gemuk. Dia pemalas, penyuka makanan instan, dan sangat berantakan.

Mengingat itu Jongin semakin mengeraskan tawanya tak perduli dengan wajah badmood Chanyeol. Pria itu dua tahun lebih tua, 23 tahun. Masih kuliah mungkin, karena Jongin pernah mendengar kawannya tengah terobsesi dengan salah satu mata kuliah.

"Apa mau mu, Kai?"

Suara Chanyeol terdengar malas, dia mendudukan dirinya di sandaran sofa samping Jongin. Dia menatap gadis itu lelah, terakhir dia berhubungan dengan gadis ini. Dia menghancurkan hatinya dan sekarang kembali tepat dihadapannya setelah bertahun tahun dia pindah dari paris ke sini. Korea, tempat asalnya.

Jongin mendongak menampilkan senyum lebar yang sengaja di dilebar-lebarkan. Chanyeol menghela nafas, menyentuh rambut Jongin lalu menepuknya. Sepertinya tak ada alasan menolak Jongin dan tatapannya, baiklah apa mau mu.

"Tidak buruk, hanya biarkan aku menginap disini sehari. Ok?"

"Lakukan terserahmu, asal jangan ganggu hidupku."

Perkataan Chanyeol yang walaupun terdengar malas dan tidak ikhlas, Jongin masih senang mendapat tempat untuk tidur. Daripada di hotel, buang-buang uang. Sekarang kan dia sudah jadi istri, memanage uang kan perlu. Eh tapi, Sehun saja tidak membiayai hidupnya. Alah terserah.

Dilihat Jongin, Chanyeol mengambil kacamata berframe sedang dari saku kaosnya. Saat melihat Chanyeol berkacamata, Jongin tak mengira kawannya itu akan terlihat lebih pintar dan -sedikit- tampan. Wow. Sudah berapa lama dia melewatkan perubahan besar Chanyeol? Ah benar, itu sudah lama. Lama sekali. Tidak pantas diungkit lagi.

"Yeol?"

Jongin mengejutkan Chanyeol dengan back hug yang dilakukan gadis itu padanya. Bibir Jongin hampir membulat lebar, tak menyangka punggung Chanyeol yang lebar sangat nyaman dipeluk. Kedua tangan Jongin tak tahan untuk tidak menepuk-nepuk perut Chanyeol. O-wow, temannya ber-Abs.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa sekarang kau berubah menjadi gadis mesum?"

Chanyeol berbalik tanpa melepaskan pelukan Jongin. Dia harus menunduk demi bisa bertatapan dengan gadis tan ini. Sebaliknya, Jongin malah mengeratkan pelukannya membuat mereka berdua hampir menempel satu sama lain. Chanyeol merasa gerah dan sedikit jengah , tak menyangka mendapat pelukan seerat ini dari orang yang pernah disukainya.

"Buu, kau sudah tidak menyukaiku ya? Apa kau marah padaku?"

Jongin mulai menggodanya lagi dengan wajah moe yang dibuat-buat. Chanyeol memejamkan matanya tak kuat lagi melihat tingkah Jongin. Gadis ini dari dulu tak pernah berubah, kadang seenaknya, sampai tak tahu diri. Tapi dia harus berterima kasih, dengan pribadi Jongin yang seperti ini pertemuan pertama mereka tidak secanggung yang pernah dibayangkan.

"Ah sudahlah."

Chanyeol hanya mampu mengulas senyum tipis, mengakui dirinya tak bisa tidak menyerah dengan yang dilakukan Jongin. Sejujurnya pria itu bertanya-tanya, apa dirinya masih menyukai Jongin. Semoga saja tidak, dia tak mau menerima satu penolakan lagi dari beruang manis didepannya ini.


TBC


Akhir-akhir ini saya terfokus membuat banyak ff baru dan hampir melupakan ff lama yang belum diselesaikan. Maafkan saya jika ini mengesalkan kalian. Saya masih berusaha menepati janji. Terima kasih untuk kalian yang mau membaca ff ini maupun ff saya yang lain.

Chapter satu, ini ff pertama yang melibatkan Chankai. Couple favorit pertama saya sebelum Hunkai telah meracuni otak saya xD. Tadi mikirnya mau ganti kriskai krn jarang ada yng post kriskai :((. For this Chap, mungkin ini termasuk prolog karena main couple nya tidak sepenuhnya berkomunikasi. Oh ya, ada yang pernah nonton Nisekoi? Setidaknya itu menginspirasi saya hehe. Sehat dan bahagia selalu.

Thanks for your reading~^^~