= I Love You =

Chapter 1
Pairing: SasuNaru/SasuSaku/GaaNaru
Genre: Romance/Drama/Hurt
Rate: T
Disclaimer: Masashi Kisimoto
Warning: Yaoi,BoyxBoy,Typo's dimana2,Gaje,garing Dll

.

.

.

/ No Like /

/ No Read /

.

.

.

~DarkKnightSong~

.

.

.

_Konoha High School_
Sinar mentari yang mulai bangun dari 'tidur'nya,mulai menampakan diri. Menyambut pagi dengan senyuman dan semangat masa muda,tengah dilakukan oleh seorang remaja berambut blonde. Kaki-kaki mungilnya sibuk menelusuri jalanan setapak disepanjang jalan sekolahannya.
Manik Shappirenya sibuk mencari-cari sesuatu.

"Duh,berita ini gak bener nih"Gumam remaja berambut blonde tersebut,panik.

Drap

Drap

Drap

Brak

Singg~

"E-eh?"Cengo dirinya,ketika melihat seluruh pasang mata diruangan Osis tersebut memandang kaget dirinya,yang mendobrak pintu dengan keras.

"Oi,Naru.. Kau ini,bisa sopan tidak?"Seru remaja bertato segitiga terbalik,sewot.

"Hehehe"Cengir Naruto,"-sudah kumpul ya?"Tanyanya,kaku.

"Ada apa sih? Kok kayanya buru-buru gitu"Celetuk Sakura,heran.

"Err-etoo.."

"Ada apa,Naruto?"Tanya Gaara,menghampiri Naruto

"Kenapa kalian menjadikan aku sebagai ketua Osis?"Tanyanya,menatap curiga teman-temannya yang saat ini salting.

"Err-kurasa kau menyukai posisi mu sekarang?"Ujar Kiba,tersenyum kaku. Melihat wajah masam remaja dihadapannya.

"Kalian-"

"Ah,iya"Potong Shikamaru,cepat. Mengalihkan perhatian teman-temannya.

"Ada apa,Shika?"Tanya Neji yang sempat kaget,mendengar seruan pemuda malas tersebut.

"Apa?"Dengan wajah bodoh,pemuda pemalas tersebut malah balik bertanya. Membuat teman-temannya menggeram marah.

"Gahh,pokoknya aku gak mau jadi ketua Osis"Naruto mempoutkan bibir tipisnya,seraya melipat kedua tangannya,kesal.

"Heee? Kok gitu sih,Naru?"Pekik orang-orang didalam ruangan itu,tak percaya.

"Pokoknya hari ini,aku mau menurunkan jabatanku ini,titik!"Lalu dengan disentak-sentaknya kedua kaki mungil itu. Naruto beranjak pergi,meninggalkan ruangan Osis. Dengan tak mengindahkan panggilan teman-temannya.

"Tch,baka baka baka! Sudah tau aku tak bisa jadi ketua,kenapa main menjadikanku ketua sih"Umpatnya pelan, dilangkahkannya kedua kaki mungilnya menuju sebuah Aula. Dengan segenap hati,remaja itu pun berjalan menuju podiun(?),dan meraih mikropon(?).

"Tes tes"Ujarnya,pelan. Membuat anak-anak yang tengah berkumpul di Aula,manatapnya bingung.

"Oh,no! Jangan katakan dia benar-benar akan menurunkan jabatannya"Pekik Kiba,pelan. Manik coklatnya menatap khawatir remaja didepan sana-Kiba dkk,berlari menyusul Naruto,berniat untuk mencegahnya-.

"Ya ampun,dia itu benar-benar Baka,ya"Geram Sakura,menatap kesal Naruto yangmenatap cuek teman-temannya.

"Hahh,baka"Lirih Gaara,menggelengkan kepalanya.

"Etto.. Sebelumnya aku ingin berterima kasih pada kalian yang memilihku untuk menjadikanku sebagai ketua Osis"Jedanya,menghela nafas untuk menatap teman-temannya,"tapi,maaf.. Aku merasa tak cukup mampu untuk menjadi ketua Osis. Maka dari itu,aku ingin mengundurkan diri. Terima kasih"Dibungkukkanya badan-tanda menghormat-,lalu berjalan menjauhi podiun.

Bletak!

"Auch,ittai~ Sakura-chan~"Ringisnya,ketika dengan sayangnya(?) gadisSekertaris itu,memberinya hadiah untuk kepala durennya.

"Kau ini Baka atau apa sih!? Kami memilih kamu itu,karena kali percaya kau bisa,Baka!"Teriak Sakura,didepan wajah Naruto-yang reflek langsung memejamkan matanya-. Mendengar teriakan seperti itu,membuat Naruto mempoutkan bibirnya kesal,

"Ukh,aku kan gak bisa mimpin,Sakura-chan. Lagian kenapa gak Gaara atau gak Neji,sih? Aku rasa,mereka bisa"Ujarnya,melirik kedua temannya,melas.

"Kau ini-"Hela nafas,Sakura,lelah. Tanpa mereka sadari,sepasang mata bak elang,menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan. Berpikir sebentar,remaja berambut Raven itu pun,beranjak pergi keluar Aula.

"Menarik"Gumamnya,menyeringai dalam hati. Tak di indahkannya,tatapan bahkan lirikan genit dari teman-teman gadisnya. Remaja tampan itu pun,berjalan menuju kelasnya.

.

.

.

.

.

"Tadaima"Seru Naruto,yang baru sampai dirumahnya. Suasana yang sunyi,segera menyambut kedatangan Remaja Namikaze ini. Tertawa Getir,Naruto pun berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Rumah yang didesain sederhana,namun cukup mewah itu. Dengan cat berwarna kalem menghiasinya. Tak cukup,membuat remaja pecinta ramen itu merasa nyaman. Rasa perasaan sepi,segera menghantui dirinya.

Inilah alasannya,mengapa ia tak ingin segera pulang. Namun,kejadian siang tadi disekolah,membuatnya mau tak mau harus segera meninggalkan sekolah.

Bruk!

Direbahkannya tubuh berkulit tan itu,keatas tempat tidur double size miliknya. Ditatapnya langit-langit kamar berlapis(?) orange. Pikirannya terbang kekejadian beberapa jam lalu. dan.-

Blush

"Gyaaaaa"Teriaknya dengan wajah semerah buah apel,yang lalu bangun dari acara tidurannya.

"Tidak,tidak,tidak.. Aku masih normal! Ya! Aku masih normal!"Disentuhnya kedua pipi chubby yang memerah itu,dengan takut-takut. Lalu,disentuhnya bagian posisi jantungnya yang berdetak keras,

"Aku.. tak mungkin tertarik padanya kan?"Tanyanya,lirih.

.

.

.

.

_FlashBack On_

"Oh,ayolah Naruto~ masa kau tidak mau jadi ketua Osis sih? Padahal menurutku,kau itu cocok,Plisss"Mohon remaja berambut Choco dengan tato segitiga merah terbalik dimasing-masing pipinya,memelas.

"Huh!"Dengus acuh,Naruto yang tak memperdulikan teman-temannya yang meminta dirinya menjadi ketua osis kembali. Kedua tangannya dilipat diatas dadanya,pipi chubbynya dikembungkan,dan membuang muka,dengan sebal. "Pokoknya tidak ya tidak,Kiba!"Katanya,keras kepala.

Kiba yang sama-sama keras kepala dengan Naruto,terus menerus memelas kepadanya. Sedangkan teman-temannya yang lain,hanya menatap bosan kedua remaja ababil tersebut.

"Sudahlah puppy,mungkin kita harus mencari calon yang baru"Lerai Shikamaru,yang lelah melihat interaksi kedua temannya.

Mendengar ucapan seperti itu,sontak membuat remaja Namikaze itu,tersenyum penuh kemenangan. Terbalik sekali dengan remaja pecinta anjing,yang menatap nyalang Shikamaru. Shikamaru yang mendapat tatapan seperti itu,hanya mengerlingkan kedua matanya,malas.

Brak!

"Yo,minna~ hihihi,biarkan saja makhluk kuning itu menjadi penjaga(?) uang"Sebuah teriakan yang disertai langkah kaki sontak membuat semua pasang mata,menatapnya bingung ditambah dengan seorang remaja lain yang berdiri dibelakangnya.

"Siapa dia,Sakura? Aku baru lihat"Kata Kiba,menunjuk tak sopan remaja yang berdiri dibelakang Sakura.

"Ah iya,dia Uchiha Sasuke anak pindahan dari kota Oto,dia bersedia menjadi ketua Osis disekolah ini,bagaimana? Kurasa dia cocok selain tampan,dia juga pintar"Jelas gadis Haruno malu-malu,melirik ke remaja raven disebelahnya.

"Hn,mohon bantuannya"Ujar Sasuke,datar. Manik Onixnya melirik Naruto,yang kebetulan sedang menatapnya.

"Wah,kebetulan sekali.. Kami memang sedang membutuhkan pengganti Dia-"Neji melirik Naruto,yang acuh begitu saja,"dan kami sangat berterima kasih sekali,karena kamu mau mengambil alih posisi tersebut"Sambungnya,yang melempar kulit kacang yang tengah dimakan olehnya,kepada remaja blonde yang menatap sebal dirinya.

"Tch! Dengan begini aku bisa menjadi bendahara lagi,kan?"Seru Naruto,senang.

"Hn,kau ini"Desah Gaara,menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekanakan temannya ini.

"Dobe"Gumam Sasuke yang melihat tingkah Naruto,menatap jail.

"Tch,apa-apaan tuh! Siapa yang kau maksud 'dobe',Teme?"Sengit Naruto,sebal.

"Hn"Respon remaja Uchiha itu,acuh.

"Grrrrr,Baka Teme!"Teriak Naruto,memalingkan wajahnya sebal. Sasuke hanya mendengus pelan,melihatnya.

"Aish,kau ini Naruto,tak bisakah sopan sedikit padanya"Omel Sakura,menjitak kepala kuning Naruto.

"Auch,ittai Sakura-chan~"Ringisnya,mengelus-elus kepalanya.

"Sudah,sudah,jangan ribut mulu"Lerai Neji,heran.

"Oh iya Naruto,kau berikan berkas-berkas kemarin yang kami berikan padamu,ke Sasuke,ya?"Ujar Gaara,yang ditanggapi 'Eh?' oleh si empunya nama.

"Berkas tentang jabatan ketua-mu,Naruto"Jelas Kiba,mengerlingkan matanya,bosan.

"Ohehehehe,gomen aku kan gak tau"Digaruknya belakang kepala blondenya,kikuk. Manik Shappirenya melirik Sasuke yang tengah menatap Sakura.

Jleb!

'Ukh,apa yang aku lakukan sih'Pikirnya,aneh yang tiba-tiba merasa aneh pada dadanya.

"Hei,ayam!"Serunya,seenak jidat"Ayo,ikut aku untuk mengambil berkas-berkasnya"Lalu,Naruto pun segera beranjak pergi keluar ruangan secepatnya,sebelum kena bogeman mentah dari makhluk pink yang sudah siapa dengan kepalan tangannya.

"Aku permisi dulu"Pamit Sasuke,membungkukkan badannya,yang langsung menyusul remaja Namikaze yang sudah pergi lebih dulu.

"Ya,nanti kalau si baka itu mengerjai mu,katakan padaku ya,dear?"Cengir Sakura pede,membuat yang lain terhenyak keget.

"He? D-dear?"Sakura menatap teman-temannya yang menatap penuh tanda tanya padanya. "Aku dan Sasuke kan,sudah berpacaran,hihihhi"Kikiknya-Sasuke sudah beranjak pergi,sebelum mendengar ucapan Sakura-.

"Heee? Kapan kau jadian? Dia kan,murid baru"Pekik Kiba,kaget. Menatap horror Sakura,yang menurutnya sudah gila.

"Kau tak memaksanya untuk jadi pacarmu karena dia menginginkan posisi ini kan?"Gaara memincingkan matanya,curiga.

Sakura mengerlingkan matanya,bosan,"Tch,aku tak semurah itu tau"Komentarnya,ketus,"Dia sendiri yang menembakku"Bibir tipisnya,menyunggingkan sebuah seringai,membuat teman-teman menghela nafas.

"Kupikir kau memaksanya"Gumam Shikamaru,yang tengah merebahkan tubuhnya diatas sofa,lega.

"Tch,kalian ini!"Geram Sakura,kesal.

"Yare~ yare~"Ucap Kiba,pelan. Yang mulai menyibukkan diri dengan berkas-berkas,dirinya terlalu malas meladeni sikap garangnya wanita pink ini,kalau sudah marah. Melihat Kiba dan Shikamaru yang menghindari kegarangan gadis Haruno ini. Neji pun langsung meraih Laptop dimeja dan membuka apa saja,yang penting tak kena amukan Sakura. Sedangkan remaja Sabaku,hanya mengerlingkan matanya melihat kelakuan teman-temannya.

"Aku ke toilet dulu"Pamitnya,yang langsung ngeloyor pergi,meninggalkan ruangan Osis tersebut.

"Tch"Decih,Sakura kesal.

.

.

.

.

_Ruang 7-A(penyimpanan berkas-berkas)_

"Ini berkas-berkasnya"Disodorkannya beberapa tumpukan kertas yang tak banyak,kepada remaja berambut raven yang menatap datar dirinya.

"Hn"Diambilnya berkas itu,dan memeriksanya. Sementara Sasuke disibukkan dengan berkas-berkas ditangannya,Naruto mengambil minuman kaleng dimesin pendingin-yang memang disediakan bagi tamu(?) yang mendatangi ruangan ini-,

"Kau mau minum apa,Teme?"Oh,sepertinya Naruto sudah memiliki nama panggilan yang cocok untuk remaja ayam disana,terbukti dengan lancarnya(?) lidahnya menyebutkan kata itu.

"Hn,jus tomat kalau ada"Sahut Sasuke,yang sepertinya tak keberatan dengan panggilan remaja duren itu,kepada dirinya.

"Gak ada jus tomat,adanya minuman kaleng rasa tomat,Teme"Naruto pun melemparkan minuman ditangannya kepada Sasuke,yang dengan mudah ditangkap olehnya.

"Hn"Gumamnya,membuka minuman kaleng tersebut,lalu meminumnya.

"Kau kenal Sakura sudah lama?"Tanya Sasuke,tanpa menatap wajah sang lawan bicara.

"Eh?"Kaget Naruto,"Err-cukup lama,kenapa?"Tanya Naruto yang tanpa sadar mencengkram minuman kaleng ditangannya.

"Hn,tidak ada,hanya bertanya"Diteguknya minuman kaleng itu,lalu membersihkan tetesan minuman diujung bibirnya,dengan jari tangan.

"Kau tertarik padanya?"Manik Shappirenya,lagi-lagi memperhatikan setiap gerakan remaja raven disebrang sana yang tengah menegak minuman kaleng ditangannya.

"Hn,begitulah"Sahut Sasuke,yang melirik Naruto yang menatap dirinya.

"Begitu?"Gumamnya,entah mengapa sedikit perasaan kecewa tertanam dihatinya,"Kenapa kau tidak mendekatinya sa-"

"Aku sudah jadian dengannya kok"Potong Sasuke cepat,yang tak melihat respon remaja blonde yang tercengang mendengarnya.

"O-oh ya? Bagus dong,kalau gitu,hehehehe"Cengirnya,kaku,"Yang langgeng ya?"Naruto pun mengangkat minuman kaleng ditangannya ditinggi-tinggi,"Untuk merayakan hari jadimu"Ujarnya,yang diikuti Sasuke dengan dengusan bosan.

"Hn"Responnya,dingin.

'Hahh,aku berpikiran apa sih,aku masih normal,kan?'Batin Naruto,melirik Sasuke yang tengah menggeluti berkas ditangannya.

.

.

.

.

_Naruto Pov_

Setelah selesai dari acara minum-minum diruang 7-A tadi,aku dan Sasuke segera kembali keruang Osis. Sepanjang perjalanan kami sibuk berbicara mengenai acara festival yang biasa dilakukan oleh sekolah kami tiap tahunnya. Dan kebetulan kami berdua mendapatkan ide yang sama,kami ingin membuat sebuah acara dimana berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya tiap tahun,setiap kelas harus memiliki acara masing-masing,yah,walau bisa dibilang kami pun tradisi acara tersebut tak kami hilangkan.

Hanya saja,kami menambahkan satu kegiatan,yaitu,acara mencari jodoh. Hehehe,setiap siswa diperbolehkan untuk menyatakan perasaan mereka pada orang yang mereka sayang. Dan kami yakin,ide ini akan disetujui oleh anggota Osis lainnya.

Kriettt

Suara derit engsel pintu,menyambut kedatangan kami,membuat orang-orang didalam sana menatap kami.

"Yo,kalian akhirnya balik juga"Sapa Kiba,yang tengah nyemil kacang bareng Neji.

"Ya,gomen.. Tadi kami,minum dulu diruangan sana"Cengirku,menggaruk belakang kepalaku yang tak gatal,"Ah ya,aku dan Sasuke sudah menemukan ide yang bagus untuk acara festival nanti"Sambungku,antusias.

"Heee? Acara apa itu?"Pekik Sakura yang saat ini bergelayut manja dilengan kekar Sasuke,ukh melihatnya membuat mataku panas saja.

"Acara pencarian jodoh"Jawab Sasuke kalem,

"Hooo,begitu ya"Neji mangut-mangut mengerti,yang lalu memakan kacang ditangannya,"Hn,boleh juga tuh idenya"Sambungnya,menyetujui ide kami.

"aku juga setuju tuh,Naruto"Kiba pun,menyetujui acara ini,begitu pun Sakura dan Shikamaru-yang tengah membuka laptop diujung ruangan-.

Kriett

"Ide mencari jodoh ya? Aku setuju itu"Gaara yang sepertinya mendengar percakapan kami,pun menyatujuinya.

"Hehehehe,oke deh kalau begitu. kurang dari 4 bulan lagi,nih"Ujarku,nyengir lebar.

Kuusahakan manik Shappireku tak melihat kearah pasangan baru itu,ukh,entah kenapa mataku panas melihat mereka. Apa karena aku menyukai Sakura,dan Sasuke yang jelas-jelas pendatang baru,berhasil meruntuhkan hati gadis pujaanku? Atau,atau.. Gyaaa! Gak mungkin,gak mungkin! Aku gak mungkin,me-menyukainya kan? Kulirik perlahan Sasuke yang tengah mengelus-elus rambut Sakura yang bermanja-manja dipundaknya.

'Aku masih normal! Ya,masih normal,mungkin aku cemburu melihat Sakura yang lebih memilih si Teme,ketimbang aku'Batinku,meyakinkan diri.

Grakk!

"Eh?"Kutatap semua pasang mata yang menatapku heran.

"Aku ada perlu dirumah,aku permisi pulang duluan ya?"Kataku,yang langsung mencomot(?) tas gendong hitamku digantungan yang dikhususkan untuk menaruh tas kami.

"Tumben,Nar? Ya sudah,sampai ketemu besok"Ucap Kiba,melambaikan tangan kepadaku,yang hanya kutanggapi dengan cengiran rubahku.

_Naruto Pov End_

Melihat tubuh mungil remaja Namikaze itu ditelan(?) pintu. Anak-anak didalam ruangan itu-Neji,Kiba,Gaara dan Shikamaru-melirik Sakura,dan mendengus pelan.

"Mendokusei"Gumam remaja Nara,bosan.

"Pantas saja bocah itu gak betah disini"Ucap Kiba pelan,"Ternyata itu biang masalahnya"Sambungnya menghela nafas lelah.

"Ya,kau benar.. Aku juga bisa merasakan perasaan sakit yang dia derita"Setuju Neji,pelan menanggapi omongannya remaja pecinta anjing itu.

Mendengar komentar teman-temannya,Gaara hanya mengerlingkan matanya bosan menanggapinya. Tanpa sepengetahuan mereka,Sasuke mendengarkan ucapan tersebut. 'Jadi bocah itu menyukai gadis ini,ya?'Batinnya bertanya. Setelahnya sebuah seringai-an bermain dibibir tipisnya,tanpa sepengetahuan Sakura disebelahnya.

.

.

.

.

.

_FlashBack Off_

"Hahh,aku ini malah pergi begitu saja"Sebuah helaan nafas meluncur mulus diantara bibir tipisnya.

"Buh,aku aku pasti cemburu pada Sakura kan?"Katanya,yang masih mempertanyakan tentang perasaan yang dia rasakan tadi siang disekolah pada teman barunya itu.

Kruyukk

"Ukh,laparrrr"Ringisnya,mengelus-elus perut datarnya pelan,"Ah ya,dari tadi pagikan aku belum makan" Diliriknya jam dinding didekat almarinya,yang menunjukan pukul 03:58 sore. "Lebih baik aku mulai memasak saja,ah tapi sebelum itu,aku harus mandi terlebih dahulu"Ujarnya yang langsung bangkit dari acara rebahannya,dan meraih handuk yang tergantung didekat pintu kamar mandi.

.

.

.

.

"Kenyangnya~"Ujarnya mengusap-usap perut buncitnya sendiri.

Ting Nong

"Eh? Siapa yang bertamu jam segini? Gak mungkin kan Kaasan atau Tousan sudah pulang"Gumamnya,yang berjalan menuju pintu utama.

"Sebentar"Teriaknya,

Ceklek

"Ya siap-Ah Gaara dan.. Sasuke?"Sapanya,kaget mengetahui bahwa yang datang adalah kedua temannya disekolah.

"Ah,maap Naruto kalau kami ganggu acara istirahatmu"Kata Gaara,tak enak.

"Ya,tak apa kok,ayo masuk"Naruto pun melebarkan pintu rumahnya,mempersilahkan kedua temannya masuk,"Mau minum apa?"Tanyanya,yang berjalan menuju dapur.

"Tak usah repot-repot,Dobe. Kami hanya sebentar saja disini"Seru Sasuke,mendudukkan dirinya disofa cokelat,diikuti oleh Gaara yang duduk disebrangnya.

Namun,sepertinya sang pemilik rumah,terbukti dengan kembalinya remaja blonde itu,dengan sebuah nampan berukuran sedang serta beberapa gelas dan cemilan diatasnya. Ditaruhnya nampan itu diatas meja,lalu Naruto pun mengambil posisi duduk disebelah Gaara.

"Ada keperluan apa kalian kemari?Tanyanya,bingung.

"Kami memerlukan data keuangan yang kau pegang untuk memperhitungkan berapa banyak kekurangan untuk acara festival nanti"Sahut Sasuke,menatap Naruto yang menatap dirinya.

"Ah,begitu ya? Tunggu sebentar"Lalu Naruto pun beranjak pergi menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

"Chikuso! Kenapa aku deg-degan begini sih! Ah,mulai gak beres nih" Gerutunya pelan,tak terasa wajahnya jadi memenas mengetahui hal ini.

Dengan langkah cepat,remaja mungil itu pun berjalan kekamarnya. Diambilnya buku bersampul orange diatas meja. Menenangkan jantungnya yang berdetak keras,Setelah yakin semua baik-baik saja. Naruto pun seberusaha mungkin untuk tenang,menuruni anak tangga, Dan menghampiri kedua temannya.

" "Tanpa menatap manik Onix yang menatap bingung dirinya,Naruto pun menyerahkan buku itu kepada sang ketua Osis.

"Hn,kau kenapa Naruto?"Tanya Gaara,menepuk-nepuk perlahan pundak sang blonde.

"Ah,t-tidak ada Gaara"Cengir Naruto,"Bagaimana? Kurasa jika dilihat dari catatan keuangan yang ada,kita tak terlalu memusingkannya,apalagi acara festival ini masih cukup lama,jadi kita masih bisa mencari tambahannya tanpa terburu-buru"Komentar Naruto,mencoba mengalihkan perhatian Gaara.

"Hn,kau benar.. Oke,tak ada masalah soal keuangan.. Kalau begitu,kami permisi terlebih dahulu,maap merepotkan"Dimasukkannya buku bersampul orange itu,lalu berdiri yang diikuti oleh Gaara dan Naruto.

"Lho? Sudah mau pulang ya? Kenapa tak ngobrol-ngobrol dulu sih?"Kata Naruto cukup kecewa.

"Hn,aku ada janji dengan Kankuro-nii,gomen"Sahut Gaara,menyesal.

"Hn,aku harus menemani Sakura belajar malam ini dirumahnya"Ucapan Sasuke,menambah rasa kecewa pada remaja blonde.

"A-ah,begitu ya? Yasudah,kalau begitu.. Hati-hati dijalan"Sebisa mungkin,remaja Namikaze itu,tersenyum.

Perubahan ekspresi tersebut,tak luput dari penglihatan Manik Onix milik Sasuke yang merasakannya. "Hn,dobe"Gumamnya,pelan namun cukup terdengar oleh Naruto.

"Gezzz,Baka Teme! Tch!"Naruto pun memanyunkan bibir tipisnya,sebal.

"Hn,kami permisi dulu,jaa"Pamit Gaara,yang segera berjalan terlebih dahulu menuju pintu utama dan menghampiri motor sport Putih miliknya.

Sasuke pun,menghampiri motor sport Biru miliknya,dan menyalakan motor tersebut. Melambaikan tangannya,Kedua motor berbeda warna itu pun,melaju meninggalkan rumah Naruto.

Manik seindah musim kemarau itu,sedikit meredup,"Sakura"Gumamnya,menatap kosong jalanan tempat dimana kedua motor tersebut menghilang. Dengan sedikit gontai,Naruto pun memasuki kediamannya.

"Hahh"Helanya lelah.

.

.

.

.

.

.

"Begitu ya? Jadi kau menyukainya"Gumam sesosok remaja diujung jalan,menatap penuh kecewa kesebuah kediaman milik Naruto.

"Apa kau tak menyadarinya,bahwa aku menyukaimu?"Sambungnya,menghela nafas lelah. Remaja itu pun,menyalakan kembali motor sport miliknya,dan melaju meninggalkan kediaman tersebut. "Aku akan membuatmu,jatuh ketanganku,Naruto"Gumamnya,menyeringai.

.

.

.

.

_TBC_

Yoooooo,gimana ff baru-nya hehehe

Sebenarnya ini bukan ff baru sih,ini ff udah lama banget *angguk2/plakBottom of Form

Ne,minna Riview?

Hehehe