This feeling

Cast : Jeon Wonwoo, Kim Mingyu, and others

Genre : hurt/comfort, romance, school life

Rating : T

Warn! This boys love love story. So? Dont like, dont read.

Enjoy~

Kau tau rasanya jika kau dianggap tak berarti bagi mereka? Kau tau rasanya jika setiap harinya kau selalu dituntut menjadi yang terbaik, namun disaat kau telah menjadi yang terbaik, kau malah tetap diremehkan? Dan bahkan usahamu sama sekali tidak dianggap? Sakit bukan? Lelah bukan?

Jeon Wonwoo, namja tampan yang dikenal tak mempunyai ekspresi, dan jarang berbicara di sekolahnya. Namun, siapa sangka? Dibalik wajahnya yang datar dan sikapnya yang dingin, ia selalu menangis dalam hatinya, ia selalu sendiri, seluruh beban ia tanggung sendiri, walaupun secara materi ia selalu tercukupi, namun batinnya selalu menjerit. Hari harinya yang membosankan, selalu diisi dengan belajar, belajar, dan belajar. Dalam seminggu ia les private selama tiga kali, tugas yang menumpuk, ujian harian yang hampir setiap minggu diadakan, membuatnya merasa stress dan merasa jengah, namun ia hanya memendamnya dalam hati.

.

.

Wonwoo melangkahkan kakinya dengan malas ke arah gedung tempat ia menimba ilmu, yaa sekolah. Kedua telinganya disumpal oleh earphone berwarna putih, kedua tangan mulusnya ia masukkan kedalam saku celananya. Ia berjalan dengan muka datarnya, sambil bersenandung di dalam hati. Tanpa ia sadari sepasang mata melihatnya dari kejauhan.

Ia pun segera masuk ke dalam kelas, mendudukan dirinya di bangku paling pojok, ia langsung memandang ke arah jendela melihat langit kota Seoul di pagi yang cerah ini.

"hai Wonwoo!" sapa Jihoon ramah kepada Wonwoo

"hai" jawab Wonwoo

"semoga harimu menyenangkan!"

"ya, terima kasih. Kau juga" balas Wonwoo dengan seadanya.

Suara ricuh di kelas Wonwoo mendadak berhenti, ketika Han seongsaenim masuk ke dalam kelasnya

"silahkan buka halaman 184"

.

.

Suara bel pulang berbunyi, seluruh anak anak murid kini menghela nafasnya lega, hari ini kegiatan belajar telah usai. Siswa dan siswi langsung berbondong bondong keluar dari kelas mereka masing masing dan langsung pulang menuju rumah. Tak terkecuali Wonwoo, dengan wajah datarnya ia hanya mengambil earphone kesayangannya dan menghubungkan dengan ponselnya, dan mulai memutar lagu favoritnya. Ia memutuskan untuk sekedar membuka sosial medianya dan mulai melihat lihat berita yang sedang populer di kalangan masyarakat, ketika ia sedang asyik membuka berita tersebut, tiba tiba ada sebuah foto yang terpampang di layar ponselnya, bertuliskan

'menurut penelitian, remaja yang setiap waktunya ia habiskan dengan mendengarkan lagu adalah remaja yang mempunyai tingkat stress yang tinggi'

Wonwoo hanya tersenyum ketika membaca tulisan tersebut,

'memang aku sudah stress bukan? Mengapa aku tidak sekalian gila saja? Haha' batinnya

Setelah itu Wonwoo melangkahkan kakinya keluar dari kelas, dan bergegas menuju tempat favoritnya, yaitu dibwah pohon maple yang berada di belakang sekolah. Ketika ia sampai ia langsung merebahkan dirinya di bawah pohon maple tersebut, ditemani lagu favoritnya, ia hanya diam memandang langit yang tampak indah. Ia tersenyum manis ketika melihat langit tersebut, dalam hati ia berkata

'aku ingin bebas, sama seperti langit yang terlihat tanpa beban'

Ia terus tersenyum manis seolah tanpa beban di dalam pikirannya, baru kali ini seorang Jeon Wonwoo tersenyum sangat manis. Ia mulai mengangkat tangannya seolah olah ia ingin menggapai langit dengan genggaman tangannya. Namun senyuman itu mendadak hilang dan digantikan oleh wajahnya yang kembali datar, saat melihat panggilan masuk dari ibunya

"yeoboseyo?"

"ne? Ada apa mom?"

"cepat pulang, guru les mu telah datang"

"hm"

Dan sambungan tersebut segera diputuskan secara sepihak oleh Wonwoo, memang tidak sopan, namun Wonwoo sama sekali tidak peduli, toh? Paling saat ia kembali ke rumah ia hanya diomeli oleh ibunya, dan omelan ibunya hanya menjadi makanan sehari hari Wonwoo.

.

.

Esoknya, lagi dan lagi Wonwoo memulai harinya yang sangat sangat sangat membosankan, ia masuk ke dalam kelasnya. Ketika ia mendudukan dirinya di kursi, ia mendengar bahwa ada acara kegiatan sekolah yang dirayakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun sekolahnya. Seluruh murid langsung berkumpul dengan wali kelas mereka dan mulai membicarakan tentang kegiatan yang akan diperlihatkan dalam acara nanti. Dengan malas Wonwoo melangkahakan kakinya keluar kelas, namun saat ia membuka kenop pintu, langkahnya terhenti ketika ada sebuah suara yang menginterupsinya

"Wonwoo-ya!" panggil Jeonghan

Wonwoo hanya menoleh tanpa menjawab

"bisakah kau tampil saat diacara nanti?" tanya Jeonghan

Lagi dan lagi Wonwoo hanya melihat tanpa berniat menjawabnya sedikitpun

"kau akan tampil sebagai back dancer, mau kah?" tanya Jeonghan lagi

Wonwoo hanya menganggukkan kepalanya, dan langsung berjalan keluar kelas

BRAKK

Ia membanting pintu kelasnya dengan kasar,

'haha ternyata aku masih dibutuhkan juga? Aku kira aku sudah tidak dibutuhkan' ucapnya dalam hati.

Wonwoo berjalan ke arah atap sekolah, ia menyenderkan bahu tegapnya sambil bersenandung kecil. Ia hanya termenung menatap ke sekelilingnya, ia merasa ada seseorang yang mengikutinya sedari tadi, tapi ia sendiri tak tahu siapa yang megikutinya 'mungkin hanya perasaanku saja' batinnya

Ia kembali termenung dan mengambil nafas dalam dalam dan mengeluarkannya dalam suara teriakannya

"HAHAHA WONWOO KAU BODOH!"

Ia tertawa sambil berteriak kencang, kini ia tampak mirip sekali dengan orang gila. Ia membuka dasinya, mengacak acak rambutnya asal, menurut Wonwoo ia tampak seperti orang gila. Namun bagi para wanita yang melihat penampilannya ia tampak sangat cool.

Wonwoo terus berteriak layaknya orang gila, ia pun meninju tembok pembatas yang berada di atap sekolah, tangannya membiru dan berdarah karena ia terlalu keras meninju tembok pembatas tersebut.

Setelah puas meninju tembok pembatas, Wonwoo langsung terduduk lemas, sambil tersenyum miris, perlahan setetes air mata turun di pipi Wonwoo. Oh? Lihatlah seorang Wonwoo yang terkenal menyeramkan ternyata menangis. Ia segera menghapus dengan kasar air matanya tersebut menggunkana punggung tangannya yang sudah berdarah, hingga darah tersebut ikut membekas di wajah tampannya

"air mata sialan! Keparat! Kenapa kau keluar hah!?" gumam Wonwoo sambil terus menghapus dengan kasar air matanya yang terus mengalir tanpa diperintah

"kata Ibu kau tak boleh menangis Wonwoo!" gumamnya lagi

Lihatlah, kini seorang Wonwoo tampak seperti orang gila sungguhan, penampilannya sangat berantakan, untungnya kini jam belajar, hingga tak seorang pun yang melihat keadaan Wonwoo saat ini.

"KAU BODOH! KAU GILA!" ucapnya sambil terus menangis

Wonwoo pun langsung menunduk menutupi wajahnya dengan kedua tangannya yang tampak memar dan berdarah, menangis sekencang kencangnya. Disinilah titik kesabarannya habis,

"a-aku lelah.. dianggap tak berarti sangatlah menyakitkan! Selama tiga tahun selalu seperti ini.. TAK PUASKAH KALIAN MENGANGGAPKU SEPERTI INI HAH?!" teriaknya frustasi

Ia terus menangis, mencurahkan segala emosi yang sudah lama sekali ia pendam sama sekali, hingga seseorang datang dan langsung memeluknya erat, dan membisikkan kata

"jangan menangis.. aku tahu kau orang yang kuat" ucap seseorang tersebut.

-to be continue

Ni hao, Jio balik lg wkwk. Ada yg kangen Jio ga? /g. btw ff ini paling Cuma twoshot gpp kan? Maaf klo ga memuaskan. Jio tunggu reviewnya ya.

-with love (Lia an Jio) Lio~