Paper Crane
.
.
.
DISCLAIMER: Sampai kapanpun, Vocaloid bukan milik saya.
CAUTION: Gaje, aneh seperti author ini (?), dll
Don't Like? Don't Read!
.
Mereka saling kenal karena sebuah bangau kertas itu. Rasa cinta tumbuh di hati mereka pun karena bangau kertas itu. Kisah cinta mereka seperti di dalam novel
.
.
(Normal POV)
"Kagamine-san, silakan perkenalkan dirimu…" kata Gakupo-sensei.
"Na-namaku Rin Kagamine. Pindahan dari Crypton High School. Salam kenal!" ujar Rin sambil tersenyum. Mari kita lihat bagaimana perawakan Rin. Rambut honeyblond yang tersisir rapi dengan 4 jepitan kecil di poninya dan pita putih besar diatas kepalanya. Mata azure-nya terhalang oleh sebuah kacamata berbingkai putih berlensa tipis. Rin memakai kemeja berwarna putih dipadu dengan dasi kupu-kupu biru dan rok selutut berwarna biru.
"Rin, kau duduk bersama SeeU," kata Gakupo-sambil menunjuk sebuah bangku. Rin mengangguk pelan dan menuju tempat duduk barunya.
"Hai Kagamine-san. Aku SeeU!" sapa SeeU kepada Rin.
"Hai SeeU-san. Panggil saja 'Rin'," kata Rin. "Bolehkah aku memanggilmu SeeU saja?"
"Tentu!"
Selama pelajaran, Rin sibuk memperhatikan pelajaran. Sedangkan seorang pemuda bermbut honeblond sibuk sendiri melipat-lipat kertas warna menjadi sebuah bangau kertas.
"Len, perhatikan pelajaran!" bisik temannya kepada pemuda yang diketahui bernama Len itu.
"Iya iya…" kata Len kepada temannya tadi, SeeWoo.
Mari kita lihat penampilan seorang Len Kagane. Rambut honeyblond yang diikat ponytail kecil dan rambut poni yang agak berantakan dan memakai baju seragam yang sama seperti Rin dan murid lain namun dipadu dasi lurus biru dan celana panjang berwarna biru (ya iyalah) dan…terlihat sangat keren walaupun agak shota.
.
~Skip Time ~
.
Waktu istirahat telah tiba. Namun tokoh utama kita –Rin— tetap diam di bangkunya sambil membaca sebuah novel berjudul 'Paper Crane'.
"Rin, ke kantin yuk~" ajak SeeU.
"Gomen SeeU, aku tidak bisa…" tolak Rin halus.
"Kenapa?" tanya SeeU.
"Kau tahu kan aku murid baru. Jadi untuk keluar kelas saja aku masih agak canggung," jawab Rin.
"Oh yasudah, aku duluan ya! Jaa ne~" kata SeeU sambil pergi meninggalkan Rin.
"Jaa ne~!" balas Rin. Rin melanjutkan kegiatan membaca novelnya.
"Hei Len! Mengapa kau selalu membuat bangau kertas itu?" tanya SeeWoo.
"Ya…biarlah. Memangya kenapa?" kata Len sambil terus melipat selembar kertas menjadi sebuah bangau kertas yang bagus dan rapi. Tiba-tiba timbul niat jahil dari SeeWoo untuk mengambil bangau kertas milik Len.
"Haha…aku mendapatkannya!" teriak SeeWoo.
"Kembalikan padaku!" perintah Len.
"Tidak akan!"
PLUNG…
Bangau kertas itu jatuh tepat disamping kaki Rin. Perlahan Rin membungkukkan badannya untuk mengambil bangau kertas itu.
"Eh? A-Ano ma-maaf itu milikku…" ujar Len terbata-bata.
"Ciyeee~~~ Ada yang pedekate nih," cibir SeeWoo pelan.
'Diam kau SeeWoo!' gumam Len dalam hati.
"I-Ini milikmu ya?" tanya Rin kepada Len.
"Ah, I-Iya. Kenapa?" jawab Len.
"Ini bagus sekali! Aku menyukainya!" kata Rin sembari tersenyum senang. "Bisa kau ajarkan aku membuatnya? Em…Namamu siapa?" sambung Rin.
"L-Len, Kagane Len. Panggil saja Len!" ucap Len dengan wajah sedikit memerah karena melihat senyuman manis dari sosok Rin Kagamine.
"Boleh kau ajarkan aku cara membuat bangau kertas itu?" tanya Rin.
"Tentu saja!" jawab Len semangat. "Eh iya, bangau kertas itu untukmu saja ya!" sambung Len.
"Arigatou, Len!"
'CIYEE~~ PEDEKATE CIYEE~'
'YAK! LEN SUDAH MAU BERPACARAN DENGAN RIN!'
'LEN ITU MILIKKU!'
Itulah tanggapan orang-orang dikelas. Ada yang mendukung, ada juga yang tidak mendukung karena potek potek. Len kembali ke bangkunya.
"CIYEE RIN CIYEEE!" teriak SeeU tiba-tiba dari depan pintu. Semua murid hanya sweatdrop.
"Eh? Emang kenapa?" tanya Rin (kelewat) polos.
"Tidak apa-apa. Kau tahu tidak siapa Len sebenarnya?" ujar SeeU.
"Siapa?"
"Dia adalah atlet lari sekolah yang sangat menyukai origami. Banyak murid cewek menyukainya. Semua cewek disini sudah pernah menembaknya namun selalu ditolak. Dia memang aneh…" jelas SeeU panjang lebar.
"Kau juga pernah menembaknya?" tanya Rin.
"TIDAK! Aku tidak menyukainya tahu!" jawab SeeU sedikit sebal dan mengembungkan pipinya.
"Hehehe, gomen SeeU-chan~" kata Rin.
"Tidak apa-apa…" ujar SeeU memaklumi bahwa Rin murid baru. "Eh iya, rumahmu dimana?"
"Jl. Crypton nomor 2," jawab Rin.
"Kalau begitu nanti pulang bareng saja! Tapi kalau sekarang aku tidak bisa pulang bareng denganmu. Ada eskul jurnal. Gomen nee~" jelas SeeU.
"Tak apa-apa kok," kata Rin maklum. Tiba-tiba SeeU mendekatkan wajahnya ke telinga Rin.
"Kau pulang bareng Len saja. Rumah kalian satu jalan tapi beda nomor…" bisik SeeU sambil nyengir kemudian menjauhkan wajahnya. Rin hanya cengo dengan muka memerah.
.
~Ketika pulang sekolah~
.
Rin sedang berjalan sendiri menuju gerbang sekolah. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
"Hei Rin!" sapa orang itu.
"Eh, Len?" tanya Rin kaget.
"Hehehe, besok kita latihan buat bangau kertas ya!" ajak Len bersemangat.
"Oke…" kata Rin sambil tersenyum. Wajah Len memerah sedikit karena melihat senyuman manis dari bibir Rin.
'Apa aku menyukainya pada pandangan pertama?' tanya Len dalam hati.
.
.
To be Continued
Konnichiwa minna-san! Saya kembali lagi dari hiatus panjang dengan fanfic baru ini.
Akhir kata review please XD
V
