Kisah ini terinpirasi dari kehidupan SMP author yang dituangkan dalam cerita fiksi one piece meskipun hanya untuk permasalahan sekolah dan watak atau sifat tokoh utamanya saja yang mirif, tapi kalau masalah romancenya…tentu gak lah soalnya waktu itukan author masih kecil jadi belum tau dengan yang namanya romance, Lagian mah kagak pernah ngerasain romance bahkan sampai kuliah semester 3 sekarang author tetep aja kagak punya kisah romance hiks-hiks-hiks.

romancenya sich murni karangan yang sedikit terinspirasi dari karya seorang author di fandom bleach.

O…ya sebelumnya saya mau berterima kasih banyak buat sugar princess77 senpai (maaf kalau namanya ada yang salah tulis) yang udah mau repot-repot ngereview fict sebelumnya and ngebalikin semangat saya buat nulis lagi, saya jadi terharu ternyata ada yang peduli dengan nasib fict jelek nan ancur buatan saya, padahal saya dah pesimis kalau fictnya bakal jadi sampah yang ngebanyakin fandom one piece tapi ternyata ada juga yang baik hati, terima kasih banyak hiks-hiks-hiks (nangis terharu)

Disclaimer: One piece punya oda sense saya cumi (Cuma minjem)

Chapter 1: pertemuan pertama (prolog)

Pagi yang cerah dengan suasana yang sejuk,tentunya adalah hari yang sempurna bagi setiap orang tapi tidak bagi seseorang berambut hijau dengan 3 tindikan ditelinganya, baginya mau ujan kek, badai, tsunami atau kiamat sekalipun gak berpengaruh, tetap saja ia merasa hidupnya begitu-gitu saja, membosankan, monoton tanpa warna , tak ada hal yang menarik perhatiannya walaupun itu bidadari yang sengaja turun untuk menemaninnya tetap saja ia tidak akan tertarik, tapi apa boleh buat hidup harus tetap berlanjut bagaimanapun keadaannya, ya setidaknya hal itulah yang bisa dilakukan untuk sekarang dan seperti biasanya ia Roronoa zoro melakukan aktivitas membosankannya sebagai seorang siswa SMA kelas 3 di sebuah sekolah swasta yang cukup ternama di east blue yaitu Ohara high school yang dimiliki oleh sebuah keluarga kaya yaitu keluarga Nico, keluarga Nico adalah keluarga yang terpandang di east blue, dan selain itu keturunan Nico adalah orang orang yang jenius, dan itu telah terbukti karena rata-rata setiap keturunan nico berhasil mendapatkan gelar S1 hanya dalam 1 atau 2 tahun, tidak seperti dia yang bisa dibilang hanya ikut-ikutan sekolah, otak saja hanya Pentium ½ belum lagi disekolah kerjanya hanya ngayal mulu (author banget).

Bagaimana tidak, kesekolah saja ia sengaja menterlambatkan diri, disekolah hanya nampang belajarpun tidak pernah apalagi dirumah dan untuk masalah nilai tidak usah ditanya, baginya asal bisa naik kelas saja itu sudah cukup dan itupun juga karena bantuan dari guru dengan pertimbangan absensi yang notabenenya zoro termasuk anak yang rajin masuk, ya meskipun hanya masuknya cuma nampang saja, dan selain pertimbangan absensi itu, ada pertimbangan lain yang yang membantu zoro.

Yaitu kesehariannya yang tak pernah buat onar dikelas maupun diluar kelas bahkan dari mulai kelas 1 sampai kelas 3 ia tidak pernah punya catatan bermasalah barang satupun di BP, meskipun tampangnya sangar sekalipun ia tidak pernah berkelahi disekolah padahal jika ia mau geng cp nine yang notabenenya paling ditakuti seantero sekolah bisa ia taklukan semuanya dalam waktu singkat, bagaimana tidak, diluar sekolah ia pernah memukul preman penguasa pasar sampai pingsan hanya gara-gara ia dipalak preman tersebut apa lagi hanya seorang anak SMA , mungkin sekali pukul mereka langsung masuk UGD .

Disekolah zoro tidak terlalu banyak dikenal orang bahkan guru pun tidak banyak yang mengenalnya meskipun guru tersebut mengajar dikelasnya, kalaupun dikenal ia tidak terlalu dihiraukan , itu karena sikapnya yang netral yang tidak pernah menonjolkan diri pada hal apapun baik itu pada hal yang baik ataupun hal yang jelek , ya… bisa dibilang antara ada dan tiada (ada tapi tak terhiraukan), tapi sebenarya ia sengaja melakukan hal tersebut karena menurutnya ia lebih senang seperti itu.

Tak lama berjalan sampailah Roronoa zoro ditempat tujuannya yaitu SMA ohara, setibanya di depan gerbang zoro mendapati gerbang sekolah telah tertutup ditambah dengan satpam sangar yang berdiri tegap menjaga gerbang.

Ia melihat jam tangannya " 7.05 ternyata waktunya tepat" gumamnya.

Melihat hal itu zoro berjalan santai kearah belakang sekolah untuk melakukan ritual kesehariannya yang tidak lain adalah melompati tembok belakang sekolah yang tingginya 6 meter dengan kawat berduri yang di aliri listrik 1000 volt pada bagian atasnya yang membuat siapa saja tak bisa dan tak akan pernah berani melompatinya bahkan maling kepepet sekalipun, tapi tidak bagi Roronoa zoro hal inilah yang menurutnya menarik, hitung-hitung sebagai sebuah hiburan yang sedikit tidak bisa mengurangi kebosanannya,

Seperti biasa Zoro berjalan kearah pojok tembok sekolah tersebut dimana disana terdapat sebuah tiang listrik yang berdiri berhadapan dengan tembok yang biasa ia jadikan pijakan kedua saat melompat karena tidak mungkin kan seorang manusia biasa melompati tembok setinggi 6 meter secara langsung karena kalau bisa itu sih bukan lompat tapi terbang dan itu sich bukan manusia tapi ayam.

Zoro mundur kebelakang mengambil ancang-ancang untuk bersiap melompat sebelum itu zoro melihat keadaan disekitar apakah aman atau tidak.

Zoro mengedarkan pandangannya kesemua arah untuk memastikan apakah ada orang atau tidak, saat ia menghadap kebelakang ia menemukan seseorang wanita yang sedang duduk bawah pohon sambil membaca buku.

"yach ternyata ada orang" gumam zoro.

Zoro melepas kuda kudanya dan berdiri tegap memendang wanita tersebut si wanita pun mengangkat kepalanya sehingga memperlihatkan wajah cantiknya kemudian balas menatap kearah zoro yang sedang menatapnya.

setelah bertatap muka sebentar , lalu zoro membalikkan badannya lagi.

"kalau kau melihatnya kau jangan bilang siapa-siapa !" ucap zoro datar.

" memangnya apa yang akan kau lakukan ?" tanya wanita itu.

"bukan sesuatu yang penting, hanya melompati tembok " jawab zoro masih stay cool dan langsung berlari kearah pojok tembok tersebut.

"apa…? Hey itu sangat berbahaya kawat itu dialiri lisrtik 1000 volt kalau kau terkena kau bibibibisa mamma" teriak wanita tersebut yang telah berdiri dari duduknya dengan sedikit tergagap karena terkejut .

Sementara itu zoro tak menghiraukannya ia terus berlari dan melompat kearah tembok dan melakukan tolakan sekuatnya sehingga tubuhnya bisa berbalik diatas udara kearah berlawanan yaitu kearah tiang listrik, selanjutnya ia menghentakkan kakinya ke tiang lisrtik sehingga membuat tolakan lagi kearah tembok dan begitu seterusnya sampai akhiranya ia tiba pada pijakan terakhirnya di tiang listrik dan melakukan tolakan kearah depan untuk memasuki sekolahan tersebut sehingga tembok setinggi 5 meter dengan kawat beraliran listrik tersebut terlewati dan akhirnya zoro berhasil mendarat dan masuk kesekolahnya dengan sempurna

"mati" ucap wanita tersebut menyambung kata-katanya yang terputus karena terheran melihat tindakan berbahaya dari zoro

"dasar, apa yang ia pikirkan, apa ia sudah tidak sayang nyawa "batinnya.

Ia diam sejenak menghela nafas.

"baru kali ini aku melihat ada orang yang berani melompati tembok tersebut" ucapnya pelan

Sementara itu didalam.

"yosh ,berhasil" ucap zoro sambil menepuk nepuk celananya yang kotor.

"Sepertinya aku sudah telat dipelajaran si killer itu, tapi tidak apalah paling disuruh berdiri dilapangan atau membersihkan koridor" ucap zoro enteng

"hahhhhh membersihkan koridor….ohhhhh no, aku tidak mau aku harus cari cara lain" ucapnya

Ialu melihat keadaan disekitar apakah ada orang yang melihatnya atau tidak , karena kali ini ia berencana untuk tidak ikut pelajaran jam pertama yaitu pelajaran fisika karena ia sudah telat, ia berencana untuk sembunyi agar tidak kena hukuman, karena selama bersekolah ia tidak pernah terlambat masuk kelas meskipun ia selalu masuk telat kesekolah tapi ia tidak pernah telat masuk kelas.

itu dikarenakan jam pelajaran dimulai pada pukul 7.10 sedangkan gerbang sekolah ditutup pada pukul 7.00 dan zoro selalu datang pukul 7.05 dengan 2 menit dipakai untuk lompat tembok dan masuk kelas.

Lama celingak celingukan di mengamati keaadaan ia melihat sesosok pria berambut biru jambul dengan baju pantainya yang berwarna kuning sedang berjalan di koridor menuju kelas 3G.

"Itukan pak franky, ternyata ia belum masuk padahal sudah jam 7 lebih 12 menit, ini kesempatan " batin zoro

" hey pak " teriak zoro sambil berlari.

"kauuuuuuuuuu….., kenapa kau masih diluar, kau tahu kan, telat masuk kelasku kau harus membersihkan koridor sekolahan" jawab franky dari kejauhan

"apa iya" ucap zoro singkat dan melesat berlari

"hey,awas kau….." franky ikut berlari karena ia mengerti maksud zoro, tapi tiada daya dan upaya kecepatan zoro jauh dibandingkan franky hingga akhirnya zoro mampu menyalip franky dengan mudahnya padahal franky sudah sangat dekat dengan kelas 3G dan akhirnya zoro pun masuk lebih dulu dari franky, dan langsung menuju tempat duduknya ,

dan tak lama kemudian franky pun masuk , ia terdiam sebentar mengatur nafasnya yang ngos-ngosan karena balapan melawan muridnya, dan tanpa berkata apapun langsung memulai pelajaran, didalam hatinya ia kesal pada zoro, tapi apa boleh buat tindakan zoro itu sah-sah saja , tidak melanggar peraturan.

Setelah setengah hari lebih belajar akhirnya semua pelajaran pun usai pada pukul 2.10 siang, semua siswa berhamburan keluar mengambil jalan pulang masing masing, tak terkecuali bagi seorang pria berambut hijau yang tidak lain adalah zoro, ia lebih memilih berjalan sendiri melintasi jalannan sepi, berjalan santai sambil menenteng jas almamater sekolahnya di pundak dengan tangan kiri didalam saku celana.

Perlu diketahui zoro tidak pernah membawa tas ke sekolah, ia hanya membawa sebuah buku yang digulung dan dimasukkan ke saku kanan celananya, dan sebuah pulpen yang diselip di kantung kemejanya (author banget).

Lama berjalan ia merasa haus dan berpikir untuk membeli minuman, ia mempercepat langkahnya agar cepat sampai di mesin penjual minuman otomatis yang biasa ia lewati saat pulang, sesampainya disana ia melihat seorang wanita yang susah payah memencet-mencet tombol untuk mengeluarkan minuman dari mesin tersebut padahal ia sudah memasukan 5 koin sedangkan yang dibutuhkan hanya 2 koin tapi tak satupun minuman kaleng itu keluar, tanpa basa basi lagi zoro mendekati mesin tersebut dan langsung menendangnya dengan cukup keras hingga mesin berbentuk kotak itu bergoyang

"Krang-krang" suara sesuatu yang terjatuh.

Siwanita itu terkejut dan membalikkan badannya.

"kau" ucapnya pendek

"ternyata kau" jawab zoro.

"apa yang kau lakukan?, kalau begitu caranya kau bisa merusaknya" Tanya wanita tersebut dengan sedikit penegasan

"sudahlah, itu hal biasa, jika tidak seperti itu ia tidak akan keluar" jawabnya santai sambil mengambil sesuatu didalam mesin tersebut.

"ini minumanmu" ucapnya sambil memberikan dua buah minuman kaleng.

"terima kasih" ucap wanita tersebut seraya mengambil sekaleng minuman yang disodorkan zoro.

"ambil saja satu untukmu" sambungnya.

"yach…baiklah, terima kasih" ucap zoro datar sambil membuka minuman tersebut dan berjalan santai meninggalkan wanita tersebut sambil minum, wanita itu terdiam sejenak memandangi punggung zoro yang sudah berlalu.

"dasar, orang aneh" ucapnya pelan sambil berjalan belawanan .

Bersambung