Please Hear Me ! (Chapter 1)
Cast : Zhang Yixing (GS)
Wu Yifan
Oh Sehun
And Other cast
Pairing : Kray / FanXing –feat- HunLay / SeXing
Rate : M (NC – 17) *chapter ini masih adem alias aman*
Length : Short Story (3 or 4 chapter)
Author : RieYuri
Genre : Romance – Sad - Hurt/Comfort
Disclaimer :
para cast murni milik Tuhan, milik ortu mereka, milik diri mereka sendiri, milik dll. Tetapi cerita ini murni milik otak saya. Jika terdapat kesamaan cerita, alur atau apapun itu adalah unsur ketidak sengajaan. Beberapa tokoh GS karena saya tidak pernah bisa bikin cerita Yaoi (Boy x Boy). Jika tidak suka dengan Pairing atau tokoh yang berada didalamnya atau tidak suka dengan ceritanya mending Go dari awal. Rated M (NC-17) jadi bagi yang berumur dibawah 17 tahun diharapkan dengan sangat untuk tidak menginjakkan kaki pada FF ini, karena kalau terjadi apa-apa saya sebagai author tidak bertanggung jawab dan sudah diperingatkan dari awal. Untuk yang sudah membaca jangan lupa RCL.
HAPPY READING guys ….
_Please Hear Me_
Tolong pahami aku!
Tolong mengerti hatiku!
Tolong lihat aku!
Dan..
Tolong dengarkan aku!
Sekali..
Hanya sekali!
_Zhang Yixing_
.
.
.
Sinar matahari yang menyusup disela-sela gorden menerpa wajah Yixing pagi itu membuat kedua matanya terbuka perlahan. Tubuhnya sedikit menggeliat dan tertahan saat dia masih merasakan sepasang lengan kekar memeluk erat tubuhnya yang polos. Nafas hangat yang membelai lembut pada tengkuknya membuktikan bahwa lelaki yang memeluknya masih terlelap. Perlahan Yixing merubah posisinya menghadap kearah sosok tampan yang telah menemaninya selama lebih dari delapan tahun itu. Tangan kanannya dengan perlahan membelai lembut pipi sang tercinta. Dalam hati dia memuji betapa sempurnanya lelaki dihadapannya ini.
"kau sudah bangun?" suara berat lelaki dihadapannya membuat Yixing sedikit menarik bibirnya sehingga membuat ceruk kecil dipipi kanannya terlihat
"hhmmm.. selamat pagi Kris" sapa Yixing dengan masih mengusap lembut wajah Kris yang masih memejamkan matanya.
Pelukan Kris semakin erat saat Yixing memberikan sedikit kecupan pada bibirnya. Dengan perlahan Kris membuka matanya yang sebenarnya masih enggan untuk terbuka. Dan betapa bahagianya saat yang pertama kali dilihatnya adalah sosok wanita cantik yang sangat dicintainya.
"selamat pagi baby. Apa tidurmu nyenyak semalam?" Tanya Kris yang masih setia menatap wajah cantik Yixing pagi ini
"sangat nyenyak. Karena ada kau disini" jawab Yixing disertai dengan senyuman manis yang dapat mengikat hati siapa saja yang melihatnya. Kris tersenyum mendengar jawaban dari Yixing lalu mengecup kening Yixing. Setelah lima detik, Kris menjauhkan wajahnya dari wajah Yixing agar dapat melihat dengan jelas wajah cantik kekasihnya. Perlahan tangan kiri Kris mengusap lembut wajah Yixing yang tampak bersinar karena terkena sinar matahari pagi. Tidak ada suara yang keluar dari keduanya. Hanya tatapan mata yang berbicara. Menyampaikan sejuta perasaan sayang dan cinta yang semakin membesar dari keduanya. Berbicara melalui tatapan. Berbicara melalui hati ke hati. Keduanya masih saling tenggelam dalam tatapan yang diberikan. Sampai suara nada dering dari ponsel Kris membubarkan segalanya
"hallo" sapa Kris setelah menekan tombol hijau pada layar ponselnya. Tangan kanannya masih berada dibawah tengkuk Yixing dan mengelus surai coklat Yixing dengan lembut.
"baiklah. satu jam lagi aku akan sampai dikantor" ucapnya lalu memutuskan sambungan telepon tersebut.
"siapa sayang?" Tanya Yixing setelah Kris meletakkan ponselnya kembali keatas meja nakas.
"Junmyeon. Ada klien yang meminta meeting diajukan pagi ini" jawab Kris
"bersiaplah. Aku akan membuatkan sarapan untukmu"
"hhmmm. Tapi tidak apa jika kau pergi sendiri kerumah sakit hari ini?"
"tidak apa Kris. Aku bisa naik bus atau taxi" jawab Yixing sambil memainkan jari-jarinya pada dada bidang Kris
"maaf. Tapi nanti malam aku akan menjemputmu" ucap Kris dengan nada bersalah karena harus membiarkan kembali Yixing berangkat seorang diri kerumah sakit tempatnya bekerja.
"tidak usah memaksakan diri jika kau tidak bisa Kris. Aku baik-baik saja. Cepat bersiaplah. Nanti kau terlambat" lalu Kris mengecup sekilas bibir Yixing dan sedikit melumatnya sebelum berjalan menuju kamar mandi.
Yixing memejamkan matanya dan menghela nafasnya dengan berat. Sebenarnya dia masih ingin bermesraan dengan Kris. Mengingat mereka baru bertemu malam tadi setelah kurang lebih sepekan Kris tidak menemuinya. Bahkan Kris hanya memberinya kabar saat malam tiba yang hanya berupa pesan singkat. Kesibukan Kris yang semakin hari semakin menggila membuat Yixing bukan menjadi prioritas utamanya akhir-akhir ini. Dan jangan salahkan jika saat ini rindu Yixing kepada Kris belum sepenuhnya menatap sebentar kearah kamar mandi sebelum dia beranjak dari tempat tidur dan memakai kembali pakaiannya lalu menuju dapur membuatkan sarapan untuk Kris.
_Please Hear Me_
"Xing unnie" teriakan nyaring dari seseorang sontak membuat Yixing yang sedang berjalan pada salah satu lorong rumah sakit menolehkan kepalanya, mencari dari mana asal suara melengking yang memanggilnya. Hanya butuh waktu beberapa detik, seseorang kini tengah memeluknya dari samping dengan sangat erat.
"Byun Baekhyun, bisakah kau sedikit mengecilkan volume suaramu? Kau bisa membuat pasien terserang jantung dadakan!" geram Yixing sambil mencoba melepaskan pelukan dari Baekhyun yang dapat membuatnya sesak nafas.
"hehe kau tau kalau suaraku sudah seperti ini unniiieee" manja Baekhyun yang masih mempertahankan pelukannya untuk Yixing
"Baek lepaskan pelukanmu, aku tidak bisa bernafas bodoh!"
"shireoooo" rengek Baekhyun yang membuat Yixing memutar bola matanya
"aaaaahhh oke oke, apa yang terjadi? Apa lelaki idamanmu yang bertelinga caplang itu telah menidurimu semalam? Ah Baek jebaaall, paling tidak longgarkan pelukanmu!"
Melihat Yixing yang semakin marah akhirnya Baekhyun pun melepaskan pelukannya dan beralih bergelayut manja pada lengan Yixing seperti monyet.
"kau memang yang terbaik Unnieeee.."
Mendengar perkataan Baekhyun membuat langkah Yixing terhenti
"what? Wait wait.. jadi benar dia telah menidurimu semalam?" Yixing menatap Baekhyun tidak percaya dengan ekspresi mata O.o sedangkan Baekhyun hanya mengangguk malu dan menyembunyikan wajahnya yang semakin memerah pada lengan Yixing
"what the hell Baekkie bagaima…"
"jangan bertanya bagaimana itu semua bisa terjadi, karena aku pun tidak yakin bagaimana semua ini bisa terjadi!" Baekhyun memotong perkataan Yixing secara tiba-tiba dan semakin membuat Yixing mengerang frustasi
"haaasshh terserah kau saja!" jawab Yixing sambil berjalan cepat meninggalkan Baekhyun yang masih diam ditempatnya
"ya, unnie tunggu aku!" teriak Baekhyun yang terus berlari mengejar Yixing dan tak mendapatkan reaksi apapun selain tatapan dingin dari sahabat tercintanya.
.
.
.
"kerja bagus dokter Zhang" sapa salah seorang dokter kepada Yixing setelah keluar dari ruang operasi. Yixing hanya membalasnya dengan senyuman serta membungkukkan badannya. Yixing segera berjalan menuju ruangannya untuk membersihkan diri dan juga mengistirahatkan badannya sejenak. Dua jam berada diruang operasi membuat seluruh ototnya terasa kaku.
Setelah memasuki ruangan pribadinya, Yixing segera menuju wastafel untuk membilas bersih kedua tangannya. Pandangannya sejenak beralih pada jam dinding yang terpasang pada salah satu sudut ruangannya. Pukul 12.20 . sudah memasuki waktu istirahat makan siang ternyata. Segera Yixing mengeringkan kedua tangannya lalu beranjak pada meja kerjanya. Tidak ada yang akan dilakukan Yixing. Namun tangannya segera meraih benda persegi berwarna putih yang sejak kedatangannya pagi tadi sama sekali belum disentuhnya. Nafasnya berhembus berat setelah dia menekan tombol lock dan layar ponselnya sama sekali tidak menampilkan adanya panggilan ataupu pesan masuk untuknya. Pikirannya hanya tertuju pada seseorang saat ini. Walaupun sebenarnya Yixing sudah sangat biasa sekali dengan hal seperti ini. Tapi apakah sebuah kesalahan bahwa dia kembali berharap kekasihnya akan memberikan kabar kepadanya sekali saja ditengah kesibukannya? Walaupun Yixing lupa kapan tepatnya Kris berubah menjadi seperti ini, lebih mementingkan pekerjaan dan memilih untuk mengabaikannya. Tapi faktanya Yixing masih ingat bahwa dulu sebelum jabatan itu diterima Kris, kekasih tercintanya itu tidak pernah absen untuk memberikan kabar kepada Yixing saat dia sedang sibuk dirumah sakit. Apakah seseorang yang tingkat jabatannya bertambah maka tingkat kesibukannya juga bertambah? Entahlah, Yixing selalu memiliki pertanyaan seperti itu tapi tidak ada yang datang untuk memberi jawaban atas pertanyaannya.
"huuufffttt" Yixing kembali menghela nafas lalu memilih untuk mendudukan dirinya. Yixing sedikit memijat tengkuknya yang terasa sangat kaku sambil menahan air matanya agar tidak terjatuh untuk kesekian kali.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat Yixing segera menghapus air mata yang sedikit menetes pada pipinya dan menegakkan badannya yang terasa remuk.
"masuk" perintah Yixing. Tidak lama pintu ruangan Yixing terbuka dan memunculkan sosok pria berkulit putih susu dan juga berwajah tampan tengah tersenyum kepadanya.
"dokter Zhang, apa anda sedang sibuk?"
"tidak. Silahkan masuk dokter Oh" jawab Yixing ramah serta mempersilahkan pria bernama Oh Sehun yang berprofesi sama dengannya ini untuk masuk.
"apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Yixing setelah mempersilahkan Sehun untuk duduk
"saya hanya memberikan laporan ini kepada anda" jawab Sehun sambil menyerahkan beberapa map kepada Yixing
"laporan mingguan para dokter magang. Saya sudah memeriksanya dan sedikit memberikan catatan apa yang harus mereka perbaiki. Tetapi tetap saja anda harus memeriksa ulang, karena disini anda yang memimpin mereka" jelas Sehun kepada Yixing
"baiklah saya akan memeriksanya. Terimakasih atas bantuannya dokter Oh"
Sehun menganggukkan kepalanya dan sedikit tersenyum kepada Yixing. Hening untuk beberapa saat, hingga suara Sehun memecah keheningan mereka
"noona"
"hhmmm" gumam Yixing lalu menatap Sehun yang tengah melipat kedua tangannya didada dan menatapnya dingin
"telingaku gatal mendengarmu bicara seformal itu denganku" perkataan Sehun membuat Yixing sedikit tertawa lalu meletakkan laporan yang diberikan Sehun tadi.
"ingat kita masih berada diwilayah rumah sakit Sehun-ah" jelas Yixing lembut
"tetapi hanya ada kita berdua disini. Bahkan Baekhyun pun bebas memanggilmu 'unnie' bukan 'sunbae' ataupun 'dokter Zhang' seperti yang kulakukan tadi" protes Sehun tetapi masih bertahan dengan ekspresi datarnya
"oke oke. Tapi kuingatkan untuk tetap memanggilku pada umumnya saat kita sedang bersama dokter lain atau peserta magang. Arraseo?"
"kau sudah mengingatkanku berkali-kali tentang itu"
"hhmmmm" Yixing hanya kembali tersenyum menghadapi partner kerjanya ini. Sehun memang dua tahun lebih muda dari Yixing dan seumuran dengan Baekhyun. Tetapi otak cerdasnya yang membuatnya berada satu angkatan dengan Yixing. Bukan berstatus hoobae seperti Baekhyun. Tetapi partner. Dan itu yang membuat Yixing sangat kagum dengan Sehun. Diusia yang masih muda Sehun sudah mendapatkan status sebagai dokter umum dan juga dokter spesialis seperti dirinya saat ini. Tetapi walaupun seperti itu, Sehun masih memiliki sifat kekanakan yang entah mengapa hanya Yixing yang mengetahui itu semua. Dibalik sikapnya yang dingin dan datar kepada orang lain, hanya Yixing yang menangkap kehangatan dan sikap manja dari seorang Oh Sehun.
"noona apa kau sudah makan siang?"
"belum, aku baru saja keluar dari ruang operasi sejak dua jam yang lalu sehunnie" jelas Yixing sambil kembali memeriksa kertas-kertas dihadapannya.
"kalau begitu kita makan siang bersama dikantin. Otte?" tawar Sehun kepada Yixing. Dan sebelum Yixing sempat menjawab ajakan Sehun, tiba-tiba seseorang masuk kedalam ruang kerja Yixing
"tadaaaaa unnie aku membawakan makan siang untukmu! Eh, dokter Oh kenapa kau ada disini?"
"Baek dimana sopan santunmu masuk keruangan orang lain tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?" protes Sehun sambil mengusap telinganya yang berdengung akibat teriakan seratus oktaf Baekhyun.
"ini bukan ruanganmu, kenapa jadi kau yang protes?" balas Baekhyun yang sepertinya tak mau kalah dari Sehun
"yaaaa.."
"stop Baek Sehun. Tutup mulut kalian atau aku akan menendang tulang kering kalian satu per satu" sebelum kepala Yixing benar-benar meledak, kali ini dengan sangat terpaksa dia mengeluarkan tanduknya. Mengetahui mood seseorang dihadapan mereka sepertinya kurang bersahabat, Baekhyun dan Sehun akhirnya memilih untuk bungkam sebelum tulang kering mereka benar-benar remuk karena tendangan Yixing.
"noona sepertinya lain kali saja kita makan siang bersama. Telingaku bisa tuli mendadak jika terus disini bersama cabe keriting ini" tanpa memperdulikan ekspresi ingin membunuh Baekhyun, Sehun dengan segera pergi meninggalkan ruangan Yixing.
"haaaaiiisshh jika bukan dirumah sakit, pasti sudah kucincang halus daging bocah es itu" geram Baekhyun
"Baek, diam dan keluarkan makan siangnya sebelum nafsu makanku lenyap karena ocehanmu" Yixing berbicara kepada Baekhyun sambil merebahkan kepalanya pada meja dan memijat tengkuk lehernya yang semakin lama semakin kaku.
"unnie gwenchana?" Tanya Baekhyun khawatir saat melihat ekspressi kesakitan Yixing
"gwenchana Baek, aku hanya sedikit lelah"
"ini makanlah" Baekhyun akhirnya menyerahkan sebuah kotak bento kepada Yixing. Yixing menerima kotak bento dari Baekhyun dan segera memakan isinya
"gomawo"
"jangan pulang terlalu malam jika kau lelah. Biarkan dokter jaga yang bertugas malam ini. Tubuhmu sepertinya perlu banyak istirahat unnie" nasehat Baekhyun kepada Yixing ditengah-tengah makan siang mereka
"hhmmm" Yixing hanya bergumam sambil terus mengunyah makanannya.
"unnie.. apa Kris oppa sudah menghubungimu hari ini?" pertanyaan Baekhyun kali ini membuat aktifitas mari mengunyah Yixing terhenti. Yixing menggelengkan kepalanya lalu kembali menyantap makanannya.
"dan kau tidak menghubunginya terlebih dahulu?" lagi-lagi Yixing hanya menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Baekhyun
"haaaaiiisshh unnie mengapa kau selalu begini?"
"dia sibuk, aku takut mengganggunya Baekkie"
"ck mainstream sekali alasanmu!"
"lagipula semalam dia menginap dirumah"
"eh? Dia semalam menginap tapi kenapa tadi pagi aku melihatmu turun dari bus?"
"sudah kubilang dia sibuk. Dia ada meeting dadakan pagi tadi dan.."
"dan tidak sempat untuk mengantarmu kerumah sakit. Sudah dua minggu ini sepertinya aku mendengar alasan yang sama dari mulutmu" Yixing menghela nafasnya lalu meletakkan sumpit. Bukan sebal karena Bakhyun yang memotong perkataannya tadi. Tapi sungguh pikirannya sangat penat kali ini.
"Baek.."
"wae?" jawab Baekhyun ketus kepada Yixing
"apa yang harus kulakukan?" Tanya Yixing lemah kepada Baekhyun
"selesaikan semua. Bicarakan semua. Jangan hanya diam memendamnya sendiri. Dan jangan hanya pasrah menyerahkan tubuhmu saat kalian bersama. Bicaralah unnie. Jika kau tetap seperti ini kesalahpahaman antara kalian berdua tidak akan pernah ada akhirnya" omel Baekhyun pada akhirnya
"tidak semudah itu membicarakan semua ini dengan Kris. Dia sangat keras dan juga kaku Baek. Aku yakin bahkan sebelum aku bicarakan semuanya, dia pasti akan terlebih dahulu meledak" jawab Yixing lemah
"aigoooo.. unnie, kau sudah mengenalnya selama lebih dari duabelas tahun. Menjadi kekasihnya lebih dari delapan tahun. Bahkan satu tahun yang lalu status kalian sudah resmi menjadi tunangan. Aku tidak percaya dengan waktu yang dibilang tidak sebentar itu kau masih belum mengetahui bagaimana cara mengatasi agar emosi Kris oppa tidak meledak saat harus membicarakan hal penting"
"Kris tidak mudah ditebak Baekkie…"
"paling tidak kau mencoba dengan cara yang kau yakini dapat mengontrol emosinya. Haaaaiiisshh terserah unnie saja, yang penting aku sudah memberimu saran untuk segera meluruskan semua ini!" Baekhyun segera membersihkan sisa makanan dari atas meja Yixing lalu melangkah menuju pintu bertujuan untuk meninggalkan ruangan Yixing. Sebelum benar-benar keluar dan menutup kembali pintu ruangan Yixing, Baekhyun menatap sejenak sunbae yang sudah dianggapnya sebagai kakaknya itu dengan tatapan iba
"unnie mian. Kuharap kau benar-benar melakukan yang terbaik untuk dirimu sendiri dan juga hubungan kalian!" setelah berpesan kepada Yixing kali ini Baekhyun benar-benar meninggalkan Yixing seorang diri didalam ruangannya. Mata Yixing terasa panas dan perih saat ini. Dalam waktu kurang dari satu detik, liquid bening itu kembali keluar dari mata indahnya.
.
.
.
Yixing melangkahkan kakinya melewati lorong rumah sakit yang sudah terlihat sepi. Hanya terdapat beberapa orang yang sepertinya tengah menjaga kerabat mereka yang sedang sakit. Yixing menyunggingkan senyumnya saat beberapa perawat berpaspasan dengannya dan menyapanya. Senyuman diwajahnya semakin merekah ketika dirasakan ponselnya berdering dan menampilkan satu nama yang sangat dia rindukan hari ini
'Wu YiFan is calling'
"hallo Kris" sapa Yixing
"halo sayang, apa kau sudah pulang?"
"aku sedang berjalan keluar dari rumah sakit"
"Xing.."
"hhhmm?"
"maaf, sepertinya aku tidak bisa menjemputmu malam ini. Ada beberapa pekerjaan yang harus kuselesaikan"
Kali ini ucapan dari Kris membuat langkah Yixing terhenti. Dia memejamkan matanya sejenak sebelum membalas perkataan kekasihnya itu
"gwenchana Kris.. aku bisa pulang sendiri"
"forgive me.." memang suara Kris diseberang sana tampak sangat menyesal. Tapi ekspressi wajah Yixing tetap menampakkan kekecewaan yang sangat dalam walaupun dia berusaha untuk tetap baik-baik saja.
"apa kau pulang ke apartement malam ini?"
"lain kali aku akan menginap lagi sayang. Maaf"
"no problem dear.. jangan terlalu banyak meminum kopi. Jangan pulang larut pagi dan langsung tidur setelah sampai di apartement!"
"siap laksanakan nyonya Wu" Yixing tersenyum mendengar Kris memanggilnya dengan marga kekasihnya itu.
"hati-hati dijalan sayang. I love you so much"
"love you too Kris"
Pip
Entah sudah berapa kali Yixing menghela nafasnya hari ini. Pundaknya seketika melorot. Dia memandangi layar ponselnya yang menampilkan gambar dirinya bersama Kris saat sedang berlibur ke Paris satu tahun lalu setelah pertunangan mereka diadakan. Yixing menggigit bibir bawahnya dan mengelus layar ponselnya dengan ibu jari.
"noona" Yixing segera memasukkan kembali ponselnya pada saku mantelnya saat dilihatnya seseorang tengah berjalan menghampirinya. Yixing sedikit tersenyum sebelum mengeluarkan protes kepada rekannya satu ini
"sudah kubilang kita masih berada diwilayah rumah sakit dokter Oh Sehun"
"bukan masalah untukku" balas Sehun yang kini berdiri didepan Yixing sambil melipat kedua tangannya didada
"tapi masalah untukku" jawab Yixing yang juga melipatkan kedua tangannya.
"pukul 22.37 kupikir diluar sudah tidak ada bus ataupun taxi yang melintas diluar sana. Mengingat malam ini suhu udara minus sekian derajat, dan aku yakin semua supir taxi lebih memilih untuk tidur berdua dengan istri mereka dirumah. Jadi mau menerima ajakanku untuk pulang bersama?" Yixing tertawa mendengar tawaran Sehun yang dirasanya lebih mirip sebuah penjelasan seorang anak yang terlambat pulang kepada ibunya. Membuat ceruk kecil pada pipi kanannya muncul dan membuatnya terlihat lebih manis.
"apa kau sedang menawarkan sebuah tumpangan untukku dokter Oh Sehun?" Tanya Yixing dengan senyuman yang masih terkembang pada wajahnya.
"bisa dikatakan begitu, dan kau tidak bisa menolaknya dokter Zhang Yixing" jawab Sehun masih dengan suara dan juga ekspresi dingin. Tapi tidak ada seorangpun yang tahu, bahwa kali ini detak jantung Sehun bekerja tiga kali lebih cepat dari normalnya.
"pemaksa sekali" jawab Yixing. Lalu mereka berdua berjalan beriringan menuju halaman parkir rumah sakit. Hanya ada suara ketukan high hels yang dikenakan Yixing. Keduanya diam, berjalan tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun. Diam-diam Sehun memperhatikan wajah Yixing yang terlihat sangat sempurna jika dilihat dari samping. Wajah yang sangat cantik dengan mata yang berbentuk seperti kacang almond dengan bola mata berwarna coklat, hidungnya yang ramping dan mancung, serta bibir cherry tebal yang tentu saja sangat menggoda. Dan jangan lupakan ceruk kecil yang selalu muncul pada pipi kanannya saat dia tersenyum. Tanpa Sehun sadari kali ini detak jantungnya berdetak lebih cepat.
_Please Hear Me_
Setelah memutuskan sambungan telepon dengan kekasihnya, Kris kembali memfokuskan pikiran pada layar laptop didepannya. Jari-jari tangannya bergerak dengan sangat lincah pada papan keyboard. Tetapi gerakannya terhenti saat sepertinya dia menyadari sesuatu. Dengan segera diraih kembali ponsel yang terletak pada samping laptopnya.
"pukul 22.37 dan suhu minus sepuluh derajat celcius" Kris menggumam sambil terus memandang layar ponselnya. Kini pikirannya semakin menerawang entah kemana. Bukan lagi ke layar ponselnya ataupun layar laptopnya. Bukan juga ke pekerjaan yang sangat menumpuk. Melainkan ke seseorang yang sangat dicintainya. Kris masih sangat ingat, bahwa tadi pagi dia sendiri yang menawarkan diri untuk menjemput kekasihnya malam ini. Tetapi dirinya juga yang membatalkan semuanya. Bahkan dia juga tahu bahwa dengan keadaan cuaca yang sangat kurang bersahabat dan juga hari yang sudah sangat larut pasti sudah tidak ada lagi bus ataupun taxi yang beroperasi. Khawatir. Sangat malah. Kris sangat khawatir terjadi apa-apa dengan Yixing. Tetapi apa yang dapat dilakukan Kris jika kenyataan egonya yang lebih menguasainya. Kini pandangannya beralih pada sebuah pigura kecil yang terletak diatas mejanya. Menampilkan gambar sesosok wanita cantik dengan senyum berdimple yang sangat manis. Tangannya beralih mengambil pigura tersebut lalu diusapnya dengan lembut. Dalam hati Kris sangat takut dengan apa yang terjadi atas tindakannya. Kris juga sangat sadar bahwa perbuatannya akan berdampak buruk pada hubungan mereka. Bahkan akhir-akhir ini kesalahpahaman sering terjadi diantara mereka. Tetapi lagi-lagi sifat egois Kris lebih mendominasi saat ini.
"maafkan aku Xing. Aku melakukan ini semua demi kita berdua" tanpa Kris sadari matanya telah basah dengan airmata disertai rasa takut yang semakin membesar.
Takut untuk kehilangan Yixing nya. Takut jika Yixing meninggalkannya.
_Please Hear Me_
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga puluh menit, kini mobil Sehun berhenti tepat didepan rumah Yixing. Biasanya perjalanan dari rumah sakit menuju rumah Yixing hanya memakan waktu kurang lebih limabelas menit. Tetapi cuaca malam ini yang sangat dingin dan juga jalanan yang licin membuat Sehun lebih berhati-hati mengendarai mobilnya.
Sehun menolehkan kepalanya kepada sosok disampingnya. Menatapnya dengan sangat intens. Sebenarnya ia ingin membangunkan Yixing yang sedang tertidur dengan nyenyak. Tetapi Sehun mengurungkan niatnya. Dia masih enggan untuk membangunkan Yixing. Matanya tidak beralih kemanapun selain memandang Yixing yang semakin cantik saat memejamkan matanya. Indra penglihatan Sehun seperti mendapatkan hiburan menarik yang sangat sayang untuk dilewatkan. Sungguh dalam hati dia sangat memuji Yixing yang tampak lebih seperti malaikat daripada seorang manusia biasa.
Kini Sehun memberanikan diri untuk mendekat kepada Yixing. Tangan kanannya digunakan untuk menumpu badannya agar tetap seimbang, sedangkan tangan kirinya perlahan mulai membelai wajah Yixing yang masih terlelap. Sehun mengusap pipi Yixing dengan sangat hati-hati agar tidak terbangun.
"noona, apakah masih ada kesempatanku untuk memilikimu?" Sehun berbicara dengan Yixing yang masih tertidur dengan suara yang nyaris tidak dapat didengar siapa saja selain dirinya sendiri. Tangan kirinya masih sibuk mengusap wajah Yixing.
"eeuunnggghhh" lenguhan yang keluar dari bibir Yixing sontak membuat Sehun menjauhkan dirinya dari Yixing.
"Sehun apakah sudah sampai?" Tanya Yixing sambil mengerjapkan matanya yang hanya dibalas dengan anggukan dan senyuman dari Sehun
"kenapa kau tidak membangunkanku?"
"tidurmu nyenyak sekali noona, aku jadi tidak tega untuk membangunkanmu"
Yixing melepas safebeltnya lalu tersenyum kearah Sehun
"gomawo Sehun-ah"
"hhmmm.. sekarang masuklah. Hari sudah mulai malam"
"ne.. kau juga hati-hati dijalan" ucap Yixing kepada Sehun. Yixing hendak membuka pintu mobil tetapi Sehun menahan tangannya dan membuat Yixing menoleh bingung kearah Sehun.
"ada apa Sehun?"
Hanya dalam sekejap mata sebuah benda basah dan kenyal tengah menempel pada pipi kanan Yixing
Cup
"selamat malam noona" ucapan Sehun masih membuat Yixing sedikit terpaku dengan apa yang barusaja terjadi. Dengan senyum canggung akhirnya Yixing keluar dari mobil Sehun dan masuk kedalam rumah setelah mobil Sehun melaju meninggalkan halaman rumahnya.
Kini Sehun pun telah merutuki kebodohan yang telah dia lakukan kepada Yixing. Ya, dia memang bodoh telah melakukan sesuatu yang semakin membuatnya gila. Memberi kecupan singkat pada pipi Yixing tadi ternyata memberikan efek yang sangat hebat untuk kesehatan jantungnya. Sehun mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia berharap untuk segera sampai di apartement agar dapat menormalkan kembali detak jantungnya yang sangat menggila. Sehun berpikir mungkin besok saat dirumah sakit dia akan melakukan test radiologi untuk kesehatan jantungnya.
TBC
Hayuk para readers bagaimana dengan chapter 1 nya?
Di chapter 1 ini sepertinya lebih banyak SeXing momennya ketimbang FanXing ya? Haha emang disengaja di chapter 1 ini saya munculkan terlebih dahulu siapa saja tokoh2 didalamnya dan juga gambaran dari perasaan tokoh utama (FanXing) termasuk perasaan Sehun ke Yixing. Untuk chapter selanjutnya konflik utamanya bakal dikupas lagi lebih dalam dan juga FanXing momennya lebih banyak dari chapter ini. Untuk rate, di chapter ini masih aman lah ya. Cuma uda diperingatin c dari awal klo ratenya 'M' yang berarti ntar kebelakangnya bakal ditampilin adegan NC.
Dan author minta maaf karena disini lebih memilih bikin GS bukan yaoi. Karena demi underwear bintang2 Yixing saya ga pernah bisa klo harus bikin cerita yaoi *feelnya ga pernah dapet*
Thanks buat yg uda baca. Review nya sangat diharapkan. Dan pertanyan dari saya "Lanjut atau Stop?" :D
See you in the next chapter guys
