여보세요
(Hello)
.
Cast :
Jung Yunho (18 tahun)
Kim Jaejoong (18 tahun)
Genre :
YAOI/Shonen-ai/Little bit humor/Twoshoot
Pairing : YunJae
Note : cerita ini terinspirasi dari lagunya BToB dengan judul yang sama dengan judul cerita ini, cerita pasaran, alur lamban, typo(s)bertebaran, bahasa tak sesuai dengan EYD, cerita yang tak sinkron dengan judul
Chap : 1 (satu)
.
.
:: cerita mengandung YAOI jadi yang TIDAK SUKA silahkan MINGGAT ::
.
.
.
Ja, Tanoshimi ni Oyomi Kudasai ^^
.
.
DOUZO
::
:
YunJae - 여보세요
(Hello)
:
::
"Yatttaaa! Aku mendapatkannya!"
Pekikan kencang nan keras terdengar begitu nyaring dari seorang namja yang masih mengenakan seragam sekolah dengan lambang rasi bintang tercetak jelas di saku jasnya. Nampaknya hal membahagiakan tengah dirasakan oleh namja tampan yang sedari tadi tak henti-hentinya memamerkan senyum bodoh diwajahnya. Iapun terus meloncat-loncat kegirangan mengindahkan pandangan dua namja lainnya yang menatap heran kearah dirinya.
Oh sebenarnya ada apa dengan namja tampan yang bernama Yunho, tepatnya Jung Yunho itu?
"Lihatlah kelakuan hyungmu Min. Kalau aku jadi kau, aku pasti sangat malu karna memiliki hyung aneh sepertinya." kata seorang namja dengan dahi yang cukup lebar, ata kita bisa memanggilnya Yoochun, Park Yoochun.
"Ck, bahkan sudah dari awal aku malu memiliki hyung pengecut sepertinya. Menyukai seseorang tapi sama sekali tak berani mengajak berkenalan. Malah aku yang disuruhnya mencari tahu semua tentang yeoja yang disukainya itu." jawab namja yang dipanggil Min oleh Yoochun itu sambil menatap jengah kearah Yunho.
"Bersabarlah Min, mungkin dosamu terlalu besar hingga memiliki hyung sepertinya." kata Yoochun lagi dan segera mendapat tatapan tajam dari Changmin.
"Ck!" Changminpun hanya berdecak sebal mendengar perkataan Yoochun. Iapun segera kembali mengalihkan pandangannya kearah Yunho yang sampai saai ini masih bertahan dengan tingkah konyolnya. Bahkan sekarang ia tengah mencium-cium selembar potongan kertas yang berisi sederet tulisan.
"Hentikan tingkah konyolmu atau aku akan melempar sepatuku ini tepat kewajahmu hyung!" bentak Changmin lagi dan bersiap melepaskan sepatu sebelah kanannya, sebelum Yunho kembali berteriak dan membuat dirinya terlonjak kaget.
"Yahhh~ beraninya kau mengancamku maknae evil!" teriak Yunho kencang dan segera mengejar namja yang dipanggilnya maknae evil itu, yang tak lain tak bukan adalah dongsaeng kandungnya-Jung Changmin.
"Yah yah hyung, berhenti. Aku kan cuma bercanda. Yoochun hyung, bantu aku~" teriak Changmin tak kalah kencangnya sambil berlari menghindari amukan Yunho. Iapun meminta bantuan kepada Yoochun sambil terus menghindari Yunho.
"Sudah kukatakan, kalau mereka adalah dua saudara yang aneh." gumam Yoochun tanpa niat membantu sama sekali.
Well, beginilah keseharian yang terjadi dalam persahabatan ketiga namja tampan itu.
Jung Yunho, Jung Changmin dan Park Yoochun. Tiga namja dengan ketampanan masing-masing itu sudah bersahabat sejak kecil. Apalagi keluarga keduanya memang sudah saling mengenal, menjadikan ketiganya semakin dekat dan berteman baik.
Yunho dan Yoochun kini berada ditingkat 2 di Shinki High School, sementara Changmin masih berada dingkat 1. Baik di sekolah maupun di rumah ketiganya selalu kompak, kompak dalam hal mengerjai satu sama lain tentunya.
"Hah..hah..ampun hyung..ampun!" kata Changmin setelah kelelahan berlari menghindari Yunho, iapun kini hanya pasrah ditangkap oleh Yunho. Asal kalian tahu saja, mereka bertiga ini sangat kekanak-kanakan, jadi jangan heran jika kalian sering kali menemukan mereka yang tengah berkelahi hanya karna masalah sepele.
"Cepat minta maaf, kau ini kecil-kecil sudah berani mengancamku! Aku ini hyungmu tahu!" bentak Yunho lagi setelah berhasil menangkap tubuh menjulang Changmin. Iapun dengan cepat segera memelintir tangan Changmin kebelakang, sehingga namja pecinta makanan itu menjerit kesakitan. Ah ya, perlu kalian tahu juga, Yunho sangat mahir bela diri, jadi jangan coba-coba untuk menantangnya berkelahi.
"Arraseo, arraseo. Mianhae ne hyungku yang paling baik sedunia. Ahh, ahh, appo hyung, lepaskan cekalanmu." rintih Changmin ditengah aksi meminta maafnya. Iapun meringis kesakitan, hyungnya ini memang benar-benar tega. Masa ia tega menyakiti adik kecilnya yang manis itu?
"Permintaan maaf diterima. Lain kali jangan berani-beraninya kau mengancamku lagi, atau kau tahu sendiri apa akibatnya!" kata Yunho dan segera melepaskan pelintirannya(?)ditangan Changmin. Iapun segera melangkah menjauh dari Changmin yang kini tengah mengibas-ngibaskan tangannya merasa sakit.
"Ukhh, appo." ringis Changmin sambil mengusap-ngusap tangannya yang memerah, iapun mengerucutkan bibirnya sebal yang malah menambah kadar imut di wajahnya XD
"Sebenarnya ada apa Yun, sampai kau bertingkah alay seperti tadi?" tanya Yoochun setelah memastikan kejar-kejaran ala Tom and Jerry yang dilakoni Yunho dan Changmin benar-benar berhenti. Iapun mendekatkan dirinya kearah Yunho yang tengah serius memandangi potongan kertas ditangannya.
Yunhopun segera menolehkan wajahnya kearah Yoochun, lalu kembali tersenyum lebar seperti diadegan awal tadi. Iapun lalu menyodorkan potongan kertas yang sedari tadi dipegangnya membuat Yoochun hanya menaikkan alisnya bingung.
Hey, memangnya ada apa dengan potongan kertas itu?
"Mwoya? Katakan dengan jelas!" bentak Yoochun karna sama sekali tak mengerti. Yunhopun memutar matanya malas merutuki kebodohan Yoochun.
"Ini, kau tak lihat disini ada tulisannya?" tanya Yunho balik dan membuat Yoochun kembali memperhatikan potongan kertas itu, dan barulah ia sadar jika memang terdapat sederet tulisan dipotongan kertas itu.
"Oh? Tulisan apa ini? Ah, tunggu, tunggu. Bukankah itu nomor telpon?" tanya Yoochun setelah memperhatikan dengan seksama potongan kertas itu.
Yunhopun tersenyum puas saat Yoochun berhasil menebak, "Geurae. Ini memang nomor telpon. Dan kau tau ini nomor siapa?" tanya Yunho lagi dan hanya mendapat gelengan dari Yoochun. Ayolah, Yoochun bukanlah paranormal atau cenayang yang bisa menebak-nebak hal yang tak diketahuinya.
"Ini nomor Seohyun." jawab Yunho dan semakin melebarkan senyum diwajahnya. Bahkan kini ia kembali bertinglah alay dengan berjoget-joget .
"Mwo? Seohyun? Yeoja yang kau sukai itu?" tanya Yoochun dan membuat Yunho menghentikan tingkah konyolnya.
"Hong, bukankah aku sudah mengatakannya tadi. Ck!" decak sebal Yunho menanggapi tingkah lemot sahabatnya. Iapun kembali duduk dipinggir tempat tidurnya sambil memainkan ponsel pintarnya.
"Wow, darimana kau mendapatkannya? Tak mungkin kan kau bertanya sendiri kepadanya? Aku tahu sifat penakutmu itu." kata Yoochun lagi setengah mengejek Yunho. Yah, memang Yunho sedikit kesulitan jika ia ingin berkenalan dengan seseorang, terlebih lagi dengan orang yang disukainya. Jangankan untuk berkenalan, hanya berpapasan dengan orang yang disukainya saja keringat dingin bisa keluar membanjiri tubuhnya, padahal ia termasuk namja populer di sekolahnya.
"Yah! Aku bukannya takut, aku hanya grogi hingga tak bisa bertanya dengan jelas." kata Yunho mencoba memberi alasan, namun Yoochun yang memang sudah mengenalnya sejak kecil tentu tahu jika itu hanya alasan dari seorang Jung Yunho.
"Ne ne, arraseo. Lalu, bagaimana caranya kau mendapatkannya?" tanya Yoochun lagi yang rupanya sedikit penasaran.
Yunhopun menolehkan wajahnya kearah Yoochun sebelum menjawab, "Tentu dengan bantuan maknae evil kita." jawab Yunho sambil tersenyum kearah Yoochun, namun senyumnya segera berubah menjadi decakan kesal saat teringat perjanjian yang dibuatnya bersama Changmin. Jika sang dongsaeng-Changmin-berhasil mendapatkan nomor ponsel Seohyun, maka Yunho akan mentraktirnya makan sepuasnya selama seminggu di kantin sekolah.
Perlu kalian ketahui, Seohyun adalah primadona di Shinki High School, yeoja yang baik hati dengan wajah yang sangat manis. Sejak awal melihat Seohyun-yang seangkatan dengan Changmin-Yunho sudah jatuh cinta pada yeoja manis itu. Namun karena keadaannya yang sangat pemalu itu, jadi ia tak bisa secara terang-terangan mendekati Seohyun. Dan karena itulah ia meminta bantuan dongsaeng evilnya untuk bisa mendapatkan nomor ponsel Seohyun.
"Tapi sebagai gantinya aku harus mentraktirnya makan di kantin selama seminggu." lanjut Yunho dengan wajah ditekuk masam. Yah, Changmin memang terkenal sangat suka makan dan bersiap-siaplah kantongmu jebol jika berani mentraktirnya makan atau mengadakan taruhan dengannya.
"Bersabarlah. Itu konsekwensi jika mengajaknya bertaruh sesuatu." kata Yoochun prihatin sambil menepuk pundak Yunho, niatnya sih memberi semangat.
Tapi ngomong-ngomong soal Changmin, dimana sekarang namja pencinta makan itu? Bahkan sedari tadi ia sama sekali tak kedengaran suaranya? Oh ternyata, kini ia tengah sibuk membaca komik dengan berbagai macam makanan yang tadi dicurinya dari dalam kulkas milik Yunho. Bahkan telinganya sudah tersumpah earphone sehingga sedari tadi ia tak mendengarkan apapun yang dibicarakan oleh kedua hyungnya.
::
:
YunJae - 여보세요
(Hello)
:
::
Yunho kini tengah sibuk memainkan ponsel pintar ditangannya, menimbang-nimbang apakah ia harus menelpon Seohyun malam ini atau tidak. Yoochun sendiri sudah pulang sejam yang lalu, dan kini kamarnya sudah terbebas dari dua namja yang merupakan sahabat dan dongsaeng evilnya itu.
Srett
Brukk
Yunhopun kini memilih posisi berbaring menatap langit-langit kamarnya, ia benar-benar bingung harus memulai bagaimana. Tadi sore ia sudah berkonsultasi dengan Yoochun, memang diantara ketiganya, Yoochunlah yang paling tahu soal cinta. Maka dari itu ia meminta sedikit nasehat dari sahabat jidat lebarnya itu, namun jawaban yang diberikan Yoochun hanya membuat kepalanya bertambah pusing.
"Hahhh..." lagi-lagi desahan panjang terdengar dari Yunho, iapun kembali memperhatikan potongan kertas dengan sederet nomor Seohyun. "Apa yang harus kukatakan?" gumamnya lagi benar-benar merasa bingung.
Srett
Yunhopun kemudian bangkit dari posisinya tidurnya dan kembali memperhatikan ponsel dan potongan kertas itu secara bergantian. "Baiklah, aku akan menelponnya sekarang." ucap Yunho penuh keyakinan, iapun segera memainkan ponselnya memencet tombol sesuai dengan nomor ponsel Seohyun.
"010-7260197."
Klikk
Tutttttt
Tutttttt
Tutttttt
Dan akhirnya, Yunhopun mendial nomor tersebut, tanpa tahu jika takdir sudah mulai bermain disekitarnya.
Tuutttt
Tuutttt
Klikkk
"Yeoboseyo?"
Deg
Dan jantung Yunho segera berdebar kencang saat mendengar suara halus seseorang menjawab panggilannya.
::
:
YunJae - 여보세요
(Hello)
:
::
Sarapan pagi dikediaman Jung sedikit lebih dingin daripada biasanya. Bisa kita lihat sekarang, dua Jung Junior yang sama-sama tampan itu tengah saling melempar tatapan sengit satu sama lain. Yah, Jung Yunho dan Jung Changmin kini tengah menebar aura-aura perang disekujur tubuh mereka, bahkan jika saja tatapan keduanya bisa mengeluarkan api, maka sudah bisa dipastikan kediaman keluarga Jung itu sudah ludes terbakar sedari tadi.
"Yah yah, bisakah kalian tidak saling melotot seperti itu? Kalian tak lihat jika sekarang waktunya sarapan!" bentak seorang yeoja yang masih cantik diusianya yang sudah tak muda lagi. Yeoja yang tak lain adalah eomma dari duo Jung itu benar-benar merasa kesal terhadap dua putranya yang sedari tadi tak berhenti saling menatap tajam satu sama lain.
"Minie, ada apa denganmu? Tak biasanya kau melewatkan acara sarapan heum?" kali ini suara berat namja paruh baya yang merupakan kepala keluarga Jung itu yang angkat bicara, ia juga merasa kesal dengan tingkah labil kedua putranya, tapi yang lebih mengherankan baginya adalah tingkah Changmin yang tumben-tumbenan tak bersemangat saat makan.
"Iss appa, jangan panggil aku dengan sebutan itu, aku sudah besar appa!" protes Changmin yang kini malah menatap tajam kearah sang appa. "Lagipula kata siapa aku akan melewatkan sarapan? Malah aku sekarang tengah bersemangat sarapan, karena aku harus mengisi tenagaku untuk meladeni orang yang membuatku emosi." lanjutnya lagi sambil menyendok besar nasi dari mangkuknya. Iapun makan dengan lahap seperti kesetanan.
"Dan kau Jung Yunho, kenapa kau ti-"
"Aku juga harus makan appa! Aku harus memenuhi tenagaku untuk menghajar orang yang sudah berani-beraninya mengerjaiku!" kata Yunho dengan cepat memotong perkataan sang appa. Membuat kepala keluarga Jung itu hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua putranya yang sama sekali tidak bersikap dewasa.
"Aiss, apa yang kau makan saat mengandung mereka dulu yeobo. Kenapa mereka jadi seperti ini." keluh Mr. Jung dan hanya ditanggapi hendikan bahu dari Mrs. Jung.
Dan untuk pertama kalinya, sarapan di kediaman Jung dilewati dengan perang dingin antara kakak beradik itu.
Well, sebenarnya apa yang terjadi eoh?
::
:
YunJae - 여보세요
(Hello)
:
::
Keadaan tak jauh berbeda saat kedua Jung bersaudara itu berangkat sekolah. Bahkan Yoochun yang datang untuk berangkat bersama keduanya harus dibuat melongo hebat dengan tingkah ajaib Yunho dan Changmin yang berebut untuk masuk ke dalam mobil lebih dulu. Yoochunpun hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berjanji setelah mereka sampai di sekolah, ia harus mengintrogasi keduanya.
Sepuluh menit di dalam perjalanan, akhirnya merekapun tiba di sekolah. Namun lagi-lagi tingkah ajaib dilakoni okeh duo Jung itu. Mereka seakan tak lelah bertingkah layaknya anak kecilyang berebut permen, bahkan mereka baru selesai bertingkah konyol saat dengan tegasnya Park Yoochun berteriak dikuping keduanya.
"Yah kalian! Bisakah kalian diam!"
"..."
"..."
"..."
"Kalian berdua! Ikut aku!" lanjut Yoochun lagi yang benar-benar sudah marah, iapun lalu menyeret paksa Yunho dan Changmin menuju halaman belakang sekolah.
Brukk
"Yah! Bisakah kau pelan sedikit Park!"
"Yah hyung, itu sakit tahu!"
Jerit kencang Yunho dan Changmin bersamaan saat dengan ketidakberprikemanusiaannya Yoochun mendorong mereka hingga membentur pohon akasian besar yang tumbuh dihalaman belakang sekolah mereka.
"Harusnya aku yang berteriak marah kepada kalian. Sebenarnya ada apa eoh hingga kalian berbuat hal konyol seperti tadi?" geram Yoochun sambil menatap tajam kepada Yunho dan Changmin. Iapun mengeluarkan aura tak bersahabatnya dan membuat duo Jung itu sedikit menciut.
"Ck, tanyakan saja pada maknae evil itu, apa yang sudah diperbuatnya kepadaku." jawab Yunho lebih dulu sambil menatap malas kearah Changmin, dan langsung saja mendapat protesan keras dan tak terima dari Changmin.
"Yah! Apa yang sudah kuperbuat padamu hyung, bukankah semalam hyung duluan yang menuduhku." jawab Changmin tak kalah kesalnya. Bahkan kini keduanya kembali melayangkan tatapan tajam.
"Yah yah! Katakan dengan jelas, jangan membuatku bertambah marah. Kau dan kau, cepat jelaskan apa yang sebenarnya terjadi!" kesal Yoochun lagi sambil menunjuk wajah Yunho dan Changmin secara bergantian. Sungguh kesabarannya benar-benar diuji dengan tingkah duo namja Jung itu.
"Dia/Hyung yang memulai duluan!" teriak Yunho dan Changmin scara bersamaan sambil saling menunjuk wajah masing-masing. Membuat Yoochun benar-benar berada diambang batas kesabarannya.
"Berceritalah secara bergiliran. Kau Yunho, mulailah duluan!" bentak Yoochun lagi sambil menatap tajam kearah Yunho, sebelum akhirnya Yunho mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Kau tahu, kemarin aku sudah menghubungi nomor telpon Seohyun yang didapatkan Changmin. Tapi kau tahu apa yang terjadi? Bukan Seohyun yang mengangkatnya, suaranya terdengar berbeda dengan Seohyun. Suara orang itu sedikit lebih berat dan terkesan seperti suara namja. Namun jika dibandingkan dengan suara namja, suara orang itu sedikit lebih halus. Merdu, yah, suara orang itu terdengar sangat merdu." jelas Yunho panjang lebar yang entah disadarinya atau tidak, malah memuji suara orang yang mengangkat panggilannya itu, tanpa menyadari wajah cengo Yoochun yang keheranan mendengar cerita Yunho.
"Jadi?"
"Itu artinya evil ini mengerjaiku dan memberiku nomor telpon orang lain, bukan nomor telpon Seohyun!" teriak Yunho sedikit kencang dengan keterlambatan kinerja otak Yooochun.
"Yah, siapa yang mengerjaimu hyung! Aku berani bersumpah jika itu benar-benar nomor Seohyun. Bahkan aku menanyakannya langsung dengannya kemarin." jawab Changmin tak terima dengan tuduhan Yunho yang mengatakan seolah dirinya yang bersalah disini. Hei ayolah, walaupun ia sering kali jahil, namun jika itu sudah menyangkut urusan cinta, ia tak mungkin berani main-main. Apalgi ini urusan cinta sang hyung, jadi sangat amat tak mungkin jika ia berani mengganggunya.
"Jangan mencari alasan. Sudah ada buktinya jika kau hanya mengerjaiku." kata Yunho lagi dan semakin membuat suasana tegang diantara mereka. "Kalau kau memang tak mau membantuku, kau bisa katakan dari awal. Jangan membuatku seperti orang bodoh dengan mengerjaiku seperti ini." teriak Yunho lagi sambil menatap tajam kearah Changmin.
"Hyung! Sudah berapa kali kukatakan jika aku tak mengerjaimu. Aku sungguh-sungguh mendapatkan nomor itu langsung dari Seohyun. Bahkan ia sendiri yang menuliskannya. Tak mungkin bukan jika ia berbohong?" jawab Changmin lagi mencoba membela diri. Hei, dirinya sudah susah-susah mencarikan nomor telpon Seohyun, namun apa balasannya? Ia malah dituduh mengerjai hyungnya seperti ini.
"Ck, jangan mencoba mencari alibi Jung Changmin. Kau kira aku tak tahu jalan pikiranmu hah?"
"Kau tak percaya padaku?"
"Siapa orang bodoh yang bisa percaya dengan kata-kata mu hah! Ah, atau kau memang sengaja melakukannya ya? Kau mengerjaiku karena ternyata sebenarnya kau juga menyukai Seohyun? Makanya kau jadi mengerjaiku seperti ini." teriak Yunho lagi mengutarakan pemikirannya, dan kontan saja membuat Changmin mendelik lebar sangat tak menyangka jika hyungnya akan berpikir sampai sejauh itu.
"Mwoya! Aku tak menyukai Seohyun hyung! Demi Tuhan, aku sama sekali tak mengerjaimu!"
"Mana mau kau mengaku!"
"Ya sudah kalau hyung tak percaya! Ini semua tak ada urusannya denganku." jawab Changmin lagi benar-benar merasa sudah diambang batas. Iapun tanpa mengatakan apa-apa segera beranjak dari sana, sambil terus menggerutu dan memberikan ucapan sumpah serapah pada hyung kandungnya itu.
"Ck, dasar hyung tak tahu diri. Bukannya berterima kasih aku sudah mencarikannya nomor Seohyun, malah ia menuduhku yang tidak-tidak. Apa itu, aku menyukai Seohyun? Yang benar saja!" gerutu Changmin dan terus melangkahkan kakinya kembali menuju kelasnya.
::
:
YunJae - 여보세요
(Hello)
:
::
Sementara itu
Yoochun hanya bisa menatap lirih punggung Changmin yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya. Iapun menghela nafas pelan lalu beralih menatap Yunho yang sudah memalingkan wajahnya kearah lain.
Aiss, ia tak habis pikir kenapa duo Jung itu bisa bertengkar hingga seperti ini. Padahal biasanya jika mereka bertengkar, tak akan berlangsung lama, bahkan tak mungkin sampai saling berteriak marah seperti tadi. Ia jadi berfikir jika masalah yang tengah dihadapi kakak beradik itu pastilah besar.
Dari yang ia tangkap dari pertengkaran Yunho dan Changmin tadi, ia bisa menduga jika masalah yang terjadi adalah bersumber dari nomor telpon Seohyun. Yunho yang sudah mencoba menghubungi nomor itu namun ternyata yang mengangkatnya bukan Seohyun, melainkan suara seorang namja dan menjadikan Yunho marah dan menuduh Changmin sudah mengerjainya.
Namun disisi lain, Changmin mengelak jika ia sudah mengerjai hyungnya. Apalagi dari perkataan dan sikap Changmin tadi memang menunjukkan jika ia tidaklah tengah berbohong. Yah, ia sangat mengenal Yunho dan Changmin, ia bisa membedakan dimana maknae evil itu berbohong dan dimana ia mengatakan hal yang sejujurnya.
Kalau begini ceritanya, ia harus menjadi seorang penengah bagi kedua sahabatnya. Ia sungguh tak ingin hubungan ketiganya akan memburuk akibat kejadian ini. Perlahan iapun mendekat kearah Yunho lalu menepuk bahu sahabatnya itu.
Puk
"Yun-" panggil Yoochun dan membuat Yunho menolehkan wajahnya kearah Yoochun, "Kau yakin yang mengangkat telponmu bukan Seohyun?" tanya Yoochun sekali lagi memastikan. Yunhopun hanya mengangguk sambil tetap memasang wajah kesalnya.
"Kau tak berfikir jika bisa saja itu adalah kakak atau temannya?" tanya Yoochun lagi dan segera membuat Yunho menolehkan wajahnya kearah Yoochun.
Deg
"Kakak?" ulang Yunho memastikan dengan jantungnya yang berdegup kencang, astaga, ia bahkan tak memikirkan kemungkinan itu. Ia hanya terlalu kesal karena bukan Seohyun yang mengangkat telponnya dan mengabaikan semua logika yang sejujurnya bisa saja terjadi.
"Ne, bisa saja bukan jika saat kau menelpon Seohyun tengah pergi sehingga tak bisa menjawab telponmu, dan kebetulan saja kakaknya disana dan menjawabnya." jawab Yoochun mencoba membuka pikiran Yunho. Yah, sekarang Yunho memang tengah didera kesal yang luar biasa, jadi ia sedikit tak bisa berfikir jernih.
"M..mollayo." jawab Yunho akhirnya dengan nada yang tak yakin, ia baru tersadar sekarang. Ia sudah terlalu gegabah dengan langsung menuduh Changmin menjahilinya. Padahal ia sama sekali tidak memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa terjadi. Rasa menyesalpun perlahan menyusup dihati Yunho, ia merasa bersalah karena langsung menuduh Changmin tanpa bukti yang jelas seperti tadi.
"Apa saat telponnya diangkat, kau tak bertanya apapun?" tanya Yoochun lagi dan hanya mendapat jawaban berupa gelengan lemah dari Yunho.
"Yah, neo jinja paboya!" kesal Yoochun dan ingin sekali menjitak kepala Yunho, namun diurungkan niatnya itu mengingat hal lebih gawat bisa terjadi jika ia membangunkan beruang hibernasi yang bersemayam di tubuh Yunho(?).
"A..aku tak berfikir sampai kesana." jawab Yunho seadanya sambil meringis pelan. Haha, padahal yang sebenarnya terjadi adalah, Yunho yang tak mampu bertanya apa-apa karena terpaku mendengar suara merdu dari orang itu. Bahkan ia masih terngiang-ngiang suara merdu orang itu saat menjawab panggilannya.
'Yeoboseyo?'
"Yah Yunho! Kau tak mendengarku?" teriakan kencang dari Yoochun segera membuat Yunho kembali kealam sadarnya, iapun segera menggelengkan kepalanya berusaha menghapus bayangan suara merdu dari orang itu.
"Aku mengerti kau kesal, tapi kau juga jangan menuduh Changmin seperti tadi. Aku bukannya mau menggurui kalian, tapi cari tau dulu kebenarannya sebelum kau menuduh Changmin. Aku yakin tadi Changmin tak berbohong, aku sangat mengenalnya. Namun aku juga tak menyalahkanmu, aku mengerti kau hanya tengah kesal dan tak bisa berfikir jernih." kata Yoochun lagi sambil menepuk-nepuk bahu Yunho memberi semangat kepada sahabatnya itu.
"Aku akan membantumu. Tenang saja, aku tak akan membiarkan kesalah pahaman ini semakin melebar." lanjutnya lagi sambil tersenyum pada Yunho. Yunhopun mengangguk dan balas tersenyum kepada Yoochun.
"Gomapta. Kau memang sahabat kami yang terbaik."
::
:
YunJae - 여보세요
(Hello)
:
::
Suasana kantin yang cukup padat menjadi pemandangan siang hari di Shinki High School. Nampak siswa-siswa tengah lahap menyantap makanannya, setelah tadi menerima pelajaran yang membuat otak mereka kebakaran.
Seperti seorang siswa-sebut saja Changmin-yang kini tengah menyantap dengan rakus makanan yang ada dihadapannya. Tak diperdulikannya tatapan siswa lainnya yang menggeleng melihat cara makannya yang sedikit ekstreame itu.
"Hahar hung haho. Ahu han huhah memhanhunha, hapi hehaha hia mahah mehuduhhu?" (dasar hyung pabo. Aku kan sudah membantunya, tapi kenapa dia malah menuduhku?) gerutu Changmin sambil terus memasukkan makanan-makanan itu kedalam mulutnya, tanpa menyadari jika kedua hyungnya tengah berjalan menuju kearahnya.
Pletakkk
"Telan dulu makananmu baru bicara pabo!" seru Yoochun tiba-tiba dan menjitak kepala Changmin dengan sedikit keras, menyebabkan namja pecinta makanan itu tersedak oleh makanannya.
"Uhukk uhukk..hairr hair..uhukk uhukk.."
"Yah Park, kau mau membunuh dongsaengku?" pekik Yunho marah saat melihat sang dongsaeng-Changmin-yang megap-megap karena tersedak, segera disodorkannya jus yang tadi dibelinya di kantin.
Srett
Glupp
Glupp
Glupp
"Hahhh...Yah jidat lebar hyung, kau mau membunuhku hah!" teriak Changmin setelah meminum habis jus yang diberikan Yunho, iapun melotot tajam kearah Yoochun yang hanya menghendikkan bahunya cuek.
"Salahmu sendiri, makan sambil mengomel. Itu juga bisa membuatmu mati konyol karna tersedak tahu!" jawab Yoochun sangat tidak nyambung dan segera mendudukkan pantatnya di bangku sebelah Changmin. Yunho sendiripun juga ikut mendudukkan dirinya di bangku depan Changmin sebelum tadi membuang kaleng jus yang dihabiskan Changmin.
"Hiss, aku malas berdebat denganmu. Lebih baik aku lanjutkan makanku." jawab Changmin dan bersiap kembali memulai acara makannya, sebelum suara Yunho lebih dulu menginterupsinya.
"Min, soal yang tadi mian." kata Yunho dan segera menghentikan kegiatan Changmin yang hendak menyuapkan satu sendok penuh bibimbab kedalam mulutnya. Iapun mengurungkan niatnya melanjutkan makan dan segera menaruh kembali sendok itu sebelum akhirnya menatap lurus kearah sang hyung.
"Ne?"
"Mianhae, seharusnya aku mencari tahu dulu kebenaran nomor telpon itu, dan tak langsung menuduhmu." kata Yunho lagi sambil menatap Changmin dengan pandangan menyesal. Yah, tadi sebelum ke kantin, sekali lagi Yunho menghubungi nomor ponsel Seohyun yang ada dipotongan kertas itu, dan secara mengejutkan, yang mengangkat telpon itu adalah Seohyun. Kontan hal itu segera membuat Yunho bingung dan bertanya-tanya, bagaimana bisa? Padahal seingatnya kemarin jelas-jelas yang mengangkat telponnya adalah seorang namja namun dengan suara yang lembut dan terdengar begitu merdu.
/
"Yunho, sebaiknya kau coba telpon sekali lagi nomor itu. Siapa tahu kali ini Seohyun yang mengangkatnya." kata Yoochun beberapa saat setelah bel istirahat berdering.
"Ne arraseo." jawab Yunho dan perlahan mengeluarkan ponsel dan potongan kertas itu dari sakunya. Iapun kemudian menekan nomor sesuai dengan nomor Seohyun yang teretak di potongan kertas itu.
"010-7260191."
Tuttttt
Tutttt
Tutttt
Klikk
"Yeoboseyo."
Deg
Jantung Yunhopun segera berdetak kencang saat mendengar suara lembut Seohyun yang menjawab panggilannya, iapun sempat terdiam beberapa menit sebelum akhirnya Yoochun menyenggol lengannya dan membuat ia tersadar. Iapun segera menloadspeaker ponselnya.
"A..ah, yeoboseyo. Emm, apa benar ini Seohyun?" tanya Yunho sambil menatap kearah Yoochun.
"Ne geuraeyo. Emm, nuguseyo?" tanya Seohyun dari line seberang.
"Eh? Oh, emm ini aku Yunho, Jung Yunho." jawab Yunho setengah meringis karena sama sekali tak siap. Iapun terus melirik kearah Yoochun meminta bantuan.
"Yunho? A..ah, Yunho sunbae." pekik Seohyun saat teringat jika Yunho itu adalah sunbaenya. "Ada apa sunbae menelponku?" tanya Seohyun lagi dan semakin membuat Yunho kebingungan.
"A..aa, itu-"
Srakk
Srakk
Srakk
Yoochunpun dengan sigap segera memberikan sehelai kertas kepada Yunho menyuruh Yunho untuk membaca tulisan yang tadi dibuatnya.
"Ah anio. Aku hanya ingin berkenalan denganmu." jawab Yunho setelah membaca tulisan Yoochun dikertas itu.
"Y..ye? Ahh, ne sunbae."
"Ah ya Seohyun, emm, kemarin aku coba menghubungimu, tapi yang menjawab adalah suara namja. Apa kau mempunyai saudara namja?" tanya Yunho, lagi-lagi setelah membaca sodoran kertas dari Yoochun. Dan tanpa disadarinya, jantung Yunho berdetak sungguh cepat menanti jawaban Seohyun.
"Saudara namja? Tapi aku adalah anak tunggal sunbae." jawab Seohyun tenang namun berbeda dengan Yunho, ia sungguh terkejut dengan jawaban Seohyun. Dan setelah mengobrol sebentar dengan Seohyun, Yunhopun akhirnya mematikan sambungan telponnya.
Klikk
"Issange!" pekik Yunho dan segera menoleh kearah Yoochun, "Kau dengar bukan? Ia adalah anak tunggal, dan kemarin ia berada seharian di rumah. Jadi analisismu tentang kakak Seohyun itu sama sekali tak terbukti." lanjut Yunho sementara Yoochun hanya menganggukkan kepalanya setuju.
"Geurae. Ini memang aneh. Kalau memang ia tak mempunyai saudara namja, dan kemarin ia seharian berada di rumah, lalu siapa yang kemarin mengangkat telponmu?" tanya Yoochun sambil berpose ala detektif. Iapun menatap Yunho sedikit lama dengan mata yang memicing tajam, nampaknya ia mencurigai sesuatu.
"Atau jangan-jangan kau sudah membohongi kami eoh?" katanya lagi dan membuat Yunho mendelikkan mata sipitnya lebar.
"Yah! Untuk apa aku membohongi kalian! Aku tak bohong, kemarin yang mengangkat telponku adalah seorang namja, yah, walau suaranya sangat merdu." jawab Yunho membela diri dan lagi-lagi tanpa sadar memuji suara dari orang itu.
"Ck, lalu kenapa analisis ku bisa salah? Ahh, atau jangan-jangan-"
Srett
Dan tanpa peringatan, Yoochun segera merebut ponsel Yunho dan mulai mengutak atiknya. Oh oh oh, nampaknya kembali detektif Park kita mencutigai sesuatu.
Srett
Srett
Srett
Klikk
"Aha!" pekik Yoochun kencang dengan senyum mengembang diwajahnya setelah beberapa saat memonopoli ponsel Yunho. Iapun segera menatap tajam kearah Yunho, "Neo, jinja paboya!" ucapnya dan membuat kening Yunho merenggut tak suka.
"Kau tahu tuan Jung kesalahanmu apa?" tanya Yoochun lagi dan hanya mendapat gelengan dari Yunho. "Ck, makanya gunakan mata dan tanganmu dengan benar. Lihat ini!" lanjutnya lagi dan segera memperlihatkan layar ponsel Yunho tepat didepan wajah tampan namja itu, membuat Yunno harus memundurkan sedikit wajahnya, untung saja gerak reflek Yunho bagus jadi wajahnya terselamatkan dari gerakan tiba-tiba Yoochun.
"Mwoya?" tanya Yunho sedikit tak mengerti, ia hanya melihat layar ponselnya yang menampilkan log panggilan keluar.
"Ck, coba lihat dua nomor teratas." jawab Yoochun berusaha bersabar, Yunhopun mengikuti perkataan Yoochun dan menemukan dua deret nomor disana.
"Lalu?"
"Nomor pertama adalah nomor Seohyun, yang barusan kau telpon. Sementara nomor dibawahnya adalah nomor yang kemarin kau telpon." jelas Yoochun sedikit panjang dan membuat Yunho menatap semakin tak mengerti, "Aiss, kau lihat angka belakang kedua nomor itu." perintah Yoochun lagi dan segera saja Yunho menurut. Dilihatnya secara teliti kedua nomor itu dan segera gerutuan tak jelas keluar dari bibirnya.
"Oh my god!"
"Eotteokhae? Kau mengerti kesalahanmu dimana tuan Jung?" tanya Yoochun lagi dan hanya mendapat jawaban anggukan dari Yunho.
Yunhopun hanya menatap penuh sesal kearah ponselnya, yah, ia sungguh menyesal kepada Changmin karena sudah menuduh Changmin yang bukan-bukan. Padahal itu semua adalah kesalahannya.
/
"Jadi begitu?" tanya Changmin dengan wajah perpaduan antara kesal dan ingin tertawa melihat wajah bodoh hyungnya yang sangat terlihat lucu. Iapun perlahan kembali mengangkat sendoknya dan kembali melanjutkan makannya yang tertunda.
"Ne, begitulah. Ternyata kemarin aku salah memencet nomor." jawab Yunho sambil tersenyum malu, iapun menggaruk belakang kepalanya salah tingkah.
"Hyung sungguh pabo!"
"Yah! Jangan salahkan aku, salahkan saja tulisannya yang jelek sehingga aku tak bisa membacanya dengan benar." ucap Yunho membela diri, yah, sifatnya memang sama sekali tak mau disalahkan walau jelas-jelas ia yang bersalah.
"Aiss, terserahlah hyung." jawab Changmin malas meladeni sikap tak mau mengalah hyungnya itu.
"Sudahlah Yun, akui saja kesalahanmu kali ini. Kka, dengan ini kau memaafkan Yunho kan Min?" tanya Yoochun dan membuat Changmin menolehkan wajahnya kearah Yoochun.
"Eum, bagaimana yah? Emm, baiklah. Aku akan memaafkanmu hyung, asalkan kau mau membayarkan semua makanan ini." jawab Changmin sambil menyeringai.
"Yah, ja-"
"Sudahlah Yun, terima saja. Ini memang kesalahanmu, jadi anggaplah ini sebagai pelajaran supaya kau tak lagi menuduh orang sembarangan." ucap Yoochun memotong ucapan Yunho. Oh, tumben sekali tuan Park ini bersikap bijaksana(?).
"Aiss, ne ne arraseo. Aku akan membayar makananmu." jawab Yunho sambil tersenyum masam karena harus say goodbye pada lembaran won yang ada di dompetnya.
"Nah begitu dong, itu baru hyungku!" jawab Changmin ceria sambil tersenyum lebar. Haha, benar apa kata Yoochun, ini adalah pelajaran bagi Yunho agar tak berurusan dengan yang namanya Jung Changmin. Karena sekali kau berurusan dengannya, maka yang ada hanyalah penyesalan(?)karena dompetmu akan kehilangan ketebalannya.
::
:
YunJae - 여보세요
(Hello)
:
::
Yunho kini tengah berbaring nyaman diatas tempat tidurnya, dengan sebelah tangannya yang dijadikan bantal. Sementara tangan satunya tengah menimang ponsel pintarnya, masih merenungkan kejadian semalam yang entah kenapa tak mau pergi dari ingatannya.
Yah, ia akui memang sejak mendengar suara merdu dari namja yang mengangkat telponnya itu, Yunho jadi merasa sedikit terusik. Ia jadi terus teringat akan suara merdu dari namja itu, baik di rumah, di sekolah bahkan saat ia tengah tertidurpun, kadang suara merdu namja itu terbawa hingga ke dalam mimpinya.
"Aisshhhh! Menyebalkan sekali!" gerutu Yunho merasa sedikit sebal karena terus terngiang suara itu, iapun akhirnya bangkit dari berbaringnya dan duduk bersila diatas tempat tidurnya. "Ck, sebenarnya aku kenapa eoh? Masa hanya karna suara itu aku jadi begini!" lanjutnya lagi sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan log panggilan keluar.
"..."
"..."
"..."
'Yeoboseyo?'
"Aisss, baiklah! Aku akan menelponnya sekali lagi. Ini semua hanya karna aku merasa penasaran eoh, ya benar, aku hanya penasaran! Sial!" gerutunya lagi dan bersiap untuk mendial nomor telpon itu setelah kembali terngiang suara merdu namja itu.
Klikk
Tutttt
Tutttt
Tutttt
"..."
Tutttt
Tutttt
Tut-
"Yeoboseyo?"
Deg
Dan lagi-lagi jantung Yunho berdetak kencang saat mendengar suara merdu ini.
'Sial! Hanya begini saja aku sudah berdetak. Tenang Yunho, tenang'
Yunhopun perlahan menormalkan detak jantungnya yang sempat menggila, iapun berdeham sebentar sebelum akhirnya menjawab sapaan orang itu.
"N..ne, yeo..boseyo." jawabnya sedikit gugup.
"Ne, emm, nuguseyo? Ada perlu apa menelpon?" tanya suara diseberang lagi dan semakin membuat jantung Yunho berdetak tak karuan. Sial, benar-benar sial. Andai saja debaran jantung yang cepat ini bisa menyebabkan kematian, mungkin saja Yunho kini sudah hanya tinggal nama.
"Eh? Oh, ne. Emm, Ju..Jung Yu..Yunho imnida." sahut Yunho penuh dengan kegugupan yang luar biasa. Ia benar-benar belum menyiapkan apa-apa sebelum memutuskan untuk menelpon kembali nomor ini, dan ia merutuki kebodohannya itu. Sungguh, ia hanya didorong oleh rasa penasaran yang tinggi sehingga ia mengambil keputusan untuk menelpon kembali.
"Oh ye, Jung Yunho-ssi, ada apa kau menelpon? Dan darimana kau mendapat nomor telponku?" tanya orang itu lagi dan semakin membuat Yunho gugup.
"Yee? A..ah, an..anio. Ke..keuge-"
"Yah, apa yang kau lakukan? Jangan diam saja disana! Cepat ambilkan kimchi lagi dan bantu eomma! Palliwa!"
"Ye eomma! Ah, mianhae Yunho-ssi, aku harus membantu eommaku dulu. Jika memang ada hal yang penting, kau bisa menelponku lagi nanti. Khamsahamnida, annyeong."
Klik
Tutttt
Tutttt
Tutttt
Dan sambunganpun berakhir.
.
.
.
.
.
.
.
Tsuzuku
(TBC)
#30thBerrYunHoDay
Hehehe, halooo semua.. Saya membawa cerita baru.. Sedikit menyelipkan unsur humor, tapi entah tersampaikan atau tidak..
Bisa kalian tebak siapa yang ditelpon oleh Yunho? Hohoo...
Sebenarnya ini mau dijadikan oneshoot, hanya saja wordnya sampai 10rbu lebih, jadi saya putuskan untuk membaginya jadi 2.. Takut kalian mati kebosanan membacanya XD Kalau tanggapan kalian bagus, saya akan mempublish chap 2 nya segera ^^
Cerita ini dibuat special for uri appa gom birthday.. Yeaaa, Saengil chukahaeyo Jung Yunho ~~
Sukses selalu dengan TVXQ, makin tampan dan langgeng terus sama Jaejoong.. Cepet-cepet resmikan hubungan kalian ke publik ^^
Ciee yang udah kepala 3 XD Makin hot ajahhhh... Kukuuuu~~
Jja, minna review onegaishimasu ^^
.
Denpasar, 6 Februari 2015
