Hola-hola! :3 Author yang baru masuk fandom Fairy Tail! /jerit-jerit.

Salam kenal author dan readers 'u'

Ini cerita pertama Un'D, jadi Un'D gamau banyak coeg(?). /hah

Happy reading!


Fairy Tail (c) Bang Hiro

.

Be Mine, Dragneel! (c) Un'D

.

Romance., Sho-Ai

.

Gray. F., Natsu. D

GraTsu

.

Warning! : Full uhukhomouhuk! Jadi yang anti uhukhomouhuk /stahp/ harap klik tombol "BACK", dari pada jadi penghalang? Atau lebih parahnya jadi satu fandom sama Un'D? /digebuk/

AU. School Live. Typo bertebaran. EYD ga bener.


Pagi yang cerah, bagi kebanyakan orang. Tapi tidak untuk si lelaki tunggal dari keluarga Dragneel ini.

"TIDAK! AKU TIDAK MAU PERGI!" Ucap lelaki yang tidak lain dan tidak bukan adalah Natsu Dragneel. Lelaki berambut salmon pink dengan scarf yang setia bertengger di lehernya itu berteriak menggelegar didepan ayahnya.

"Natsu! Kau sudah berusia 15 tahun! Kelas 1 SMA! Dewasalah sedikit!" Balas sang ayah, "Wendy dan Gajeel ada bersamamu, kau tidak perlu takut kesepian disana!"

"Tidak! Tidak! Tidak! Tetap tidak mau!" Seru Natsu.

"Ara Natsu, ayolah Wendy dan Gajeel menunggumu." Pinta nyonya Dragneel.

"Na-natsu-san, tenang saja ada kita!" Ucap seorang wanita berambut biru tua yang berusaha menenangkan Natsu dengan suara lembutnya. Tahu kan? (readers : gaaa) Yap! Wendy Marvell.

"Sudahlah! Toh salamander itu tidak mau, jadi biarkan saja." Sebuah suara berat keluar dari mulut seorang Gajeel Redfox. Ia Nampak tidak peduli dengan temannya yang satu itu.

Ara? Pada bingung ya, kenapa Natsu teriak-teriak menggelegar kayak sy*hr*n*? Makanya baca! /disepak/

Oke maaf. Ya, Natsu teriak-teriak gara-gara dia –bareng Wendy dan Gajeel– dipaksa pindah dari Dragon Academy ke Fairy Academy oleh ayanya yang notabene adalah kepala sekolah Dragon Academy. Natsu yang udah tanggung 1 semester pertama di sekolah idamannya, pindah lagi ke sekolah lain? No way!

Sebenernya, Gajeel sama Wendy juga mau protes. Mereka yang ga punya hubungan darah setetes pun sama Natsu, masa harus ikut-ikutan pindah!? Tapi ya, apa mau dikata. Kepala sekolah coy! Akhirnya, mau ga mau mereka juga harus ikut.

Dan, jelaslah. Hari ini hari pertama mereka masuk. Gajeel sama Wendy sih, ogah-ogahan masuk sekolah. Lah, Natsu? Widih, ga usah ditanya.

Oke, sekarang tau kan? Balik ke cerita '3')~

"Kau tidak tahu apa yang akan terjadi disekolah barumu kan?" Tanya Tuan Dragneel yang siap berceramah ria, "siapa tahu lebih baik dari pada DA."

"Oh, tidak. Dragon Academy bagiku is the best-"

Bruk!

Belum selesai Natsu menyelesaikan kalimatnya, sebuah benda berbentuk balok agak berat menyentuh dadanya sedikit keras.

"Hayo, Natsu! Sudah mau jam 8 lho! Segeralah berangkat, kasihan Gajeel dan Wendy menunggumu diluar." Ucap Nyonya Dragneel lembut, membatalkan sekelebat kalimat yang ingin dilontarkan Tuan Dragneel jadi masuk lagi kedalam tenggorokan.

"Okaa-san!?" Kaget Natsu, ketika ia menyadari dirinya ditarik keluar.

Brak!

Dan, pintu itu tertutup dengan tak elitenya. Engsel atasnya rusak dan sedikit retak. Sebenarnya, seberapa kuatnya sih, kekuatan Nyonya Dragneel? /idih oot.

Kini seorang Natsu Dragneel berdiri mematung didepan pintu sambil menatap kedua sahabatnya yang – sebenarnya hanya satu – menatapnya dengan khawatir.

"Natsu-san? Kita terlambat lho." Ucap Wendy menyadarkan Natsu.

"Ah, ya tentu." Respon Natsu lesu kemudian pergi dari halaman rumahnya. Dengan perasaan yang sangat-sangat-sangat tertekan.


Greek!

.

Sebuah pintu berasal dari kelas X-A terbuka dengan lebar oleh seorang wanita paruh baya, berambut hijau dengan pakaian yang uhm- seksi...?

"Selamat pagi anak-anak. Kita kedatangan 3 murid baru dikelas ini!." Ucap wanita itu, "kalian silahkan perkenalkan diri." Lanjutnya menatap Natsu, Gajeel dan Wendy.

"Eh. Uhm. Aku Wendy Marvell, pindahan dari Dragon Academy. Eh, yoroshiku." Ucap Wendy sekilas kemudian membungkukan badannya.

"Aku Gajeel Redfox. Pindahan yang sama." Ucap Gajeel menatap lurus orang-orang yang berada dihadapannya.

"Natsu Dragneel." Ucap Natsu memperkenalkan diri dengan –ogah-ogahan dan– sesingkat-singkatnya.

"Baiklah. Kebetulan ada 3 kursi kosong dipaling belakang itu. Silahkan duduk. Ah ya, aku wali kelas kalian, namaku Evergreen." Ucap sensei mereka.

"yaaa."

"Baiklah, ayo kita mulai pelajarannya!" Lanjut Ever Sensei memulai pelajaran pertama mereka.

Sementara ke 3 anak itu berjalan ke kursi mereka, seorang anak lelaki berambut biru tua menatap Natsu. Anak itu meatap gerak-gerik Natsu, memperhatikannya dari ujung helaian rambut sampai ujung sepatunya yang kinclong, kemudian tersenyum.

"Natsu Dragneel. Menarik."


ISTIRAHAT TIME~

.

"AAAAH! Kenapa waktu disini berjalan sangat lambat!" kesal Natsu, ia mencurahkan segala kekesalannya.

"Mau bagaimana lagi, Natsu-san… Karena kita baru disini mungkin sedikit tidak menikmatinya sehingga waktu terasa berjalan sangat lambat." Ucap Wendy.

"Hei, salamander," panggil Gajeel yang akhirnya membuka suara.

"hah!?" ketus Natsu.

"Sepertinya kau tadi diperhatikan oleh seseorang."

"siapa?"

"eeh, siapa yah? Entahlah." Balas Gajeel akhirnya, membawa amarah Natsu ke ubun-ubun.

"Kh... Kauuuu,,,-!"

Di tengah perdebatan Gajeel dan Natsu, Wendy menengahi dengan teriakan nyaring, "AH!"

"A-APA!?"

"Bukankah yang mengawasi Natsu-san adalah Gray Fullbuster-san?"

"Gray..."

"Fullbuster?"

"Siapa dia?" tanya Natsu dengan nada seolah ia tidak peduli. Tapi jujur, sebenarnya ia sendiri bingung. Kalau tidak salah seingatnya Gray Fullbuster adalah anak yang duduk tidak jauh dari depannya. Bajunya setengah terbuka dan kalung rantai sebuah pedang kecil. Saat Natsu melihat sekilas, tubuhnya berbentuk. Rambutnya hitam mencuat berantakan sama seperti mata onyxnya yang kalem. Seperti preman.

Selain itu, Gray cowok... Natsu juga cowok. Kok cowok merhatiin cowok sih? Ih, Natsu mulai mikir aneh-aneh.

"Idih buset, serem amat-"

Ucapan Natsu terpotong ketika ada dua buah tangan kekar yang mengalung pada lehernya. Eh tunggu, emangnya cewek punya tangan sekekar ini ya? Baru tahu. Natsu berpikir kalau tangan itu adalah tangan atlet wanita yang mengalung padanya, jadi ia tidak sedikit khawatir. Hingga 'benda' aneh menumpu pada atas kepalanya dan sebuah suara berat. "Ah, kalian 3 anak baru dikelasku ya?" tanya lelaki itu tenang tanpa peduli apa yang dilakukannya.

"Eh,," gumam Gajeel, ia berani bersumpah kalau sekilas Gray menyeringai aneh sambil melirik Natsu sedikit. Keberaniannya untuk menjawab pertanyaan Gray menciut hingga ia mempersilahkan Wendy untuk menjawab pertanyaannya.

"Eh, uh.. I-iya. Kau Gray Fullbuster-san, 'kan?" tanya balik Wendy dengan sedikit gugup. Tidak, bukan karena malu. Karena ia juga sekilas melihat seringaian Gray.

"Ah! Iya, salam kenal Wendy-san!" jawab Gray riang, ia kemudian melirik lelaki yang berada dibawahnya. "Hei, kenapa kau diam saja?" tanya Gray.

"Ah anu... *tareme, bisa kau singkirkan dagumu dari atas kepalaku, dan tanganmu yang uhk... Mengganggu ini." ucap Natsu dengan tampang yang diibaratkan -pergi-jauh-dariku-aku-tidak-mengenalmu-.

"Tare...me? Pfft!" Gray refleks melepaskan tangannya untuk menutup mulutnya yang nyaris tertawa keras, wajahnya ia balik menghadap belakang tanda bahwa ia berusaha menahan tawanya. Natsu menatap aneh pria yang sedang memunggunginya. Tentu saja aneh, dia 'kan gak ngelawak apa yang lucu coba. "Gomen-gomen! Haha , ya ampun!" ucap Gray sambil berusaha menahan tawanya yang nyaris meledak lagi.

"A-apa yang lucu..." tanya Natsu.

"Ah, jadi lupa. Kau! Natsu Dragneel!" panggil Gray sambil menunjuk Natsu.

"A-apa?"

Gray diam kemudian merogoh sakunya, ia mengeluarkan sebuah kartu tanda pengenalnya pada Natsu.

"Salam kenal, Natsu!" ucap Gray kemudian berbalik dan berjalan menjauh.

". . ."

"Apa-apaan anak itu!? Seenaknya saja memeluk leherku, memanggilku 'NATSU' dan pergi begitu saja, huh!" ucap Natsu, kemudian ia melirik kartu yang diberikan Gray padanya. "By the way, anyway, bus way... Kenapa dia memberikan tanda pengenalnya padaku?"

"Mungkin dia ingin kau mengenalimu lebih dekat, Natsu-san." ucap Wendy sambil meminum es teh nya yang dia pesan.

"Ih homo..." ejek Gajeel.

"Oi, aku normal!" elak Natsu, kemudian ia melihat kartu tadi. "Ada nomor telepon dan alamat rumahnya segala." ucap Natsu pelan.

TENG TONG~!

"Ah, Natsu-san, bel masu-"

"ARGH! KENAPA SUDAH MASUK!" rengek Natsu memotong perkataan Wendy.

Kemudian akhirnya mereka berjalan kembali ke kelas.

.


.

"Natsu nii-chan..."

.

.

.

TO BE CONTINUED


/cakar layar/

Un'D itu jahat ya,, Un'D nyadar masih ada cerita di fandom sebelah belum dilanjut /ditabokin q-q

Okay, untuk readers, Un'D memerlukan review bagi readers sekalian untuk melanjut cerita 'u' arigatou gozaimashita!

Oh iya, mungkin ini akan ada slight pairing lain .-. Liat chap depan! OvO

*Tareme : Mata loyo(?) .-.

.

.

.

Untamed 'D-Almeira

Un'D