A/N :

Ini re-publish ya~

Yang saya publish 15 Mei lalu dihapus pihak ffn sepertinya :(

Thanks to untuk yang sudah me-review di publish-an yang dihapus, akan saya tulis di chap 2

Thankseu ^^

.

.

.

~ FALL IN LOVE ~

(YeWook Version)

.

By Mei Hyun15

Genre : Romance

Disclaimer :

Saya hanya meminjam nama mereka. Fict ini milik saya dan murni hasil imajinasi saja.

Rate : T

Warn : genderswitch, gaje, typo(s), abal, aneh dsb

!DON'T LIKE, DON'T READ!

.

.

Enjoy reading ^^

.

.

Seorang namja berpakaian casual plus topi yang terpasang di kepalanya melenggang masuk ke dalam sebuah cafe kecil yang sangat ramai dengan langkah yang tergesa-gesa.

Ramai?

Oh... Tentu saja!

Saat ini adalah jam makan siang, jadi wajar saja jika cafe ini sangat ramai.

"Hufth... Apa aku sempat?" gumam namja tersebut sambil melirik jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

Namja itu mendesah berat saat menyadari bahwa waktu yang dimilikinya untuk sekedar bersantai menikmati jam makan siangnya akan berakhir 30 menit lagi.

"Hahh... Padahal aku sudah bersusah payah menemukan cafe kue seperti ini... Tapi..." Namja itu memejamkan kedua matanya. "Tak bisakah aku memiliki waktu setidaknya 1 jam untuk—Aish! Apa lagi ini?" Namja itu seketika membuka kedua matanya dan melirik saku celananya.

Ponselnya yang berdering secara tiba-tiba menambah daftar kekesalannya mengingat waktu yang dimilikinya untuk bersantai akan semakin berkurang jika ia menerima panggilan telepon tersebut. Bahkan ia belum duduk dan belum memesan apapun untuk mengisi perutnya yang sudah memberontak sejak 15 menit yang lalu.

"Yeoboseyo" Namja itu menerima panggilan teleponnya dengan gusar tanpa melihat ID caller di layar ponselnya terlebih dahulu, setelah sebelumnya ia mengeluarkan ponsel itu dari saku celananya.

"Yeoboseyo... Yesungie, gwaenchanayo?"

"Hyung?" Namja bernama Yesung tersebut mendadak gelagapan setelah mendengar suara yang menyahutinya diseberang sana. "Mianhae hyung... Gwaenchana..." ucapnya dengan nada bicara yang lebih lembut dari sebelumnya.

"Jeongmal?" tanya suara diseberang dengan nada tak yakin.

"Ne Hankyung hyung... Gwaenchana... Hanya sedikit lelah saja... Hehehe..." Yesung terkekeh pelan, bermaksud untuk mencairkan suasana yang mendadak terasa sedikit menegangkan baginya ini.

"Aku hanya ingin memberitahumu jika jadwal latihan kita di SM Building akan dimulai kira-kira 25 menit lagi" ucapan namja bernama Hankyung diseberang sana membuat Yesung sedikit terkesiap dan refleks melirik jam tangannya.

'Hhh... Haruskah?' batinnya nelangsa. "Umm... Hyung..." panggilnya ragu. "Tak bisakah aku mendapatkan waktu lebih? Aku bahkan belum mengisi perutku sejak pagi tadi hyung" ucap Yesung dengan nada memelas.

"Mwo? Sejak pagi tadi?" Hankyung terdengar terkejut dengan penuturan namja yang lebih muda darinya ini. "Baiklah Yesungie... Hyung berikan tambahan waktu untukmu... Datanglah sebelum jam 2, arra? Nanti hyung yang akan memberitahu manajer kita"

Yesung tersenyum lega. Wajah yang sedari tadi tertekuk lesu bercampur kesal itu kini terlihat gembira. "Ne hyung! Aku berjanji! Kau mau kubawakan apa hyung? Aku sedang berada disebuah cafe sekarang"

"Cafe?"

"Ne... Aku berencana akan memakan sepotong roti dan meminum segelas milkshake untuk makan siangku... Kau mau kubawakan kue juga hyung?" tawar Yesung lagi.

"Terserah kau saja Sungie... Hyung akan menerima apapun yang akan kau bawakan untuk hyung nanti" Hankyung terkekeh pelan di akhir ucapannya. "Sudah dulu ne? Hyung harus menyelesaikan makan siang hyung dan membantu manajer mengecek jadwal"

"Ne hyung... Sampai bertemu nanti" tutup Yesung.

Yesung menjauhkan ponselnya tersebut dari telinganya setelah percakapannya dengan Hankyung terputus. Ia kembali mengulas senyum gembiranya sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celana yang dikenakannya. "Akhirnya bertambah menjadi 45 menit" guraunya sambil melirik jam tangannya kembali.

Yesung menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru cafe dengan senyum yang masih terkembang di wajahnya. Namun sedetik kemudian raut gembira itu berganti menjadi raut bingung saat matanya menangkap tidak ada satu meja pun yang kosong. Semuanya sudah terisi penuh oleh pengunjung lain cafe tersebut.

"Hahh... Padahal aku sudah sangat bahagia memiliki waktu lebih untuk makan siangku" Yesung menunduk wajahnya sambil melangkahkan kakinya lesu menuju pintu cafe. "Kuharap di dekat sini ada cafe lain la—"

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Sebuah suara yang terdengar jernih dan merdu sekaligus menginterupsi langkah Yesung.

Yesung mengangkat wajahnya dan menatap si pemilik suara tersebut. "Kau berbicara denganku?" tanya Yesung kikuk.

"Hmm" Sosok itu mengangguk kecil dan mengulas satu senyum manisnya yang membuat Yesung sesaat tenggelam ke dalam pesona sosok tersebut.

'Terlihat begitu polos... Namun juga terlihat cantik dan manis disaat yang bersamaan' batin Yesung tanpa sadar.

"Tuan... Anda mendengarku?" Sosok itu melambaikan tangannya di depan wajah Yesung yang membuat Yesung sedikit gelagapan ketika tersadar dari lamunan singkatnya tadi.

"Aa... Umm... Maaf... Bisa kau ulangi sekali lagi?" pinta Yesung. "Maaf tadi aku tidak fokus mendengarmu... Akhir-akhir ini aku terlalu lelah" ucap Yesung menutupi tingkah bodohnya yang bisa-bisanya terjadi di depan makhluk yang menurutnya polos, cantik sekaligus manis itu.

"Ahh... Tidak apa-apa tuan... Eum... Anda pasti kesusahan mencari tempat kosong"

Yesung hanya mengangguk pelan membenarkannya.

"Mari saya antar tuan... Masih ada satu meja lagi yang kosong... Meja itu memang tak terlihat dari sini karena terhalang gerombolan karyawan di meja sebelah sana" jelas sosok itu sambil mengayunkan tangannya ke arah yang dimaksudnya.

"Ne... Mari..." sahut Yesung sebelum mereka berdua berjalan menuju meja yang sosok itu maksudkan tadi.

"Silahkan duduk tuan" ucap sosok tersebut sambil menarik kursi agar jaraknya merenggang dari meja sehingga Yesung bisa duduk disana.

"Terima kasih" Yesung kembali mengulas senyum tipisnya sambil mendudukkan dirinya di kursi tersebut.

"Anda mau pesan apa tuan?" tanya sosok tersebut.

"Umm... Aku ingin memakan sepotong kue dan meminum segelas milkshake... Apa kau bisa merekomendasikan kue apa dan milkshake apa yang terenak disini?" tanya Yesung.

"Umm" angguk sosok tersebut. "Kalau kue... Yang terenak dan terlaris disini menurut saya adalah Strawberry Cake... Kalau milkshake... Sepertinya Chocolate Milkshake..." ucap sosok tersebut dengan pose yang menurut Yesung sangat imut.

'Astaga... Baru pertama kali aku bertemu manusia seperti dia' batin Yesung dalam hati dengan mata yang masih setia memandangi wajah sosok itu.

"Bagaimana tuan? Apa anda mau?" tanya sosok tersebut dengan senyum ramah yang kembali menghiasi wajah manis sekaligus cantiknya—menurut Yesung.

"Ya... Yang itu saja... Aku pesan apa yang kau rekomendasikan tadi" Dan kali ini Yesung mengatakannya dengan kesadaran penuh. Ia mendengar apa yang sosok itu sebutkan tadi dan memesannya secara sadar, bukan terburu-buru karena malu setelah ketahuan melamun atau meminta sosok tadi menyebutkan ulang seluruh ucapannya seperti kejadian di dekat pintu cafe tadi.

"Baiklah tuan... Mohon menunggu sebentar" ucap sosok itu setelah mencatat apa saja yang Yesung pesan tadi.

"Ne Ryeowook-ssi"

"Eh?" Sosok tersebut menghentikan langkahnya dan refleks menolehkan kepalanya ke arah Yesung.

"Aku membaca name tag-mu" cengir Yesung yang dibalas senyuman ramah oleh pelayan bernama Ryeowook tersebut.

.

.

Setelah kejadian di cafe itu, Yesung memulai hobi anehnya...

Sejak tiga setengah tahun yang lalu, setiap harinya ia akan pergi makan siang di cafe itu dan akan pulang satu jam setelah kedatangannya.

Yeah! Siapa yang tak mengenal namja tampan satu ini? Ia adalah salah satu anggota boygroup ternama yang kini namanya mulai terkenal di kancah internasional. Siapa lagi kalau bukan Super Junior!

Jadi wajar saja jika dia hanya mempunyai waktu makan siang yang sangat sedikit. Jadwal kerjanya sangat padat. Belum lagi jadwal latihan dan tugasnya sebagai main vocal yang bertanggungjawab melatih anggota Super Junior lainnya juga membantu arranger untuk mengatur porsi lagu sekaligus mengatur pembagian part bernyanyi rekan-rekannya di setiap lagu yang mereka nyanyikan.

Dan ia selalu memesan menu yang sama disetiap kunjungannya di cafe kecil bernama Alstromeria Cafe tersebut.

Alasannya?

Pertama, ia selalu memesan menu tersebut karena menu itu sangat enak dan mengenyangkan perut menurutnya. Kedua, karena waktu yang dimilikinya untuk memakan makan siangnya dengan santai sangatlah sedikit, ia jadi malas membuang waktunya untuk sekedar melihat daftar menu yang begitu banyak menyajikan pilihan makanan dan minuman. Dan alasan utama dari semua itu adalah Kim Ryeowook, pelayan yang merekomendasikan menu tersebut saat pertama kali ia makan siang di cafe itu.

Yeah... Sejak awal pertemuan mereka Yesung langsung tertarik dengan yeoja yang menurut Yesung terlihat polos, cantik, manis sekaligus imut itu. Dan karena Kim Ryeowook lah Yesung rela jauh-jauh datang hanya untuk melewatkan jam makan siangnya di Alstromeria Cafe dengan pelayanan ramah dan senyuman manis dari Ryeowook tentunya.

Dan saat ini musim semi telah tiba...

Yesung sedikit merapatkan jaketnya karena sisa udara dingin musim dingin masih sangat terasa walaupun cuaca terlihat sangat cerah siang itu.

"Apa dia sudah kembali?" gurau Yesung sambil menyingkap lengan kiri jaket yang dikenakannya dan melirik jam tangannya. "Semoga saja dia sudah kemba—"

"Yesungie, kau mau kemana?" interupsi seseorang yang membuat Yesung menghentikan gurauannya.

"Umm... Aku mau pergi makan siang hyung... Wae?" tanya Yesung sambil menatap Hankyung penuh tanya.

"Ke cafe itu lagi?" tanya Hankyung.

"Umm" angguk Yesung mantap. "Aku akan makan disana... Kau mau ikut hyung?" tawar Yesung.

"Apa menu disana begitu enak sehingga tiga setengah tahun belakangan ini kau selalu melewatkan jam makan siangmu disana? Tak bisakah sesekali kau makan siang di restauran atau cafe yang ada disekitar gedung ini saja?" tanya Hankyung dengan raut wajah yang terlihat begitu penasaran.

"Umm... Mianhae hyung... Mungkin restauran atau cafe yang ada disekitar sini ada yang menyediakan menu yang lebih enak dari menu yang biasa kupesan di Alstromeria, tapi aku tidak berminat melewatkan makan siangku disana... Aku benar-benar menyukai suasana Alstromeria... Jadi aku—"

"Arraseo... Pergilah..." Hankyung menepuk pelan bahu Yesung dan mengulas satu senyum hangatnya untuk salah satu dongsaengnya itu. "Seperti biasa... Kembalilah dengan selamat sebelum jam dua nanti" ucap Hankyung setengah bercanda.

"Ya... Hyung... Apa maksudmu dengan 'kembalilah dengan selamat'? Kau menyumpahiku hyung?" mata sipit Yesung tampak melebar saat mengatakannya.

"Aniyo Sungie" Hankyung meletakkan kedua tangannya di atas kedua bahu Yesung. "Bukankah letak Alstromeria Cafe lumayan jauh dari sini? Berhati-hatilah Sungie... Jangan terlalu cepat mengemudi di jalan. Kembalilah dengan selamat, jangan terburu-buru" pesan Hankyung sambil mengulas senyuman hangatnya lagi.

"Hahh... Kau ini hyung..." Yesung menghela nafasnya. "Iya hyung, aku tahu... Bukankah selama ini aku selalu kembali dengan selamat? Jangan khawatir hyung..." ucap Yesung sambil membalas senyuman Hankyung. "Kau mau kubawakan cake favoritku itu hyung?" tawar Yesung sambil mengedipkan sebelah matanya pada Hankyung.

"Hahaha... Tahu saja kau ini..." kekeh Hankyung. "Ne... Bawakan untuk hyung, untuk dongsaengdeul-mu juga. Nanti uangmu akan hyung gan—"

"Tidak usah hyung... Aku yang traktir... Hehehe..." kekeh Yesung yang membuat mata sipitnya lebih menyipit lagi. "Baiklah hyung... Ini sudah waktunya. Aku harus segera kesana sebelum jam santai makan siangku berkurang lebih banyak lagi" pamit Yesung sebelum masuk ke dalam mobilnya.

"Ne Sungie... Ingat! Hati-hati dijalan! Jangan lupa penyamaran ekstra-mu. Kau paham kan jika karir kita semakin lama semakin bagus? Jangan sampai ada seseorang yang mengetahui jika kau ini sebenarnya—"

"Arraseo hyung!" potong Yesung sambil mengacungkan jempol tangan kanannya pada Hankyung. "Aku pergi" ucap Yesung sebelum mengemudikan mobilnya meninggalkan area parkir salah satu gedung agensi musik terbesar di Korea Selatan itu.

"Hahh... Aku jadi penasaran... Mungkin sesekali aku perlu mengunjungi Alstromeria Cafe itu" gumam Hankyung sebelum beranjak dari posisinya, melangkah memasuki gedung itu.

.

.

Yesung menyunggingkan senyum tipis tak terlihatnya ketika mobilnya memasuki area parkir cafe kecil yang saat ini suasananya lumayan ramai tersebut.

Tak terlihat?

Tentu saja!

Sejak karir Super Junior menanjak, Yesung tidak mau mengambil resiko dengan membiarkan dirinya berpenampilan apa adanya di tempat umum seperti saat pertama kali ia berkunjung ke cafe ini. Sudah hampir setahun belakangan ini, terhitung sejak musim panas tahun lalu, Yesung selalu berpenampilan serba tertutup. Sangat menyiksa memang, apalagi saat musim panas. Namun itu semua dilakukannya agar identitas aslinya tidak diketahui saat ia membaur di tempat-tempat umum.

Ia trauma ketika dulu ia lalai dengan penampilannya. Seseorang yang ia duga adalah fans-nya pernah memergokinya ketika ia sedang menikmati waktu santainya di taman yang letaknya tidak jauh dari dorm-nya. Fans itu berteriak heboh melihatnya sehingga keributan terjadi hingga pihak kepolisian terpaksa turun tangan untuk menyelamatkannya dari kejaran fans-nya yang lain dan meredakan situasi yang terbilang cukup ekstrim baginya itu.

Yesung memakai topi, masker dan kacamata hitamnya sebelum turun dari mobilnya. Ia mematutkan dirinya sejenak di depan kaca mobilnya untuk memastikan bahwa dirinya saat ini tidak mudah untuk dikenali. Setelah semuanya selesai, ia melangkahkan kakinya memasuki cafe tersebut.

Hal pertama yang selalu dilakukannya setelah masuk ke dalam cafe adalah menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru cafe. Hal kedua, yang dilakukannya adalah memastikan bahwa meja favoritnya kosong.

Yeah... Meja favoritnya... Meja nomor 5... Meja yang selalu ia duduki sejak pertama kali ia berkunjung ke cafe ini.

Entahlah... Mungkin karena ini berhubungan dengan yeoja yang bernama Kim Ryeowook itu. Dan alasan utama dari semua alasan mengapa Yesung selalu melewatkan jam makan siangnya di cafe ini adalah karena keberadaan yeoja bernama Kim Ryeowook itu.

Ya... Tanpa sadar Yesung menjadi secret admirer Ryeowook. Namja ini sudah begitu tertarik dengan Ryeowook sejak pertemuan pertama mereka. Namun hingga saat ini ia tidak berani mengambil tindakan yang lebih dari sekedar melewatkan makan siangnya di cafe ini. Yang ia inginkan setiap harinya hanyalah melihat keadaan Ryeowook yang baik-baik saja dan mendapatkan pelayanan ramah serta senyuman manisnya. Hanya itu...

Bicara tentang Ryeowook, yeoja itu sudah tidak pernah terlihat lagi di cafe ini sejak 3 tahun yang lalu. Yesung ingin sekali menanyakan keberadaan yeoja itu pada kasir sekaligus pelayan dan pemilik cafe ini. Namun niatnya itu selalu urung ia lakukan saat ia merasakan perasaan seram yang selalu menghantuinya kala ia melihat paras cantik sekaligus galak di wajah kasir sekaligus pelayan dan pemilik cafe tersebut.

"Haahh... Kapan kau kembali Ryeowookie?" desah Yesung setelah lagi-lagi tak menemukan sosok mungil itu di dalam cafe ini. Ia berjalan lunglai menuju meja nomor 5 yang kini telah ditinggalkan oleh pengunjung sebelumnya. Dan seketika dahinya mengernyit saat mengetahui Kim Heechul—Yeoja penjaga kasir sekaligus pelayan dan pemilik Alstromeria Cafe—mendatanginya dengan tatapan yang membuatnya bergidik takut.

"Selamat datang tuan... Apa kau mau memesan yang seperti biasanya tuan?" ucap Heechul ramah. Namun hal tersebut tetap tidak merubah pemikiran Yesung tentang yeoja cantik ini.

'Darimana dia tahu kalau aku selalu datang kemari? Apa aku sebegitu mudahnya dikenali?' batin Yesung bodoh.

Astaga... Tentu saja kau mudah dikenali! Bagaimana kau mau tidak mudah dikenali jika style pakaianmu selalu mencurigakan seperti itu hampir setahun belakangan ini? Kau juga selalu duduk di meja nomor 5. Belum lagi menu yang kau pesan selalu sama dan jam datang-pergi yang juga sama setiap harinya -.-

"Umm... Ya... Yang seperti biasanya saja" ucap Yesung apa adanya sambil mengusir pemikiran-pemikiran anehnya tentang apa arti tatapan mencurigakan yeoja bernama Kim Heechul itu pada dirinya.

"Baiklah... Mohon tunggu sebentar" ucap Heechul sebelum ia berbalik meninggalkan Yesung yang duduk di meja nomor 5 tersebut.

Yesung menghembuskan nafasnya pelan. Ia merasa lega karena yeoja itu sudah pergi karena risih dengan tatapan yeoja itu pada dirinya. Namun sesaat kemudian dahinya mengernyit saat dia menyadari sesuatu.

'Jika yeoja yang tadi itu juga bermarga Kim, apakah itu artinya Ryeowookie bersaudara dengan yeoja itu? Tapi... Mengapa sangat bertolak belakang? Ryeowookie yeoja yang polos, cantik, imut dan manis... Kalau nona Heechul... Hiyy...' Yesung bergidik ngeri kala membayangkan sosok Heechul yang mengamuk hebat jika sedang marah. "Tidak, tidak... Kurasa hanya kebetulan saja marga mereka sama... Meski keduanya cantik, tapi Ryeowookie jauh lebih baik dibandingkan dia... Lagipula wajah mereka tidak mirip" gurau Yesung sambil membolak balik partitur lagu yang dibawanya.

Aneh memang... Tapi itulah Yesung...

Meski tahu yeoja pujaan hatinya tidak lagi muncul di cafe ini selama hampir 3 tahun belakangan ini, tetapi keyakinannya jika yeoja itu akan kembali lagi ke cafe ini sangatlah kuat. Sehingga walau Ryeowook tak ada pun, Yesung tetap rajin mengunjungi cafe kecil ini tanpa absen sekalipun, dan berharap jika keesokan harinya ia akan bertemu lagi dengan yeoja itu jika hari ini ia tak mendapati yeoja itu di cafe ini.

.

.

Pagi itu terdengar keributan kecil di kamar Yesung. Namja tampan bermata sipit itu tak henti-hentinya membujuk hyung tampannya agar membiarkannya pergi.

"Hyung... Aku sudah sembuh hyung... Aku baik-baik saja" mohon Yesung. "Aku ingin pergi kesana hyung... Ke tempat favoritku..." tambah Yesung lagi.

Ya... Kemarin malam Yesung terserang demam karena ia tidak tidur selama 2 hari berturut-turut untuk menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum ia mendapat jatah libur dari agensinya. Ia begitu kesal karena hyung tampannya itu masih belum membolehkannya pergi walaupun demamnya sudah turun.

"Tidak bisa Sungie... Demammu baru saja turun... Istirahatlah sebentar lagi... Aku tidak mau terjadi apa-apa denganmu" Hankyung menatap Yesung dengan tatapan memohon. "Jika kau mau, biar aku yang membelikan cake favoritmu disana" Hankyung menyerahkan selembar kertas dan sebuah pensil pada Yesung. "Tuliskan dimana alamat lengkap cafe itu"

Yesung mengangguk patuh dan menuliskan alamat cafe itu.

"Aku pinjam kacamata dan topimu yang kemarin ne Sungie? Punyaku dipinjam Donghae" ucap Hankyung sebelum mengambil topi dan kacamata hitam yang Yesung gunakan kemarin saat ke Alstromeria Cafe.

"Ne hyung... Pakai saja... Eum... Apa hyung benar-benar akan kesana?" tanya Yesung ragu. "Aku tidak—"

"Ne Sungie... Aku akan kesana... Istirahatlah yang baik, aku akan membelikanmu cake favoritmu itu" Hankyung mengacak pelan surai Yesung. "Aku juga penasaran dengan cafe yang membuatmu tidak bosan-bosan berkunjung kesana" Hankyung mengerlingkan sebelah matanya pada Yesung yang membuat Yesung tersenyum tipis.

"Sebenarnya tidak ada yang spesial di cafe itu hyung, hanya saja—"

"Aku mengerti" angguk Hankyung. "Cake itu yang membuatmu ketagihan dan selalu melewatkan makan siangmu disana kan? Hahaha... Baiklah... Aku akan pergi sekarang... Istirahatlah" ucap Hankyung sebelum meninggalkan kamar Yesung dan menutup pintu kamar itu sebelum pergi meninggalkan dorm mereka.

"Hufth... Bukan itu hyung... Alansanku yang sebenarnya adalah Kim Ryeowook..." gumam Yesung pelan sebelum tertidur karena efek samping obat yang telah ia minum sebelumnya.

.

.

Sejak kejadian itu Yesung tak pernah lagi datang ke cafe kecil tempat favoritnya itu.

Bukan karena sengaja tidak mendatanginya... Ini terjadi karena permintaan tiba-tiba dari agensi Yesung—SM Entertainment—yang meminta Yesung untuk ikut membantu melatih trainee di agensi tersebut, yang membuatnya tidak leluasa untuk pergi keluar dari gedung agensinya itu pada jam makan siang karena makan siang sudah disediakan oleh staf yang bekerja disana.

Tok, tok, tok

"Yesung hyung"

Yesung menghela nafasnya ketika mendengar suara yang sangat dikenalnya. Suara tersebut terdengar biasa saja, namun terasa sangat menjengkelkan ketika mengingat apa yang telah si pemilik suara itu lakukan padanya jika sifat jahil pemilik suara tersebut sedang kambuh.

"Iya Kyuhyun-ah... Masuk saja... Pintunya tidak kukunci" sahut Yesung sambil merapikan partitur-partitur lagu dan pensil juga karet penghapusnya.

"Kau sedang apa hyung? Apa aku mengganggumu?" tanya namja bernama Kyuhyun itu ketika ia masuk ke dalam kamar Yesung setelah sebelumnya menutup pintu kamar itu terlebih dahulu.

"Tidak Kyu, aku sudah selesai dengan pekerjaanku... Ada apa?" tanya Yesung sambil beranjak dari kursi yang sudah 3 jam ini ia duduki dan melangkah mendekati Kyuhyun. "Duduklah disini" Yesung duduk di pinggiran ranjangnya dan menepuk sisi kosong disebelahnya.

"Ne hyung" Kyuhyun berjalan mendekati Yesung dan duduk ditempat yang Yesung tepuk tadi. "Aku datang kesini menemui hyung untuk meminta bantuanmu, hyung" ucap Kyuhyun to the point.

"Bantuan?" Yesung mengernyitkan dahinya. "Bantuan apa?"

Kyuhyun terlihat berpikir sejenak. "Umm... Kau tahu kan jika aku membantu melatih pemain drama musikal di SM University?" tanya Kyuhyun yang hanya dibalas anggukan pelan oleh Yesung. "Aku meminta bantuanmu untuk melatih salah satu hoobae-ku hyung"

Yesung termenung sejenak. "Kapan?" tanya Yesung. "Apa yang harus kulatih darinya?" tanya Yesung lagi.

"Kalau hyung tidak keberatan dan tidak sibuk, hyung bisa melatihnya mulai besok. Dia akan menyanyikan lagu ballad kita hyung. Kupikir akan lebih bagus jika hyung yang melatihnya, karena hyung jauh lebih bagus dalam hal penghayatan lagu kalau dibandingkan denganku"

Yesung menganggukkan kepalanya, setuju.

"Kalau begitu besok datanglah ke Alstromeria Cafe setelah jam 2 siang, hyung. Aku akan mengantarkan hoobae-ku kesana sekalian mengenalkannya padamu"

Yesung terkesiap mendengar nama cafe favoritnya itu. "Kenapa harus di cafe itu? Bukankah ada beberapa cafe di dekat SM University?" tanya Yesung basa-basi.

Yeah... Sebenarnya hati Yesung berbunga-bunga kala dongsaeng-nya itu menyuruhnya datang ke cafe itu. Namun ia penasaran kenapa dongsaeng-nya itu memilih cafe yang lokasinya lumayan jauh baik dari dorm mereka, SM Building, maupun SM University.

"Itu karena Sungmin tinggal disana hyung... Ia sesekali harus menggantikan eonnie-nya jika eonnie-nya sedang membuat sesuatu di dapur"

Yesung semakin mengernyitkan dahinya. 'Jadi selain Ryeowook, ada orang lain lagi yang bekerja disana?' batin Yesung dalam hati. "Kenapa aku tidak pernah melihatnya ya?" gumam Yesung tanpa sadar yang membuat Kyuhyun mengernyit menatap Yesung.

"Apa maksudmu hyung?" tanya Kyuhyun sambil menatap Yesung penuh tanya.

"A-Ahh... Bukan apa-apa" Yesung berusaha mengulas senyuman terbaiknya. "Baiklah... Hyung akan membantumu... Setelah jam 2 kan?" ulang Yesung.

"Ne hyung" Kyuhyun yang awalnya menatap Yesung dengan pandangan heran kini ikut mengulas senyumnya. "Terima kasih banyak hyung... Nanti aku akan mencarikanmu yeoja cantik di SM supaya kau—Aww!" Kyuhyun mengelus kepalanya yang baru saja mendapat jitakan gratis dari Yesung.

"Berhenti berbicara macam-macam Cho, atau aku batal untuk—"

"Iya hyung, iya... Maafkan aku... Kumohon jangan membatalkannya hyung... Aku benar-benar membutuhkan bantuanmu... Lagipula cake strawberry disana sangat enak hyung... Kau pasti akan ketagihan jika kau sudah mencobanya besok"

Yesung terkekeh mendengar ucapan dongsaeng terkecilnya itu. "Arraseo" angguk Yesung. "Sudahlah... Kembalilah ke kamarmu. Ini sudah jam 11 lewat" ucap Yesung sambil melirik jam dinding yang terpasang di tembok yang ada di hadapannya. "Tidurlah... Jangan bermain game lagi... Kau sudah menghabiskan waktumu 4 jam lebih untuk memainkan game bodoh itu sejak tadi"

Ucapan Yesung membuat Kyuhyun memanyunkan bibirnya. "Aku sudah terbiasa memainkan game itu lebih dari 6 jam hyung, jadi—"

"Tidak ada kata tapi. Turuti ucapan hyung atau aku akan—"

"Iya, iya hyung. Aku akan ke kamar dan pergi tidur. Tidak bermain game lagi" ucap Kyuhyun sebelum berlari meninggalkan kamar Yesung dan masuk ke dalam kamarnya sendiri.

"Hhh... Anak itu benar-benar..." Yesung menggelengkan kepalanya pelan sebelum mematikan lampu kamarnya dan berbaring di atas kasur nyamannya. "Semoga besok Ryeowookie sudah kembali" guraunya sambil mengulas senyum tipisnya sebelum ia memejamkan matanya dan terlelap tidur.

.

.

.

.

.

.

.

Annyeong~ ^^

Adakah yang merindukan cerita ini? Kkk xD

Fall in Love Version yang pertama adalah YeWook, karena saya menemukan ide untuk YeWook terlebih dahulu :p

Yang minta SiBum dan HanChul, sabar ne?

Nanti pasti dibuatin kok ;)

Yang minta KyuMin dan HaeHyuk, sabar juga...

Sekuel Fall in Love mungkin akan saya bikin setelah utang Fall in Love Version untuk YeWook, HanChul dan SiBum lunas ^^

Untuk KangTeuk saya ga bikin ya... Kan mereka figuran disini, cuma disebutin namanya doang, ga main *main dikit sih untuk Kangin.. wkwkwk*
(ampuni aku appa Kang, umma Teuk)

.

Oke, untuk yang lainnya, yang mau lanjut, review neee~

Sebagai penyemangat... Hehehe...

GamshaHAE
*bow*

.

-Mei Hyun-

.