Sebuah REMAKE dari novel berjudul My Hot Abductor karya LupitaRa yang saya Remake menjadi FF KyuMin dengan tentu telah mendapat persetujuan langsung dari LupitaRa. Adapun isi cerita tidak semuanya persis, ada beberapa bagian yang ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan – mengingat ini adalah YAOI bukan straight seperti novel aslinya.

Bagi yang penasaran dengan cerita aslinya bisa baca di wattpad dengan nama author LupitaRa.

PROLOG

Name cast:

Cho Kyuhyun/ Zhao Guixian

Lee Sungmin

Lee Donghae

Kim Kibum

Alexa Zhao

Zhao Hangeng

Cho Hyunmin

Genre : Romance, thriller, misteri.

YAOI! KyuMin's Fanfic.

DILARANG COPAST! KETAHUAN COPAST? TAHU AKIBATNYA.

Summary:

Pembunuh. Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk Zhao Guixian. Bahkan ketika belia ia sudah membunuh adiknya sendiri, karena tragedi itu membuatnya hidup dalam pelarian diri. Ia akan melakukan apapun untuk bisa bertahan hidup meskipun harus menjadi seorang anak dari seorang bos besar mafia. Suatu ketika ia mendapatkan tugas untuk menculik dan membunuh seorang pemuda, itu tugas yang sangat mudah baginya, namun ketika tahu pemuda yang harus ia bunuh adalah orang yang selama ini menjadi obsesinya apakah ia mampu melakukannya? Apa ia akan memilih setia kepada bos mafia yang telah menyelamatkan hidupnya atau menyelamatkan hidup pemuda itu dan memulai hidup yang baru meski nyawanya yang menjadi taruhannya?

~oOo~

VincentCho96 mempersembahkan...

~oOo~

Desember 1997

Dua orang anak laki-laki dan perempuan berjalan mengendap-ngendap keluar dari sebuah rumah mewah di malam hari seperti ini. Mereka berdua berjalan menuju ke belakang rumah mereka di mana banyak pohon cemara yang menjulang. Malam hari seperti ini di terangi cahaya bulan sebagai satu-satunya lampu yang menerangi langkah mereka dan udara yang dingin membuat mereka harus lebih berhati-hati. Salah satu dari mereka menghela napas ketika telah sampai di tujuan mereka.

"Mana jaketmu? Kau tidak memakainya? Kalau sakit bagaimana?! nanti mommy memarahiku!" tanya anak laki-laki.

"Ya ya aku minta maaf, aku tidak akan melaporkannya. Puas?!" anak perempuan itu mendengus sebal.

Mereka kini di area perkebunan di mana di tengah-tengahnya ada sebuah kolam sebagai pengairan. Mereka melihat sebuah pohon cemara yang paling besar dekat dengan kolam dan dengan cepat ke sana. Mereka menggali-gali tanah di bawah pohon itu menggunakan batu.

"Itu kurang dalam Kyuhyun oppa, nanti kadonya tidak bisa masuk." Ucap anak perempuan itu pada kakaknya. Lalu Kyuhyun mengerahkan tenaganya untuk lebih dalam lagi menggali lubangnya. Setelah lubangnya cukup besar, mereka menaruh sebuah kado mereka masing-masing dengan warna yang berbeda namun dengan pita yang berwarna sama. Anak perempuan itu yang lebih dulu menaruh kadonya diikuti oleh kakaknya. Kemudian mereka menutup lubang itu dan tersenyum puas.

Seperti rutinitas sebelumnya, mereka memang setiap tahun di malam natal selalu menyimpan kado di bawah tanah dan membukanya ditahun berikutnya. Mereka melakukannya selalu dengan perasaan senang.

Ketika mereka beranjak, tiba-tiba ada seekor kunang-kunang yang menarik perhatian anak perempuan itu.

"Oppa! Ada kunang-kunang!" serunya antusias. Mereka mengejar kunang-kunang itu dengan tertawa bersama dan bahagia. Mereka mempercayai bahwa cahaya yang muncul dari kunang-kunang disimbolkan dengan sebuah harapan, harapan yang selalu bersinar di hati mereka. Namun, kunang-kunang itu menuju ke sebuah kolam membuat anak perempuan itu cemberut, ia berusaha mengambil kunang-kunang itu tapi sulit.

"Hyunmin-ah jangan, kau bisa jatuh, lebih baik kita segera ke kamar. Nanti mommy dan daddy mencari kita." Ucap Kyuhyun pada adiknya. Ia menarik lengan Hyunmin agar gadis itu tidak jatuh. Namun, seperti tidak peduli Hyunmin kembali mencoba menangkap kunang-kunang itu dan mengabaikan Kyuhyun.

"Tidak, Hyunmin mau kunang-kunang!" ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya pada cahaya itu. Kyuhyun mendengus sebal lalu ia menarik lengan adiknya secara paksa. Namun, tepat saat itu Hyunmin terpeleset hingga terjatuh ke dalam kolam dan kepalanya membentur dasar kolam. Kyuhyun tercengang dan terkejut luar biasa. Ia bisa melihat warna air kolam yang perlahan-lahan berubah warna menjadi warna merah. Tiba-tiba rasa takut menyerang dirinya. Ia tidak ingin daddynya memarahinya dan menganggap ia tidak becus menjaga adiknya dengan benar. Kyuhyun ingin kembali tapi ia takut dengan orang tuanya nanti jika mereka tahu adiknya jatuh karena ia tidak bisa mencegahnya. Kyuhyun perlahan-lahan mundur dan berbalik untuk berlari. Ia pergi begitu saja meninggalkan Hyunmin dan tidak berniat kembali ke rumahnya. Ia terus berlari sejauh mungkin agar orang tuanya tidak bisa menemukannya. Ia terlalu takut dan terus berlari kemanapun asalkan jauh dari rumahnya.

~oOo~

"Dad, kemana anak-anak? Kenapa mereka tidak ada di kamarnya?!" suara lantang itu memenuhi ruangan kamar yang cukup besar.

"Tadi daddy sudah cek kalau mereka sudah tidur di kamarnya, bahkan mereka sudah tertidur pulas, daddy benar-benar sudah mengeceknya." Ucap seorang pria pada istrinya itu, mereka tampak sekali khawatir dan kebingungan. Sang istri mondar-mandir kebingungan sedangkan sang suami hanya duduk di ranjang dengan raut yang terlihat khawatir.

"Kita bisa lapor polisi, Mom." Ucap suaminya membuat istrinya berhenti dan segera meraih teleponnya.

"Aish! Kenapa tidak terpikirkan!"

'Aaaaaaarghhkk'

Namun sebelum nada dering tersambung, mereka di kejutkan dengan sebuah teriakkan dari luar rumah mereka.

Mereka terkejut dan segera keluar tanpa pikir panjang lagi. Mereka benar-benar takut terjadi sesuatu yang buruk pada anak-anak mereka.

~oOo~

Kyuhyun terus berlari dan terus berlari tidak mempedulikan kakinya yang bisa saja lecet. Ia tidak mau bila daddy nya tahu bahwa ia yang mencelakai adiknya dan ia tidak mau dipukul, atau diusir dari rumah atau lebih parahnya masuk penjara. Kyuhyun harus lari dari tempat di mana ia tinggal sejauh mungkin. Saat ini Kyuhyun telah memasuki kawasan perumahan yang elit dan ia bersyukur penjaga kompleks perumahan sedang tertidur sehingga ia bisa keluar dan menuju jalan raya. Ia mencari halte dan menuju ke sana masih dengan berlari. Ia ingin duduk dan beristirahat di halte itu sebelum ia kembali berlari lagi. Di halte itu sudah tidak ada siapa-siapa lagi mengingat ini sudah begitu larut, ia kemudian merogoh saku celananya dan menemukan beberapa recehan yang membuatnya sedih. Bagaimna ini? Recehan sisa uang jajan pemberian mommynya bahkan tidak cukup untuk makan besok.

Tiba-tiba Kyuhyun mendengar deru sebuah mobil dan silaunya cahaya lampu mobil yang menuju ke arah halte tempatnya saat ini. Ia segera berlari dan berniat bersembunyi namun ia terjatuh dan mengenai aspal dan disaat itulah mobil tepat berhenti di depannya. Kyuhyun melihat ada seorang pria berjas hitam dan kacamata hitamnya yang keluar dari mobil menuju ke arahnya. Kyuhyun otomatis mundur dengan kaki yang masih sakit. Ia ingat pesan mommynya tentang jangan percaya pada orang asing dan harus berhati-hati.

"Kau sendiri? Mana orang tuamu?" tanya pria itu ketika sudah berjongkok di hadapan Kyuhyun. Pria itu membuka kacamatanya sehingga ia bisa melihat wajah tampannya yang sedang memandangnya, Kyuhyun mengira apa pria di depannya ini penculik? Karena dari auranya saja Kyuhyun merasakan aura jahat yang keluar dari tubuh pria dewasa ini. Kyuhyun masih ingat pesan ibunya tapi apa ia harus menuruti pesan ibunya di saat ia ingin lari dari keluarganya? Ia tidak ingin kembali. ia lebih memilih diculik atau dibunuh daripada kembali. Maka ia memutuskan pilihannya saat ini.

"A- aku sendirian, aku tidak punya orang tua." Ucapnya gugup. Pria di depannya tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Oh, kalau begitu kau mau ikut dengan uncle? Uncle akan membiayai hidupmu juga menyekolahkanmu dengan layak, kebetulan uncle ingin sekali memiliki anak laki-laki." Ucap pria itu. Kyuhyun langsung bernapas lega, ia seolah menemukan cahaya menuju jalan yang lebih baik dan ia terbuai dengan tawaran pria ini. Ia langsung mengangguk dengan senyumannya yang mengembang.

Kyuhyun tidak tahu bahwa keputusannya saat ini bisa saja membuatnya bukan keluar dari masalahnya namun justru semakin terporosok masuk ke dalam jurangnya.

T.B.C