Seorang pria berambut panjang berjalan dengan terburu-buru di dalam koridor rumah sakit kecil di salah satu kota kecil yang berada di pinggir pantai. Raut wajah pria berambut panjang tersebut terlihat sangat bahagia. Ia memasuki salah satu ruang rawat inap yang berada di rumah sakit tersebut.
Disana ia melihat wanita yang ia cintai sedang tertawa di atas ranjang yang kecil –atau mungkin ukuran badannya yang bukan seperti manusia normal pada umumnya– sambil memeluk tubuh mungil yang menggeliat-menggeliat tidak bisa diam. Lalu pria berambut panjang itu mendekati ranjang tersebut dan mengelus rambut wanitanya, ia tersenyum bahagia.
"Siapa namanya?" Tanya pria itu pada wanita berambut merah muda sambil terus mengelus rambut wanita itu penuh sayang. "Aku belum mendapatkan nama yang pas untuknya. Youngwoon, apa dia cantik sepertiku?" tanyanya dengan wajah yang polos membuat Youngwoon –pria berambut panjang itu tertawa "Ya dia cantik sepertimu, Leeteuk" ucapnya sambil mencium kening wanita berambut merah muda yang bernama Leeteuk.
Leeteuk hanya tersenyum mendengarnya. "Sepertinya aku tahu nama yang pas untuk putri kecilku ini, bolehkah aku menggendongnya Leeteuk?" Tanya Youngwoon yang diangguki oleh Leeteuk. Youngwoon menggendong bayi cantik berpipi chubby itu dengan hati-hati.
"Kyuhyun, namamu Cho Kyuhyun anakku sayang" ia menciumi pipi bayi cantik itu dengan sayang. Leeteuk hanya tersenyum melihat interaksi antara anak dan ayah tersebut.
.
.
Guixiano Present
.
.
Title : Sworn To The Gems
Cast : Kyuhyun, Kibum, Super Junior (cast yang lain akan muncul sengiring jalannya cerita)
Genre : Fantasy, Adventure, Friendship, Genderswitch, Romance
Rated : T
Disclaimer : Semua cast hanya milik Tuhan dan Orang Tua mereka. Tapi cerita ini murni keluar dari otak saya
Warning : Typos, OOC, kalau tidak tertarik silahkan ditutup! Review sangat saya butuhkan bagi yang membaca
Summary :
Cho Kyuhyun gadis cantik berambut ikal berwarna coklat, mata bulat bak boneka dan bibir merah muda alami yang menggoda. Dilihat dari fisiknya memang seperti manusia pada umumnya. Tapi jangan salah, ia juga bagian dari Gems. Kyuhyun tahu itu dan ia harus melindungi bumi dari serangan para Gems dan monster-monster jahat yang ada dibumi maupun diluar angkasa.
AN :
Saya membuat fic ini terinspirasi dari film yang digarap oleh Carton Network 'Steven Universe'. Ini fic pertama saya hehe jadi saya masih pemula untuk membuat sebuah fic dan saya harap fic saya bisa diterima oleh readers semua. Dan cerita ini murni yang ada diotak saya, kalaupun ada adegan yang sama dengan di film kartunnya saya hanya mengambilnya sedikit.
.
.
.
Guixiano
.
.
.
Leeteuk diperbolehkan pulang dua hari kemudian oleh dokter Shim. Ia ditemani oleh Youngwoon, suaminya, pulang ke kuil kristal yang berada tepat dipinggir pantai. Setibanya disana mereka disambut oleh tiga orang manusia, mungkin tidak bisa disebut dengan manusia juga. Kerena ketiga orang itu masing-masing memiliki permata yang aneh pada tubuh mereka. Termasuk juga Leeteuk, ia memiliki permata berwarna merah muda tepat di bagian perutnya.
Apakah kalian tahu mereka itu makhluk apa? Mereka adalah Gems atau yang biasa disebut sebagai Permata Kristal. Tidak ada yang tahu sejarahnya mengapa mereka bisa menempati bumi dan tidak ada yang tahu mereka berasal darimana. Yang jelas tujuan mereka dibumi adalah untuk melindungi seluruh makhluk yang ada dibumi termasuk bumi ini sendiri, mereka juga sudah mengklaim bahwa bumi adalah rumah mereka.
"Aku tak menyangka, Permata seperti kita ternyata bisa mengandung bahkan melahirkan seorang bayi yang seperti ini!" riang seorang gadis berbadan mungil yang memiliki rambut berwarna ungu lavender sambil mencolek-colek pipi chubby bayi mungil nan cantik itu.
"Tentu saja bisa, bahkan kita bisa berhubungan in-" ucapan pria berambut peach pink itu terpotong karena mulutnya dibungkam oleh pria berambut hitam legam yang memakai kacamata berlensa gelap, kacamata itu menambah kadar ketampanannya.
"Tak usah kau sebut sampai sedetail itu Sungmin" ucap pria berambut hitam legam kepada pria berambut pirang bernama Sungmin, ia terlihat pasrah mulutnya dibungkam oleh temannya itu.
"Haha… kau ini" Youngwoon tertawa garing, ia malu sekali dengan perkatan Sungmin. Walaupun ucapannya terpotong ia tahu apa yang akan dimaksud Sungmin. "Leeteuk, siapa nama anak ini?" Tanya gadis berambut ungu dengan nada antusiasnya.
Sepertinya ia tidak terlalu terganggu dengan ketiga pria yang sedang melakukan aksi bungkam membungkam mulut itu. "Namanya? Namanya adalah Cho kyuhyun, kau bisa memanggilnya dengan Kyuhyun atau Kyunie, Chullie" jelas Leeteuk sambil mengelus kepala Kyuhyun dengan lembut.
Gadis berambut ungu lavender yang disebut dengan Chullie mendelik tak suka. "Jangan panggil aku Chullie, Leeteuk, cukup panggil aku Heechul atau Heenim! Kau memanggilku dengan sebutan Chullie membuat telingaku iritasi" ucapnya dengan nada kesal sambil mempoutkan bibirnya.
Terlihat lucu dimata Leeteuk tapi tidak dengan tiga pria yang sendari tadi hanya diam, mereka sudah selesai dengan aksi bungkam membungkamnya(?) mereka ingin muntah melihat Heechul yang berkelakuan seperti itu.
"Haha iyaiya maafkan aku" Leeteuk tertawa kecil sambil berjalan kearah kasur menidurkan si kecil Kyuhyun yang terlihat sudah terlelap dengan damai. Heechul malah semakin cemberut.
DUARR
"Suara apa itu?" suara Youngwoon sedikit bergetar. "Kibum, Sungmin. Coba kalian cek keluar" Perintah Leeteuk dengan nada yang tidak bisa terbantahkan. Kedua pria beda spesies itu pun menurut. Saat mereka ingin membuka pintu terdengar bunyi ledakan lagi. Kali ini lebih keras.
DUARR
DUARR
Mendengar ledakan itu semakin kencang, Kibum si pria berambut hitam legam yang memakai kacamata berlensa gelap dan Sungmin buru-buru keluar. Karena ledakan yang keras itu, membuat Kyuhyun kecil terbangun dari tidurnya dan berusaha untuk menenangkan si kecil dibantu dengan Youngwoon, bukannya tangisan si kecil mereda tetapi tangisan itu semakin keras. Sementara Heechul hanya diam melihat Leeteuk dan Youngwoon.
.
.
"Astaga!" Seru Sungmin dengan raut wajah yang sangat terkejut "Jangan lagi, kumohon jangan lagi" racaunya. "Halo para Permata lemah, kita bertemu lagi setelah sepuluh ribu tahun lamanya. Ternyata kalian ada diplanet ini" seorang pria tinggi berparas tampan turun dari pesawat berbentuk aneh dengan gaya yang angkuh.
Pria berambut hitam pekat dengan permata berwarna hitam arang dibagian lengan atas kanannya dan jubah yang sepanjang betis kakinya berdiri dihadapan Kibum dan Sungmin.
"Apa yang kau lakukan disini Seunghyun?" ucap Kibum dengan nada yang sangat dingin dan terlihat mengancam. Kedua tangannya lalu berubah menjadi sebuah sarung sebatas pergelangan tangan berwarna merah, diujung jarinya berwarna hitam dan memiliki bintang berwarna kuning keemasan tepat diatas telapak tangannya jangan lupa di kedua telapak tangannya memiliki batu permata berwarna merah menyala.
Sama halnya dengan Sungmin, ia mengeluarkan tombak dari permata berwarna putih kehijauan di keningnya, tombak yang terdiri dari pisau mutiara yang bersinar dengan pegangan putih cyan dengan diujung pegangan tombak tersebut terdapat warna emas dan terdapat bentuk bintang disana. Mereka sudah siap dengan senjata mereka
"Wah, wah, wah. Jangan terlalu terburu-buru kawan" Seunghyun lalu duduk di sebuah bongkahan batu yang besar sambil menyilangkan kedua tangannya.
Di belakang Seunghyun, muncul seorang pria berambut turquoise sambil mengasah sebuah pisau sejenis Fairbairn Skykes Fighting berwarna hitam, digagang pisau tersebut terdapat batu permata berbentuk diamond berwarna turquoise.
"Hei! Apa yang kau tunggu? Kenapa tak langsung menyerang mereka?" Pria berambut turquoise itu terlihat kesal karena ia menganggap Seunghyun terlalu banyak bicara. "Sabarlah sebentar, lagipula kita diberi waktu yang cukup banyak. Bermain sedikit dengan mereka tak ada salahnya Jiyoung. Hanya dengan sekali tebas mereka berdua hancur, mereka terlalu lemah untuk melawan kita jadi mereka tidak mungkin bisa mencegah kita untuk membunuh Rose." ucap Seunghyun tersenyum miring sambil melirik kearah Kibum dan Sungmin.
"Jadi dimana pemimpin kalian yang manis itu?" tanya Seunghyun dengan dagu bertumpu pada tangannya.
.
.
.
Leeteuk menyerahkan Kyuhyun kepada Youngwoon, ia berjalan kearah jendela dan mengintip sebentar lalu ia segera berjalan kearah Heechul. Raut wajahnya terlihat tegang. "Apakah itu mereka?" Tanya Heechul yang seolah tahu apa yang Leeteuk liat. "Ya, mereka datang kembali dan sepertinya mereka mencariku." Leeteuk menghela nafas.
Youngwoon hanya diam meliat Leeteuk dan Heechul. Ia bingung siapa yang dimaksud dengan 'mereka' lalu kenapa 'mereka' mencari Leeteuk'nya'. "Heechul, apa kau mau membantuku?" Tanya Leeteuk sedikit ragu.
"Aku selalu siap membantumu Rose, maksudku Leeteuk." Jawab Heechul tanpa ragu. "Bisakah kau melindungi Youngwoon dan Kyuhyun? Bawa mereka pergi dari sini, sejauh mungkin sampai keadaan disini mulai stabil dan pastikan tidak ada yang mengikuti kalian!"
Leeteuk menggenggam tangan Heechul penuh harap, Heechul menanggukan kepalanya. "Apa yang terjadi Leeteuk?" Tanya Youngwoon khawatir.
"Berjanjilah padaku Youngwoon, jagalah Kyuhyun untukku apapun yang terjadi." Leeteuk mendekat kearah Youngwoon dan memegang pipi Youngwoon dengan sayang.
"Kenapa? Memangnya apa yang terjadi?" Tanya Youngwoon bingung, sungguh saat ini dia bingung apa yang dibicarakan oleh Leeteuk dan Heechul.
"Berjanjilah Youngwoon!" ucap Leeteuk tak sabar. "Ya aku berjanji, memang itu juga sudah menjadi tugasku untuk menjaga putri kecil kita Leeteuk" Jawab Youngwoon mantap.
"Tapi bisa kah kau jelaskan apa yang terjadi? Apa ini juga karena ledakan diluar?" Youngwoon menatap Leeteuk dan Heechul bergantian. "Biar nanti Heechul yang jelaskan." Leeteuk menciumi pipi Kyuhyun, setetes air matanya pun jatuh."Jadilah anak yang kuat, supaya nanti saat kau sudah besar kau bisa menjaga ayahmu." Lalu ia beralih kepada Youngwoon, ia mencium bibir suami yang ia cintai dengan lembut dan tentu dibalas oleh Youngwoon. Leeteuk melepaskan ciumannya dan berjalan kearah pintu keluar.
"Aku mencintaimu Leeteuk, semoga kau selamat" Youngwoon berkata sambil menahan air matanya, rasanya berat sekali untuk berpisah dengan wanita yang ia cintai. "Aku juga mencintaimu Youngwoon." Balas Leeteuk sambil berlalu. "Sebaiknya kita cepat keluar dari sini Youngwoon." Heechul menarik tangan Youngwoon dan membawanya pergi dari kuil melalui jendela belakang.
.
.
.
"Dimana pemimpin kalian?" Tanya Seunghyun sekali lagi dengan nada yang sedikit emosi. "Sudah ku bilang Rose tidak ada disini! Apa kau tuli hah?" Kesabaran Sungmin sudah habis.
Saat ia ingin menyerang Seunghyun, Leeteuk datang dan berdiri di depan Sungmin dan menahan pria manis itu untuk tidak bertindak gegabah. "Kau mencariku Seunghyun?" Leeteuk mencoba untuk tenang. "Ah bawahanmu bilang kau tidak ada disini, ternyata mereka berbohong padaku haha" Seunghyun tertawa mengejek "Aku sudah menanti saat-saat ini Rose"
"Sebenarnya untuk apa kau mencariku?" Leeteuk masih mencoba untuk bersikap tenang. Mungkin dengan cara ini mereka bisa menyelesaikan masalahnya? Pikir Leeteuk.
"Aku mendapat perintah dari Black Onyx yang Agung" Seunghyun bangkit dari duduknya dan berdiri tepat didepan Leeteuk. Leeteuk menaikan sebelah alisnya "Perintah dari Black Onyx? Memangnya perintah apa?"
"Perintah untuk membunuhmu 'penghianat' dan membawa permatamu yang ku hancurkan kehadapan Black Onyx yang Agung" jelas Seunghyun menekankan pada kata penghianat.
Jiyoung pria berambut turquoise itu tersenyum miring masih dengan kegiatan sebelumnya. "Harus kita lakukan sekarang Seunghyun? Aku sudah tidak sabar" tanyanya sambil menyimpan asahan pisau kesayangannya dan di angguki oleh Seunghyun. "It's show time!" Seunghyun tersenyum remeh kearah Leeteuk.
Jiyoung turun dari pesawat dengan santai sambil sesekali bersiul. Leeteuk dengan sigap mengeluarkan pedang berwarna pink, digagangnya terdapat ukiran seperti duri mawar dan perisai yang berwarna sama dan terdapat ukiran spiral berbentuk duri mawar, ditengahnya berbentuk sepeti bunga mawar.
Jiyoung lalu berdiri tepat disamping Seunghyun "Kau benar Seunghyun, tak ada salahnya kalau kita bermain-main sebentar dengan mereka" ujar Jiyoung. "Kau pasti senang bermain dengan mereka"
Seunghyun lalu mengeluarkan kapak besarnya, diujung kapaknya terdapat permata Jet berbentuk segi enam. "Baiklah, kau urus Rose dan aku urus si culun itu" tunjuk Jiyoung kearah Kibum. Kibum mendelik tak suka pada Jiyoung.
"Sungmin, kau evakuasikan seluruh warga pantai sejauh mungkin dari sini. Aku takut mereka akan terluka" Perintah Leeteuk kepada Sungmin.
"Ta..tapi ba..bagaimana dengan kalian?" Tanya Sungmin dengan raut tak rela meninggalkan mereka berdua disini. "Tidak ada tapi-tapian, cepat segera evakuasi seluruh warga. Biar aku dan Kibum yang mengatasi mereka"
Sungmin mengiyakan perintah Leeteuk dan segera berlari menjauh menuju pusat kota 'Semoga mereka baik-baik saja' ucapnya dalam hati.
.
.
Heechul dan Youngwoon berlari menjauh dari kuil menuju tebing yang tinggi jauh dari kuil mereka. Youngwoon bersusah payah menyamakan langkahnya dengan Heechul. Walaupun Heechul perempuan tetapi larinya sangat cepat dan gesit, ingat ia bukan manusia.
"Cepatlah, larimu lamban sekali" ucap Heechul sedikit berteriak. "Hahh… sabarlah, aku sudah lama tidak berlari sejauh ini" balas Youngwoon kesal sambil menetralkan nafasnya.
"Disini kita aman" Heechul lalu duduk diantara batu-batu besar dan bersandar disana, sedangkan Youngwoon sudah terkapar(?) tak berdaya di tanah sambil memeluk Kyuhyun.
"Semoga mereka berhasil" ucapnya pelan. "Semoga" Heechul bergumam lirih sambil memejamkan matanya.
.
.
.
Pertarungan dua melawan dua itu sudah dimulai, terlihat tempat mereka melakukan pertarungan itu sebagian sudah hancur bahkan ada yang tak tersisa. Seunghyun terus memojokan Leeteuk sehingga Leeteuk hampir tidak punya kesempatan untuk melawan. Sedangkan Kibum, ia terlihat kewalahan melawan Jiyoung yang begitu lincah menghindari serangannya.
"Sepertinya kau sudah lelah, sebaiknya kau menyerah saja" Jiyoung tertawa senang melihat Kibum dengan susah payah berdiri, beberapa kali Jiyoung menyerangnya dan berhasil melukai kakinya. "Dalam mimpimu pendek" ucap Kibum marah.
Sarung tangan yang tadinya berukuran normal menjadi besar melebihi besar tubuhnya dan menghantam Jiyoung. Jiyoung yang lengah tidak dapat menghindar lenyap seketika dan menyisakan permata Turquoisnya yang hancur berkeping-keping.
DUMMM
Tanah berpasir yang tadi dipijak oleh Jiyoung pun menjadi retak. Seunghyun dan Leeteuk pun menghentikan pertarungan mereka dan melihat kearah sumber suara. Seunghyun pun tersadar dan langsung mengarahkan kapaknya kearah permata Leeteuk, Leeteuk yang masih terpaku kearah lain tidak sempat melawan dan.. Trakk, permata Leeteuk retak. Seunghyun menyeringai meliat Leeteuk jatuh terduduk.
"ROSE!" Kibum berteriak dan langsung berlari kearah Leeteuk, lalu Kibum memegang tubuh Leeteuk. "Jaga Kyuhyun dan Youngwoon untukku Kibum" ucap Leeteuk sebelum tubuhnya menghilang dan setelahnya permata Rose Quartznya hancur berkeping-keping tidak jauh berbeda dengan milik Jiyoung.
Seunghyun tersenyum penuh kemenangan "Sekarang giliranmu" Seunghyun mengangkat kapaknya tinggi-tinggi, dengan gerakan gesit Kibum menghindar dan meninju Seunghyun hingga terpental jauh.
"Haha kemampuan meninjumu boleh juga" Seunghyun tertawa meremehkan dan segera bangkit lalu mengambil permata milik Leeteuk dan segera berlalu menuju pesawatnya tidak lupa ia mengambil pecahan-pecahan permata milik Jiyoung. "Kau tidak bisa pergi begitu saja" ucap Kibum dingin.
Ia berlari kearah Seunghyun dan dengan mudahnya Seunghyun menendang Kibum hingga Kibum tersungkur kebawah "Kau tidak sepadan denganku, dasar permata rendahan" ucap Seunghyun sambil berlalu masuk kedalam pesawatnya dan menerbangkan persawatnya menjauh dari bumi.
Kibum hanya diam ia tak tahu harus berbuat apa. Sungmin pun kembali dan langsung berlari menuju Kibum. "Kibum, kau tak apa? Dimana Leeteuk?" Tanya Sungmin sambil membantu Kibum berdiri. "Maafkan aku" ucap Kibum lirih. Sungmin terdiam, "…Mereka membawa Leeteuk?" Tanya Sungmin pelan. Kibum hanya menangguk mengiyakan. "Ternyata pengeliatanku meleset Sungmin" ucap Kibum sambil berlalu menuju kuil. "Sial!" umpat Sungmin, ia benar-benar tidak bisa menahan emosinya.
.
.
.
"Hei, Youngwoon. Kau lihat? Pesawat itu sudah terbang kembali, pasti mereka berhasil mengusir orang-orang bodoh itu. Sebaiknya kita kembali" Heechul berdiri dari duduknya dan segera menyeret Youngwoon. "Ya! Jangan menarikku. Ya! Heechul"
Heechul melepaskan tarikannya, ia membantu Youngwoon berdiri. Yang mereka lihat sekarang adalah betapa berantakannya diluar kuil mereka. Youngwoon segera berlari menuju kuil sambil memeluk Kyuhyun erat. Ia sangat mencemaskan Leeteuk sekarang.
Youngwoon masuk ke dalam kuil sambil mengatur nafasnya, disusul dengan Heechul dibelakangnya. Ia melihat ke sekitar kuil, disana hanya ada Kibum dan Sungmin. Ia merasakaan sesuatu yang tidak enak. "Dimana Leeteuk?" Tanya Youngwoon.
Sungmin hanya diam sambil menundukan kepalanya, sesekali ia mengambil puing-puing yang ada dikuil dan menumpuknya didekat pintu keluar. "Sungmin, katakana padaku dimana Leeteuk?" Tanya Youngwoon sedikit berteriak.
"Dia tidak ada Youngwoon" Kibum menimpali. "Apa maksudmu tidak ada? Memangnya ia kemana? Jelaskan padaku!" Air mata mulai menumpuk(?) di matanya, ia mendekati Kibum dan bertanya sekali lagi. "Dia kemana Kibum?" Tanya Youngwoon sekali lagi.
"Maaf Youngwoon, ia sudah tidak ada lagi disini, hanya tersisa ini saja" Kibum memberikan serpihan permata milik Leeteuk kepada Youngwoon.
Seketika air mata yang sudah susah ia bending meluncur begitu saja. Ia mengusap serphan permata berwarna rose pink itu dengan sedih. "Maafkan Appa sayang" ucapnya sambil mencium pipi Kyuhyun.
Kyuhyun hanya menggeliat tak nyaman ditidurnya saat sebuah benda(?) menyentuh pipinya. Heechul yang mendengar itu tidak kuasa menahan air matanya, ia berlari kearah Kibum dan memeluk pria itu dengan sangat erat. Kibum membalas pelukannya sambil sesekali mengusap rambut ungu lavendernya
"Sudah Youngwoon, jangan seperti itu. Kami masih ada disini bersamamu, kau tidak sendiri. Kita bisa membesarkan Kyuhyun bersama-sama." Ucap Sungmin sambil menepuk-nepuk pundak Youngwoon.
Youngwoon hanya menganggukan kepalanya. "Sudahlah Heechul, lebih baik kau dan Kibum membantu aku membereskan tempat ini. Tempat ini seperti pembuangan sampah" Sungmin menarik tangan Heechul lalu mulai membersihkan puing-puing yang ada diikuti dengan Kibum
"Kau membawa warga pantai kemana Sungmin?" tanya Kibum, tangan kanannya mengangkat sebuah batu dan tangan kirinya memegang puing-puing bangunan kuil.
"Aku menyuruh mereka untuk pergi ke kota seberang. Untuk sementara mereka aman. Nanti aku akan menjemput mereka lagi setelah selesai membereskan semuanya" jawab Sungmin sambil memberikan sapu kepada Heechul. Heechul menolak namun akhirnya ia pasrah saat diancam oleh Sungmin.
Sedangakn Youngwoon duduk dipinggir kuil sambil memeluk Kyuhyun lalu ia menatap pada serpihan permata milik Leeteuk "Aku berjanji Leeteuk, aku akan menjaga, merawat dan mendidik Kyuhyun sebaik mungkin.
Karena sekarang hanya dialah yang aku punya." Youngwoon berucap tanpa ada keraguan disetiap kata yang ia ucapkan. Ia lalu mencium serpihan permata milik Leeteuk dan menyimpannya disaku bajunya.
.
.
.
TBC
.
.
Ah akhirnya chapter 1 sudah selesai, sumpah awalnya saya bingung saat menulis beberapa adegan untuk chapter ini. Beberapa kali ada adegan yang saya rombak lagi karena menurut saya ngga pas. Terus saya juga mikir-mikir lagi buat nge-post cerita ini, saya ga pede(?) karena ini FF pertama saya. Menurut kalian apa cerita ini menarik untuk dilanjutkan? Tolong berikan review untuk saya agar saya semangat melanjutkan cerita ini lagi.
Terima Kasih
