Tittle : My Senpai
Chapter 1 : Prolouge : Pra-mos
Disclaimer : Heiji tuh punyanya Kazuha, Kazuha itu punyanya Heiji, dan mereka berdua serta chara-chara DC yang laen itu pastinya punya Aoyama Gosho-sensei doonng... Saya udah kagak niat ngaku-ngaku lagi! Udah capek bikin disclaim yang ribet dan kepanjangan... Toh gak bakal ada yang baca ini, kan? -_-
Pairing : HeijixKazuha
Side Pairing : KaitoxAoko, ShinichixRan, SaguruxAkako, ConanxAi, MitsuhikoxAyumi, de-el-el...
Note :
Aloha, minna-sama! Ada yang kangen ama saya nggak? #pede *ditabok* Hi-chan balik lagi dengan fic-fic abal dan gila! Wahahaha, maklum aja yak? Namanya emang orang sarap, jadilah jalan ceritanya ikutan sarap! :P Kali ini Hi-chan hadir membawakan sebuah fic gadungan, debut pertama di pairing HeijixKazuha... Ini request fic dari temen SMP yang udah dari jaman kapan tau saya udah kagak inget, yang jelas dia nagih lagi sekarang! Alhasil bin alakhir, agar saya selamat sehat walafiat dan ngga dihantuin temen saya itu... Saya bikinlah fic yang sedikit normal tapi tetep gaje ini! Jadi gomennasai kalo ceritanya amburadul seperti biasanya, dan aneh tak tertahankan... #bow!
Warning : OOC, gaje-ness and abal-ness, AU, bahasa biasa (?) dan agak formal dikit, sedikit elo-gue, agak-agak gimana gitu penokohannya karena saya ngga kenal sama Heiji ataupun Kazuha, de-es-be... Pokoknya pasti banyak, saya ngga bisa sebutin atu-atu deh!
~~~ A request fiction from my dear friend, Diaz Ayu Widyasari a.k.a Chi-chan ~~~
...BASED ON AUTHOR'S TRUE STORY, CUMAN DILEBAY-LEBAYIN AJAH...
.
...~(^^~)... Happy Reading ...(~^^)~...
.
Japan, Tuesday July 10th 2012
At 08.30 a.m.
Author's POV
"Otou-san... Aku berangkat dulu ya? Ittekimasu..." seru seorang cewek berambut kuncir kuda sambil lari-lari kecil keluar rumah. Kepala keluarga kediaman Toyama itu cuma menjawab dengan sebuah anggukan kecil sambil sesekali menyeruput kopinya. Cewek itu langsung menyusuri jalanan yang sudah padat dengan berbagai orang yang sibuk lalu lalang. Hari ini memang tidak terlalu ramai, tapi tetap saja jalanan disini nggak bisa dibilang sepi.
Gadis berwajah manis itu melenggang dengan tenang, nggak terburu-buru sama sekali. Tapi pakaian yang dikenakannya nggak bisa dibilang santai untuk ukuran anak remaja pada umumnya. Dia memakai kemeja lengan pendek berbahan tipis, dibalut sweater berwarna cokelat dengan pita merah cerah di dada, dan rok pendek senada. Bisa dibilang terlalu rapih, tapi nggak terlalu formal juga sih.
Melangkahkan kakinya dengan santai, cewek berperawakan tinggi itu tersenyum. Di telinganya terpasang earphone, sementara kedua tangannya mendekap di dada. Ia mengetuk-ngetukkan jari-jarinya mengikuti irama. Kuncir kudanya terlihat melenggak-lenggok ke sana kemari seiring dengan musik yang didengarnya.
Gadis itu melirik jam tangannya sesekali, memastikan waktu.
Begitu sampai di tempat yang ia tuju, gadis itu langsung tersenyum senang. Ia berlari ke arah bangunan besar yang ada di depannya dengan tak sabar. Kakinya membawa gadis itu ke sebuah ruangan bernuansa kecokelatan yang kelihatan agak ramai. Melepaskan earphone yang bertengger di telinganya, gadis itu menyembulkan kepala hitam kecolekalatannya ke dalam ruangan. "Sumimasen... Permisi, saya Toyama Kazuha, mau mengambil baju seragam buat ajaran baru..." ucap gadis yang ternyata bernama Toyama Kazuha itu dengan sopan.
Diliriknya setiap sudut ruangan tersebut. Sepi, sunyi. Kenapa nggak ada orang? Padahal harusnya hari ini jadwal pengambilan seragam para siswa baru. Kenapa malah kosong melompong begini? Dia memastikan waktunya. Jam sembilan kurang sepuluh menit. Harusnya pengambilan seragam sudah dibuka jam delapan tepat kan? Kenapa sudah hampir jam sembilan belum ada orang?
"Etto... Sumimasen, Oneechan..." suara lirih tersebut menyadarkan Kazuha. Memutar tubuhnya 90 derajat, dia berhadapan dengan seorang anak perempuan berparas manis berbando pink cerah, dan seorang cewek berambut blond yang memakai jaket merah darah. Cewek berbando kecil itu memiringkan kepalanya melihat orang baru di daerah sekolahnya. "Maaf, Oneechan cari siapa ya?" lanjutnya sambil memasang tampang kebingungan.
Kazuha tersenyum kecil menatap dua cewek yang lebih kecil darinya itu. "Maaf ganggu nih... Lagi cari pengurus koperasi! Ambil seragam bener hari ini kan?" tanya Kazuha sambil menggaruk kepalanya, nada bicaranya sudah nggak seformal yang tadi. Kedua cewek kecil itu ikut bingung. "Kalo pengurus koperasi sih kenal, Neechan! Dan ambil seragam emang hari ini sih, aku juga mau ambil nih... tapi emang Neechan masih Junior HS?" tanya si rambut hitam berbando pink.
Kali ini Kazuha yang makin bingung. "Sembarangan! Ngambil seragam Senior HS maksudnya..." jelasnya sambil menyilangkan lengan di dada, agak kesal dibilang anak baru mau masuk Junior High. "Terus kenapa Oneechan kesini? Bukannya Teitan High School udah pra-mos hari ini?" pertanyaan agak formal dari anak berambut blond itu sukses membuat mata Kazuha membulat persis telur dadar.
"H, haahh? Tapi... di, di jadwalnya bener hari ini kok! Nih liat aja..." serunya sambil mengacungkan sebuah kertas surat berlogokan khas THS. Si anak berjaket merah itu mengerutkan alis waktu melihat kertas itu. "Yee, ini sih Neechan salah ambil! Liat aja nih, kan kertasnya warna biru... Kalo buat Senior High itu yang suratnya warna abu-abu!" ralat si bando pink dengan nada geli.
"Kalau Senior High, udah pra-mos dari jam tujuh tadi! Neechan ke sana aja, mumpung baru telat sekitar 1 jam... Nanti bisa-bisa ngga dibolehin masuk sama senpai-nya..." ucap cewek blond tadi dengan tenang, membuat Kazuha langsung gelagapan. Gadis berambut kuncir kuda itu buru-buru membungkuk 15 derajat sambil bilang "Thanks udah ngasih tau, ya!" berkali-kali, terus ngibrit ke lantai atas tempat para anak-anak pra-mos berada.
.
~~~ My Senpai ~~~
.
"ELO SEMUA UDAH PADA NGARTI KAN? SEKARANG CEPETAN DUDUK PERKELOMPOK, DARI KELOMPOK ATU AMPE SEMBILAN! WOOII, JANGAN LAMA-LAMA! SEMUANYA DUDUK! DUDUK! GUE BILANG DUDUK, CEPET! KAGAK USAH NGOBROL SEGALA! YANG RAPIH DUDUKNYA, PUNYA KUPING KAGAK LO?" teriakan super keras itu bergema, membuat semua anak-anak pra-mos menutup kuping dengan kesel.
Yang ada di depan dan memberikan instruksi itu si ketua OSIS Teitan High School, seorang Kudou Shinichi yang dibuat OOC oleh sang author demi kepentingan cerita. Anak-anak yang baru lulus dari Junior High itu cuma bisa mengerutkan dahi tanda nggak suka dengan senpai mereka yang satu ini. Para panitia dan rekan OSIS pun sampai bengong-bengong melihat tingkah Shinichi yang biasanya kalem itu, sekarang jadi nggak bisa dikontrol. Semua langsung menggeleng-gelengkan kepala.
"Shinichi-kun udah marah besar tuh! Woi anak-anak yang baru pra-mos, ati-ati senpai kalian yang satu ini galak tuh!" timpal salah satu anak OSIS, Nakamori Aoko, dengan nada main-main. Shinichi langsung memberi Aoko deathglare terbaik yang dia punya ke arah si sekretaris OSIS itu. Aoko cuma nyengir kuda sambil membuat tanda 'peace'.
Hakuba Saguru, si cowok sok kecakepan sekaligus wakil ketua panitia Majelis Permusyawaratan Kelas (?) yang tugasnya mengawasi OSIS dan kelangsungan acara sontak banjir sweatdrop. "Si Kudou itu kalo udah prustasi jadi kayak bukan 'Kudou' lagi..." gumamnya entah kepada siapa, karena nggak ada seorang pun yang dengar. Tanyakanlah kepada gunung yang bergoyang. #loh?
Sesosok gadis bersurai merah keunguan menutup mulutnya dengan elegan sambil duduk bersila (?) di kursinya. "Ohohohoho..." terdengarlah suara tawa aneh bak penyihir milik si cewek, membuat semua anak lelaki yang tadi menatapnya dengan pandangan lope-lope langsung merinding disko. "Shinichi-kun, kau tegas sekali yaaa... Ohohoho! Jadi itu alasannya kau tidak terpikat dengan kecantikan Akako-sama ini ya? Ohohoho..." ujar Koizumi Akako sambil melempar-lempar rambutnya dengan gaya Trio Bacang (?), kepedean tingkat dewa.
Saguru yang mendengarnya langsung berlutut di hadapan Akako sambil memegang seuntai bunga mawar yang telah layu dimakan usia. Dia bergaya layaknya Romeo yang mempersembahkan hatinya untuk sang Juliet tercinta. Bedanya, AkakoJuliet sama sekali nggak tertarik sama SaguRomeo. Dan drama gadungan ini pun berakhir dengan patahnya hati sang pangeran. Si author pun bingung kenapa bisa jadi out of topic seperti ini, sungguh fic yang gaje dan aneh. (-_-")
"Hoi, jangan pada maen drama dong! Eh Hakuba, katanya wakil ketua MPK? Kok malah maen drama-dramaan ama Akako yang notabene-nya anggota kerohanian (?) MPK? Gue tau elo berdua tuh Drama Queen banget sampe seagkatan pun setuju dengan julukan kalian itu... TAPI KASIAN NOH KELOMPOK ELU UDAH PADA NUNGGUIN SAMBIL PASANG MUKA PUPPY ICE (?) DAN FACEPALM BEBARENGAN! BURUUUUUU!" teriakan Shinichi terdengar nyaring seperti suara Len-Rin yang lagi nyanyi di negeri Antahberantah sana. –reader : salah fandom tau!- Saguru dan Akako langsung ngesot ke lantai dan mulai mengurusi kelompok mereka, Kelompok 4.
Shinichi menghela napas panjang, kelihatan capek. Sebuah tepukan singgah di bahunya, membuyarkan lamunan cowok berstatus ketos (ketua OSIS) itu. Shinichi mendelik pada si pemilik tangan seakan bertanya 'mau-apaan-lagi-?'. Pemilik tangan itu sontak nyengir kuda dengan santainya. "Kelompok gua, Kelompok 8, kurang satu mantor nih! Masa gue doang yang jadi mentornya? Kelompok laen aje mentornya dua orang semua, masa gue pegang 5 anak sendiri sih? Elu mau nggak bantuin gue? Jadi mentor kelompok 8 sekaligus partner gua yaakk? Lo mau kan? Iya kan? Iya dong! Pasti dong! Ya? Ya?" pintanya, bacot banget.
Shinichi mengacak-acak surai hitam kecokelatannya dengan tampang capek, tapi dia tetap mengangguk dan meng'iya'kan permintaan orang tadi. "Okeh, thanks bro! Lo adik gue yang paling baik, Shinichi!" pemuda bawel itu memamerkan gigi-giginya yang cling-cling putih bersih habis disikat pakai sikat kamar mandi. Shinichi cuma mengangguk, lalu berjalan mengikuti pemuda berkulit ehemhitamehem itu.
...
Ha?
Apa?
Nggak, author nggak salah tulis kok! Yang tertera disana itu bener-bener "adik" dan bukan "sohib"! Kenapa? Ya karena mereka saudara kandung laahh! Oke, sini deh author jelaskan... *nepok-nepok kepala reader* #dipancung
Kudou Heiji adalah kakak dari seorang Kudou Shinichi, cuma selisih satu tahun. Yeah, mereka kakak-adik sungguhan. Shinichi mempunyai adik yang berjarak empat tahun darinya tapi punya kemiripan yang benar-benar mencengangkan. Anak bocah berusia 13 tahun itu adalah Kudou Conan yang bisa dibilang cloningannya si Shinichi kalau lepas kacamata. Conan sekarang sedang ada di bawah, sedang mengambil seragam Junior High School bersama ketiga sahabatnya, Shounen Tantei. Juga jangan lupakan Haibara Ai, pacarnya XD. Bahkan si Kudo-
"Shin-kuuunnn~ Heiji-niichaaannn~ Yaayy, kita sekelompok! Ehehe, senengnya..." sebuah suara cowok yang dibuat agak-agak nyaring itu berasal dari seorang pemuda berambut hitam kecokelatan bak sarang burung dan bermata soft lavender yang tengah memeluk kedua kakaknya, Heiji dan Shinichi –lahir duluan-.
Lanjut, maaf tadi sempat terganggu. Maksudnya, bahkan si Kudou Kaito yang notabene-nya kembaran Kudou Shinichi itu nggak bisa menyaingi kemiripan Conan dengan Shinichi. Melihat dari gaya rambut dan warna mata yang sama sekali tak serupa. Author pun makin bingung kenapa si kakak alias Heiji bisa berkulit ehemhitamehem sementara saudara kandungnya yang lain tidak? Yah, itu permintaan dari temen author si Chi-chan, jadi biarlah dia menentukan dengan seenaknya. Toh ini adalah request fic... (-_-")
Bek tu de setori! (tulisan : back to the story)
Sebuah tanda perempatan muncul di dahi sang kakak pertama. Heiji bisa merasakan ubun-ubunnya serasa mau pecah ketika melihat kelakuan adiknya yang satu ini. "AHOU! Jangan peluk-peluk! Lepasin gue!" serunya di telinga Kaito, keras. Shinichi yang adalah anak paling tenang diantara mereka bertiga langsung menyetop kegiatan mereka. "Berhenti Kai... kita ada di sekolah, bukan di rumah! Dan Heiji-niichan, tolong pikirkan status Oniichan sebagai ketua MPK! Jangan teriak-teriak begitu dong!" dia menceramahi kedua saudaranya itu.
"Hai', Shin-kun... Ehehe, tapi gue beneran seneng loh bisa barengan elo-elo pada! Akhirnya gue lulus juga dari Junior High! Yokatta nee..." ucap Kaito sambil mendekap tangan di dada dan memasang ekspresi bling-bling awas ada beling (?), mata sparkle-sparkle persis orang mau nangis. Shinichi cuma bisa tersenyum miris mendengarnya, sedangkan Heiji langsung masang muka mencemooh.
"Hoi, Kaito! Enak nggak di RS selama 9 bulan 10 hari? Kagak kan? Apa lagi elu jadi kagak bisa ikut UN bareng temen-temen lo dan Shinichi! Mesti nunggu plus ngulang setahun pula... Makanya kalo naik motor yang bener! Inget ama rem, jangan nge-gas mulu! Ahou!" si Heiji ikutan nyeramahin adiknya itu, bikin Kaito mewek sambil menundukkan kepala, mengheningkan cipta. #hah?
Anak-anak pra-mos yang sekelompok dengan Kaito dan dimentori oleh Heiji dan Shinichi langsung sweatdrop berjama'ah.
BRAK!
Pintu digebrak dengan suksesnya sama seorang gadis berambut rada acak-acakan macem Kaito. Kaito yang mengenali sosok itu langsung pasang wajah 'Omigosh' sambil berpose ala Cherrybelekan. "AOKO? Ngapain kamu banting-banting pintu? Entar Shinichi marah loh!" serunya panik sambil melirik kembarannya yang udah bersiap-siap mengumpulkan suara untuk berteriak dan mencak-mencak pada Aoko. "Kerusakan pintu... Gue harus bilang apa ama pihak sekolah nih? Gawat!" gumam Heiji si ketua MPK dengan aura-aura mengerikan di sekelilingnya.
Aoko nggak menghiraukan kedua manusia yang tengah merasa kesal padanya serta seorang lelaki yang panik melihat kedua manusia a.k.a kakak-kakaknya itu. "Woi, ada anak pra-mos yang telat! Heiji-kun, Shinichi-kun, mau diapain nih anak?" tanya Aoko sambil menenteng (?) seorang gadis berambut ekor kuda yang wajahnya udah memerah karena malu. Shinichi langsung kalem lagi mendengarnya, tapi Heiji malah semakin kesal dengan hal ini. Kaito cuman diem sambil memasang wajah 'kok bisa telat?' dengan polosnya kearah gadis itu.
JIITTSSS!
Kini semua perhatian dan mata seluruh panita MPK-OSIS sekaligus anak-anak pra-mos terarah pada gadis itu.
Pemuda berkulit sedikit kecokelatan yang tak lain adalah Heiji itu langsung maju dan berhadapan dengan cewek kuncir kuda itu. "Nama elo siapa?" tanya Heiji sambil menatap cewek itu penuh selidik. "E, etto... Namaku... T, Toyama Kazuha, senpai..." jawabnya takut-takut. "Kenapa lo bisa telat?" tanya Heiji lagi. "Nggak tau jadwalnya, senpai... Salah ambil jadwal, ambilnya yang Junior High..." jelas Kazuha pelan.
Heiji terdiam, lalu sudut bibirnya sedikit terangkat. "Hmph, elo salah ambil? Pantes! Makanya jadi orang jangan ahou-ahou amat!" cemooh Heiji, nggak berperasaan banget. Alis Kazuha langsung mengkerut mendengarnya, kesal. 'Nih senpai minta dihajar, sumpah! Gue dikatain ahou! Baru pertama ketemu udah dibilang ahou! Senpai nyebelin! Siapa sih namanya? Dasar orang sengak!' batin Kazuha, marah-marah nggak karuan.
Kazuha menatap mata Heiji seolah menantang, nggak takut dengan status senpai-nya itu sebagai ketua MPK yang jelas tertera di seragamnya itu. "Itu kan bukan salah saya, senpai! Dan sekarang saya mau ikut pra-mos, kira-kira masih ada waktu atau enggak? Saya minta maaf karena dateng terlambat, tapi saya masih mau ikut pra-mos kalau boleh..." seru Kazuha lantang.
"Haahh? Gue nggak salah denger nih? Elu mau ikut pra-mos? Woi, lo nyadar dong! Udah telat masih aja nyolot!" maki Heiji di depan wajah Kazuha dengan ganasnya. Kazuha semakin naik darah. Tapi sebelum pertumpahan darah terjadi, Shinichi langsung ambil alih.
"Toyama-chan, kau tau apa hukumannya kalau telat? Kau harus push up di depan teman-temanmu yang lain... Tapi karena sekarang baru pra-mos, jadi saya berikan satu perminta- maaf, maksudnya akan saya berikan pengecualian. Tapi kalo sampe Toyama-chan terlambat waktu MOS, saya nggak akan memberi keringanan lagi... Mengerti?" Shinichi berujar, formal dan tegas. Kazuha mengangguk dengan mantap, meng'iya'kan.
"Oii, Shinichi! Elo kok gi-" protes dari Heiji langsung dipotong.
"Dia punya niat, Heiji-niichan! Dia telat karena nggak tau jadwal! Elo jangan makin mempersulit keadaan dong!" bentak Shinichi, balik ke bahasa awalnya dan bukan bahasa 'saya-anda'nya.
Kaito menepuk pundak Heiji pelan, membuatnya tersentak. "Maafin aja, Oniichan... Toh dia nggak salah juga, kan?"
"Heiji-kun/Kudou-senpai*... Jangan galak-galak ke anak baru!" koor Aoko, Saguru dan Akako beserta panitia MPK dan anggota OSIS lainnya.
Akhirnya Heiji hanya bisa menghela napas, lelah. "Iya, iya, gue ngerti! Tapi elo harus masuk ke kelompok gue, ngarti? Gue bakal jadi mentor elo!" ucapnya sambil melotot ke arah Kazuha. Shinichi yang ada di samping Heiji langsung mengangguk kecil, kemudian menggerakan mulutnya tanpa suara ke Kazuha. 'Tenang, gue juga mentor lu kok!' itulah yang Shinichi katakan, dan Kazuha langsung tersenyum lega.
"SEKARANG GUE TEGASIN LAGI, JANGAN ADA YANG TELAT PAS MOS! NGERTI?" teriak Shinichi galak, OOC. Semua orang sadar nggak sadar langsung mengangguk melihat Shinichi seperti kesetanan dan punya kepribadian ganda begitu. Shinichi emang benar-benar pemimpin yang hebat dan ditakuti! Bahkan Heiji dan para MPK-OSIS pun bisa dia buat mengangguk tanpa sadar karena takut.
"SEKARANG PADA BALIK KE URUSAN MASING-MASING! MENTOR PADA KERJA! JANGAN LELET! WAKTU KITA TINGGAL 10 MENIT!" teriak Shinichi penuh kewibawaan, bahkan Heiji pun kalah loh! Dan semua orang langsung mengerjakan kegiatannya yang sempat tertunda tadi, menurut pada Shinichi yang jelas OOC berat.
.
~~~ My Senpai ~~~
.
Heiji dan Shinichi mengabsen anggota kelompoknya yang sekarang jadi 6 orang.
"Kudou Kaito..." panggil Shinichi, meski tau nggak perlu.
"Hadir, Shin-kuunnn~" jawab Kaito dengan childish-nya.
"Hondo Eisuke..." panggilnya lagi tanpa mempedulikan kembarannya.
"H, hai', senpai... Ha, hadir..." balas cowok berkacamata itu tergagap.
"Suzuki Sonoko..." lanjut Shinichi.
"Hadiiiirr!" seru gadis berbando itu dengan ceria.
"Kyogoku Makoto..." lanjut, lanjuutttt...
"Hadir." sungguh jawaban yang simpel dari cowok itu.
"Mouri Ran..." seru Shinichi lagi.
"Hadir, senpai..." jawab suara lembut dan manis itu.
Shinichi langsung mengalihkan matanya dari kertas absen dan menatap mata indah gadis berambut kecokelatan panjang itu. Shinichi terdiam, begitu juga gadis bernama Ran itu. Tanpa sadar, jantung mereka memompa lebih cepat dan kencang dari biasanya. Bingung dan sedikit salah tingkah ditatap begitu, Ran menyunggingkan sebuah senyum kecil. Simpel tapi manis. Dan Shinichi langsung bisa merasakan wajahnya memerah melihat senyuman itu. Shinichi ikut tersenyum kecil, lalu kembali menunduk dan menatap kertas absen.
"T, Toyama Kazuha... Ha, hadir kan?" tanya cowok berambut straight itu sedikit linglung.
"Ya, hadir..." jawab Kazuha dengan wajah sweatdrop. Sebenarnya bukan cuma dia, tapi keempat anak pra-mos lain dan Heiji pun ikut sweatdrop. Kenapa? Karena jelas-jelas mereka bisa merasakan kalau Shinichi dan Ran sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, dari aura mereka yang berbunga-bunga dan tingkah mereka tadi. Dasar pasangan yang sama-sama pemalu!
'Shinichi enaakkkk~ Sekali liat langsung dapet! Lah aku? Udah dari kecil bareng ama Aoko kok belom jadi-jadi juga ya? Haahhh~ Shin-kun curaaanngggg!' pikir Kaito sambil cemberut, dari sudut matanya dia bisa melihat Aoko sedang berkutat dengan laptopnya. Maklum, namanya juga sekretaris... Pasti berurusan dengan tulis menulis dan ketik mengetik kan?
"Okeh! Jadi yang jelas buat besok elo-elo pada bawa semua barang yang ada di kertas yang barusan gue bagiin, ngarti? Lu cari sendiri artinya, kagak boleh nanya! Dan buat name tag, pokoknya name tag-nya harus pake karton biru, terus elu gunting jadi bulet serupa ama bentuk bumi! Beli juga karton ijo buat dijadiin kayak pulau-pulau di bumi gitu... Gampang kan?" Heiji ngejelasin ke anak-anaknya (?).
"Terus di tengah... Tulis nama, tempat tanggal lahir, alamat, ama sekolah asal! Kecil aja, ngga usah gede-gede... Nah, di atas atau disampingnya elo kosongin tuh. Itu buat tempat naroh foto elu, dan ukurannya harus 4R! Soal fotonya, bukan foto narsis ataupun foto diri sendiri aje! Khu, khu, khu... Gini ya, elo harus foto make baju bola dan harus foto depan mobil sport! Yang gue maksud sport itu elo pasti tau kan? Mobil kayak mobil balap gitu, yang pendek dan joknya cuman dua. Lu jangan salah, entar gua kenain hukuman! Ngerti?"
Ucapan si mentor makin membuat para anak pra-mos bingung. "Maksud Heiji-niichan, mobil Ferarri?" tanya Kaito dengan nada nggak percaya. Heiji langsung ngangguk, bikin keenam anak itu melotot. "MOBIL FERARRI CARI DIMANA?" serempak, mereka berenam berteriak histeris. Siapa coba yang punya mobil sport? Mobil Ferarri pula!
"Ya elu cari sono ke showroom, susah amat sih! Cari ke daerah pusat kota yang banyak gituannya! Pokoknya gue nggak mau tau, HARUS DAPET! Kalian semua wajib foto pake baju bola dan foto ama Ferarri! TITIK!" bentak Heiji, bener-bener minta ditampol. "Itu kan tanda seru, senpai..." ralat Eisuke dengan bloonnya. "TERSERAH GUA!" balesnya sambil melototin Eisuke, bikin si empunya kicep seketika.
Shinichi cuman menggeleng-gelengkan kepala melihat kejahilan kakaknya mulai kambuh. Kayaknya sih dia berniat ngerjain Kazuha, tapi jadinya satu kelompok yang kena. Besok Shinichi juga yang repot dan harus rela diseret Kaito buat cari-cari showroom nih! Kakak nggak berperasaan! Dia melirik kembarannya itu, dan mendapati Kaito lagi nyengir kuda ke arahnya. Dan itu pertanda buruk bagi Shinichi!
'Kami-sama... Showroom daerah mana? Kenapa bisa gue dapet senpai dan mentor kayak gini sih? Mengerikaannnnn...' tanpa sadar, Eisuke dan Ran serempak memikirkan hal yang sama. Makoto? Dia mah fine-fine aja, dan malah nggak peduli dihukum atau enggak. Sonoko juga tenang, soalnya dia baru ingat bahwa pamannya, Suzuki Jirokichi, pasti punya Ferarri! Kakek tua itu kan memang hobi mengumpulkan barang mahal.
Sementara itu, Kazuha sedang menatap salah satu senpai-nya itu dengan pandangan kesal. Heiji jelas menantangnya, dan berniat mengerjainya. 'Awas kau, Heiji-senpai... Akan kutunjukkan aku bisa mengalahkan egomu itu! Dasar senpai kurang ajar, benar-benar minta dihajar! Arrrggghhh, I HATE YOU, SENPAI!' gerutu Kazuha dalam hati sambil balas menatap Heiji dengan berani.
'Pertarungan antara kouhai dan senpai ini, aku yang akan memenangkannya!' batin mereka berdua disaat yang bersamaan. Mereka tersenyum mengejek pada satu sama lain, menjanjikan kemenangan. Siapa ya yang akan menang?
.
v(^^)v... To Be Continue ...v(^^)v
.
Author's Rants :
Gimana nih? Bagus enggak? Fanfic HeijixKazuha pertama loh! Whoa, bahasa guee... Pake bahasa biasa tuh! Meski kayaknya cuman di awal-awal aja sih... ujung-ujungnya nyerempet EYD juga... *pudung nggak bisa bikin fic dengan kata-kata sesuai EYD* Dan ini dari pengalaman author sendiri, meski aku lebih parah siihh... Gimana nggak parah coba, kalo pra-mos mulai jam 8 dan aku dateng jam 10? Parah kan? DX Dan aku ketuker, malah ambil jadwal buat yang SMP! Uwaahh~ Tapi bedanya, kelompokku ada 10 orang dan nggak ada kejadian romance antara senpai-kouhai kayak HeijixKazuha atau ShinichixRan gitu... Kan udah bilang, cuman dilebay-lebayin... -_-
*Soal bagian ini, Aoko yang udah kenal keluarga Kudou dari kecil selalu manggil mereka dengan nama depan dan tambahan "kun", tapi kalo ke Kaito enggak. Akako juga manggil dengan nama depan karena emang orangnya SKSD gitu deh! Tapi Saguru meski udah kenal para Kudou dari SMP, nggak mau manggil nama depan. Dia manggil marga, jadi kalo Heiji itu "Kudou-senpai", kalo Shinichi jadi "Kudou" kalo Kaito tadinya "Kudou" juga tapi karena sekarang dia dibawah Saguru jadi dipanggil "Kudou-kouhai" buat ngeledek. Kalo Conan dia panggil "Kudou-kun" karena lebih kecil. Paham kaannnn?
Oh dan inget ya, disini itu Heiji (18) kakaknya Shinichi (17) dan Kaito (17) –nggak ikut UN bareng Shin, Aoko, Saguru ama Akako karena kecelakaan, cuman umurnya sama! Harusnya mah Kai udah kelas 11 tuh!- yang adalah anak kembar, juga kakaknya si Conan (13) yang bakal muncul sekilas-sekilas disini. Oh, dan disini kubikin ShinRan sama ConanAi biar pas pasangannya. Nggak papa kan? Gomen kalo banyak yang lebih suka ShinShiho yaa... #bow
Terakhir, review ya semuanyaaa~ Ini bakal jadi multichap fic, tapi nggak akan panjang-panjang kok! Pokoknya, saran dan kritik serta flame pun diterima dengan lapang dada... jadi jangan segan-segan buat review yaa?
Kumiko 'Hi-chan' Hamano-
