HER REAL MASK

Warning: OOC, TYPOS, CRACKED- PAIR, etc

Rate: M

Disclaimer: Naruto Belonging Masashi Kishimoto

DON'T LIKE DON'T FLAME

DON'T LIKE DON'T FLAME

DON'T LIKE DON'T FLAME

Coba baca lagi deh siapa tau jadi suka . *author maksa*

Sasuke Uchiha

The prodigy of Uchiha family, pria tampan berusia 17 tahun yang masih berstatus siswa kelas XII di Konoha internasional high school. Pria tampan yang sering mempermainkan wanita, namun tidak membuat para wanita jera untuk mendekatinya. Sasuke adalah anak bungsu dari Fugaku Uchiha dan Mikoto Uchiha, kakaknya Itachi adalah seorang seniman terkenal di Jepang dia menolak untuk melanjutkan perusahaan orang tuanya.

Hinata Hyuuga

Heiress keluarga Hyuuga gadis mungil yang pemalu. Dia tidak seperti Hyuuga pada umumnya tapi dia memiliki hal yang membuatnya kuat dengan caranya. Hinata selalu di bully saat disekolah, itu tidak heran karena Hinata tidak menggunakan marga Hyuuga pada namanya. Hinata lebih memilih menggunakan marga ibunya dan akan menggunakan marga Hyuuga setelah ulang tahun nya yang ke 17.

Namikaze Naruto

Sahabat baik sang Uchiha, pria musim semi yang pernah di gilai oleh Hinata tanpa dia sadari. Naruto selalu mengejar- ngejar gad..- wanita berambut bubble gum. Berbicara se enak hati dan se enak jiwanya. Tidak pernah memikirkan perasaan orang lain dan sangat urakan namun dia dikenal ramah karena selalu menyapa semua orang.

Sakura Haruno

Wanita bermahkota bubble gum yang selalu mengejar- ngejar pangeran Uchiha. Padahal dengan mata hijau dan tubuh proporsionalnya dia dapat menarik laki- laki mana pun yang dia mau. Namun dia terlanjur terjerat pesona sang Uchiha dan sang Uchiha tidak pernah memperdulikan nya walau dia sudah memberikan mahkota paling berharga dalam hidupnya.

HER REAL MASK

Hari senin pun tiba, hari dimana semua siswa kembali beraktifitas normal. Namun ada yang berbeda pada kelas XII-I, karena seorang murid masuk kedalam kelas tersebut dengan penampilan yang cukup membuat penghuni kelas itu tertawa karenanya. Siswi tersebut menggunakan rok sailor dibawah lutut, kemeja yang kebesaran, rambut indigo yang dikepang dan jangan lupakan kacamata tebal yang melekat manis di wajah porselennya.

"Ohayou minna- san, hari ini sensei membawa siswi baru yang manis. Dia adalah Otsutsuki Hinata dia adalah keponakan dari Kaguya- sensei. Baiklah perkenalkan dirimu Hinata- chan." Sang guru bermata ruby tersebut tersenyum pada Hinata.

"Hajimemashite watashi wa Otsutsuki Hinata, Yoroshiku Onegai Shimasu." Hinata pun mengakhiri perkenalan dirinya dengan berojigi.

"Baiklah, ada yang ingin bertanya ???" Tanya guru Kurenai pada seluruh murid di kelas tersebut.

Tiba- tiba seorang perempuan berambut merah mengangkat tangan nya, dan menanyakan sesuatu pada Hinata.

"Aku Karin Uzumaki, aku ingin bertanya. Kau hidup di berasal dari mana ??" tanya Karin dengan nada angkuhnya. Kurenai pun mengarahkan pandangan nya pada Hinata.

"A- Aku da-ri Amegakure." Hinata menundukan kepalanya setelah menjawab pertanyaan dari Karin.

"Pantas saja penampilan mu begitu udik dan ketinggalan zaman hahaha..." Tawa Karin dan semua orang di dalam kelas itu pun pecah. Kecuali seorang pemuda berambut raven yang yang terus memandang lurus pada Hinata semenjak masuk kedalam kelas.

'Sabar Hinata, ini demi tou- san.' Inner Hinata menahan tangis

"Baiklah sudah cukup semuanya, sekarang Hinata kau duduk disana di belakang Inzuka- san dan buka buku kimia halaman 72." Kurenai pun memulai pelajaran nya dengan khimat, dan onix hitam si pemuda berambut raven terus mengikuti setiap gerak gerik Hinata tanpa Hinata sadari.

HER REAL MASK

Teeeeet... teeeet...

"Baiklah karena waktu pelajaran sensei sudah habis kalian bisa mengerjakan nya di rumah dan bisa kalian kumpulkan lusa." Kurenai pun meninggalkan kelas dan mulai lah terjadi keributan di kelas tersebut.

Seorang gadis berambut pony tail dan seorang gadis ber cepol dua mendekati meja tempat Hinata duduk. Hinata yang menyadari kedua gadis tersebut mendekatinya mulai mengantisipasi kata- kata pedas yang akan keluar dari mulut mereka.

"Hai, jangan memasang wajah takut seperti itu Hinata-chan. Kami hanya ingin berkenalan denganmu." Sapa si gadis pony tail. Dan itu membuat Hinata yang sedang menunduk mengangkat kepalanya dan bertemulah amethys dengan aquamarine yang indah.

"Kenalkan, aku Yamanaka Ino dan ini Tenten." Kedua gadis tersebut mengulurkan tanganya dan bersalaman dengan Hinata.

"Hyu.. aah Otsutsuki Hinata." Hinata pun tersenyum lembut setelah membalas salam dari Ino dan Tenten.

'aaaaah hampir saja.' Inner Hinata.

"Yosh Hinata-chan kau mau ikut ke kantin bersama kami ?? sekalian berkeliling di sekolah ini." Seru Tenten bersemangat.

"Gomen, tapi aku bawa bekal." Hinata pun mengeluarkan bungkusan berwarna violet dari tasnya.

"Tidak apa- apa, kita dapat memakanya bersama di taman belakang tapi kau harus ikut bersama kami untuk membeli makanan." Ino mengedipkan sebelah matanya pada Hinata.

"Ba- baiklah." Hinata, Ino dan Tenten pun meningalkan ruangan kelas dan berjalan menuju kantin.

HER REAL MASK

Di sebuah ruangan klub terdapat dua sosok manusia saling mendekap dengan seragam yang sudah berantakan dan peluh mengalir dari tubuh keduanya.

"Sssshh.. sa- sas-Sasuke- kun a-aku men..aaaaah.. cintai mu." Kata si gadis bubble gum di sela desahan nya.

"Cih tidak ada cinta diantara kita, kau menyerahkan kesucian mu bukan berarti kau bisa jadi kekasihku." Sasuke mulai menghentakan kejantanan nya dengan sangat keras seperti ingin merobek milik si gadis.

"Ta- tapi.." belum sempat Sakura melanjutkan kata- katanya, Sasuke langsung menarik kejantanan nya dan membenarkan seragamnya. Lalu dia bangkit dari sofa mewah tersebut.

"Cih dasar jalang kau membuat mood ku hancur." Sasuke pun meninggalkan Sakura sendirian didalam ruangan tersebut. Sakura tidak mampu lagi menahan tangisnya karena tingkah laki- laki yang sangat dicintainya.

HER REAL MASK

Sasuke pun melangkahkan kakinya menuju atap, dia tidak harus memikikan izin untuk bisa masuk ke sana karena dia adalah ketua klub basket dan anak dari pemegang saham di sekolah tersebut.

Sasuke memilih untuk menyandarkan dirinya pada tembok. Obisidan kelamnya menjelajahi KIHS dan dia menemukan sesuatu yang menurutnya menarik. Seorang gadis berambut indigo sedang memakan bento bersama dua orang gadis berambut blonde dan cepol dua.

Mungkin menurut orang lain itu merupakan pemandangan yang biasa, namun menurut Sasuke itu adalah hal yang menarik.

"Aku tidak pernah melihat klan Otsutsuki bermata lavender, tapi aku sangat familiar dengan matanya." Ujar Sasuke pada seseorang yang berdiri di belakangnya

"Menurut mu bagaimana dobe ???" tanya Sasuke pada orang yang berdiri dibelakangnya.

"Maksud mu si Upik abu itu ?? dia sempat satu tahun sekelas dengan ku saat di junior high lalu dia pindah karena habis- habisan di bully oleh teman- temanku." Ujar Naruto sambil mendekati Sasuke.

"Hn ??? apa alasan nya membully nya ???" Sasuke memasang wajah datarnya, walau dalam hati dia merasa penasaran.

"Tidak biasanya seorang Uchiha bertanya lebih dari sekali. Karena Sakura tidak menyukai nya, dia seperti kutu yang harus di basmi dia dianggap mengganggu pemandangan di sekolah." Ujar Naruto sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajah tan nya.

"Berarti kau ikut membully nya dobe." Entah itu pertanyaan atau pernyataan yang dikeluarkan Sasuke karena nadanya sangat datar.

"Ya, karena dia sempat menyatakan cintanya padaku dan itu membuat Sakura sangat kesal jadi aku ikut menyiksanya." Naruto sedikit merasa getaran tidak enak di hatinya.

Setelah mendengar perkataan Naruto, Sasuke pun meningalkan tempatnya berdiri. Kemudian berjalan menuju pintu keluar.

'Apakah masih ada perasaan mu pada si Baka ?? tapi jika pun masih ada kau akan menjadi miliku. Bagaimana pun caranya kau akan berada diatas ranjangku dan mendesahkan namaku.' Dan sebuah seringaian devil pun muncul dari wajah Sasuke.

HER REAL MASK

Hinata pergi ke toilet sendirian setelah makan bersama Ino dan Tenten. Saat keluar dari toilet tiba- tiba tubuhnya di dorong hingga membentur tembok.

"Aaakh..." Pekik Hinata saat punggungnya membentur tembok cukup keras.

"Hinata, kau akan menjadi miliku." Setelah mengatakan hal itu kepala orang tersebut mendekati leher Hinata dan memberikan sebuah kiss mark.

"Eeeeeengh... aaa-aapaaa ya-nghhh khaaau laa-kukan ???" tanya Hinata dengan terbata- bata.

Setelah cukup puas memberikan kiss mark pria tersebut menghadapkan kembali wajahnya dengan wajah Hinata, dan obsidan bertemu dengan lavender. Keduanya saling mengunci dan enggan untuk berpaling.

"Ingatlah namaku Uchiha Sasuke, dan tidak lama lagi kau akan menjadi miliku." Setelah mengatakan itu Sasuke pun pergi meninggalkan Hinata yang masih shock.

HER REAL MASK

Pagi dengan cepat menjelang di Konoha, seorang pemuda bersurai raven sedang menundukan kepalanya pada sebuah meja di mini bar didalam kamarnya. Dia tertidur setelah minum semalaman, saat ini keadaan nya lumayan kacau dan dia menggumamkan sebuah nama.

"Hinata... Hinata... Hinata..."

Namun tiba- tiba dering dari telpon membangunkan nya dan menghentikan gumaman nya.

"Teme !!!! kenapa kau lama sekali mengangkat telpon ku hah ???"

"Urusai, dobe !!! ada apa kau menelpon ku pagi- pagi begini ???"

"Ada apa ??? kau lupa hah ??? tadi malam kau menelpon ku dan menyuruhku untuk menjemputmu dan kau masih bertanya ada apa ??"

"Hentikan teriakan mu dobe, baiklah tunggu di halaman rumah ku dan jangan kau injak satu pun rumput kaa- san ku."

Sambungan pun di putuskan sepihak oleh Sasuke, dia pun langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan menenangkan adik kecilnya yang tidak sengaja terbangun karena mimpinya bersama Hinata.

HET REAL MASK

Lima belas menit kemudian Sasuke sudah berdiri di depan pintu mansion Uchiha menunggu Naruto. Setelah lima menit menunggu akhirnya sebuah mobil berwarna orange nyentrik memasuki mansion Uchiha.

"Oi, teme maaf aku terlambat. Barusan aku ke rumah Sakura untuk mengambil surat izin." Naruto dengan entengnya menginjak rumput di halaman mansion Uchiha.

"Kyaaaaaaa Naruto- chan hentikan jangan menginjak rumput kaa-san." Sebuah teriakan kencang terdengar dari dalam mansion Uchiha. Mikoto benar-benar out of character.

"Aaaah gomen kaa- san aku tidak melihat langkahku." Jawab Naruto tersenyum sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Apa kau bilang ?? kau benar- benar ceroboh Naru-chan. Sasuke apa kau tidak mengingatkan teman mu agar tidak merusak taman kaa-san ???" Mikoto menjadi kesal pada Naruto.

"Naruto tidak merusaknya dia hanya menginjaknya kaa- san, sudah lah aku berangkat dulu. ittekimasu." Sasuke pun menarik tangan Naruto dan menggiringnya memasuki mobil.

"Oi teme kenapa kau tidak membawa mobil mu sendiri ??" tanya Naruto sambi menyetir.

"Aku sedang malas." Jawab Sasuke datar.

"Semalas apa pun kau pasti membawa mobil walau supir mu yang menyetir." Naruto melirik Sasuke sepintas.

"Urusai !! ada yang ingin aku tanyakan pada mu." Kata Sasuke dengan nada yang masih datar.

"Apa ??" jawab Naruto dengan malas.

"Apa kau pernah menyakiti Hinata selain membuly-nya ??" Tanya Sasuke sambil menatap Naruto tajam.

"Apa maksud mu ??? kau menyukainya ??" Naruto terus menatap jalanan mengabaikan tatapan dari Sasuke.

"Urusai, jawab saja baka !!!" Sasuke mulai geram dengan Naruto.

"Hahahahaha kau aneh sekali teme, tidak tentu saja tidak. Aku tidak pernah benar- benar menyakitinya, aku sebenarnya tidak tega menyakiti gadis lembut yang sudah menyukai ku dengan tulus. Tapi karena Sakura tidak menyukainya aku jadi menyakitinya." Naruto menerawang jalanan dengan mata biru nya.

"Hn." Jawab Sasuke datar. Tanpa sadar mobil yang dibawa Naruto sudah memasuki kawasan KHS. Sasuke melepas sabuk pengamannya dan mulai membuka pintu, namun saat kaki kirinya melangkah keluar dia menyampaikan sesuatu pada Naruto.

"Ngomong- ngomong kemarin Sakura mengajak ku bercinta tapi aku tidak sempat menyelesaikan nya karena dia membawa 'cinta' dalam kegiatan itu. Aku jadi tidak berselera padanya, aku berikan saja dia untuk mu." Jarang sekali si Uchiha berkata panjang.

"Apa katamu teme ?!!! dia benar- benar mencintai mu tapi kau aaaah apa yang kau lakukan hah !!!" Naruto berteriak dari dalam mobil.

"Urusai dobe !! sudah lama aku bilang aku tidak pernah mencintainya, kenapa kau memaksa ku hah ?!! bukan kah kau yang mencintainya ?!!" bentak Sasuke pada Naruto dari luar mobil. Sasuke pun meninggalkan parkiran dan langsung menuju kelas..

HER REAL MASK

Hinata baru saja memasuki kelas dan berjalan menuju bangkunya yang terletak terakhir di dekat jendela. Tiba- tiba saja seseorang melemparkan penghapus papan tulis ke belakang kepala Hinata. Dan secara sengaja seseorang menjulurkan kakinya sehingga Hinata jatuh terjerembab ke lantai. Tepat di samping bangku Shino Aburame –depan bangku Sasuke.

Duk...

"Aaaaww..." pekik Hinata tanpa sadar.

Semua orang didalam kelas tertawa terbahak- bahak kecuali si pria bermata onix yang langsung berdiri dari bangkunya dan menghampri Hinata. Semua mata memandang kepada si pangeran Uchiha. Mereka berpikir Sasuke akan ikut mengolok- olok Hinata, namun yang terjadi Sasuke malah membersihkan rambut Hinata dan membantunya berdiri.

Hinata memekik saat Sasuke membantunya berdiri, namun belum sampai Hinata berdiri dia kembali duduk. Kaki kanan Hinata terkilir, Sasuke pun berjongkok dan menurunkan kaos kaki Hinata. Hinata menutup rapat- rapat rok nya.

"U- Uchiha- san a- apa ya-ng ka-au la- ku- kan ??." tanya Hinata terbata- bata

"Aku hanya memeriksa keadaan kaki mu, kenapa kau menutupinya nona Hyuuga ???" Sasuke menyeringai sambil memperhatikan ekspresi Hinata.

"A- apa m-maksud mu U- Uchiha- san ???" tanya Hinata.

"Kau tak perlu berpura- pura tidak tahu, kaki mu terkilir sebaiknya kita ke UKS." Sasuke pun mulai menggendong Hinata ala bridal style.

"A- apa Kita ??? U- Uchiha- san a- aku b-bisa s-sendiri." Wajah Hinata sudah benar- benar memerah.

"Jangan berisik sayang, lebih baik kau lingkarkan tangan mu pada leherku agar kau tidak jatuh." Perintah Sasuke disertai seringaian sexy nya.

"Sasuke- kun kau mau membawa Hinata kemana ??" tanya Ino yang sudah berdiri di depan pintu kelas.

"Hinata- chan kau tidak apa- apa ???" tanya Tenten yang baru saja datang dan berdiri di samping Ino.

"Kaki Hinata terkilir, aku akan membawanya ke UKS." Sasuke pun meninggalkan Ino dan Tenten yang sedang bengong mendengar perkataan Sasuke.

"Jaga Hinata yaaa Sasuke !!!!" teriak Ino dan Tenten bersamaan. Ino dan Tenten pun memasuki kelas dan terjadi keributan didalam kelas.

"Apa tadi aku tidak salah lihat ??"

"Sepertinya tidak."

"Tapi aku tidak percaya Sasuke- kun membantu si cupu."

"Apa maksud seringaian sexynya itu ???"

"Kyaaaaa Sasuke- kun berkata manis pada si cupu itu."

Dan masih banyak desas- desus lainya yang terdengar di kelas.

"Apa yang sebenarnya terjadi ???" Tanya Ino dan Tenten bersamaan lalu saling berpandangan lalu mereka pun mengangguk bersamaan.

"Huaaaaaaaaaaa Sasuke- kun kenapa kau lakukan itu di depan ku ???" tangis Karin dari depan pintu yang terdengar hingga kelas di lantai 3.

TBC