Naruto © Masashi Kishimoto
Forbidden First Love © Yue. Aoi
Character : Sasuke.U, Sakura.H, Ino.Y
Genre : Romance/ Friendship
Rate : M
Note : OOC, Typo
.
.
-London, 2015-
Seorang wanita berusia awal tiga puluhan mengenakan setelan celana panjang hitam dengan ruffled shirt berwarna putih yang ditutupi dengan blazer berwarna hitam yang keseluruhan nya merupakan produk brand terkemuka melangkah dengan langkah tenang.
"Good afternoon, Ms. Haruno." Ucap seorang gadis muda berambut blonde sambil tersenyum dan menundukkan kepala.
"Good afternoon, Ms. Shion." Jawab wanita itu sambil tersenyum.
Gadis itu berjalan melewati Sakura dan ia segera melangkah menuju ruangan nya dengan sebuah dokumen di tangan nya. Ia dan gadis itu hanya salah satu dari tiga orang pegawai yang berasal dari Asia di perusahaan fashion dengan kantor pusat di London.
Sakura melangkahkan kaki menuju ruang kerja nya yang terletak di lantai tujuh setelah keluar dari elevator. Heels Chanel hitam nya bersentuhan dengan lantai marmer dan menimbulkan suara gesekan. Tatapan Sakura tertuju pada pintu ruangan kedua di samping ruangan Marketing Manager dan ia menghentikan langkah di depan pintu ketika ia mendengar suara pintu di samping ruangan nya dibuka.
"Good afternoon, Ms. Haruno." Ucap seorang lelaki berambut pirang jabrik sambil tersenyum jahil.
Ekspresi wajah Sakura berubah masam seketika dan ia menepis lengan lelaki yang berdiri di hadapan nya.
"Berhentilah mengusiliku, baka Naruto." Sakura memukul lengan lelaki itu dengan keras hingga menimbulkan suara keras.
Lelaki bernama Naruto itu meringis dan segera mengusap-usap lengan nya yang terasa nyeri akibat pukulan keras Sakura.
"Kau sama sekali tak berubah sejak high school, Sakura. Kalau kau kasar seperti ini mana ada pria yang ingin menikahi-"
Ucapan Naruto terputus dan seketika ia menatap Sakura yang memelototi nya. Tak ingin kembali mendapat pukulan, Naruto segera menundukkan kepala.
"Uh… gomen. Maksudku ada yang menginginkanmu sih. Setidaknya pernah ada, hehe…"
Tawa Naruto terhenti ketika sebuah pukulan melayang di lengan nya dan ia kembali meringis.
"Jangan bahas hal itu lagi." Ujar Sakura dengan tatapan datar dan ekspresi wajah yang terkesan dingin.
"Ah, ya… maafkan aku. " Naruto menatap Sakura dengan tatapan bersalah.
Naruto yang merupakan sahabat Sakura sejak primary school ialah seorang marketing manager di perusahaan tempat Sakura bekerja. Tak banyak pria yang bekerja di industry fashion, sekalipun ada biasanya mereka memiliki orientasi seksual menyimpang, entah itu gay atau banci. Namun Naruto bukanlah gay atau banci, ia adalah pria straight yang telah menikah dengan seorang wanita normal dan kini bahkan telah memiliki dua orang anak. Karena itulah Naruto cukup terkenal di kalangan pekerja fashion, baik di kalangan teman sekerja maupun pegawai perusahaan fashion lain.
Naruto menepuk bahu Sakura dan melirik jam, "Hey, kau tidak bersiap untuk pergi, Sakura-chan? Bukankah Ms.Tsunade meminta mu untuk menjemput tamu dari Jepang?"
Seketika Sakura membelalakan mata nya dan tanpa sadar menepuk kepala nya. Carls & Smith, perusahaan fashion tempat nya bekerja berniat memperluas market ke Asia dan Australia sehingga Sakura sibuk untuk mengadakan pertemuan dengan pengusaha-pengusaha dari negara-negara yang menjadi target awal nya.
Sakura tak dapat membayangkan bila sang atasan sekaligus mentor, Tsunade, mengetahui hal ini. Wanita itu sangat menyeramkan bila sedang marah dan ia tidak menikah meskipun telah berusia lima puluhan. Karena itulah para pekerja menyebutnya tak menikah karena tak ada pria yang tahan dengan tempramen wanita itu.
"Astaga ! Aku lupa." Ucap Sakura sambil melirik jam di ponsel nya. Jam telah menunjukkan pukul setengah tiga sore dan sang tamu akan tiba pukul tiga sore.
"Naruto, bolehkah aku pinjam mobil mu?"
"Mobil ku ? Untuk apa, Sakura-chan?"
"Uh.. setengah jam lagi tamu itu akan tiba. Aku akan terlambat bila menggunakan mobil ku. Jadi bolehkah kupinjam?"
"Boleh saja. Tapi aku akan pergi rapat bersama Mr. Grayson dan tidak kembali lagi ke kantor. Bagaimana ?"
"Bagaimana bila kita bertukar mobil untuk sementara ? Aku akan mengantarkan mobil ke rumah mu dan menjelaskan pada Hinata setelahnya."
"Baiklah." Jawab Naruto sambil mengeluarkan kunci mobil dari saku celana nya. Ia dan Sakura bertukar kunci mobil.
"Mobil ku diparkir di lantai B1. Kau memparkir mobil mu dimana, Sakura-chan ?"
"Di lantai B1 juga."
"Jaa ne." Naruto segera melambaikan tangan dan setengah berlari menuju elevator setelah menyadari pintu elevator yang terbuka dan Mr. Grayson yang menunggu nya di dalam elevator dengan jengkel.
Sakura segera membuka pintu ruangan nya dan berjalan menuju meja nya. Ukuran ruangan nya sama saja dengan ruangan Naruto dan para manager lain, namun ruangan nya terlihat lebih besar karena tidak terdapat banyak barang dan ruangan itu sangat rapi.
Ia mengambil sebuah kertas besar dan mengecek agenda nya. Ia menulis dengan spidol di atas kertas dengan bahasa Inggris dan huruf kanji dalam bahasa jepang. Setelah selesai ia terkejut dengan apa yang ditulis nya sendiri dan kembali mengecek agenda nya.
Uchiha Sasuke, U. Shine Corporation
Pick up on 3.00 pm at Heathrow Airport
Sakura menghela nafas panjang dan menyetuh dada nya yang terasa nyeri. Ia berusaha menenangkan diri nya sendiri, berusaha menghilangkan rasa sakit di hati nya.
Sudah terlalu terlambat bagi Sakura untuk menolak menjemput sang tamu. Ia tak memiliki pilihan selain memantapkan hati dan memikirkan cara untuk bersikap seolah tak mengenal Uchiha Sasuke, pria yang merupakan cinta pertama nya dan pria yang hampir dinikahi nya beberapa tahun yang lalu.
Hanya setengah jam tersisa sebelum pertemuan Sakura dengan pria yang menjadi alasan nya untuk tetap melajang di usia tiga puluh awal karena tak lagi tertarik membangun sebuah hubungan.
"Anggap saja ia orang yang tak kau kenal, Sakura." Gumam Sakura beberapa kali dengan cukup keras, bagaikan mengulang kalimat afirmasi untuk dirinya sendiri.
Sakura mengambil kunci mobil nya dan melangkah menuju ruangan nya. Ia bersiap untuk bertemu dengan pria yang menjadi cinta pertama nya sekaligus berusaha meyakinkan diri bila ia telah berhasil melupakan pria itu.
-TBC-
Author's Note :
Fyi, kemungkinan besar fanfict ini hanya 3-4 chapter aja.
Thanks udah baca fanfict ini. Author mengharapkan kritik & saran kalian.
