Apa ini yang kau rasakan?
Aku mengerti mengapa kau seperti ini padaku, memperlakukanku seakan-akan aku adalah musuhmu, bukan kakakmu
Aku tahu, karena ini karma.
Rasanya sungguh sesak. Apa aku menyesal?
Entahlah, tujuanku hanya mendidiknya, mengajari caranya bertarung dan membunuh seperti yang ayah perintahkan.
Semarah itukah kau padaku, Killu? Sebenci itukah kau?
Tak bisakah kaumelihatku sebagai kakak? Seperti dulu. Saat kau tersenyum padaku, saat kau merengek padaku, saat kau memelukku. Meskipun aku tidak pernah membalas perlakuanmu, kau tetap bersikap hangat padaku.
Aku mengerti, ini karma untukku. Karma karena telah menyia-nyiakan kesempatan yang tidak akan pernah datang lagi.
Seandainya waktu dapat berputar kembali. Seandainya aku tidak terlalu keras padamu, seandainya aku bisa menunjukan sedikit perhatianku padamu, seandainya aku, seandainya...
Hanya itu yang aku harapkan.
Apa salah seorang pembunuh sepertiku berharap? Jika ini salah, aku akan menyalahkan Tuhan yang telah melahirkanku menjadi anak dari keluarga pembunuh.
Aku hanya ingin kembali merasakan kehangatannya, kembali mendengar suaranya yang menyapaku ketika aku kembali dari misi.
Kini, dia ada dihadapanku didepan mataku tapi sangat sulit untuk kujangkau. Kau menjadi cahaya sekarang, dan aku masih tetap terpuruk dalam kegelapan.
Aku bahagia meliatmu bersinar bersamanya. Seharusnya, tapi aku berharap akulah yang membuatmu tertawa, mendapatkan perhatianmu, mendapatkan kehangatanmu bukan bocah polos yang selalu menjunjung tinggi persahabatan. Dulu kau melihatku pergi, sekarang aku yang melihatmu pergi. Aku ingat dulu juga turun hujan seperti ini, sekarangpun sama. Ini pertama kaliku melihat hujan dengan langit cerah, kakak ingin melihatnya bersaa denganmu, Killu. Bagaimanapun, seburuk apapun dirimu, kakak akan tetap ada disampingmu. Killua, maafkan aku, mungkin sampai disini kakak bisa bersamamu. Aku masih tetap kembali kemasa lalu, ketika kita tetap menjadi saudara yang selalu bersama-sama.
Killu, kapanpun saat apapun ketika kau tidak tahu harus kemana, aku akan selalu ada untukmu, menuntunmu kembali. Meskipun itu kembali pada ked=gelapan, karena hanya itu yang dapat aku berikan padamu.
