Aomine Daiki x Kasamatsu Yukio

~Twilight Library~

KnB © Fujimaki Tadatoshi

.

.

Aomine dan perpustakan bukan hal yang bisa di lihat di satu waktu yang sama. Aomine tidak suka bau buku, dia tidak pernah damai dengan kegiatan belajar. Tapi, ketika tahu orang yang di sukai suka perpustakaan, dengan berat hati ia mulai membiasakan dirinya.

Namanya Yukio Kasamatsu, murid kelas tiga SMA Kaijou. Kapten team yang pernah dia kalahkan saat InterHigh, entah sejak kapan Aomine melihat calon mantan kapten dengan pandangan yang berbeda, perasaan rindu yang meledak jika lama tak bertemu.

"Aominecchi, lagi-lagi kau disini, ssu?" Kise memang bukan murid yang rajin ke perpustakan kota, tapi tiga kali ia ke sini selalu melihat Aomine duduk di tempat yang sama, meski tanpa buku tapi Kise tahu ada yang tidak beres dengan orang yang sempat di sukainya ini.

"Diamlah Kise." Aomine jengah melihat Kise, bosan dia melihat wajah bishie Kise yang tadi sempat ia lihat di majalah.

"Ya sudahlah, aku tidak peduli."

Kise sudah biasa di cueki Aomine seperti ini, di bully Kiseki No Sedai bukan makanan baru untuknya. Keluar dari perpustakaan ia malah bertemu dengan senpainya, menenteng tas selempang dan berpenampilan kasual, ternyata kaptennya ini cukup modis juga.

"Kise?"

"Ah, Senpaaai~~"

"Sedang apa kau disini?" Kasamatsu mendongak melihat kouhainya yang terlihat berseri-seri.

"Hanya mengembalikan buku yang di pinjam Furi, Senpai?" Kise terlihat seperti anjing peliharaan di mata Kasamatsu.

"Belajar. Kau tidak latihan?"

"Ah, aku sudah ijin. Ada pemotretan ssu."

Untuk mempersiapkan ujian universitas T, Kapten agak pendek ini mulai rajin belajar di perpustakan selain ikut bimbingan belajar. Posisinya yang sudah kelas 3, hanya sebagai tetua di klub basket dan latihan tanpa kehadirannya bukanlah hal yang luar biasa.

Kasamatsu membuka pintu masuk, menitipkan tas lalu segera menuju rak buku yang di carinya. Melihat beberapa judul buku yang di cari kemudian duduk di tempat biasa. Beberapa detik ia menyadari kebodohannya, dia bangkit menuju penitipan tas dan mengambil buku tulis dan tempat pensil kemudian kembali ke tempat duduknya.

"Aku tidak tahu apa masalahmu, tapi bisakah jangan terus menatapku?" Suara itu sangat jelas terdengar oleh orang di sebrangnya. "Aku tidak tahu kenapa kau ada disini. Apakah kau bolos latihan lagi?" pulpennya ia letakan, wajahnya mendongak melihat teman dari adik kelasnya.

"Kau melihatku dari beberapa hari yang lalu kan, Senpai? Kenapa baru hari ini kau mengajakku berbicara?" Aomine menyandarkan punggungnya, bersikap santai padahal kokoronya berdoki-doki suru di tatap target cintanya.

"Ah. Ya kau benar, aku hanya tidak tahu harus bicara apa padamu."

"Kau gugup?"

"Tidak."

Hening, mereka berdua hanya bertatapan tanpa kata.

Matahari sore berwarna jingga, tersorot dan menjadi background keduanya.

"Senpai…"

"Hm?"

"Maukah kau jadi pacarku?"

.

End (?)

.

.

Ada yang mau ngereview? ._.