Tittle: Don't Know

Cast: Hwang Minhyun, Ong Seungwoo, Kang Daniel, Kim Jonghyun

Support Cast: Nuest W, Wanna One and Other

Summary: Minhyun tidak tau, kenapa dia bisa terjebak permainan gila dan memabukkan dengan makhluk kelebihan hormon seperti Kang Daniel, dan Ong Seungwoo. /Hwang Minhyun / Kang Daniel /Ong Seungwoo/ Wanna One/NU'EST/ OngHwang/ NielHwang/ 2Hyun/ongnielhwang

-don't know-

Minhyun memejamkan matanya sejenak, saat dia punggung sempitnya sudah bersandar dengan kursi, di dalam van. Minhyun memijit-mijit keningnya dengan pelan. berharap bisa menghilangkan rasa lelah luar biasa yang menderanya. Dia bisa mendengar para maknae grup yg sedang merengek, dan mengeluh karena lelah. Andaikan dia juga maknae sudah pasti dia akan bertingkah sama dengan mereka.

"Hyung, kau lelah?"

Minhyun membuka mata, saat mendengar nada suara husky itu menyapa indra pendengarannya. Minhyun menoleh kearah samping, dilihatnya Daniel yang sedang memperhatikannya dengan intens.

Minhyun menggeleng, senyum kecil terpatri dibibir mungilnya. "Semua orang lelah Daniel, kau juga" Ujarnya lembut.

"Tapi hyung, kau... Benar-benar terlihat sangat lelah" Daniel mengelus rambut Minhyun, yang membuat lelaki berkulit seputih susu itu memejamkan mata, menikmati sentuhan tangan besar Daniel.

"Aku tak apa Niel, kau bertingkah seolah-olah hanya aku yang berkerja" Minhyun mengerucutkan bibirnya.

Daniel terkekeh gemas melihat tingkah Minhyun, dia semakin mendekatkan dirinya dengan Minhyun, Daniel mengecup sudut bibir Minhyun sekilas, membuat Minhyun membelalakan mata karena perlakuan Daniel barusan. Sedangkan sang tersangka, hanya membalas tatapan Minhyun dengan tatapan polos khas seorang Kang Daniel.

"Dan... Daniel, apa yang kau lakukan?" Minhyun tebata.

"Menciumu" Daniel berujar santai.

"Ta- tapi kenapa?"

"Hanya ingin" Ucapnya tak acuh.

"Daniel... Tapi 'kan-

Ucapan Minhyun terhenti, saat Daniel makin merapatkan tubuh besarnya, anak itu semakin menghimpit Minhyun kearah dekat jendela van. Daniel dengan perlahan melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Minhyun. Dia menarik Minhyun kedalam pelukannya, Daniel memiringkan kepalanya mensejajarkan wajahnya dengan leher Minhyun. Ia menghirup aroma Minhyun yang sangat memabukkan, ia menghembuskan napas diperpotongan leher Minhyun.

Minhyun meremang, merasakan napas hangat Daniel yang menerpa permukaan kulit mulusnya. Jantungnya mendadak berdetak dua kali lebih kencang, dia memejamkan mata, saat merasakan tangan Daniel menelusup masuk kedalam kemeja kebesarannya. Dengan perlahan tangan itu mulai mengelus perut rata Minhyun dengan seduktif.

Tangan besar itu terus mengelusi perut Minhyun, mengidahkan sang empu yang sudah tidak karuan.

"Dannhhh... Nielhhh" Minhyun berujar susah payah, saat tangan daniel sudah merambat kearea privasi nya. Daniel mengelus paha dalam Minhyun dengan gerakan teratur, yang menyebabkan anak itu panas dingin.

"Nielhhh hen- hentikan" Minhyun mati-matian menahan desahannya.

Daniel mengangkat wajahnya dari perpotongan keher Minhyun. "Kenapa hyung? Bukannya kau suka? Kau sangat ingin melakukan hal ini bukan? Kau sudah lama ingin digagahi" Daniel berbisik sensual ditelinga Minhyun, dengan sedikit jilatan dicuping telinga anak itu, yang menyebabkan Minhyun menggelinjang kegelian.

"Niel, i-ini nggak bener" Minhyun berujar susah payah, bagaimana tidak, Daniel terus menyentuh titik sensitif ditubuhnya, membuat tubuhnya panas dingin.

Bukan berhenti, Daniel semakin gencar menyentuh titik-titik sensitif pada tubuh Minhyun. Ia semakin berani menaikan usapannya menyentuh dua tonjolan kecil di dada Minhyun.

"Ahhh hmm" Satu desahan tertahan lolos daru bibir tipis Minhyun. Saat Daniel menggoda barang kebanggannya dibawah sana. Dia dengan cepat menutup mulutnya, takut-takut kalau anak-anak yang lain memdengar desahannya.

Minhyun melotot saat Daniel mencubit kedua niple nya. Dia menatap Daniel dengan tajam yang dibalas dengan tatapan polos. (Lagi)

"Sssstt... Jangan mendesah terlalu keras hyung, kalau kau tidak mau semua orang di dalam van ini mendengar desahan sexy mu" Daniel berbisik ditelinga Minhyun.

"Ngghh Niel, jangan menggodakuuuhh" Minhyun berujar setengah merengek saat Daniel mengelus bagian selatannya dengan usapan lembut, dia merasa sangat sesak karena bagian bawahnya yang mulai membesar.

"Aku tidak menggodamu darl malah aku ingin memuaskanmu" Daniel berbisik dilenga Minhyun.

"Minhyun, Daniel sampai kapan kalian akan menetap di dalam van? Kita sudah sampai" Jisung menginterupsi percakapan Minhyun, dan Daniel.

Daniel refleks menghentikan kegiatannya menggerayangi tubuh Minhyun, dia menatap keseluruh van, benar saja semua orang sudah turun.

"Kami turun hyung" Daniel menjawab pertanyaan Jisung.

"Cepatlah!" Jisung berujar sambil turun dari van.

Daniel menganggukkan kepalanya, dia melirik Minhyun yang hanya diam, karena lemas, wajahnya memerah, entah karena keringat, atau karena dia sudah mulai bergairah.

"Ayo kita turun, Daniel mengulurkan tangannya kehadapan Minhyun. Minhyun sendiri hanya menurut, dia menerima uluran tangan Daniel. Dia hanya diam saat Daniel kembali melingkarkan tangannya kepinggang rampingnya. Karena, jujur saja, tubuhnya sudah sangat lemas karena perlakuan Daniel barusan. Ia jadi sangat ingin disentuh saat ini.

"Daniel tapi kenapa kau melakukan ini, ini salah" Minhyun mengingatkan lelaki yang berumur satu tahun dibawahnya itu.

"Tidak ada yang salah hyung, kau akan tepuaskan jika mau menurutiku"

"Tapi-

"Ssssttt... Kau juga sangat merindukan saat seseorang menyentuhmu hinga puas bukan?"

"Iya, tapi Jong-

"Jonghyun hyung tidak akan tau, jika tidak ada yang memberi tau, kau tenang saja"

"Tapi Daniel-

"Aku tau apa yang sudah kalian lakukan barusan"

Minhyun melotot, dia membalikkan badannya mendapati Ong Seungwoo yang sedang bersidekap, menatap mereka dengan tajam.

"Ong, ini- ini tidak seperti yang kau bayangkan, aku dan Daniel tidak melakukan apa-apa" Minhyun berujar terbata.

"No problem, Min... Aku tidak masalah, asal aku juga bisa menggagahimu" Seongwoo berujar santai, berbeda halnya dengan Minhyun yang sudah melotot, sedangkan Daniel, dia hanya tersenyum mesum.

"A- apa?! Tidak mungkin Ong"

"Kenapa tidak mungkin Min? Jonghyun sedang tidak berada disini, aku tau kau sangat menginginkan sentuhan bukan? Aku juga tau kau diam-diam sering melakukan phonesex dengan Jonghyun, tidak disangka ya Min, manusia berwajah polos sepertimu ternyata bejat juga" Seungwoo berujar mengejek.

Wajah Minhyun memerah saat mendengar kata-kata diucapkan Seungwoo. Dia menunduk'kan kepalanya, tidak berani menatap mata sayu yg menatapnya dengan intens tersebut.

"Kenapa diam Min? Aku benar bukan?" Seungwoo menyeringai.

"Sudahlah hyung iya 'kan saja, lagipula kita bisa sama-sana terpuaskan" Daniek berujar santai.

"A- akan aku fikirkan nanti" Minhyun berujar terbata.

Daniel, dan Seungwoo saling bertukar pandangan, mereka sama-sama menyeringai, saat tinggal satu langkah lagi rencana mereka untuk bisa merasakan tubuh yang selalu mereka idamkan itu akan tercapai.

Ya, Daniel dan Seungwoo sudah merencanakan ini semua. Mereka sudah sangat lama ingin menggagahi seorang Hwang Minhyun yang selalu jadi rebutan semua member Wanna One.

-TBC-

Hallo dear

ini ff aku post di akun @bugihwangie, dan aku repost di akun ini, karena akun yang lama aku lupa password, sama emailnya, jadi gabisa dibuka T.T padahal reviewnya disana udah banyak T.T yang nungguin ff ini di akun sana maaf ya, bakal dilanjutin di akun yang ini, semua ff yang aku post disana.

17-12-16