Gunung Paozu, Sektor 439.
"Hyaaaaa!"
Teriakan nyaring seorang anak kecil terdengar.
"Haaaaahhh!"
Diikuti suara orang dewasa.
BAM!
BRUAK!
Kedua tinju itu beradu, mengakibatkan hancurnya bebatuan di sekitar.
"Uwaaaaaaaa!"
Si bocah kecil terpental.
"Uh oh!"
Orang dewasa yang tadi beradu tinju dengannya segera dengan sigap muncul dibelakang bocah itu dan menangkapnya.
"Kau baik baik saja, Goten?"
Tanyanya memastikan.
"Adududuuuh... Ya, aku baik baik saja Ayah.."
Jawab si bocah kecil sembari mengeluh kesakitan.
"Maaf maaf, aku sepertinya terlalu berlebihan... hehehe.."
Pria dewasa itu, Son Goku, menggaruk kepalanya sambil tertawa khas.
"Hup!"
Goten melompat turun dari gendongan Goku yang menangkapnya tadi.
"Ngomong ngomong, ayah, kenapa kakak dari tadi belum datang juga ya?"
tanyanya pada Goku dengan tatapan bingung.
"Benar juga... Dia pasti masih sibuk mengurus Pan.. haha.. yah, sudahlah."
Jawab Goku sambil tertawa kecil.
"HORRRRAAAA GOKU-SAAA!"
Teriakan keras menggema di pegunungan itu, membuat Goku dan Goten segera menoleh ke sumber suara.
"Gawat!" Goku terlihat takut.
"AKU SUDAH BILANG, PERGILAH MENANAM LOBAK, TAPI KAU MALAH PERGI BERLATIH...!? LIHATLAH, KEBUN INI JADI BERANTAKAN...!"
Chichi berlari kearah Goku yang hanya tertawa dengan wajah tanpa dosa sambil menggaruk kepalanya.
"...DAN JUGA, KENAPA KAU ADA DISINI GOTEN!? CEPAT KERJAKAN PRMU!"
Omelnya pada Goten.
"Baik.."
Jawab Goten lesu, lalu segera terbang menuju rumah mereka.
Chichi menoleh kearah Goku.
"Ehehehe..."
Goku tersenyum 'pasrah'.
Capsule Corp, Gravity Chamber.
"Hyaaaaa! Masih terlalu lemah!"
Teriak Vegeta sambil maju menerjang Trunks.
"Huaaa tunggu dulu papa!"
Trunks yang belum ada persiapan sama sekali menjadi panik.
"Petarung itu harus siapa disegala keadaan!"
Ucap Vegeta lagi, lalu segera melayangku tinjunya pada Trunks.
"Hm!"
Trunks menunduk menghindari pukulan itu, dengan tubuhnya yang lebih kecil, dia kini berada di bawah perut Vegeta.
"Huh..?"
Vegeta yang menyadari serangannya dihindari sedikit terkejut.
"HAAAAAAA!"
Trunks berubah menjadi Super Saiyan.
Kinya sedikit membuat Vegeta merasakan dampak terdorong keudara.
Bats!
Trunks segera bergerak menendang perut Vegeta.
Bam!
"Yosh, kenaaa!"
Teriak Trunks senang.
"Sudah kubilang, masih terlalu lemah."
ujar Vegeta.
"Huh?"
Trunks kecil heran.
Ia baru menyadari sesuatu.
Kakinya telah di cengkram oleh Vegeta.
"Huaaa... Curang.."
Ujar Trunks kesal.
Planet Nebula ke-25...
BUMMMM!~ BUMMMM!~
ZUOOOORRR...
BRAKKK!
Keadaan planet kecil itu hancur, porak poranda.
Penghuninya banyak yang mati, yang tersisa mencoba melarikan diri.
Seorang anak anak alien dengan kulit berwarna biru berlari sambil menangis ketakutan.
"Tolong... Tolong..."
Teriaknya, namun tak ada yang menjawab.
ZUOOOOORRRR!
Sebuah Ki Blast kecil meluncur dengan cepat dan langsung mengenai dada anak itu.
"AAA-h"
Anak itu mengerang tertahan.
Tiba tiba Ki Blast tersebut pecah dan menyebar bersama tubuh anak tersebut.
"Aaarrrrrkkkkkkkhh..."
Tubuh anak itu sobek menjadi beberapa bagian dan suara darinya tidak terdengar lagi..
Setelah itu, sebuah pusaran hitam muncul di udara dan menyedot seisi planet dengan cepat.
...
Planet Kaio
Kaio-sama dan kedua hewan peliharaannya tampak menatap sesuatu di langit planetnya yang kecil itu.
"Ha... Mengerikan.. Mengerikan sekali... Ancaman baru sudah datang..."
Ucap Kaio ketakutan.
PLANET KAIOSHIN
"Sebuah planet telah lenyap dalam sekejap..!"
Kata Elder Kai dengan ekspresi panik.
"Kaioshin-sama, Bukankah itu normal? Maksudku, Beerus-sama.."
ujar Shin.
"Tidak, ini bukan ulah Hakaishin.."
potong Kibito.
"Kibito-san.."
PLANET BEERUS...
Beerus sedang tertidur di sebuah ayunan, sementara tak jauh dari sana ada Whis yang sedang memakan cemilan yang ia dapatkan sewaktu datang sendirian ke Bumi dan ia sembunyikan dari Beerus untuk dimakan sendiri.
Tiba tiba Beerus mendadak terbangun dengan ekspresi terkejut.
"Ini..."
"Wah.."
Whis yang menyadari Beerus terbangun segera menyelesaikan potongan kue terakhirnya.
"Ada apa, Beerus-sama?"
tanyanya dengan nada bicara santai seperti biasanya.
"...Ini..."
Beerus menoleh ke kiri dan kekanan dengan wajah serius.
"..." Whis memperhatikan gerak gerik Beerus, namun tak berkomentar apa apa lagi.
"...Whis, sepertinya aku lapar, aku merasa seperti mencium bau selai. ayo kita pergi ke Bumi."
Ucap Beerus tenang pada Whis.
Whis sejenak terkejut.
"Wah wah.. baiklah."
Whis tersenyum lalu mempersiapkan tongkatnya..
BERSAMBUNG...
Selanjutnya di Dragon Ball Dimensions!
Ancaman Baru Mendekat!
Goku Pergi Mencari Ubb!?
Jangan dilewatkan ya!
