Waktu menunjukkan pukul 8 malam, seorang gadis berambut pirang tampak sedang menunggu dengan gelisah di depan Kedai makan.
"Huh, padahal sudah lewat satu jam." Gerutu gadis bermata biru itu.
Dari kejauhan tampak seorang shinobi berlari ke arah kedai sambil melambaikan tangan, "maaf aku terlambat, Ino pasti sudah menunngu lama sekali."
Wajah gadis Yamanaka itu seketika berubah menjadi riang ketika melihat pemuda yang ditunggunya. "ah, tidak apa. Sai pasti terlambat karena ada urusan penting, aku mengerti."
"Sebenarnya tadi aku baru dari perpustakaan untuk membaca. Karena terlalu asyik aku sampai lupa waktu ,maaf." Entah mengapa shinobi yang satu ini sepertinya tidak bisa membaca situasi.
'SAI, BISA-BISANYA KAU MEMBUATKU MENUNGGU UNTUK ALASAN SEPERTI ITU!' jerit batin Ino.
"Tidak apa-apa, aku mengerti Sai kan memang senang membaca." Katanya sambil pura-pura tersenyum.
Sepasang shinobi itu disambut ketika melangkah masuk ke kedai, "Selamat Datang."
"Tolong meja untuk dua orang." Anggota tim 10 itu memesan.
Seorang pelayan menghampiri keduanya, mengantar mereka ke mejanya lalu memberikan daftar menu.
"Jadi, apa yang ingin Ino bicarakan denganku?"
"Apa?"
"Sakura mengatakan padaku untuk menemui Ino di sini karena ada hal yang harus dibicarakan."
Ino terdiam sejenak, dia memang meminta bantuan teman berambut pinknya itu untuk mengatur sebuah kencan untuk Sai dan dirinya. Tapi sepertinya teman baiknya itu hanya menyuruh rekannya untuk bertemu dengannya. Lebih buruk lagi, kini gadis pirang itu harus mencari alasan untuk diberikan pada anggota terbaru tim Kakashi di depannya.
"Sebaiknya kita pesan makanan dulu." Gadis Yamanaka itu mencoba mengulur waktu.
Setelah memesan makanan, merekapun kembali berbincang. Percakapan mereka sebagian besar diisi oleh obrolan ringan. ketika Ino mulai menanyakan tentang Sai, anbu muda itu tambak enggan untuk membicarakan mengenai dirinya.
"Jadi, apa yang ingin Ino bicarakan?"
"Begini Sai, aku ingin minta bantuanmu."
"Di buku tertulis teman harus saling membantu. Bantuan seperti apa yang dibutuhkan Ino?"
Gadis bermata biru itu berfikir keras sampai akhirnya ia mendapatkan sebuah ide, "Sai, aku ingin belajar melukis."
Tentu saja Ino memang tidak mempunyai minat terhadap bidang seni lukis, tapi dia harus memberikan satu alasan. Beruntunglah alasan itu bisa digunakan olehnya agar lebih dekat dengan shinobi berkulit pucat itu. Di sisa makan malam Sai lebih banyak berbicara, dia menjelaskan tentang seni lukis pada gadis yang sebenarnya hanya ingin menghabiskan waktu bersama dengannya.
