Disclaimer: Atlus
~Story of Evil ~
By: MaedaHikari
Summary: Just Read.
Song of all. The songs come from Vocaloid, by Kagamine Rin.
Aku no Monogatari
Chap1
Aku no Musume
Daughter of Evil
"Saa, Hizamazuki nasai!"
Mukashi mukashi aru tokoro ni (once upon a time, there was)
Akugyaku hidou no oukoku no (A treacherous kingdom)
Chouten ni kunrin suru wa (And reigning at the top)
Yowai juuyon no oujo-sama (A princess of age fourteen)
Jaman dahulu, berdiri sebuah kerajaan yang besar. Kerajaan itu dipimpin seorang putri cantik berambut biru, Naoto namanya. Naoto masih tergolong muda untuk memimpin sebuah kerajaan, oleh karena itu, Naoto menjadi egois.
Kenran goukana choudohin (Luxurious and Georgeus furnishings)
Kao no yoku nita meshitsukai (The servant had a very similar face)
Aiba no namae wa JOSEFIINU (Her favourite horse's name was Josephine)
Subete ga subete kanojo no mono (Everything all belonged to her)
Semua yang orang inginkan, pasti dimiliki oleh Naoto. Permintaannya selalu dipenuhi oleh pelayannya yang berwajah mirip. Berambut biru dan bermata abu-abu. Ya, seorang putri pasti mempunyai kuda, kuda kesayangannya bernama Josephine. Semua itu miliknya, tak ada sesuatu apapun yang tak dimilikinya.
Okane ga tarinaku natta nara (If the money became insufficient)
Gumin domo kara shibori tore (She'd exploit it from the ignorant people)
Watashi ni sakarau monotachi wa (Those who go against me)
Shukusei shite shimae (I'll purge to put an end to)
Namun, jika uang mulai habis, Naoto segera memaksa rakyatnya untuk memberikan uang mereka padanya. Tak peduli kaya atau miskin. Dia berkata seperti ini:
"Siapa saja yang melawanku, tak ada ampun bagi mereka.."
"Saa, hizamazuki nasai! " ("Come now, kneel down!")
"Ayo, berlututlah!"
Aku no hana karen ni saku (An evil flower blooms attractively)
Azayakana irodori de (With vivid colouration)
Mawari no awarena zassou wa (The pitiful weeds surrounding)
Aa youbun to nari kuchite iku (Ah, become nutriment as they rot away)
Naoto dapat diibaratkan sebagai bunga yang cantik, dengan warna yang menawan. Namun, bunga itu memakan semua yang disekitarnya. Tak peduli itu air, humus, dan lain-lain. Semua yang disekitarnya dibiarkan layu dan hancur.
Boukun Oujo ga koi suru wa (The tyrant princess loved)
Umi no mukou no aoi hito (The opposite side of the sea's person of blue)
Dakedomo kare wa ringoku no (Though he had been taken to the)
Midori no onna ni hitomebore (Woman of green at first sight)
Seperti gadis-gadis seumurnya, sudah lazim jika dia menyukai seseorang. Putri Naoto mencintai seorang pemuda, pangeran kerajaan berambut abu-abu di seberang laut. Namun malang baginya, Pemuda itu sudah mempunyai kekasih, seorang wanita berambut pirang yang cantik. Pangeran itu sama sekali tidak pernah memperhatikan Naoto. Hanya satu wanita yang dipikirkannya, perempuan berambut pirang.
Shitto ni kurutta oujo-sama (The princess obsessed with jealousy)
Aru hi daijin wo yobi dashite (One day summoned the cabinet master)
Shizukana koe de ii mashita (And in quiet voice said)
"Midori no kuni wo horoboshi nasai" ("Destroy the country of green")
Dan seperti umumnya manusia, Naoto menjadi iri dan benci pada perempuan berambut pirang itu. Saking bencinya, sampai suatu hari dia memanggil pelayan setianya, dan berkata padanya pelan.
"Tolong dengarkan permintaanku…"
Sang pelayan mengangguk.
"Aku ingin kau mencari, menemukan, dan membunuh perempuan berambut pirang itu. Jika kau tak bisa menemukannya, kau kuberi ijin untuk menghancurkan negaranya."
Ikuta no ie ga yakiharaware (Many houses were being reduced to ashes)
Ikuta no inochi ga kiete iku (Many lives were being lost)
Kurushimu hitobito no nageki wa (The sorrow of the suffering people)
Oujo ni wa todokanai (Did not reach the princess)
Sang pelayan mematuhi, dan memimpin penyerangan besar-besaran ke negara sang putri yang malang. Saat mereka tidak siap, pasukan sang pelayan menyerang. Rumah-rumah penduduk hancur terbakar, banyak nyawa melayang. Laki-laki, perempuan, anak-anak, orang tua, semuanya. Namun, walau perempuan itu memohon pada sang pelayan untuk menghentikannya, tak digubrisnya perkataannya.
Sang pelayan menyelesaikan tugasnya dengan baik, lalu kembali ke Istana.
"Ara, oyatsu no jikan dawa" ("Oh, it's time for a snack")
"Putri, ini cemilan hari ini…"
Sang pelayan tersenyum seraya menyerahkan sepiring 'brioche' ke atas meja. Sang pelayan baru saja kembali dari perang.
"Oh, apa sudah waktunya makan cemilan?"
"Ya, ini sudah jam tiga."
Sang putri tersenyum ceria.
Aku no hana karen ni saku (An evil flower blooms attractively)
Kuruoshii irodori de (With maddening colouration)
Totemo utsukushii hana nano ni (Although it is a very beautiful flower)
Aa toge ga oosugite sawarenai (Ah, there are too many thorns, it cant be touched)
Bunga itu mekar, menarik perhatian sekitarnya. Naoto cantik, tampak seperti bunga yang baru mekar itu. Namun, saat ada yang mendekatinya untuk menyentuhnya, dapat dipastikan tangannya akan tertusuk duri.
Aku no oujo wo taosubeku (The evil princess had to be brought down)
Tsui ni hitobito wa tachi agaru (Finally, the people stand up)
Ugou no karera wo hiki iru wa (Leading the crowd was)
Akaki yoroi no onna kenshi (A swordswoman of red armour)
Akhirnya rakyat tidak tahan lagi. Mereka memberontak terhadap Naoto. Mereka beramai-ramai pergi ke istana, dipimpin seorang wanita memakai baju pelindung berwarna merah darah, senada dengan rambutnya.
Tsumori ni tsumotta sono ikari (Those angry intentions that piled up)
Kunizentai wo tsutsumi konda (Wrapped around the whole country)
Naganen no ikusa de tsukareta (Tired from the long war)
Heishitachi nado teki de wa nai (Things like soldiers were not enemies)
Kemarahan meluap-luap, dendam tak dapat ditimbun. Semua itu menyebar menyelimuti seluruh kota. Pasukan Naoto yang baru saja pulang dari perang, bukan tandingan rakyat yang memberontak. Terutama bagi sang wanita berbaju merah itu, mereka bagaikan hewan lemah tak berdaya, tak pantas dijadikan musuh.
Tsui ni oukyuu wa kakomarete (In the end, the palace was surrounded)
Kashintachi mo nige dashita (And even the servants escaped)
Kawaiku karenna oujo-sama (The lovely, attractive princess)
Tsui ni toraerareta (Was finally caught)
Akhirnya, istana Naoto terkepung. Rakyat melangkah masuk, mencari ruangan dimana sang putri berada. Pelayan sang putri pun sudah meninggalkan istana. Mereka melangkah ke dalam bilik, dan menemukan sang putri duduk disana, sedang meminum tehnya. Wanita berambut merah itu mengangkat pedangnya.
"Menyerahlah, Putri Naoto. Kau sudah tidak bisa apa-apa lagi."
Sang Putri meletakkan cangkir tehnya, lalu beranjak dari tempat duduknya. Dia melangkah ke arah wanita itu, matanya tak sedikitpun menyiratkan rasa takut. Dia berhenti di depan wanita itu, lalu mengangkat dagunya.
"Kono bureimono!" ("You disrespectful person!")
"Dasar orang yang tidak sopan!" Bentak Sang Putri
Aku no hana karen ni saku (An evil flower blooms attractively)
Kanashigena irodori de (With saddening colouration)
Kanojo no tame no rakuen wa (The paradise for her sake)
Aa moroku mo hakanaku kuzureteku (Ah, is also brittle and fleetingly collapsing)
Namun, warnanya sedikit demi sedikit memudar. Semua yang disekitarnya meninggalkannya setelah kecantikannya tiada.
Mukashi mukashi aru tokoro ni (Once upon a time, there was)
Akugyaku hidou no oukoku no (A treacherous kingdom)
Chouten ni kunrin shiteta (And reigning at the top had been)
Yowai juuyon no oujo-sama (A princess of age fourteen)
Jaman dahulu, terdapat sebuah kerajaan. Kerajaan tersebut diperintah oleh seorang putri. Putri itu kini sudah dipenjara karena perbuatannya yang dapat dibilang sadis. Dan semua rakyatnya menginginkan dia agar diadili.
Shokei no jikan wa gogo san-ji (The time of the execution was three p.m)
Kyoukai no kane ga naru jikan (The time when the church bell sounds)
Oujo to yobareta sono hito wa (The person who was called the princess)
Hitori rouya de nani wo omou (What is she thinking alone in the prison?)
Hukuman bagi sang putri sudah ditentukan. Dia akan menjalani eksekusi. Waktu eksekusinya adalah jam tiga sore. Saat dimana bel gereja berdentang sebagai tanda, bahwa saat bel itu berhenti berdentang, begitu juga dengan nafasnya akan berhenti. Sang putri menatap langit dari jendela penjaranya. Sendiri di sana, tak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkan sang putri saat itu.
Tsui ni sono toki wa yatte kite (Finally the time arrived)
Owari wo tsugeru kane ga naru (The bell that announced the end rang)
Minshuu nado ni wa memo kurezu (She wouldn't give an eye to things like the populace)
Kanojo wa kouitta (She was like this)
Dia beranjak saat mendengar bel gereja mulai berdentang. Dia dijemput oleh beberapa rakyat, lalu dituntun ke tempat pengeksekusian. Namun sesampainya di sana, dia tak memperhatikan tatapan orang-orang, tapi sudut matanya menangkap seseorang bertudung, dari tudungnya terlihat rambut biru menyembul. Dia menatap lurus, saat bel berhenti berdentang, menandakan bahwa sudah jam tiga sore. Dia tersenyum hampa.
"Ara, oyatsu no jikan dawa" ("Oh, it's time for a snack")
"Oh, ini waktunya makan cemilan."
Aku no hana karen ni chiru (An evil flower scatters attractively)
Azayakana irodori de (With vivid colouration)
Nochi no hitobito wa kou kataru (The later people talk of her this way)
Aa kanojo wa masani aku no musume (Ah, she really was the daughter of evil)
Bunga itu kini layu dan hancur. Warna-warna itu kembali, namun bunga itu sudah terlanjur hancur. Sang putri tetap berada di pikiran rakyatnya, namun, pandangan mereka terhadapnya adalah seperti ini.
"Kanojo wa masani aku no musume…"
Yoo Minna! Saia membuat fic lagi setelah Hiatus! *dilempar sampah* Wets, jangan lemparin saia dulu! Kalo nih Fanfic dah complete, baru silakan lempar saia dengan sampah. Wokeh? *readers: Woooooooooo!*
Oh ya, readers yang suka Vocaloid, pasti tau kan, lagu ini?
Ya, ini "Aku No Musume" Dinyanyikan oleh Kagamine Rin Sodaranya pacarnya Author (Len maksudnya… -?-)
N juga, Author gak tau kata2 yang pas buat line terakhir itu, jadi saia jadiin bahasa jepang aja dah ^^;
Wokee, next chap
-"Aku No Meshitsukai"-
Review plis?
