X – Fanfiction

Language: Indonesian

Disclaimer: X & seluruh karakternya adalah hak cipta milik Clamp.

Dream of Destiny

Di manakah ini?

Gelap dan dingin…

Ya, bukankah aku sudah tahu?

Ini adalah mimpiku. Mimpi yang penuh kehampaan dan kesepian.

Bagi orang lain, aku hanyalah Kakyou Kuzuki, seorang dreamgazer yang bertugas untuk melihat mimpi-mimpi ramalan masa depan. Tak seorang pun melihatku sebagai manusia biasa yang butuh perhatian, kasih sayang, dan tempat untuk berbagi. Tak seorang pun, kecuali gadis itu, Hokuto Sumeragi, gadis yang secara tak sengaja masuk ke dalam mimpiku.

Itulah saat pertama ada seseorang yang mau menyapa dan menaruh perhatian padaku. Saat itu aku tak tahu apakah perhatiannya benar-benar tulus atau hanya sekedar untuk menghiburku. Tapi sekalipun demikian, aku sudah merasa senang. Baru kemudian aku tahu kalau sikap baik Hokuto kepadaku bukanlah sebuah kepura-puraan. Aku masih ingat saat dia mengatakan bahwa laut dalam mimpi sangat indah, tapi laut yang sesungguhnya jauh lebih indah dari laut manapun di dalam mimpi. Lalu dia berjanji suatu hari nanti akan mengajakku melihat laut yang sesungguhnya.

Sejak saat itu, aku selalu menganggap Hokuto orang terpenting bagiku. Tapi apakah aku berhak menganggapnya begitu sementara untuk melindunginya pun aku tak mampu? Aku tak kuasa mencegah kematiannya padahal aku sudah bisa melihatnya dalam mimpiku. Aku tak peduli pada luka-luka di tubuhku. Aku tak peduli walau peluru menembusi tubuhku. Aku tak peduli walau harus merangkak di sepanjang anak tangga menuju kuil itu dengan tubuh berlumuran darah. Tapi… setibanya di sana, aku melihat Hokuto terbunuh di depan mataku. Aku hanya terpaku tanpa bisa melakukan apa-apa. Dengan perginya Hokuto, sebagian dari jiwaku juga telah hilang.

Sekarang, aku hanya menantikan saat di mana aku akan bertemu kembali dengannya. Tapi hingga saat itu tiba, aku masih punya tugas yang belum terselesaikan. Tugas sebagai dreamgazer dan salah satu Seven Angels.

Akan tiba saatnya di mana Seven Angels di satu pihak berhadapan dengan Seven Seals di lain pihak. Dan jika hari perjanjian telah tiba, Kamui dari Seven Seals dan Fuuma yang merupakan Kamui dari Seven Angels akan bertarung untuk menentukan masa depan bumi. Berhakkah mereka untuk itu? apakah nasib umat manusia di bumi hanya bergantung kepada kami, Seven Angels dan Seven Seals? Tapi yang terpenting, apakah masa depan itu ada?

Aku dapat melihat melalui ramalan mimpiku bahwa ada dua masa depan untuk bumi. Hanya saja, aku tak tahu yang mana yang akan menjadi kenyataan. Ataukah tidak keduanya? Lalu teringat kembali olehku, pesan terakhir Kotori yang harus kusampaikan kepada dua Kamui bahwa 'masa depan itu belum pasti'.

Yah, Kotori masih memiliki harapan untuk masa depan yang cerah bagi bumi padahal dia sudah meninggal. Hokuto dan Kotori… Mereka berdua telah tiada, tapi harapan yang ada dalam hati mereka terus hidup dan tertanam dalam hati orang-orang di sekitarnya. Harapan itulah yang membuat setiap orang mampu berjuang untuk meraih masa depan.

Aku sudah memutuskan, apapun yang terjadi pada hari perjanjian, aku tak akan membuang harapanku. Aku yakin kalau suatu saat nanti aku akan bertemu kembali dengan Hokuto, dalam kehidupan lain, pada masa lain, di tempat lain. Dan saat itu, kami berdua akan pergi melihat laut yang sesungguhnya, seperti yang telah dijanjikannya padaku.

FIN