A/N: Entah kenapa jadi ingin menulis KyouTen...padahal rencana-nya pingin pensiun dari fandom Indonesia...anyway, selamat membaca ^^


"Ah…akhirnya kerja kelompoknya selesai juga!" sahut Kariya sambil menghela nafas lega.

"Iya nih. Eh, sudah jam lima ya? Ranmaru, kita sebaiknya pulang…" ajak sang maestro.

"I-iya. Kita duluan ya, minna-san…" pamit Kirino.

"Eh tunggu! Aku dan Hikaru juga mau pulang!" seru Kariya sambil menggandeng(lebih tepatnya sih menarik) tangan Hikaru hingga ke depan rumah Aoi.

"Woi woi! Tungguin aku dong!" tambah Tenma yang sedang menyusul teman-temannya.

Aoi pun akhirnya mengantar tamu-tamunya ke pintu depan rumah-nya dengan kepala-nya yang sudah dipenuhi keringat dingin melihat aksi gaje teman-temannya…

"Wah…Shindou sama Kariya bawa motor ya? Enak banget!" sahut Tenma yang merasa tindakan itu kurang adil.

Kurang adil bagaimana…? Ya…kalau dipikir-pikir, Tenma nanti pasti yang jalan kaki sendiri.

Kirino pasti numpang Shindou dan Hikaru pasti numpang Kariya, jadi dengan kata lain…ya begitu tadi.

"Ranmaru, lebih baik ikut saja! Kan sekarang udah hampir gelap…lagian kamu kan mirip cewek, jadi…"

Tanpa kata-kata lagi, Kirino langsung naik ke atas motor-nya Shindou.

"Iya iya…aku tau kok maksud-mu…" balas Kirino dengan senyum-nya yang bikin cowok maupun cewek tepar (?).

"Hikaru, kamu juga! Cowok tampang uke kayak kamu bisa-bisa diserbu fujoshi entar…" sahut Kariya.

"Ck, dasar…" ujar Hikaru.

Tapi ujung-ujungnya dia ikut sama Kariya juga.

"Tenma, kamu mau diantar?" tanya Aoi.

"Ah nggak usah lah…aku kan laki-laki. Masa perlu diantar segala?" ujarnya.

"Maksudmu apa?" tanya Kirino dan Hikaru bersamaan.

"Ah, donmai…" sahutnya sambil sweatdrop.

"Tenma…beneran nggak mau numpang? Kamu kan tampangnya sama uke-nya ama Hikaru," tambah Shindou.

"Hontou ni daijoubu da…kapten. Aku duluan ya!"

Tenma pun akhirnya menyusuri jalan yang telah dihiasi oleh lampu jalan.

Perasaannya kurang enak…lebih tepatnya, sangat tidak enak.

Diri-nya merasa sangat kesepian…tanpa mantan SEED yang selalu ada di samping-nya…


SuzuRyuuji presents

More Super Gaje Fic

Another story for The Wild Mist

The Lonely Zephyr

Starring: Matsukaze Tenma/Tsurugi Kyousuke

Genre: Romance/Friendship

Disclaimer: All Inazuma Eleven GO characters are owned by level-5. I only create the plot.

Warning: Shounen-ai, kinda random.

Note: If you don't like this, don't read. Most importantly, don't review.

Arigatou gozaimasu!


"Tsurugi…kamu sudah mau pulang?" tanya Kurama.

"Iya…tugas-nya sudah selesai kan?" ujar sang mantan SEED itu.

"Udah sih…tapi…"

"Udahlah…bilang aja ke Seto-san kalau aku ada urusan. Orang tua-ku juga nggak mau aku pulang terlalu larut…" lanjutnya lagi.

"Ng…oke. Kalo gitu aku dan Minamisawa juga mau pulang. Woi Hamano, Hayami! Mau ikutan pulang nggak?" ajak Kurama yang kesannya agak sesat itu.

"Ya sudahlah…tapi memangnya boleh sama si…Seto-san?" tanya Hamano yang takut dihajar lagi oleh sang 'preman cewek'.

"Masalahnya aku juga nggak boleh pulang terlalu sore. Besok ada ulangan juga kan?"

"Oh iya! Aku lupa!" seru Hayami sambil menepuk dahi-nya.

"Ya sudahlah…lebih baik kita cepat pulang…" sahut Minamisawa dengan gaya 'sok cool'-nya.

Karena sudah sepakat, mereka akhirnya pulang ke rumah masing-masing…

Kurama 'nebeng' Minamisawa sementara Hayami ikut-ikutan numpang di motor-nya Hamano.

Sementara Tsurugi…

Tenang, dia juga bawa motor kok.

Hanya saja…sendirian…

"Tsurugi…kamu bisa sendiri? Kamu kan arah-nya lain sendiri…" kata Minamisawa tiba-tiba.

"Ah…tidak masalah. Memangnya aku kelihatan seperti orang yang perlu ditemani?" tanyanya sambil menghidupkan mesin motor-nya.

"Ng…ya sudah kalau begitu. Kita duluan ya!" seru Hamano.

Tsurugi POV

"Memangnya aku kelihatan seperti orang yang perlu ditemani?"

Apa…memang begitu ya…?

Ya…aku memang kesepian…

Tapi…apa daya…

Memang mantan SEED seperti aku pantas untuk disingkirkan…

Aku ini orang 'buangan'…mana ada anggota Raimon yang mempercayai aku secara khusus? Dalam kata lain, lebih dari sekedar teman satu tim…

Tunggu…! Mungkin ada…


Normal POV

Keesokan hari-nya, keadaan SMP Raimon cukup heboh dengan ada-nya pasangan-pasangan baru bermunculan…

Kalau dihitung jarak waktu-nya sejak Kariya dan Hikaru menjadi…'you-know-what', kira-kira waktu sudah berlalu dua minggu. Ya, dengan kata lain seminggu sudah berlalu sejak aksi shipper abal-abal Hamano dihentikan oleh teriakan keras dari sang penguasa tembok Cina.

Lalu, kenapa kita tiba-tiba nimbrung(?) ke situ…? Lebih baik nyambung walau sedikit daripada tidak sama sekali…#plak#

Anyway, daripada kita ketinggalan, lebih baik kita saksikan adegan saat pelajaran matematika berikut ini!

Tenma POV

Tsurugi…Tsurugi…

Ah! Kenapa dari tadi pikiranku isi-nya Tsurugi terus?

Apakah benar aku akan…akan…

"Psst, Tenma!"

Pikiranku tiba-tiba terganggu oleh sosok perempuan berambut biru yang sesuai dengan nama-nya…

"Aoi…" gumam-ku. "Ada apa?"

"Ini…" katanya seraya menyerahkan selembar kertas kecil kepada-ku.

"I-ini…apa…?" tanyaku dengan terheran-heran.

"Ah, itu cuma pesan. Tapi yang jelas, bukan dari-ku," jawabnya sambil berbisik untuk tidak mengganggu pelajaran.

"Lalu dari siapa…?"

"Aku tidak boleh buka mulut, jadi…lebih baik kau lihat sendiri…"

Normal POV

KRING

Sekolah pun telah usai…untuk hari itu. Tenma pun mengambil langkah-nya untuk pergi ke dekat atap seperti isi pesan yang tadi ia terima…

Temui aku di dekat atap nanti…

Tidak akan lama, kok. Jam tiga.

Begitu isi-nya…kata-kata yang cukup sederhana tapi bisa membuat pikiran seseorang jadi tak karuan!

Justru karena kata-kata yang sederhana itu maka pikiran seseorang bisa…begitu…

Tenma pun terus memikirkan kata-kata itu yang sebenarnya cukup mudah dimengerti tetapi sama sekali tidak bisa dicerna dalam hati-nya…

Apa arti pesan itu…sebenarnya…?

Akhirnya…sampailah ia di dekat atap. Di sana banyak tanaman yang ditanam dan dipelihara oleh klub gardening, sehingga udara-nya terasa amat segar.

Setelah menghela nafas karena berlari, Tenma pun perlu waktu sepuluh menit untuk menyadari siapa yang tadi memanggilnya…

"TSURUGI?" tanyanya dengan sangat-teramat shock.

Orang yang disebut pun mungkin juga sempat terkaget-kaget, berhubung karena ia tidak menyadari kedatangannya. Tapi ya…setelah 1-2 menit, ia pun kembali ke wujud normal(?)-nya…

"Matsukaze…ada sesuatu yang harus kubicarakan…"

"A-apa itu, Tsurugi?"

"Ng…itu…"

Tsurugi mulai terlihat gagap…padahal tidak biasa-nya untuk orang se-frontal(?) dia untuk menjadi gagap seperti itu!

Wah wah…ada apa gerangan pemirsa?

"Sebenarnya…aku – "

"Tenma, Tsurugi! Semuanya sudah menunggu di bawah."

Ah, betapa bodoh-nya Tsurugi karena ia lupa kalau akan ada latihan sepak bola sepulang sekolah…

Seharusnya ia bilang jam lima…bukan jam tiga…

"Ah! Baik, kapten!"

Tanpa a, b, c, apalagi d, Tenma cepat-cepat menuruni tangga menuju lapangan.

Sementara, Tsurugi…?

"Tsurugi, kau juga sebaiknya per…gi?"

Shindou menjadi cukup…speechless karena melihat mata teman-nya yang sudah berkaca-kaca…

Benar-benar deh dunia sudah terbalik…apa benar Tsurugi, sang preman(?) dari Raimon bisa menangis di depan seseorang yang JAUH dikenal lebih cengeng daripada dia?

Shindou hanya tertegun untuk sementara…tapi kemudian ia menepuk pundak Tsurugi perlahan…

"Tsurugi…jangan-jangan kamu…"

"…"

Keheningan sempat melanda atmosfer itu…

Kedua-nya tidak tahu harus berbuat apa…

Tsurugi terlalu malu untuk mengakui-nya…sedangkan Shindou tidak yakin kalau dia harus terus berbicara di hadapan teman-nya yang sedang 'galau' itu…

Namun, tiba-tiba…Tsurugi mulai membuka mulut-nya…

"Benar, kapten…"

"Eh?"

Shindou sempat cengo sambil terus menenangkan 'teman'-nya itu…

"Ore wa Matsukaze- iie, Tenma daisuki da!"


Note1: I'm not very good with shounen-ai

Note2: I don't even know when I started to get interested in shounen-ai (?)

Kariya: Hentikan English-nya dan lebih baik kita pakai cara tradisional saja…

SuzuRyuuji: (menghela nafas) Oke deh…

Note3: Maaf kalau tidak berkenan atau yang lain-nya karena ini fic pertama mengenai TsuxTen…

Note4: Mohon review-nya untuk fic Super Gaje yang satu ini…^^