Title : Judgement Day

Author : Monica Sandra

Genre : Yaoi, Sadistic, Psyco

Rating : PG – NC

Cast : Yunjae x Minsu x Yoosu

Lenght : 1 of 3

Disclaimer : THIS IS MINE !

Summary : Percayalah karma itu memang ada. Pembalasan akan segera terlaksana

Note :

PLEASE ATTENTION !

IF YOU DONT LIKE YAOI , PLEASE GET OUT ! I DONT WANT SOMEONE BASHING ME. THIS IS REAL MY FANFICT, SO DONT COPYING OR REPOSH WITHOUT MY PERMISSION.

20 Mei 1993

Kaki kecil ku mulai melangkah masuk ke dalam rumahku, aku baru saja pulang dari sekolah. Biasanya ummaku akan menjemputku tapi tidak hari ini, entahlah. Aku sudah menunggu tiga jam tapi umma tak kunjung menjemputku. Kuputar knop pintu rumahku.

CEKLEK

'Sepi sekali, kemana umma ya?' aku mulai mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan. Tidak ada orang. Benar-benar sepi.

"AH! Pasti umma didapur!" gumamku. Lalu mulai berlari kecil menuju dapur. Rumah ku ini bisa dibilang cukup luas, ditambah lagi, aku hanya tinggal bersama umma dan appa.

"Hiks hiks. Kau salah paham~ aku mohon, hiks. Dengarkan aku.."

Bukankah itu suara umma? Kenapa umma menangis?

"PEMBUAL!"

Appa? Apa mereka bertengkar?

Dengan langkah takut-takut aku mulai memasuki ruangan dapur dan mataku membulat serta tubuhku mulai terguncang. Aku merinding dan ketakutan melihat pemandangan yang ada dihadapanku. Appa menggenggam erat pisau daging dengan banyak darah dimata pisau itu. Umma terduduk ketakutan seraya menangis histeris.

"Suie~ aku paling membenci yang namanya pengkhianatan! Aku tak akan memaafkanmu.." Suara appa terdengar sangat menyeramkan sekarang ditambah tatapan tajamnya yang seakan siap menerkam mangsanya. Appa mulai mengancungkan pisaunya.

SRETTT

"ARGHHHH..." bisa kulihat tangan kanan umma terpotong dan mengeluarkan banyak darah segar. Tubuh umma semakin melemas. Aku menahan sesak didadaku, tanpa sadar aku jatuh terduduk.

BUKK

"Yun~" lirih umma. Appa mulai menatapku dengan tajam.

"Kau sudah pulang aegya?" tanya appa dengan senyuman lembutnya. Tatapannya mulai berubah menjadi appa yang kukenal. Ia mulai mendekatiku, tapi aku mulai berjalan mundur dengan perlahan. Aku masih takut dengan mahluk yang ada didepanku, meski aku tau dia adalah appaku.

"Jan..gan...ahh...sa..ki..ti..ahh..yun..arg..nie.. " Umma menahan kaki kanan appa dengan tangan kirinya.

BUGHHH

"arghh.." appa menendang wajah umma dengan kasar sehingga kepala umma terbentur tembok yang ada dibelakangnya. Umma pingsan.

"Yun, kemarilah.." ucap appa. Aku hanya terdiam membeku, aku merasa takut dengan appa. Aku sangat takut.

GREB

"Jangan takut. Kau kan tidak bersalah. Yang bersalah itu umma mu ini! Namja menjijikan yang rela memberi tubuhnya kepada namja jalang diluar sana!" hardik appa seraya menggendongku.

"Jangan bunuh umma ~" entah dapat kekuatan dari mana tapi aku bisa bersuara.

CUP~

"Calm down nae aegya. Appa hanya memberinya hukuman agar tidak nakal lagi.. okay?" ucap Appa dengan nada lembut. Aku hanya mengangguk. Apa ini cara menghukum orang? Aku benar-benar tidak mengerti.

"Good Boy. Yunnie, dengarkan appa. Kau tak boleh lemah dihadapan orang lain. Jika kau lemah, apa pun yang menjadi milikmu akan akan direbut oleh orang lain. Kau tak mau kan?" Aku menggelengkan kepalaku.

"Sekarang.. ambil ini dan potong tangan umma yang satu lagi.." appa memberikan ku pisaunya dan tersenyum mengerikan. Appa menurunkanku dari gendongannya.

"Ha-hajiman appa?" ucapku ragu.

"PPALI!" bentak appa. Dan membuat tubuhku bergetar ketakutan. Keringan dingin mulai menetes deras disekitar punggung dan keningku.

'Mianhae umma...'

SRETTT

Darah umma muncrat keseragam sekolahku dan tangan kiri umma terpotong olehku.

CUP~

"Good Boy~" puji appa setelah mencium ujung kepalaku.

15 September 2011

Dua namja ber-jas hitam dengan gagah memasuki koridor kantor dengan pengawalan super ketat. Terlihat banyak bodyguard yang mengawal dua namja itu – sangat executive. Mereka mulai memasuki ruang kantor.

"Yun, sudah check perusahaan kita di Gwangju?" tanya namja yang terlihat agak tua namun masih tampak gagah dan tampan. Ia mulai menduduki bangkunya.

"Sudah. Tidak ada masalah disana.." jawab namja tampan yang dipanggil 'yun' oleh namja tua tadi.

"Good. Kalian semua keluarlah!" perintah namja tua itu kepada para bodyguardnya. Setelah membungkuk dan memberi salam, para bodyguard keluar dari ruangan atasannya. Tinggal mereka berdua diruangan itu.

"Bacalah ini anakku.." Changmin melemparkan Map merah yang berisi beberapa kertas diatas meja kerjanya. Yunho mengambil dan mulai membukanya, kedua alisnya bertautan – bingung akan data-data yang diberi appanya.

"Ige Mwoya?" tanya Yunho.

"Selingkuhan umma mu, 18 tahun yang lalu.." guratan kemarahan terhias diwajah Changmin. Ia masih sangat terluka dengan tindakan istrinya 18 tahun yang lalu. Ia mulai mengingat kembali kejadian dulu dimana ia harus memutuskan tangan istrinya.

"Park Yoochun.." sebut Yunho. Mata elangnya juga menampakkan kemarahan. Ia sangat marah pada namja yang berada difoto yang ia lihat. Karena namja itu, rumah tangga orangtuanya hancur. Karena namja itu, ia harus memutuskan tangan ummanya. Ditambah lagi, sekarang ummanya berada dalam kurungan appanya. Seperti mayat hidup.

#FLASHBACK#

"umma, makan ya~ Yunnie bawa teriyaki kesukaan umma~" Yunho mendekati ummanya. Kedua kaki ummanya dipasung.

"Umma! Aku sedang bicara padamu! Bicaralah!" bentak Yunho yang merasa kesal karena ummanya hanya diam membatu seperti mayat hidup.

PLAK!

Yunho menampar dengan keras pipi ummanya, sementara sang umma hanya menangis tanpa bergerak sedikitpun – menatap kosong apa yang ada dihadapannya.

"Tsk~ mirip mayat hidup!" ejek Yunho. Entah bagaimana bisa seorang anak melakukan hal kurang ajar seperti itu terhadap ummanya sendiri. Yunho membuang makanan yang ia bawa ke muka sang umma.

"Yunho~a.."

"eh? Appa?" Yunho berbalik dan menyambut kedatangan appanya dengan senyuman yang tersungging dibibirnya.

"Apa yang kau lakukan anak bandel?" tanya Changmin dengan wajah binggung.

"hanya memberi makan umma, tapi sepertinya ia tak mau! Jadi ku lempar saja kewajahnya.." jawab Yunho santai. Bukannya mendapat amarah, Changmin malah tersenyum bangga terhadap anaknya.

"Biar appa saja yang memberinya makan, ne? Kau sekolah dulu, Pak Yoon sudah menunggumu didepan.." Yunho memberi anggukan kepada appanya.

"hmm, appa.. boleh aku minta mobil baru saja? Aku tak suka diantar jemput – seperti anak kecil saja. Aku ini sudah Senior High school appa!" ucap Yunho dengan mempoutkan bibirnya.

"Hahaha~ nae aegya sudah besar, ne? Okay, kau tinggal suruh Pak Yoon saja untuk memesan mobilnya. Pilihlah yang kau suka.." jawab Changmin seraya mengacak-acak rambut anaknya.

GREBB

"Gomawo appa! You're the best!" Yunho memeluk appanya dengan bahagianya. Baginya, appanya adalah orang terbaik yang pernah ia miliki.

"Umma, Jangan nakal, eoh? Kalau kau berbuat yang aneh-aneh, aku akan menghukummu! Muachh.." Yunho mencium pipi ummanya sekilas lalu beranjak pergi dari ruangan itu, sebelum benar-benar menghilang dari pandangan appanya, Yunho melambaikan tanganya kearah appanya dan dibalas anggukan oleh appanya.

"Suie~ Lihatlah, tak ada yang mendukungmu.. jika dulu kau tidak melakukan hal menjijikan, aku tak akan menghukummu seperti ini.." lirih Changmin.

#FLASHBACK END#

"Appa, aku mau menghancurkan namja ini.." ucap Yunho dengan tegas. Ia sedikit meremas map yang dipegangnya dan menatap foto namja itu dengan penuh kebencian.

"Appa juga~" jawab Changmin yang tak kalah tegasnya.

"eh? Park Jaejoong?" Yunho sedikit memeringkan kepalanya saat membuka lembar selanjutnya dan tertampang wajah namja nan cantik.

"Dia anak satu-satunya Park Yoochun. Umurnya 7 tahun lebih muda darimu.. Yoochun menikah dengan yeoja lain setelah dua tahun, appa memasung ummamu.." jelas Changmin.

"ah~ hmm, sepertinya aku punya ide untuk menghancurkan Keluarga Park berserta perusahaannya.." Yunho tersenyum licik. Changmin hanya membalas Yunho dengan senyuman bangga.

'I will make you feel all of my pain, Mr. Yoochun~' batin Yunho.

To Be Continued~

Ok, kayanya saya belom perkenalin diri ~ Panggil saya Moona ~ Umur saya 100abad ~ hahah ~

Saya masih baru disini ini , jadi ya maklum kalo cerita amburadul ~ sejujurnya yang saya publish2 dr kmrn itu FF yg sudah pernah saya publish di FB ~ Bagi yg belom baca tolong direview ~ maaf jg kalo typo nya banyak, saya org nya malas mengedit ~ ^^ ~ Bulan depan jika sempat, saya akan publish FF baru yg belom pernah saya publish Maaf klo ff nya ga jelas, saya emangnya emang begitu ^^ ~

Mau tanya, gimana cara publish ff buat chapters selanjutnya tanpa buat halaman baru (intinya biar lgs next chapter gitu)... Mohon bantuannya ~ Kamsahamnida ^^

Salam cinta ...

MS ~ XD