Tiitle : Don't Worry

Cast : BTS Member

Main Pair : Jeon Jungkook X Kim Taehyung

Genree : For a while humor and romance but maybe can change :D

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

Hari ini sangat dingin karena baru saja memasuki musim gugur seperti biasa Taehyung si pemuda cantik itu pergi untuk menemui kekasihnya yang sedang bekerja di sebuah rumah sakit sebagai dokter. Dia membawa makan siang dan beberapa vitamin untuk kekasihnya karena ia tahu akhir-akhir ini kekasihnya sangat sibuk bahkan untuk makan saja ia sering lupa. "Hei sayang" sapanya pada Kekasihya yang sedang sibuk dengan dokumen tentang kondisi pasien yang ditanganinya "Kenapa kau datang kesini? Kau sedang sakit Tae nanti demammu semakin parah jika kau keluar. Hari ini sangat dingin ditambah lagi kau hanya memakai satu lapis sweater" Taehyung memang hanya memakai satu lapis sweater karena tadi terlalu terburu-buru karena takut telat untuk membawa makan siang untuk Jungkook.

"A-Aku sudah sembuh dan aku tidak kedinginan" Jungkook menghela nafasnya "Bercerminlah sayang kau itu masih sakit lihat wajahmu pucat dan kau bilang tadi tidak kedinginan? Dari cara bicaramu saja sudah bisa dilihat kalau kau sedang menggigil". Taehyung duduk di depan Jungkook seperti pasien yang ingin konsultasi dengan dokter "Lebih Baik aku demamku tidak sembuh-sembuh daripada melihat kekasihku melupakan makan siangnya" Jungkook setengah tertawa dan memandang gemas pada kekasihnya itu "Kalau kau tidak sembuh-sembuh kita tidak akan bisa melakukan itu" Taehyung Mengerutkan dahinya dan mengerucutkan bibirnya "Hei jadi kau megharapkan aku sembuh hanya ingin memanfaatkan tubuhku saja? Dasar Mesum".

Jungkook tidak pernah menyesal menjadikan Taehyung sebagai kekasihnya ia merasa menjadi pria yang sangat beruntung karena memiliki Taehyung "Haha tidak seperti itu Tae aku hanya ingin melihatmu ceria seperti biasa lagipula kau mengiginkannya juga kan?" jungkook setengah berdiri dari kursinya untuk mengelus rambut kekasihnya itu "Dasar Jeon Mesum Jungkook" jawabnya malu-malu karena Jungkook dapat melihat rona kemerahan di pipi Taehyung.

Sekarang taehyung sudah berada di apartemen yang mereka tinggali kurang lebih selama dua tahun mereka berpacaran. Dia sedang sangat bosan karena ia harus menunggu Jungkook sampai jam 2 dini hari malam karena Jungkook ada jadwal operasi malam ini. Ia memandang sekeliling kamar mereka yang penuh dengan foto mereka berdua. Ia tiba-tiba teringat ketika Jungkook menyatakan perasaannya di hari ulang Taehyung dan itu adalah kado ulang tahun terindah dalam hidupnya. "Ahh andai saja jungkook bisa cuti selama seminggu itu akan sangat bagus" Taehyung menghela nafasnya ia rindu saat-saat berdua dengan Jungkook karena sudah 3 bulan ini Jungkook selalu sibuk dan mereka hampir tidak pernah lagi jalan keluar.

Tiba-tiba suara bel berbunyi dan dengan langkah gontai Taehyung melangkahkan kakinya untuk melihat di interkom siapa yang datang "Ishh rupanya si pendek Jimin yang datang ku kira siapa" Taehyung membukakan pintunya sambil menguap malas "Mau apa kau datang kesini? aku sedang tidak mau mendengar ocehanmu" Jimin mengerutkan dahinya "Beginikah caramu menyambut tamu terlebih lagi tamu mu ini adalah editormu sendiri" yah Taehyung adalah seorang penulis novel yang cukup terkenal itu sebabnya ia selalu punya waktu untuk mengunjungi kekasihnya karena ia bekerja di apartemen.

"Sudah kubilang aku sedang tidak mau mendengarkan ocehanmu hari ini. Lagipula aku sudah meyerahkan paper ku dan deadline-ku kan masih lama" Jimin Memutar matanya malas "Ohh Taehyung sayang kau tahu kan itu paper untuk bulan lalu, bulan ini kau bahkan belum menyerahkan selembarpun padaku dan kau bilang deadline-mu masih lama? Deadline mu tiga minggu lagi Taehyung. Apakah kau tidak punya kelender? " Jimin adalah seorang editor sekaligus sahabat baik Taehyung sejak kuliah makanya ia berani memanggil taehyung dengan sebutan 'sayang'"

Taehyung memutar bola matanya "Sudahlah aku akan menyelesaikannya empat hari lagi sekarang kau pulang saja aku sedang mengantuk" Taehyung mengusir nya dengan nada merendahkan "Tapi Kepala editor akan marah padaku ji.." Taehyung tiba-tiba menutup pintunya "ka kau tidak menyelesaikannya minggu iniii" jimin menyelesaikan kalimatnya saat pintu sudah tertutup sempurna. Jimin menggeram "ISSH.. AWAS KAU KIM TAEHYUNG. AKU AKAN MEMBUNUHMU JIKA KAU TIDAK MENYELESAIKANNYA DALAM MINGGU INI". Jimin berteriak ia tidak peduli dengan keadaan sekitar apartemen lalu ia pergi melangkahkan kakinya dengan emosi.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore Taehyung masih sibuk dengan aktivitasnya yaitu memandangi foto di kamarnya dan entah kenapa hari ini hatinya sangat cemas dan tidak nyaman. Tiba tiba telepon Taehyung berbunyi terlihat no Jungkook yang tertera di layar handphonenya "Ada apa sayang? Bukankah kau.. " Taehyung menggantung kalimatnya ia mendengar suara gaduh "Halo. Apakah anda kenal yang memiliki handphone ini?" suara yang tidak ia kenal menyapa dirinya "I-iya. Dimana Jungkook?" jawabnya Taehyung mulai panik ditambah lagi sedari tadi pesaraannya sangat cemas.

"Pemilik hp ini terlibat kecelakaan dengan sebuah mobil dan sekarang ia sedang di bawa ke rumah sakit dekat sini" Saat itu juga kaki Taehyung lemas seolah tidak dapat tidak kuat untuk menahan tubuhnya sendiri "Di-dimana rumah sakitnya?" dia menahan tangisnya yang hampir pecah. Setelah suara itu menyebutkan alamat rumah sakit Taehyung langsung pergi tanpa peduli keadaan rumah maupun apa yang ia pakai saat ini dia langsung menuju Basement untuk menaiki mobil menuju rumah sakit tempat Jungkook berada.

"Hei, jangan menangis terus aku haya pingsan selama 3 jam kau tidak perlu khawatir" Jungkook mengelus rambut kekasihnya yang ada disampingnya yang sedari tadi memeluk lengan Jungkook ."hiks aku sangat khawatir padamu bodoh. Kalau sesuatu terjadi padamu bagaimana? aku tidak tahu harus apa hiks " Taehyung tersedu melihat keadaan Jungkook memprihatinkan dengan beberapa perban di kepala, lengan dan kaki. "Aku seorang dokter. Jadi, luka kecil ini tidak akan membunuhku aku pernah melihat yang jauh lebih buruk dari ini tapi ia sekarang sudah kembali sehat seperti sedia kala". Jungkook berusaha menghibur Taehyung agar ia tidak terlalu khawatir padanya.

"Dasar dokter sombong. Aku tidak pedulli dengan seluruh keadaan pasien mu. Aku hanya peduli pada keadaanmu " Taehyung mengerucutkan bibirnya. "Aigoo… Aku punya pacar yang sangat perhatian sekali rupanya lebih baik aku terus berada di rumah sakit ini agar aku selalu dapat melihat pemandangan indah ini" ucap Jungkook sambil membelai wajah Taehyung. "Kalau kau sakit dan aku sakit kita tidak akan pernah lagi melakukan itu" Jawab Taehyung dengan nada menggoda "Oh Tuan Kim jangan menggodaku seperti itu aku dapat melakukannya walaupun dengan keadaan seperti ini. Kau mau aku membuktikannya? Disini? Sekarang juga? Kalau sudah seperti ini aku tidak peduli lagi kalau kau sedang demam Taeee" Jungkook membalikkan keadaan sekarang Taehyung yang terintimidasi olehnya.

"He-hei jangan lakukan itu" Jungkook mulai membuka pakaian khusus pasien "Ju-jungkook jang.. AHHh" Taehyung mendesah seperti orang yang sedang diperkosa padahal Jungkook hanya menyentuh lehernya saja. "Hahaha sekarang siapa yang ingin melakukan itu Tae sayangg. Kau atau aku?" suara Jungkook terdengar sangat sexy di telinganya. "Sialan kau Jeon Jungkook aku menyesal telah khawatir padamu. Mati saja sana" Taehyung pura-pura marah padahal dalam hatinya sangat senang diperlakukan seperti itu oleh kekasihnya. "Oh ya aku ada jadwal operasi hari ini bagaimana dengan.. AKHH" Taehyung memencet perban yang ada di lengannya "Sudah ku bilang aku tidak peduli dengan keadaan pasienmu. Jadi , jangan berfikir macam-macam. Sekarang kau hanya perlu mengembalikan keadaanmu seperti semula".

Jungkook tertawa "Tapi setidaknya biarkan aku menelfon dokter Min untuk mengabari keadaanku saat ini" Taehyung memicingkan matanya dan mulai menimbang-nimbang permintaan Jungkook "Baiklah, walaupun aku tidak suka dengan si pucat itu kau boleh mengabarinya. Aku membiarkanmu menelfonnya karena aku tidak mau kau kehilangan pekerjaanmu karena meninggalkan tanggung jawabnya". Jungkook Tersenyum "Iya sayang aku hanya melaksanakan kewajibanku saja. Lagipula kenapa dengan Dokter Min? Dia orang yang baik" Taehyung melihat tidak suka pada Jungkook "Kau mengatakan dia itu baik? Kau tidak tahu saja, dia itu sangat menyebalkan aku lebih tahu darimu karena aku adalah sepupunya yang sudah mengenal dia bahkan sebelum aku bisa melafalkan huruf R".

Jungkook kembali tertawa mendengar kalimat yang dilontarkan taehyung. "Baiklah Tuan Putri, aku yang salah dan kau selalu benar" Jungkook mencubit kecil pipi Taehyung. "Siapa yang kau panggil Tuan Putri aku adalah Pria yang tampan" ucap Taehyung dengan bangga sambil memperlihatkan wajahnya. "Baiklah tuan tampan sebaiknya kau pulang karena ada suster cantik yang akan merawatku" Jungkook Terkekeh. "Yaaa dasar Jeon Mesum Jungkook"

TBC or END?

Lagi pengen buat Fanfiction KookV yang genree angst tapi kayaknya ini berubah haluan deh haha. Ya sudahlah yang penting jadi FF nya

Dan jangan lupa buat RnR ya :D