Ini bukanlah kehidupan yang aku inginkan
Story: Naruto
Skill Konsep: Kekuatan tujuh pahlawan Narsuvers, Infinity Durability, Teleport, Super regeneration
Genre: Adventure, Action, Matrial Arts, Gender Bender.
Char: Female Uzumaki Naruto.
Episode 1.

Pengenalan Karakter:

Naruto.

Hasil Reinkarnasi Uzumaki Naruto dari perang dunia Shinobi yang ke empat di masa depan, ia menjadi perempuan atas perjanjiannya dengan Trons of Heroes dan mendapatkan kekuatan baru.

Parameter saat usia mencapai 12 tahun:

1. Strength: Kekuatan tinju mencapai 3 ton, kekuatan tendangan 7 ton, kekuatan genggaman maksimal 10 ton.

2. Durability: Daya tahan tidak terbatas, tubuh tidak akan terluka meski dihantam serangan yang mampu mengguncang Univers, namun masih bisa merasakan rasa sakit dan memiliki sebuah titik lemah yaitu bola mata dan ehem bagian V, namun di tutupi dengan Regenerasi cepat.

3. Agility: Berlari 100 km/jam, dapat melayangkan serangan sebanyak 1-20 serangan per detiknya.

4. Instinct: mampu merasakan bahaya dalam jarak hingga 40 meter dari dirinya.

5. Avoidance: Kemampuan yang membuat Naruto mampu menghindari 100 serangan dari arah yang berbeda dan kecepatan yang cukup tinggi.

6. Chakra: warna merah, tipe monster, jumlah tak diketahui.

7. Mana: Tingkatan mana tak terbatas, dengan jumlah sirkuit sihir sebanyak 1000 lebih dan kapasitas, kualitas dan kekuatan mana yang setara dengan chakra biju.

Start Story.

Terlihat seorang lelaki berambut pirang jabrik dengan tubuh yang berbalut chakra berwarna orange dan ia memiliki bola-bola hitam yang terus mengikutinya, sedang berhadapan satu lawan satu dengan seorang perempuan, berambut putih panjang, bertanduk panjang dan mirip telinga kelinci.

Bukan hanya itu, perempuan yang berahadapan dengan pemuda berambut pirang jabrik beraura orange itu memiliki mata di dahinya, yah wanita itu memiliki tiga mata dan ketiga mata itu bukanlah mata yang biasa, mata itu adalah Byakugan dan Rinnesharinggan.

Sedangkan pemuda itu adalah Uzumaki Naruto, oh kalian bertanya di mana Sasuke, jawabannya, karena ini adalah bagian Time Line yang berbeda atau Univers Naruto yang berbeda, maka jalur ceritanya berbeda.

Dalam dunia ini, sebelum melawan Madara dan akhirnya bertarung dengan Kaguya, atau mungkin adegan pertarungan sebelumnya yaitu Obito, Naruto mendapatkan kabar, kalau Konoha di serang oleh Uchiha Sasuke, membuat Naruto bergerak secepat mungkin untuk melawan Sasuke.

Terjadilah pertarungan hidup mati antara Naruto dan Sasuke, Naruto pun memenangkan pertarungan dan Sasuke memberikan chakra dan kedua matanya pada Naruto, lalu meminta Karin memasangkan matanya pada Naruto, dan karena hal ini perbedaan yang terjadi di masa depan pun terlihat jelas.

Naruto sekarang hanya seorang diri, sementara yang lain terkurung di dalam Mugen Tsukuyomi, kecuali, Kakashi, Sakura dan kelompoknya Sasuke (Karin Uzumaki, Suigentsu, Orochimaru, Kabuto Yakushi dan Juugo), mereka bertujuh masih selamat karena Naruto menyelamatkan mereka, namun yang dibawa oleh Kaguya ke dimensinya hanya Naruto.

Pertarungan sengit pun terjadi, dalam waktu yang lama, terlihat jelas Naruto terus melesat ke arah Kaguya dengan kecepatan yang sangat tinggi.

"Taju Susano'o Rasenggan!" seru Naruto sembari mengeluarkan Susano'o dan setiap monster chakra itu memunculkan sebuah jurus original miliknya yang berupa perputaran chakra murni ke segala arah dan sangat cepat dan kuat, membentuk bola spiral.

Blaaaarrrrrrrrrrrrrr!.

Namun sayang semua serangan yang Naruto lancarkan nampak tak berdampak, belum sempat berbuat apa-apa tubuhnya sudah tidak bisa bergerak dan ia merasakan rasa sakit yang begitu menyakitkan di dada kanannya.

Terlihat sebuah tulang tajam menancap di dada kananya, ketika Naruto ingin mencabut tulang itu, tubuhnya langsung berubah menjadi abu.

Naruto hanya tersenyum kecut melihat tubuhnya perlahan tapi pasti berubah menjadi debu.

"Tak aku sangka, hidupku bisa sesingkat ini," gumam pelan Naruto sembari menatap ke arah Kaguya yang memandangnya dengan pandangan meremehkan.

Hingga akhirnya seluruh tubuhnya menghilang, namun ia sempat mengeluarkan kata-kata terakhir.

"Seandainya aku bisa kembali ke masa lalu dengan kemampuan yang bisa digunakan untuk membatalkan perubahan wujud Madara, atau skill yang belum dikenal oleh orang-orang, mungkin aku bisa membuat dunia jadi lebih baik, aku akan mengorbankan apapun hanya untuk mendapatkan kekuatan itu." Naruto terpejam setelah menggumamkan kalimat terakhirnya hingga akhirnya seluruh tubuhnya menghilang menjadi debu.

"Akhirnya kita berhasil menguasai dunia," ucap bangga Zetsu hitam, yang menempel di lengan Kaguya.

"Kau benar Zetsu, sekarang saatnya kita mengurus mereka yang masih bisa bergerak," ujar Kaguya sembari membuka portalnya dan masuk kedalamnya.

Sementara itu di sebuah tempat yang dipenuhi cahaya.

"Bangunlah Uzumaki Naruto, aku mendengarkan harapanmu."

Seorang lelaki berambut pirang jabrik berkulit tan dengan mengenakan jaket orange hitam, mengenakan pelindung kepala berlambang daun melingar, ia membuka matanya dan menatap seorang lelaki penuh tato tersenyum ke arahnya.

"Siapakah, kau?" tanya Naruto pada gadis cantik berambut panjang dengan warna cream vanila.

"Siapa aku itu tidak penting Naruto, Yang penting adalah apa kau mau menerima bantuan dariku?"

"Bantuan? Bantuan macam apa yang ingin anda berikan kepadaku?"

"Kau ingin memperbaiki masa depan dunia shinobi, bukan?" Naruto pun memandang lawan bicaranya, "dan kau berharap bisa ke masa lalu dengan kekuatan berbeda?"

"Aku bisa mengabulkan keinginanmu itu."

"Benarkah, apa yang harus aku lakukan?"

"Kau hanya perlu melakukan kontrak denganku lalu hidup di masalalu dengan menggunakan tubuh anak perempuanku, tenang saja aku juga akan memberikanmu kemampuan yang cukup pas untukmu," ucap perempuan misterius itu.

"Kemampuan macam apa, yang aku dapatkan?" tanya Naruto penasaran.

"Aku akan memberikan kekuatan dari 7 kelas pahlawan, kau bisa memilih kekuatan pahlawan mana yang kau inginkan dari buku ini." Perempuan itu melemparkan 5 buku tebal yang sampulnya memiliki lambang kelas atau kemampuan.

"Soal kekuatan fisik, kau tidak perlu khawatir, karena anak perempuanku itu sangatlah kuat, bukan hanya kuat ia juga cepat. Aku juga memberikan daya tahan tubuh yang sangat besar hingga kau tidak akan terluka dengan serangan-serangan kuat bahkan jika serangan yang diluncurkan itu bisa menghancurkan seluruh alam semesta, tapi ada beberapa bagian yang tidak akan bertahan, yaitu kuku, mata dan alat kelaminmu, karena 3 hal itu sengaja ku jadikan titik lemahmu, bukan hanya itu, meski tubuhmu tidak akan terluka terhadap serangan, namun kau masih bisa merasakan sakit."

"Kenapa begitu?" tanya Naruto kebingungan

"Supaya dunia ini masih memiliki keseimbangan, jadi sekuat-kuatnya dirimu, kau masih punya kelemahan, tapi tenang saja, aku juga memberikan kemampuan regenerasi tingkat tinggi ke dalam tubuhmu. Jadi apa keputusanmu?"

Mendengar ucapan sang perempuan misterius itu, Naruto hanya diam, ia mulai berpikir, mencoba mencari keputusan yang tepat.

"Kenapa kau hanya memberikan 5 buku, bukannya aku harus memiliki 7 kekuatan?"

"Itu karena 2 kekuatan lainnya sudah aku pilih untukmu, jadi kau hanya perlu memilih sisanya."

Naruto mengangguk mendengar ucapan dari perempuan misterius itu, dari buku yang bergambar pedang ia mengambil kartu bergambar perempuan yang memegang pedang berkelok, berambut pirang mengenakan gaun merah, Title: Saber Nero Claudius

Lalu yang berikutnya di buku yang bergambarkan tombak Naruto mengambil kartu yang bergambarkan seorang berarmor emas dan berjubah merah, memiliki rambut sewarna cream, membawa tombak emas dengan tubuh diselimuti api, dengan title Lancer Karna.

Di buku yang bergambar manusia serigala, Naruto memilih seorang perempuan membawa gada petir mengenakan pakaian berupa gaun pengantin, dengan title Berserker Frankenstein.

Lalu di sebuah buku yang bersampulkan prajurit berkuda Naruto melihat banyak opsi yang bisa ia pilih disana, tapi dari sekian banyak yang ada disana Naruto memilih, seorang perempuan berambut panjang sampai ke kaki dengan warna ungu, mengenakan penutup mata terlihat didampingi oleh seekor kuda bersayap, title, Rider Medusa

Lalu berikutnya adalah buku bergambarkan seorang manusia bayangan membawa sebuah pisau ringan, disana Naruto membuka buku itu dan menemukan cukup banyak pilihan, namun dari sekian banyak pilihan yang ada ia langsung memilih kartu yang isinya terdapat sekumpulan orang seperti bayangan dengan jubah gurun dan mengenakan topeng yang sama, Title: Assassin, Hasan Sabah of the Hundred Persona.

"Hoooh~ Kemampuan yang bagus," gumam wanita misterius itu, melihat semua kartu servant pilihan Naruto.

"Sudahlah, sebenarnya aku tidak mengerti dengan acara pilih memilih yang kau adakan ini," ungkap Naruto yang merasa gagal paham akan maksud dari orang yang ada di hadapannya itu.

"Hem kau akan tau sendiri, sudah saatnya kau masuk ke pintu reinkarnasi sembari membawa kartu, pilihanmu, oh iya ini dua kartu yang aku pilih secara khusus untukmu," ucap perempuan itu sembari memberikan dua buah kartu bertuliskan Archer Emiya dan Caster Medea.

Naruto mengambil dua kartu itu dan membawanya bersama 5 kartu lainnya masuk ke dalam pintu Reinkarnasi yang dikatakan oleh perempuan misterius itu.

Perempuan itu menatap sebuah buku bertuliskan Torn of Heroes disana tercantum terliunan nama pahlawan dari berbagai negara, mulai dari yang fiksi sampai legenda dan pahlawan sejarah dari berbagai negara.

Disana terlihat nama Naruto terpampang di daftar Heroes baru menghilang.

"Belum saatnya kau menjadi servan yang bertarung untuk merebut cawan suci Naruto," ucap perempuan itu, lalu akhirnya ia pergi meninggalkan tempat itu.

Di Konoha 5 hari sebelum Naruto lahir.

Terlihat perempuan yang tadi menemui Naruto di sebuat tempat misterius tersenyum kepada seorang perempuan yang sedang mengandung atau hamil 9 bulan, berambut merah dengan mata yang berwarna merah ruby.

"Yo, kamu Kushina bukan?"

"Ya saya sendiri, anda siapa?" tanya Kushina pada perempuan yang ada dihadapannya.

"Aku adalah Greatel Grail aku merupakan perwujudan cawan suci yang mengabulkan berbagaimacam permintaan, aku datang kemari, untuk mengabulkan permintaan anakmu yang ada dimasa depan,"

"Anakku di masa depan?" ulang Kushina Uzumaki dengan pandangan tak percaya, ya jelas ia tidak percaya dengan apa yang di dengarnya, anaknya di masa depan meminta sesuatu pada perempuan tak dikenal.

"Apa yang terjadi padanya sampai-sampai ia meminta sesuatu kepadamu?" tanya Kushina pada perempuan yang ada di hadapannya.

"Dia mati di pertarungan terakhirnya di saat-saat akhir dunia, melawan Otsutsuki Kaguya, lalu meminta agar aku mengembalikannya ke masa lalu dengan kemampuan yang berbeda, aku setuju dengan satu syarat, ia harus mengenakan tubuh seorang perempuan yang tidak lain dan tidak bukan adalah anakku."

"Perempuan? Jadi anakku akan menjadi perempuan?" tanya Kushina pada wanita misterius yang ada dihadapannya, entah kenapa saat menanyakan itu wajah Kushina nampak berseri-seri.

"Yah, jika kau setuju maka ia akan terlahir sebagai perempuan, jika kau tidak setuju, maka akan mereinkarnasikan anakmu dari masa depan ini di tubuh wanita lain dan kau akan tetap melahirkan bayi itu dan ia akan lahir sebagai laki-kaki.

Kushina yang mendengar penjelasan perempuan itu hanya terdiam, ia berpikir, kalau anaknya Naruto itu adalah seorang laki-laki, tapi karena kalah di pertempuran ia meminta dilahirkan kembali di masa lalu lalu perempuan itu mengabulkannya, namun harus memakai wujud wanita.

"Karena aku sebenarnya sangat ingin memiliki anak perempuan, jadi aku rasa menerima permintaanmu itu tidak ada salahnya," jawab Kushina sembari tersenyum

"Kau yakin?"

"Yah,"

"Kalau begitu, selamat, anakmu adalah wanita kuat yang akan menjadi Hokage dan pelindung dunia Shinobi!"

Di hari kelahiran Naruto.

Tidak ada perbedaan pada hari kelahiran Naruto, semuanya di awali dengan kekacauan yang disebabkan oleh amukan Kyubi yang dikeluarkan dari segelnya secara paksa, lalu Minato pun datang, ia menyegel Kyuubi kedalam tubuhnya dan Naruto kecil yang saat ini berwujud perempuan.

Kushina ingin menolak keputusan itu, namun karena alasan Minato cukup kuat hal itu membuat Kushina tidak bisa menolaknya, yah semua berjalan sama, tidak ada perbedaan pada bagian ini, kecuali kelahiran Naruto yang menjadi perempuan.

5 tahun kemudian.

Terlihat seorang gadis cantik berkulit lembut dan mulus dengan warna tan cerah dengan rambut panjang terikat, dengan warna White Rose, mata yang berwarna coklat indah, mengenakan t-shirt hijau dilapisi rompi hijau tanpa lengan, sedang dipukuli dan dilempari batu dan berbagai hal, seperti telur busuk dan lainnya nama perempuan itu adalah Naruto Uzumaki, anak dari Minato Namikaze dan Kushina Uzumaki.

Setelah sekian lama hidup di dunia, Naruto kecil selalu mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari masyarakat desa Konoha, hal-hal itu berupa kekerasan fisik seperti dilempari batu, dipukuli dengan benda tajam dan tumpul, lalu dilempari telur busuk, Naruto menderita mental, hati dan perasaannya hancur, yah meski tubuhnya tidak akan terluka oleh serangan-serangan yang diluncurkan, namun ia masih bisa merasakan sakit.

Bayangkan kau yang merupakan gadis di usia 5 tahun di pukul dengan balok kayu dan juga besi dengan tenaga yang mungkin bisa mematahkan tulangmu, meskipun tulang dan daging Naruto tidak terluka, namun ia merasakan rasa sakit yang sangat menyakitkan, tubuhnya tidak akan hancur, namun syaraf sensoriknya masih seperti manusia normal, jadi bayangkan betapa menyakitkannya hal itu.

Ia ingin melawan atau menghajar para penduduk desa yang menyakitinya, namun ia teringat akan pesan dari Jiraya dan yang lainnya, ia juga teringat akan kata-kata Itachi, kalau seseorang tidak akan di akui hanya karena ia kuat ataupun jabatannya sebagai seorang Hokage.

Hal-hal semacam itu yang membuatnya berusaha bertahan dari serangan para warga, kerap pula, pukulan benda tumpul dan tajam yang menghantam tubuhnya, membuat robek pakaiannya dan membuatnya mengerang panjang karena rasa sakit, yang telah ia rasakan melalui benturan kulitnya dengan benda-benda yang menghantam tubuhnya dengan sangat keras.

Malam hari di saat hari ulang tahunnya.

Pada malam di hari ulang tahunnya yang harusnya berjalan dengan kebahagiaan malah berjalan dengan penuh kesengsaraan, dimana ia harus cepat-cepat melarikan diri dari Apartemen yang menjadi tempat tinggalnya, karena para warga tidak akan segan datang dan menyeretnya keluar lalu menyiksanya secara tidak manusiawi dan hal itu tidak akan berakhir sampai ia pingsan atau tak sadarkan diri.

Ia berusaha melarikan diri disaat hari ulang tahunnya, tak ada satu pun yang peduli dengannya bahkan ada yang ingin merusaknya, atau memperkosanya, yah para pedopil liar, melihat hal itu Naruto pun melawan dan mencoba melarikan diri.

Naruto merasa masa depannya akan hancur jika ia terus seperti ini, ia mulai memikirkan cara untuk melarikan diri dari para warga desa konoha yang membencinya, ia bahkan sampai harus menggunakan kemampuan Hasan untuk membagi tubuhnya sebanyak ratusan, yang berguna mengecoh para penduduk desa yang mengejarnya.

"Kenapa-kenapa harus aku yang menderita? Kenapa aku merasa kalau penderitaanku yang sekarang jauh lebih berat dari yang aku rasakan sebelumnya?" gumam tanya Naruto merasa kalau ia tidak sanggup menahan perasaannya untuk membunuh para penduduk desa.

Ia telah berusaha untuk memaafkan mereka, berusaha untuk membuat mereka percaya kepadanya, berusaha melindungi mereka, namun kenapa mereka berbuat begini, ia hampir saja kehilangan kehormatannya sebagai wanita.

Naruto menerima kesepakatannya untuk kembali ke masa lalu agar bisa memperbaiki masa depan, namun ia tidak menyangka kalau ujian yang ia dapatkan jauh lebih besar dari pada kehidupannya yang sebelumnya.

Naruto, terus lari-lari dan lari, pada malam ini ia mencoba bersembunyi di dalam tong sampah, ia bisa merasakan kalau para warga sudah sangat dekat dengannya.

"Ayo cepat! tadi ia lari kesebelah sini! Siluman rubah itu harus mati malam ini juga!" seru mereka, mereka berlarian dengan membawa obor.

Naruto yang ketakutan hanya bisa meringkuk di dalam tong sampah, tak peduli seberapa busuknya bau tong sampah itu, ia takut bukan karena tidak bisa melawan, ia takut kalau tidak sanggup menahan diri dan berujung membunuh banyak orang dan berakhir dengan di adukannya dirinya ke Hokage.

Naruto tau, apapun yang ia lakukan apapun alasannya, ia akan tetap salah di mata Konoha. Naruto terus berusaha menahan dirinya untuk tidak melukai warga desa Konoha dan memilih melarikan diri dari pada melawan ataupun menyerang lebih awal, memang sebagai manusia ia terlalu baik dan Naive, membuatnya sangat cocok mendapatkan kekuatan dari roh pahlawan Emiya yang memiliki kenaivan yang hampir serupa, yaitu Hero of justice, yang dimana mereka berdua sama-sama tidak ingin menyakiti orang-orang yang tidak bersalah.

"Dimana bocah Kyubi itu?!"

"Sial ia bisa melarikan diri!"

"Cih! Kita berpencar!"

Para warga pun berpencar mencari keberadaan Naruto, merasa ancaman sudah cukup jauh Naruto pun keluar dari tong sampah dan pergi ke sebuah tempat yang menurutnya bisa membuatnya terhindar dari masyarakat desa Konoha yang sedang kalut.

"Hah hah hah hah..." dengan nafas yang tersenggal Naruto berlari dan bersembunyi menghindari kejaran warga, sampai akhirnya ia berada di hutan kematian, di sanalah Naruto bisa merasa tenang damai dan aman.

Naruto yang sudah hapal jalur hutan kematian langsung berjalan ke dalam hutan tanpa rasa takut akan kematian yang bisa menjemputnya kapan saja. Setelah sudah cukup jauh dari desa, Naruto mulai duduk meringkuk sendirian ditengah hutan dengan kepala tertunduk air matanya bercucuran membasahi pipinya suara isakan tangis yang sangat pilu terdengar cukup pelan, setelah cukup lama menangis Naruto mulai menghentikan tangisannya dan menguatkan diri terhadap ujian yang diberikan kepadanya.

Naruto langsung memata-matai seluruh desa dengan sihir milik Caster Medea yang membuatnya mampu melihat atau memantau seluruh tempat dari jarak yang jauh, ia melihat para warga desa masih saja berencana mengejar dan mencari-cari diri nya.

'Kenapa mereka jadi sebrutal itu kepadaku, padahal dulu sebelum aku kembali ke masa lalu, aku tidak pernah diperlakukan sekeras ini, apa karena kebangkitanku di masa lalu ini menggunakan tubuh perempuan?' tanya Naruto melalui hatinya sembari memperhatikan para warga desa yang terus mengejarnya melalui sihir

Namun dari sekian banyak hal yang ia awasi dengan kemampuan sihirnya, melalui perantara genangan air sebagai layar, ia kaget melihat kediaman Uchiha porak poranda dan juga terlihat sepi, saat itu juga Naruto sadar kalau klan Uchiha sedang di bantai oleh Itachi.

'Apa yang harus aku lakukan?' batin Naruto menatap kejadian yang ada di komplek Uchiha tersebut.

'Haruskah aku pergi kesana menyelamatkan keluarga Sasuke atau membiarkan kejadian itu?' tanya batin Naruto, Naruto juga memandangi pakaiannya yang sudah sobek-sobek atau tak layak pakai, itu dikarenakan, sebelum bisa melarikan diri ia sempat ditangkap dan disiksa di sebuah kursi hukuman, para warga sudah tau bagian tubuhnya yang bisa dilukai, mereka memukuli jari tangan Naruto dengan keras hingga kuku-kukunya lepas dan membuat jari tangan dan kakinya mengeluarkan darahtapi beruntung karena regenerasi tingkat tinggi jari-jari Naruto bisa pulih kembali, tapi rasa sakitnya menjadi lebih mengerikan karena dibarengi rasa perih.

Tidak hanya sampai disana, penyiksaan itu, bahkan Vagina Naruto, yang baru berusia 5 tahun, itu di tusuk dengan besi panas dan akhirnya melepuh. hal semacam itu membuat Naruto menjerit karena kesakitan.

Beruntung Naruto berhasil melarikan diri dengan menggunakan tenaga penuhnya agar ikatannya terlepas lalu mendorong beberapa warga dan membuat mereka terlempar sangat jauh, karena tenaga tangan Naruto dalam kecepatan pelan mampu mendorong benda seberat satu ton bergeser sejauh 5 meter.

Sampai saat ini Naruto masih merasakan nyeri di vagina dan jari-jari tangan kakinya, meskipun kuku-kuku tangan dan kakinya sudah tumbuh kembali dan Vaginanya sudah kembali seperti semula, tetap saja rasa sakitnya masih terasa.

Akhirnya, dari pada menyelamatkan keluarga Sasuke, Naruto lebih memilih memulihkan dirinya dari luka batin yang menghantamnya karena fisiknya baik-baik saja, Naruto berbaring di hutan sembari menangis dan menjerit untuk melepaskan stres karena menahan rasa sakit yang ia rasakan.

"Huaaaaaaaaaaaaaa~~~!, Hik hik hik, apa salahku pada mereka, Kami-sama di mana letak kesalahanku pada mereka, sehingga aku disakiti seperti ini?"

Naruto merasa kehidupannya sudah hancur, ia hampir sakit jiwa jika terus-menerus menerima siksaan mental seperti itu, usianya masih 5 tahun, meski sebenarnya dia sudah tua namun tubuhnya masih tubuh gadis 5 tahun, jadi saraf sensorik miliknya menghantarkan rasa sakit yang mencapai berkali-kali lipat lebih besar dari pada saraf sensor orang dewasa yang sudah terbiasa dengan pukulan keras.

'Aku merasa ingin mati, tapi jika aku mati, siapa yang akang menghentikan Zetsu Hitam, jika aku mati, siapa yang akan menyelamatkan dunia shinobi, aku ingin dunia jadi lebih baik, bukan lebih buruk... aku, hik~ entah mengapa tidak sanggup menahan derita ini, siapa yang bisa aku ajak berbagi rasa sakit saat ini, tak ada satu orang pun yang mau mendengarkanku,' batin Naruto terus bergetar mengucapkan kata-kata pahit dari kenyataan yang ia hadapi atas pilihannya yang ingin kembali ke masa lalu.

'Apakah ini perasaan yang disebut penyesalan? Jika ia aku ingin melupakannya, aku tidak mau menyesal, aku harus bangkit dan mendapatkan banyak teman, agar aku bisa membagi kesedihan ini,'

Bersambung.