Cerita ini hanya fiktif belaka, sekedar karangan. Apresiasi atas cinta pada sang idola. Bukan bermaksud menjatuhkan, menjelekan apalagi mendoakan yang tidak-tidak. Italic : Flashback. Karakter lain muncul sesuai kebutuhan.
.
.
"Baekhyuneeeeee~~~~~"
Panggilan itu melengking, terdengar sampai keseluruh penjuru ruangan bahkan sampai ke lantai di bawahnya. Dimana dua orang bernama Park Chanyeol dan Kim Jongdae langsung mendesah dan menggeleng dramatis, bukan karena kaget akan seruan menakjubkan yang bisa di dengar sampai dua ruangan padahal ini adalah gedung bertingkat yang ramai manusia, tapi karena mereka tahu siapa sipemilik suara, suara manja yang kekanakan yang memanggil bos mereka seperti itu, siapa lagi kalau bukan Kim Minseok, gadis pendek yang katanya calon doctor. Benar-benar sulit dipercaya.
"Kurasa kemarin malam aku baru lembur dan pulang jam tiga pagi" keluh Jongdae sembari menjatuhkan kepalanya di atas meja, mendadak kepalanya pening dan kembali teringat pada kejadian yang membuatnya hampir memenggal kepala Baekhyun. Ini sungguhan, dan tersangkanya adalah Kim Minseok, si manja tunangan Baekhyun yang sialnya atasan mereka sekaligus sahabat kental sehidup semati.
Dua hari yang lalu Minseok mengadu, mengutarakan keluh kesahnya kepada Baekhyun kalau lelaki itu sibuk terus dan menduakan dirinya dengan pekerjaan yang segudang, dan Baekhyun yang tidak bisa hidup tanpa senyuman Minseok itu bertanya, apakah gerangan yang bisa membuat sicantik kesayangannya berhenti marah, dan jawabannya 'Temani aku' astaga, mereka bahkan tinggal di apartemen yang sama dan masih minta ditemani? Padahal baik Jongdae maupun Chanyeol yakin kalau dirumah Baekhyun tidak akan menyentuh pekerjaan dan akan berdiri disamping kekasihnya full time, tapi dasar Minseoknya saja yang kelewat manja juga dimanja. Maka seperti itulah hasilnya.
Dan seorang Byun Baekhyun sahabat kental sehidup sematinya dengan jahat dan kejamnya melimpahkan semua pekerjaan miliknya kepadanya dan Chanyeol tapi sayangnya Chanyeol sedang pergi keluar kota untuk urusan kantor yang diberikan oleh ayah Baekhyun untuk mengajari Byun Daehyun – adik Baekhyun menangani sebuah proyek. Alhasil semua pekerjaan Baekhyun yang menumpuk secara amazing itu di limpahkan kepadanya seorang diri hingga mengharuskan ia pulang jam tiga dini hari. Hebat sekali kan.
"Kuharap Daehyun bisa lebih pintar dari Baekhyun. Dengan begitu aku bisa pindah bagian dan menjadi bawahan Daehyun" erang Jongdae lagi.
"Benar, setidaknya kekasih Daehyun itu seribu kali lebih dewasa ketimbang Minseok" Chanyeol menambahkan. Bukan hanya Jongdae yang memiliki pengalaman pahit dengan Minseok, tentu saja Chanyeol juga.
Bahkan parahnya, Chanyeol dijadikan supir dan tukang angkut. Jadi waktu itu Minseok kembali dari mengunjungi ayah dan ibunya di Amerika, ketika kembali Baekhyun sedang ada rapat bersama dewan direksi sehingga tidak bisa menjemput, alhasil pemuda Bucheon itu meminta Chanyeol untuk menjemputnya karena saat itu Jongdae sakit dan mengambil cuti kerja. Minseok memaksa untuk segera menemui Baekhyun, namun karena tahu sifat gadis itu yang pasti akan mengacau maka Chanyeol menghalanginya, dengan cara mengajak belanja, wanita sangat suka belanja kan.
Tapi rupanya ide itu nyaris membuat kartu debit miliknya limit, Minseok belanja banyak hal, dari yang diperlukan sampai yang tidak di perlukan, memaksa datang kesana kesini yang setiap lima menit ketika baru duduk langsung bosan, waktu itu Chanyeol ingin mencekik Minseok dan membuangnya kejurang, tapi puppy eyes nya menggagalkan segalanya, benar-benar aegyo attack yang berbahaya.
"Membicarakan aku ya?"
Pintu terdobrak dari luar, dua orang itu langsung berjengit dan memandang ke pintu, keduanya mendesah malas ketika mendapati Minseok di ambang pintu dengan Baekhyun meringis kecil.
"Aku harus menemui Daehyun, kurasa laporan yang aku minta sudah selesai" Chanyeol berdiri sembari melihat jam tangannya, begitu juga Jongdae yang langsung mengambil setumpuk dokumen di atas mesin fotocopy dan mengarakhannya kepada Baekhyun "Aku ada janji temu dengan Kyuhyun hyung untuk membicarakan kerjasama kita, kau tidak lupa kan Direktur-nim"
Dua orang itu tahu, sangat tahu bahwa jika Baekhyun sudah meringis dibelakang Minseok, sudah pasti dia ingin meminta tolong untuk di jagakan bayinya, sepertinya kalau tidak salah, hari ini Baekhyun ada pertemuan dengan beberapa direktur dari perusahaan lain, yang sudah pasti dia tidak bisa menuruti kemauan Minseok hari ini. Pilihan yang terbaik bagi dua lelaki beda tinggi itu sudah jelas, kabur.
"Kita memang harusnya pergi berdua Baek, ayo" Minseok sudah menggandeng tangan Baekhyun, siap melangkah namun pemuda itu menahan tangan kekasihnya, membuat Minseok membalikan badanya menatap bingung kearah Baekhyun. "Bagaimana kalau…"
"Kau tidak bisa ya?"
Minseok menyela, kebiasaan kekanakan yang sulit dihilangkan, tabiat memang susah untuk dirubah. "Bisa, tapi tidak sekarang" Baekhyun segera berucap, takut kekasih cantiknya yang mungil ini marah-marah dan membuat keributan. Huft, untung cinta, kalau tidak sudah Baekhyun tendang sampai ke Exoplanet.
"Tapi aku maunya sekarang"
"Bagaimana…
"Tidak mau ya sudah, jangan hubungi aku lagi mulai sekarang, kita putus aku benci padamu"
Rahang Chanyeol dan Jongdae yang melihat dari kejauhan jatuh menganga, menghilangkan kadar ketampanan kedua pria itu atas kelakuan Minseok yang sungguh ajaib, oh ayolah mereka tinggal dirumah yang sama, jadi bagaimana mungkin minta tidak usah dihubungi, kecuali kalau sekarang Minseok langsung terbang ke Amerika baru itu ucapan yang benar, tapi mana mungkin, Minseok itu kalau mau pergi ke manapun pasti semuanya disiapkan oranglain, dan Baekhyun tidak rebut maslaah kebernagkatan seseorang sekarang, jadi bisa dipastikan Minseok tidak akan pergi kemanapun.
Melihat bagaimana hubungan dua orang ini, mereka jadi bingung, Baekhyun itu kekasih atau pengasuh sih sebenarnya.
"Minseok sedang turun kebawah, dia marah jadi turuti saja kemauannya" Baekhyun berkata pada supirnya melalui telepon, karena sudah biasa dan memang kebiasaan, Baekhyun merasa tidak masalah dengan ini, nanti malam kalau bertemu dirumah juga manjanya keluar lagi, Byun Baekhyun sudah hapal Kim Minseok luar dalam.
…
A Fanfiction
By
Moonbabee
…
Gadis Do itu sama sekali tidak habis pikir, Kim Minseok itu kapan sih mau dewasanya, umur sudah dua puluh enam tahun kok tingkah kayak bocah SD, sekarang gadis Kim kesayangannya paman naga dan bibi kucing sedang mengadu kepada Kyungsoo tentang bagaimana Baekhyun – tunangan Minseok, tidak lagi mencintainya, tidak peduli padanya dan bahkan membiarkannya pulang sendirian yang sejuta kali Kyungsoo yakin kalau Minseok pasti berlebihan dalam pengaduannya. Ayolah, Baekhyun itu pria berusia dua puluh sembilan tahun yang bekerja sebagai direktur divisi di kantor ayahnya, sudah pasti pekerjaannya menumpuk, dan Minseok seharusnya tahu dan mengerti, tapi dia malah menangis dengan haru biru seakan baru dicampakan.
"Sudahlah Minseok, jangan berlebihan. Baekhyun tidak mungkin seperti itu" lelah sih sebenarnya, sudah berapa kali Kyungsoo mengatakan itu tapi mau bagaimana lagi, tidak ada ucapan lain untuk menenangkan bayi besar ini "Aku lapar, kau mau makan apa?"
Kyungsoo bangkit dari duduknya, menuju dapur dan menyiapkan peralatan masaknya, lima belas menit menunggu jawaban, namun gadis Kim itu tetap diam saja, dan isak tangisnya sudah berganti dengan senggukan kecil, serta deru nafas yang terdengar teratur, sudah tidur, belum makan, belum mandi, semoga Baekhyun tidak memutuskan Minseok setelah ini.
Yeah, kalau sudah begitu memang Minseok akan terkapar, dan yang bisa Kyungsoo lakukan adalah, menghubungi Baekhyun, mengatakan kalau bayinya ada dirumahnya, setelah itu Kyungsoo fokus lagi pada memasaknya, perutnya sudah kroncongan, dia lapar. Apalagi dia belum makan sejak siang karena meladeni tangis Minseok yang membuat telinganya berdenging sampai sekarang.
Minseok dan segala tingkah ajaibnya memang selalu bisa menyita fokus Kyungsoo.
Do Kyungsoo gadis berusia dua puluh delapan tahun, lebih tua dari tiga tahun dari Minseok dan lebih muda satu tahun dari Baekhyun, Kyungsoo dekat dengan Minseok, karena Kyungsoo adalah anak agkat dari G Dragon – Ahn Sohee – orangtua Minseok.
Itu terjadi saat Kyungsoo berusia tujuh tahun, orangtua Kyungsoo dulunya adalah seorang pegawai di perusahaan milik ayah Minseok, namun mereka meninggal karena sebuah kecelakaan kerja, sebagai ganti rugi mereka mengangkat Kyungsoo sebagai anak, untuk menjadi teman Minseok selain karena kewajiban akibat kecelakaan yang dialami orangtua Kyungsoo, mereka tidak membedakan antara Kyungsoo dan Minseok sehingga membuat Kyungsoo seperti bukan anak angkat, terlebih Minseok selalu bergantung kepadanya dalam hal apapun entah dulu atau sekarang, sehingga keduanya seperti keluarga sungguhan, bahkan kedua orangtua Minseok sering berkata kenapa yang anak kandung bukan Kyungsoo saja, tapi Minseok tidak pernah marah sungguhan, ya dia marah tapi kemarahan ala bocah yang selalu dia lakukan jika keinginannya tidak dituruti.
…
Jam bagi para pekerja untuk mundur akhirnya berdentang, semua orang yang sedang melakukan rutinitas membosankan itu lantas mendesah lega, segera meregangkan badan setelah seharian berkutat dengan komputer dan kertas-kertas, dan hal yang sama pun di lakukan oleh Byun Baekhyun – Direktur divisi di perusahaan ayahnya, meregangkan semua otot yang terasa kaku sebentar lalu segera merapihkan barang-barangnya kedalam tas, tidak menunggu lama ia langsung turun dengan terburu dengan ponsel menempel di telinga.
Jongdae dan Chanyeol yang tidak sengaja melihat hanya bisa geleng kepala, teman mereka sepertinya sudah kepalang cinta dengan gadis mungil bernama Kim Minseok. Teman, Chanyeol, Jongdae dan Baekhyun adalah teman, teman sejak masih disekolah dasar sampai sekarang, pertemanan kental mereka dimulai dari mereka yang berkelakuan sama, hobi yang sama dan lahir di tahun yang sama, sama-sama satu sekolah mulai dari bangku di SD sampai kuliah dan sekarang bekerja di tempat yang sama.
"Kurasa benar kalau orang yang kekanakan harus mendapatkan seorang yang kekanakan supaya jadi bertanggung jawab" Chanyeol berkomentar, membuat Jongdae mengerutkan keningnya, "Kau tidak salah? Astaga, kalau dua orang kekanakan dipersatukan mereka akan merpotkan semua orang" Jongdae agaknya masih dendam dengan Baekhyun dan Minseok perihal lembur gila yang dia terima.
"Jadi aku salah ya? Tapi Baekhyun menjadi lebih dewasa sejak bersama Minseok"
"Aku tidak tahu Chan, jangan bicarakan mereka atau aku akan meledak sekarang"
Disahuti oleh tawa menggelegar Park Chanyeol yang membuat mata semua tertuju kepadanya, tawa Chanyeol itu terdengar menyenangkan dan mendengarnya tertawa sedemikian lebar, rasanya mengalihkan rasa lelah, tentu saja itu bagi mereka para gadis, bagi Jongdae, dia benar-benar ingin mengeluarkan listrik dari tubuhnya supaya bisa menghentikan tawa menyebalkan itu.
"Dia sudah tidur" Kyungsoo berucap saat ia membuka pintu menemukan Baekhyun dengan senyuman khasnya.
"Berhentilah memanjakannya oppa, kau membuatnya semakin manja dari hari kehari" gadis Do itu memimpin Baekhyun menju tempat dimana Minseok sedang tertidur, di sebuah sofa bad yang ada di depan ruang tivi dengan posisi tengkurap. Terdengar Baekhyun menghela nafas lega saat kekasih tercintanya tidak kurang suatu apapun dan sedang tertidur dengan nyaman disana.
"Bagaimana caranya? Kau sendiri sama saja" setelah memastikan pacarnya dan merapihkan barang-barang Minseok kedalam tas, Baekhyun duduk di kursi dapur bersama Kyungsoo meninkmati kopi buatan kakak pacarnya, Baekhyun dan Kyungsoo sudah kenal sejak lama, dulu mereka di klub yang sama waktu sekolah menengah atas sebelum Kyungsoo pindah ke Amerika dan baru kembali ketika ia dan Minseok bertunangan tiga tahun yang lalu. Mereka cukup dekat dan Kyungsoo gadis yang pintar, meski Kyungsoo satu tahun lebih muda namun ia berada di tingkat yang sama dengan Baekhyun berkat kelas akselerasi yang di ambilnya.
"Tapi kau itu tunangannya, dan sebentar lagi kalian akan menikah, masa iya kelakuannya begitu terus, kau tidak akan merawat anak kalian bersama seorang anak lainnya kan, astaga Minseok seperti bocah sepuluh tahun"
"Bukankah dia sangat manis"
Kyungsoo memutar bola matanya kesal, sungguh berbicara dengan Baekhyun itu sama menyebalkannya jika kau berbicara dengan Minseok, Kyungsoo rasa itu alasannya mengapa mereka saling jatuh cinta.
"Lebih manis kekasih Daehyun, sungguh. Kalau boleh, aku ingin menukar Minseok dengan Youngjae"
"Kau bukan orang pertama yang mengatakan itu, tapi punya pacar seperti Youngjae kurasa rambutku akan rontok, dia itu menakutkan"
Jadi malam itu habis dengan obrolan Baekhyun dengan Kyungsoo, menggosipkan pacar adiknya yang galak, sampai dua orang itu pamit pulang, jam sudah menunjukan pukul sebelas waktu itu dan Minseok sudah sangat terlelap, jadi meski Baekhyun mengangkat tubuhnya dia tidak akan bangun.
Minseok itu sensitive, jika sedang tidur kemudian di bangunkan dia akan marah-marah makanya Baekhyun memilih membiarkan sampai terlelap agar ia aman membawa sang pujaan hati pulang ke apartemen mereka.
"Dia tidak menua, meski hobinya marah-marah tapi wajahnya tetap sama ketika dia masih tujuh belas tahun" gumam Baekhyun sembari mengamati wajah tidur Minseok yang lucu, ketika masih tujuh belas tahun, sejauh ini sembilan tahun sudah Baekhyun mencintai Minseok, dulu Minseok adalah adik kelasnya, ketika Minseok kelas satu SMA dan Baekhyun adalah seniornya.
Jaman masih menjadi anak sekolah Baekhyun, Chanyeol dan Jongdae itu adalah anak-anak popular, Jongdae adalah ketua klub paduan suara, Chanyeol kapten tim basket dan Baekhyun adalah ketua tim hore, dan apapun acaranya jika tim hore di ketuai oleh Baekhyun pasti akan ramai.
Baekhyun memiliki banyak julukan ketika masih sekolah, mulai dari pangeran cantik sampai badut sekolah. Dan dari kepopulerannya itu dia mendapatkan penggemar, seorang penggemar cantik bernama Kim Minseok.
Baekhyun membuka lokernya hari itu untuk mengambil buku sejarah dunia yang akan di gunakan jam kedua nanti, tapi ketika pintu loker telah terbuka ia malah mendapati sebuah kotak coklat warna merah muda lengkap dengan kartu warna senada diatasnya.
Seonbae, haranghaeyo.
Aku melihatmu hari ini dan kau terlihat sangat tampan. Teruslah tersenyum seperti itu, kuharap kita bisa saling mengenal dan akrab.
Minseokkie.
Baekhyun terkekah mengingat surat Minseok tersebut. Dulu itu sangat sedikit atau bahkan jarang orang yang menyebutnya tampan, karena menurut mereka Baekhyun itu cantik, tapi untuk pertama kalinya seseorang menyebutnya tampan, sekalian mengungkapkan cinta dan entah bagaimana ketika dia melihat Minseok yang rupanya adik Kyungsoo dia langsung jatuh hati, dan sejak saat itu Baekhyun tidak pernah melihat wanita lain dan hanya memandang Minseok, gadis itu adalah cinta pertama, sekaligus satu-satunya.
Namun baru berani mengungkapkan ketika ia lulus kuliah, dan tiga tahun lalu mereka bertunangan, tinggal menunggu Minseok lulus dari strata tiga nya maka Baekhyun akan mengikat Minseok untuk disucikan. Terikat dalam janji suci yang semakin hari semakin membuatnya tidak sadar.
…
Menjadi seseorang yang berbeda di tanah yang berbeda, mendapatkan pandangan yang berbeda yang pasti juga akan mendapatkan perlakuan berbeda, Luhan sadar benar dengan keadaan itu, karena ini bukanlah yang pertama.
Menjadi seseorang asing ditanah oranglain meski sebenarnya mereka masih serumpun, masih ditanah Asia walau berasal dari negara yang berbeda. Tapi yang namanya pandangan dan kebiasaan pasti akan sulit diubah, terlebih sudah mendarah daging sejak jaman nenek moyang.
Korea Selatan, negara tetangga yang sangat terkenal dengan Hallyu Kpop nya. Terhitung ini adalah kali ketiganya bagi Luhan menginjakan kaki di tanah menara Namsan. Pertama dan kedua adalah, ketika dia menjadi siswa pertukaran pelajar dan yang kali ini, dia menjadi seseornag yang ditugaskan dalam sebuah proyek pekerjaan, alasan pemilihan dirinya sangatlah sederhana, karena Luhan pernah tinggal di Korea, mengerti bahasa juga tahu sedikit tentang negara Super Junior tersebut.
Ia bisa saja menolak, karena pada saat itu dan dalam divisi kerjanya bukan hanya Luhan yang mampu menguasai bahasa Korea, tapi beberapa rekannya bisa, bahkan menguasai beberapa bahasa, selain Mandarin, Korea juga Inggris, namun entahlah, Luhan hanya mengangguk saja saat itu, menerima secara terbuka tugas tersebut tanpa banyak protes. Karena kalau boleh jujur, bekerja di tempat sendiri itu lebih menyenangkan, tidak ada tatapan intimidasi atau sejenisnya, namun sekali lagi profesionalitas, mungkin itu yang mendasari Luhan mau menerima tawaran tersebut.
Selain profesionalitas, mungkin bisa sekalian menemui teman lama sekaligus jalan-jalan, sekarang dia sudah dewasa, jadi bullying tidak mungkin terjadi kepadanya kan, tidak seperti ketika jaman sekolah dimana bullying adalah hal yang umum, apalagi untuk anak-anak miskin, tidak menonjol atau pindahan seperti dirinya, itu dulu, sekelebat ingatan pahit tentang masalalunya ketika masih di Korea.
"Luhan"
Dan kali ini sepertinya dia juga tidak akan mengalami hal pahit, mengingat dia bukan anak-anak lagi, dan juga dia berteman dengan Sehun – anak salah seorang pengusaha kaya di Seoul.
"Maaf tidak menjemputmu kemarin, aku sibuk sekali" kata Sehun lalu duduk di kursi di hadapan Luhan di sebuah kafe pagi itu. Ia belum mulai bekerja dan akan memulainya lusa, jadi selama dia masih free dia ingin bersantai terlebih dahulu. "Tidak masalah, aku tahu" sahutnya pendek.
"Syukurlah, aku sedikit cemas kemarin, kupikir kau akan marah"
"Jangan sok manis Sehun, laki-laki tidak akan merah-marah hanya karena tidak di jemput, kau berlebihan"
Yang dibalas dengan tawa renyah seorang Oh Sehun, bercanda sedikit tidak masalah kan, Luhan tampak begitu serius pagi ini, tidak seperti biasanya dan Sehun memang tidak sungguhan berkata seperti itu, hanya saja dia ingin menggoda, supaya tidak terlalu tegang.
"Arra arra. Aku hanya bercanda"
"Yeah kau memang selalu bercanda"
Sehun tidak membalas karena sedang berbicara dengan pelayan, ingin memesan untuk sarapan, bangun pagi ini dia langsung pergi ke apartemen tempat dimana Luhan tinggal selama menetap di Korea, ingin minta maaf sekalian sarapan diluar. Sehun merasa tidak enak, saat ia pergi ke China dulu, Luhan menyambutnya dan banyak membantunya, namun ketika lelaki itu pergi ketempatnya dia malah tidak melakukan apapun, jadi dia merasa hutang maaf istilahnya.
"Aku dengar Byunhyun Group akan membangun sebuah resort di pulau Bali, apa proyek itu yang menjadi kerjasama perusahaanmu dengan Byunhyun Group?" Sehun bertanya setelah pelayan pergi untuk menyiapkan pesanannya, Luhan mengangguk kecil sebagai jawaban. "Wah, Byunhyun memang sedang mengincar Indonesia, negara dengan banyak penduduk memang selalu menarik perhatian untuk menanamkan modal" Sehun berkomentar lagi.
Luhan membenarkan perkataan Sehun lagi-lagi dengan anggukan kecil, karena dia sedang malas meladeni ocehan Sehun di pagi hari karena sejak tadi dia sedang menikmati kesendiriannya, tapi mau bagaimana, masa di usir kan kasihan.
…
Di pagi hari ketika Minseok bangun, hal pertama yang dilihatnya adalah senyuman segi empat Byun Baekhyun kesayangannya, senyuman itu bahkan lebih cerah dari matahari yang mencuri masuk keruangannya melalui celah ventilasi, membuat Minseok juga tersenyum tanpa sadar dan mengalungkan tangannya pada leher pria terkasih nomor dua setelah ayahnya.
"Good morning" Baekhyun membisik pelan seraya mendaratkan kecupan di pipi Minseok, juga segera mengangkat tanpa beban tubuh Minseoknya untuk duduk. "Kau ada kuliah hari ini?" lagi ia membisik, Minseok menjawabnya dengan gelengan pelan, hari ini gadis Kim itu libur, dan Baekhyun merasa aneh, kenapa terlihat murung? Biasanya kalau libur senang? Apa masih marah tentang masalah kemarin, Minseok tidak pendendam sebelumnya, biasanya kalau malamnya sudah marah-marah, paginya akan tersenyum ceria lagi, lalu kenapa dengan hari ini.
"Tidak kuliah, tapi kau terlihat murung, kenapa?"
Minseok melonggarkan pelukannya, menunjukan wajahnya dengan bibir bawah maju dua senti, duh kalau tidak sedang mengharu biru Baekhyun yakin kalau dia sudah melumat bibir itu, tapi dia akan berakhir mendapat ceramah panjang dari Kyungsoo jika melakukannya sekarang, karena jika setelah ia melakukannya Minseok pasti akan menggebu mengadukannya kepada kakak galaknya, tidak terimakasih.
"Kau pasti sibuk terus kan, aku dirumah sendirian, Kyungsoo sibuk dengan pekerjaannya kau juga, Chanyeol dan Jongdae pasti kabur karena tidak mau menemaniku, kalian semua menyebalkan" tangis manja itu pecah di pagi hari, padahal seharunya Minseok sadar kalau sekarang sudah setengah tujuh dan Baekhyun masih menggunakan piama, belum mandi dan sedang memangkunya, bukankah dengan begitu seharusnya Minseok tahu kalau Baekhyun tidak akan bekerja, dia libur dua hari. Tapi memang dasar Minseoknya saja yang suka memutuskan sendiri tanpa mau repot-repot memikirkan dulu jadi ya inilah akhirnya.
Menangis manja sampai waktu berlalu lima belas menit, saat akhirnya lelah menangis ia melonggarkan pelukannya lalu berganti memukuli dada Baekhyun. "Kenapa kau diam saja? Kau ini sudah tidak mencintaiku ya? Kau menyebalkan sekali sih"
Baekhyun tertawa kecil lalu mengambil tangan mungil Minseok dan mencium punggungnya. "Aku mencintaimu, sangat dan selamanya. Aku tidak akan pernah bisa berhenti mencintaimu sayang"
"Bohong, kalau kau cinta padaku, kenapa kau diam saja"
"Aku hanya ingin kau mengeluhkan semua isi hatimu jadi setelah itu aku tahu apa yang harus aku lakukan kepada kekasih cantikku ini supaya tidak marah"
Wajah Minseok yang sudah memerah karena menangis itu semakin memerah, ronanya jelas sekali akibat sedang tersipu, lucu sekali kan kekasih Byun Baekhyun ini. "Jadi, bagaimana kalau cantiknya Baekhyun ini sekarang mandi dan berdandan, kita kencan, bagaimana?"
"Kencan?" Minseok membeo, senggukannya menghilang seiring kebingungan yang kini memenuhi kepala kecilnya. Dan Baekhyun yang tahu kalau kekasihnya bingung segera menyunggingkan senyuman, sembari tangannya mengusap wajah dengan jejak airmata itu. "Hmm, sudah lama kita tidak kencan, mumpung aku sedang libur"
"Libur?" lagi Minseok membeo.
"Iya sayangku, bagaimana?"
Senyum segera mengembang di bibir Minseok setelah Baekhyun memberikan kepastian dan tidak lama setelah itu dia langsung melompat girang sembari berteriak, Yey. Dan Baekhyun yang melihat langsung tertawa, di pagi ini sudah berulangkali lelaki Byun itu dibuat tertawa oleh Minseok, mungkin karena inilah Baekhyun menjadi awet muda. Senangnya memiliki Kim Minseok dalam hidupnya.
"Baek, bagaimana kalau kita ke Namsan, pakai baju pasangan yang aku beli waktu itu, mau ya?" terdengar suara air dan suara Minseok yang berbenturan, samar tapi ia masih bisa menangkap maksudnya. "As you wish baby" sahutnya sembari mengambil baju pasangan di lemari Minseok, menyiapkan pakaian untuk kekasihnya yang tengah mandi sekalian untuk dirinya.
…
Namsan Tower, salah satu destinasi yang paling diminati oleh wisatawan lokal maupun interlokal jika datang ke Seoul, selain karena pemandangannya yang indah, menara Namsan juga terkenal sebagai Eiffelnya Korea. Dimana bagi mereka yang memiliki pasangan akan berbondong menuju Namsan untuk memasang gembok cinta dengan harapan cinta mereka akan tetap abadi selayaknya gembok itu terpasang disana dan mereka tidak perlu pergi jauh-jauh ke Paris untuk melakukannya.
Meski sebenarnya Namsan bukan hanya tempat bagi mereka yang memiliki seorang kekasih, tapi itu adalah tempat wisata jadi diperuntukan untuk umum, siapapun bisa datang, bisa dengan teman, keluarga dan sebagainya atau bisa juga sendiri, meski Baekhyun tidak akan pernah mau pergi ke Namsan seorang diri, dia selalu pergi kesana bertiga, dengan Chanyeol dan Jongdae, tapi sejak berpacaran dengan Minseok ia selalu pergi kesana dengan gadis itu, karena pergi ke Namsan seorang diri itu seperti kau membunuh hatimu karena akan disuguhkan pemandangan dimana semua orang bergandengan saling bercanda tawa, jadi daripada pergi ke Namsan seorang diri lebih bijak sana kalau waktu luang itu untuk tidur dan mengistirahatkan diri.
Tapi karena memiliki Minseok beda ceritanya untuk seorang Byun Baekhyun, daripada tidur seharian tanpa melakukan apapun lebih baik pergi berkencan seharian. Seperti sekarang, pasangan yang bergandengan dengan mesra itu mulai memasuki pelataran setelah memarkir mobil mereka. Senyum tidak pernah lepas dari keduanya bahkan meski mereka harus mengantre untuk membeli tiket masuk. Minseok berceloteh banyak, mengatakan ini itu yang selalu dibalas senyum cerah oleh Baekhyun.
"Naik cable car saja sayang, kan sekalian melihat pemandangan kota dari atas" Baekhyun mengusap pipi Minseok yang kini menggembung karena keinginannya untuk naik keatas dengan jalan kaki tidak di turuti. "Tapi mau jalan saja, lebih romantis Baek" rajuknya tidak mau menerima perkataan Baekhyun.
"Katanya mau sebentar saja di Namsan, setelah memasang gembok, kau ingin ke taman hiburan"
Raut murungnya segera berganti dengan mata berbinar dan dia langsung memekik girang, membuat semua pandangan tertuju kepada mereka, ada yang mencibir ada juga yang memuji, tapi Baekhyun tidak peduli, dia hanya memfokuskan perhatiannya kepada yang terkasihnya. "Jadi naik cable car saja, okay?"
"Call"
Setelah menemukan keputusan bagaimana mereka akan naik keatas, akhirnya keduanya sampai di loket pembelian tiket dan mendapatkan dua tiket masuk, tidak menunggu lama mereka sudah memasuki area tempat dan didalam banyak sekali orang dan penjual jajanan dan mata Minseok segera tertuju kesana, tanpa bertanya apapun kepada Baekhyun, Minseok menarik lelakinya pada penjual jajanan, memborong beberapa untuk dibawa keatas.
Saat sudah selesai dengan bawaan yang akan dibawa mereka akhirnya sampai di depan kendaraan gantung yang siap membawa keduanya naik keatas, Minseok mengeluh ingin buang air kecil maka dia meminta izin untuk pergi tapi menolak untuk ditemani. Akhirnya Baekhyun menunggu disana dan membuka ponselnya yang rupanya ada beberapa pesan masuk termasuk dari dua sahabatnya, Jongdae dan Chanyeol.
[Aku dan Jongdae akan pergi festival musik di balai kota, mau ikut tidak?] – pesan dari Chanyeol. Dikirim pukul 07.15
[Ada festival musik di balai kota, mau datang? Ada Kim Taeyeon. Haha] – pesan dari Jongdae. Dikirim pukul 08.00
Baekhyun berdecak kepada kedua sahabatnya, terlebih kepada Jongdae karena isi pesannya. Astaga, Minseok akan bermuram durja kalau membaca pesan ini. Tapi terdengar menarik, Baekhyun langsung menghubungi Jongdae begitu selesai membalas pesan Chanyeol. Jongdae itu sangat hobi menguak masalalu dirinya kepada Minseok. Mungkin dendam lelaki kotak itu terlalu banyak karena sering ia repotkan.
"Ya Kim Jongdae"
…
Saat Minseok selesai dari acara buang airnya ia kembali ke tempat dimana kekasihnya menunggu, tapi ketika ia tiba di depan antrean mendapat cable car kekasihnya tidak ada, hanya sekumpulan orang yang siap masuk seraya bertukar tawa, akhirnya Minseok mencari dimana kekasihnya yang ternyata sosok Baekhyun ada di sudut tempat mengantre, tempat yang lumayan jauh dari kerumunan, sangat cocok untuk bercakap dengan seseorang, Minseok kesal, kekasihnya ini bukannya menunggu ditempat yang bisa cepat mendapatkan kereta kabel ia malah asik dengan dunianya sendiri, dasar Byun Baekhyun.
Maka dengan langkah menggebu ia menghampiri Baekhyun, menarik ponsel lelaki itu dan mematikan sambungan, setelah itu ia menarik lelakinya menuju depan pintu cable car yang kebetulan terbuka dan segera masuk, setelah menekan tombol close, pintu langsung tertutup dengan hanya dua orang di dalamnya, Minseok tidak peduli dengan seruan orang yang tadi ingin ikut masuk, gadis itu ingin memarahi kekasihnya. Minseok siap memuntahkan amarahnya tapi perkataan tajam itu membuat Minseok kaget dan matanya langsung memanas.
"Apa yang kau lakukan?!"
.
.
Maaf untuk fanfiction baru ini. Aku kembali bukan updatean. Jujur aja, pasca badai bulan Oktober itu, sedikit mengguncang mood nulis aku, tapi sekarang mood nulisnya udah balik lagi, hanya saja untuk melanjutkan FF Yaoi aku masih belum bisa bergerak buat maju, jadi aku memutuskan membuat FF ini, aku sempet mikir untuk berhenti menulis FF dan fokus ke real live, tapi setelah dipikir kok kayak orang munafik ya, bilangnya mau berhenti tapi delusi tiap hari jadi akhirnya aku akan tetap menulis fanfiction. XiuHan, aku jatuh cinta sama XiuHan itu bukan karena liat mereka, cantik dan ganteng kemudian suka, nggak, ada prosesnya. Aku tahu, mungkin suatu saat aku akan merasa kalau ini tuh membosankan, tapi itu nanti, dan entah kapan jadi selama aku belum bosan aku akan tetap menulis. Buat para XiuHan shipper yang masih galau dan bingung akan kehabisan FF XiuHan, jangan khawatir, aku nggak(Belum) akan berhenti. Aku nggak(Belum) akan berhenti. ChanBaek, Baekhyun juga pernah pacaran, KaiSoo, Kai juga pernah pacaran sama Krystal, sama kayak kata Seo Janghoon Knowing Brother, kenapa harus sensitive padahal belum mengalami perceraian, hal yang biasa orang muda itu pcaran dan putus. Toh kita juga mengalaminya kan, kalo mau ngomongin Idol pacaran, kita nggak tahu di belakang, yang ditampilkan di layar itu yang menguntungkan, mungkin di layar Baekhyun pacaran sama Taeyeon, tapi siapa yang tahu kalo sebenernya pacar Baekhyun itu aku. Hehe bercanda. Jadi aku akan bertahan dengan tulisan XiuHanku. Dan ini adalah hasil dari pemikiran antara berhenti atau stay.
.
.
Moonbabee
