Marrying Mr. Arrogant
Main Pair: Oh Sehun, Xi Luhan, Kim Junmyeon, Zhang Yixing, Park Chanyeol, Wu Yifan. Akan bertambah sesuai jalannya cerita.
Genre: Romance, Drama, School Life, little bit of Angst.
Warning: Genderswitch for uke, OOC, Typo(s), tidak sesuai EYD, dll.
Cerita ini terinspirasi dari salah satu fict di wattpad. Alur dan jalan cerita tidak sepenuhnya sama. Dont bash my fict. Dont like? Just klik 'exit' please.
Luhan pov
Aku benci berada di sekolah baruku ini. Aku benci dengan kelompok-kelompok penguasa sekolah yang terlalu pilih-pilih teman berdasarkan penampilan dan kekayaannya. Jika ada yang bilang SMA adalah saat-saat paling menyenangkan, maka aku akan membantahnya mentah-mentah. Aku benci dengan masa-masa SMA yang hanya mementingkan status dan berlagak sok dewasa padahal perilaku masih seperti anak TK.
Aku Xi Luhan yang sangat memenci SMA, adalah siswi Dose Senior High School, salah satu SMA terkelan di Seoul dan masih duduk di kelas 1 SMA. Memang aku baru bersekolah disini selama 8 bulan, tetapi aku tidak menyukai semua yang ada di SMA. Baik pelajarannya, pertemanannya, dan yang lainnya aku tidak suka! Aku memang bukan berada dari kalangan kelompok populer seperti Do Kyungsoo, anak penyumbang dana terbesar nomor dua setelah Park Chanyeol –bad boy- Dose SHS. Tetapi aku bukan pula dari kalangan anak-anak kutu buku yang cupu dan berpenampilan sangat tidak modis. Sebenarnya aku hanya tidak sedikit terlihat karena penampilanku yang sederhana. Well aku masih memiliki sahabat baik yaitu Zhang Yixing dan namjachingunya Kim Junmyun.
Dan yang terakhir aku paling benci dari SMA adalah moving class. Moving class itu tidak berguna sama sekali. Bayangkan saja kita harus bolak balik menggotong tas dan menenteng buku-buku yang berat. Selain itu, kita harus buru-buru mengambil tempat dikelas biar dapet tempat yang efektif untuk belajar. Dan sekarang ini aku sedang berjalan menuju kelas selanjutnya. Sungguh merepotkan membuat lelah saja huh!
Brukk
Buku –buku yang aku bawa terjatuh begitu saja setelah seseorang menabrakku. Demituhan, apa dia tidak punya mata?!
Aku berjongkok untuk mengambil dan merapikan buku-buku ku yang berserakan dilantai. Orang yang menabrakku hanya berdiri tanpa ada niatan untuk membantuku mengambil buku-buku ini. Bahkan ia juga tidak meminta maaf. Rasa kesal menjalar hingga wajahku memerah karena menahan marah.
Perlahan aku mendongakkan kepalaku agar aku bisa melihat wajah orang yang menabrakku tadi. Ternyata dia namja. Namja itu bertubuh tinggi tegap dan atletis. Kulitnya sangat putih pucat, wajahnya tampan namun datar dan dingin yang menyiratkan keangkuhan dan kesombongan. Aku bukan orang yang mudah terpesona pada namja seperti dia. Apalagi yang sebelumnya bermasalah denganku. Jadi ketika ketika aku melihat namja ini di depanku, aku tidak terpesona sama sekali malah membuatku kesal dengannya.
"kenapa kau diam saja?! atau setidaknya kau minta maaf karena sudah menabrakku!" omelku sambil berdiri dan menatap jengkel namja datar ini.
"apa perlu?" suara bass yang terkesan dingin itu berucap. Namja itu menyimpan kedua tangannya di dalam saku celananya dan memandangku datar. Apa dia tidak punya ekpresi?
"yak! Kau sudah menabrakku dan membuat buku-buku ku jatuh berserakan, dan kau masih bertanya?!" suaraku meninggi. Untung saja sekarang ini kami sedang berada di lorong yang lumayan sepi jadi aku tidak perlu takut jika ada orang lain yang mendengar omelanku.
"untuk apa minta maaf sama yeoja yang"... ia menjeda kalimatnya lalu memandangku dari atas sampai bawah, "dibawah standar."
Yeah, aku memang bukan yeoja cantik dan populer. Atau yeoja berwajah bak ulzzang. Tapi tetep saja aku tidak terima dibilang dibawah standar. Dia kira aku tidak punya harga diri huh?!
"hei jaga ucapanmu. I dont know who u're and i dont want to know u. Jelas-jelas kau yang nyari masalah duluan. Kau menabrakku dan kau tidak mau meminta maaf. Apa maumu?"
"mauku? Kau minggir dari hadapanku karena aku mau lewat." Namja itu mendorongku ke tembok dengan kasar agar ia bisa lewat. Aku memandangnya kesal. Hei lorong ini lebar kenapa dia hanya mau berjalan dalam satu garis? Tsk!
"YA namja datar sok ganteng! Semoga kau mendapatkan cinta dari yeoja sejenis aku!" aku memaki dan menyumpahinya. Memang itu tidak baik, tapi aku sudah terlanjur kesal. Hei perlakuannya lebih kurangajar padaku tadi. Dia tidak merespon dan terus berjalan menjauhiku.
Aku menghembuskan nafas kesal. Lebih baik aku masuk kelas dan melupakan kejadian ini.
.
.
Marrying
Sesampainya dikamar Luhan langsung merebahkan tubuhnya di kasur queensize-nya. Luhan memejamkan matanya lelah. Sungguh hari ini sangat melelahkan apalagi setelah insiden tabrakan dengan namja datar sok tampan itu.
Luhan membuka matanya. Tiba-tiba bayangan namja tadi terlintas di pikirannya. Ckck apa-apaan ini?! Ia mengacak rambutnya frustasi. Perasaan kesal masih menghinggapinya.
"Arrgghhh!" Luhan bertiriak kencang. Toh dirumahnya ia hanya sendiri kan. Eommanya pasti masih berkerja, dan appanya sudah meninggal ketika Luhan berumur 10 tahun. Oppanya –Xi Yifan- masih berada dikampus. Hanya ada beberapa maid dirumah Luhan saat ini.
"Arrgghhh!" Luhan berteriak untuk yang kedua kalianya. "siapa sih namja annoying itu? Sial kenapa aku terus kepikiran wajahnya?!" Luhan berguling-guling di kasurya. Lalu ia bangkit mengambil boneka rusa yang lumayan besar peninggalan appanya. Luhan selalu memeluk boneka itu setiap ia ingin tidur.
"bambi-ya, aku sebel ada yang bilang kalau penampilanku di bawah standar. Aku tidak terima! Yah walaupun aku memang sedikit tidak memperhatikan style ku, tapi tetap saja! dia kira dia itu namja yang sempurna apa hah?! Seharusnya dia berkaca, wajahnya saja tidak punya ekspresi, kulitnya seperti albino! Dan lagi siapa yang mau berteman dengan namja yang dingin macem dia?" Luhan mengeluarkan emosinya di depan boneka kesayangannya itu. Tiba-tiba pintu kamar Luhan terbuka menampilkan sosok yeoja paruh baya tetapi masih terlihat cantik dengan balutan kemeja, rok selutut dan blazer khas orang kantoran. Ia berjalan mendekati Luhan dan duduk di samping putri tercintanya.
"ada apa? kenapa teriak-teriak heum?" Tanya Heechul, eomma Luhan sambil mengelus sayang surai cokelat Luhan.
"aniya, aku haya sedikit kesel saja eomma." Jawab Luhan sambil memasang wajah cemberutnya.
"kalau begitu ceritakan pada eomma apa yang membuat putri eomma yang cantik ini kesel."
Akhirnya Luhan menceritakan kejadian tadi. Eomma nya hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya. "yasudah, biarkan saja dia. Toh kalian tidak saling mengenal kan?"
"iya tapi kan tetap saja dia—aishh."
"hahaha aigoo anak eomma ini. Ah ya, ada sesuatu yang harus eomma bicarakan." Eomma nya menatap Luhan dengan serius.
Luhan mengernyit bingung, "apa itu, eomma?"
"begini, apa kamu ingat Kyuhyun ahjussi teman appa? Nah kemarin sore dia bertemu eomma saat eomma sedang berada di cafe. Kami sempat berbincang walau hanya sebentar karena sekarang Kyuhyun ahjussi adalah CEO salah satu perusahaan terkenal di Seoul."
"jinjja? Eum mungkin aku sedikit lupa eomma. Tapi itu bagus bukan? Berarti dia masih mengingat eomma dan appa. Mungkin lain kali kita bisa mengundang dia dan keluarganya makan malam?"
Eommanya mengangguk. "ya kami memang merencanakan makan bersama dan..." eommanya menggantung kalimat akhirnya. Ia menatap Luhan ragu.
"dan apa eomma?"
"dan... merencanakan pernikahanmu dengan anak Khyuhyun ahjussi."
"MWOYA?! Eomma! Eomma taukan aku masih 15 tahun? Aku masih kelas 1 SMA eomma demituhan!" Luhan sedikit meninggikan suaranya. Ia hanya tidak habis pikir. Dia baru pubertas dan sudah di suruh menikah? Apa kau bercanda?! Ini gila!
"tenang dulu nak." Heechul mencoba menenangkan Luhan yang sepertinya akan mengamuk. "kau tau dulu appa mu sudah membuat janji seperti itu dengan Khyuhyun ahjussi saat kalian lahir. Memang kalian berbeda dua tahun, saat anak Kyuhyun ahjussi lahir appa langsung membuat perjanjian itu dan Khyuhyun ahjussi memenuhinya agar tali silaturahmi kami tidak putus."
"aku tau. Tapi tidak diumurku yang masih 15 tahun eomma!"
"sayang.. ini sudah perjanjian. Kau mengertilah eomma mohon.."
"apa yang harus aku mengerti?! Kalian saja tidak mengerti diriku! Aku akan menyetujuinya jika aku sudah menyelesaikan sekolah dan kuliahku!"
"tidak bisa sayang. Kyuhyun ahjussi berkata kalau kalian akan menikah saat umur anaknya menginjak 17 tahun dan yah seperti yang kau lihat." Heechul berkata tenang. Ia juga sebenarnya tidak mau ini terjadi, tapi semua sudah terlanjur. Apa boleh buat?
"aku tidak menyangka kalian akan setega ini." Mata Luhan memerah menahan tangis. Kalau sudah begini dia harus apa?"
"maafkan eomma chagi.. kau tau eomma juga tidak ingin hal ini terjadi tapi semua diatas kendali eomma."
"sudahlah eomma. Aku lelah. Aku ingin istirahat." Luhan menidurkan tubuhnya dan membelakangi sang eomma.
"baiklah. Persiapkan dirimu sayang.. lusa kita akan bertemu mereka. Oh Sehun. Nama anak Kyuhyun ahjussi Oh Sehun. Sekali lagi eomma minta maaf karena tidak bisa berbuat apa-apa." setelah mengatakan itu Heechul langsung meninggalkan kamar Luhan. Dan Luhan hanya bisa menangis tanpa suara.
Ditempat lain dalam waktu yang sama
Seorang namja memasuki rumah mewahnya. Ia berjalan santai menuju kamarnya. Namun sebuah suara menghentikan langkahnya.
"Oh Sehun." Seorang namja paruh baya memanggilnya. Sehun menatapnya datar. Tumben sekali pak tua yang sibuk ada dirumah. Pikirnya.
"duduk dulu nak, ada yang mau kami bicarakan." Ucap eommanya –Sungmin- dengan lembut. Akhirnya Sehun duduk disamping eommanya tepat berhadapan dengan appanya.
"ada apa?" tanyanya datar. Ia sebenarnya malas bertatap muka dengan orangtuanya. Yah setidaknya ia masih menghargai eommanya walaupun sedikit.
"begini, apa kau masih ingat dengan teman appa yang bernama Xi Hanggeng? Ia sudah meninggal 5 tahun yang lalu." Ucap Kyuhyun –appanya- dengan nada yang tak kalah datar.
"langsung ke intinya saja aku tidak suka bertele-tele."
Kyuhyun menghela nafas sejenak. "lusa kita akan bertemu dengan keluarganya. Sekalian membicarakan rencana pernikahan kalian."
"APA? kau gila?!"
"sopan sedikit Oh Sehun!" bentak appanya.
"aku tidak mau! Apa-apaan kalian bahkan aku belum lulus. Rencana konyol macam apa ini?" Sehun membentak appanya. Masa bodoh jika ia menjadi anak durhaka. Siapa juga yang mau dinikahkan saat kalian masih sekolah?
"aku tidak menerima penolakkan apapun. Sekarang silahkan kau masuk kamar!" ucap Kyuhyun tegas. Ia tidak suka jika kehendaknya dibantah.
Tanpa berkata apa-apa Sehun langsung bergegas ke kamarnya. Percuma saja jika ia melawan. Toh semua ini pasti akan tetap berjalan mengingat appnya sangat keras kepala. Sehun membanting pintu kamarnya keras lalu menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur. Sial! Kenapa hidupnya begitu tragis?
.
.
TBC
Halooo saya bawa ff hunhan sesuai permintaa kalian ehehe-_-
Gimana jelek atau abal? Maaf yaa bukannya ngelanjutin one way love saya mala bikin ff baru-_- mungkin itu agak ngaret yaa berhubung chap terakhir sepertinya panjang banget. Atau mau dibagi dia aja ya? Liat nanti ajalaa yaa tergantung mood wkwk.
Okee seperti biasa review 10+ akan menentukan lanjut atau tidaknyaa~
Last
Review please?
