Title: Attached, Possessive & Stubborn
Author: Yesung's Concubine
Disclaimer: Super Junior milik Tuhan, SMEnt, ELFs, keluarga dan diri mereka sendiri
Genre(s): Romance, Comedy
Rated: M (for languages)
Warning(s): BoyxBoy, Miss typo, OOC akut, Gaje, Abal, etc.
Summary: "Cinta itu ditunjukkan dengan tiga hal; attached, possessive dan stubborn. Kalau Hyung ingin Heechul Hyung tahu bahwa Hyung mencintainya, Hyung harus menunjukkan ketiga hal itu padanya!"
Berawal dari ajaran sesat magnae Super Junior, Choi Siwon berubah menjadi sosok yang 'mengerikan' bagi seorang Kim Heechul.
.
.
.
.
.
"Selamat pagi~"
Seluruh member Super Junior yang kini sedang berkumpul di dorm lantai 12 untuk sarapanpun mengangkat kepala mereka. Memandang heran kepada namja atletis yang berjalan dengan senyum merekah nan menawan ke arah mereka.
"Pagi, Siwon-ah. Hari ini tidak ada latihan, 'kan? Kenapa kau datang kemari?" tanya Leeteuk lembut.
"Memangnya tidak boleh, Hyung?" tanya Siwon balik.
"Boleh. Tentu boleh, Siwon-ah," sahut Leeteuk.
Siwon melebarkan senyumannya hingga terlihat jelas dekik manis di pipinya. "Hari ini aku free, jadi aku mau mengantar Heechul Hyung bekerja."
Heechul yang sebelumnya hanya cuek dan tetap memakan sarapannya pun tersedak mendengar ucapan Siwon. Ia menoleh cepat, "Uhuk! Mwo?"
"Waeyo? Kau tidak suka, Hyung?" tanya Siwon.
Heechul menggeleng. "Heran saja," gumamnya.
Siwon berjalan mendekat dan berdiri di samping kursi Heechul. Ia mencolek bahu Donghae yang duduk di sebelah namja cantik itu. "Hae Hyung pindah!" perintahnya.
Donghae tertohok. "Mwo? Enak saja! Aku kan sudah menempatinya lebih dulu!"
"Pokoknya pindah! Aku mau duduk di sebelah Heechul Hyung!" paksa Siwon.
"Kau kan bisa duduk di kursi yang lain, Siwon-ah. Yesung Hyung belum datang, jadi kau bisa duduk di sebelah Wookie," kata Eunhyuk.
Siwon mendengus. "Ya sudah kalau tidak boleh. Aku tidak ikut sarapan!" tukasnya, lalu berbalik.
"Hae-ah!" panggil Leeteuk pelan sambil memberi gesture agar Donghae mau pindah.
"Tapi Hyung..."
"Kau bilang aku Hyung kesayanganmu, 'kan?" tanya Leeteuk datar, namun mematikan.
Donghae merengut. Berdiri dengan kesal dan berjalan dengan kaki menghentak. Berpindah duduk di samping adik kesayangannya.
Ryeowook terkikik geli. Namja mungil itu mengusap-usap punggung Donghae untuk meredakan kekesalannya.
Kyuhyun memasukkan sesendok nasi ke mulutnya. Diam-diam ia menyeringai.
"Duduklah, Siwonnie. Jangan ngambek lagi," bujuk Leeteuk.
Siwon tersenyum senang. Ia segera mendudukkan dirinya di sebelah kiri Heechul.
Heechul melirik Siwon dengan sudut matanya. "Kau senang, huh?"
Siwon tertawa riang bagaikan anak kecil, kemudian mengangguk semangat. "Sangat!"
.
Siwon menepikan mobilnya di depan Kantor Distrik Sungdong. Heechul pun melepas safety beltnya dan membuka pintu mobil.
Matanya melebar menyadari Siwon tetap mengunci pintunya. Ia melirik sebal ke arah Siwon. "Buka kuncinya, Siwon-ah!"
"Kiss me first?" Siwon menyentuh pipi kanannya sambil tersenyum tanpa dosa.
"You won't get it!" sungut Heechul.
"And you'll never get out of my car~" sahut Siwon enteng.
Heechul menggeram kesal. "I fucking hate you!"
Siwon terkekeh. "I love you so fucking damn much."
Heechul menggerakkan bibirnya. Berniat untuk membalas, namun tak ada sepatah katapun yang keluar.
'Cup'
"Your lips feel much better, ya know?" kata Siwon, tampak menikmati bibirnya yang baru saja mengecup singkat bibir merah Heechul. Setelahnya, ia membuka kunci mobil.
'Blush'
Semburat merah menghiasi pipi Heechul. "You... You're such a bastard, Choi Siwon!" hardiknya. Dengan cepat ia membuka pintu mobil, keluar dari mobil Siwon dan membanting pintunya dengan keras.
Siwon tertawa kecil. Untuk terakhir kalinya ia melihat Heechul yang telah masuk ke dalam gedung tempatnya melaksanakan wajib militer kemudian melajukan mobilnya. "And you're such a pretty boy, Kim Heechul."
.
"I kinda miss you, Cindy~" Siwon berbisik di telinga Heechul. Ia memeluk bahu namja cantik itu dari belakang.
Heechul tersentak kaget. Ia menyikut perut Siwon hingga pemuda tampan itu mengaduh dan melepaskan rangkulannya.
Namja cantik itu berbalik dan melipat tangannya di depan dada. Menatap Siwon dengan pandangan menyelidik. "Kenapa kau kembali lagi, Simba?" tanyanya. Seingatnya, Siwon sudah pulang ke rumahnya setelah mengantar Heechul kembali ke dorm selepas bekerja.
"Because I miss you," jawab Siwon, menyengir lebar.
Heechul memutar bola matanya. Ia berjalan melewati Siwon dan pergi ke ruang tengah. Siwon mengekor di belakangnya.
Namja tampan itu menyodorkan sebuah paper bag ke depan wajah Heechul yang kini sedang duduk di sofa panjang sembari menonton acara televisi.
Heechul menerimanya dengan dahi mengernyit. "What is this?"
"White chocolate for my Cinderella Hyung," ucap Siwon.
"REALLY?" seru Heechul dengan mata berbinar. Ia membuka paper bag berwarna coklat pastel ditangannya dan menemukan beberapa bungkus coklat putih. Ia memekik senang dan memeluk Siwon.
"Gomapta~"
"Gimme a kiss, please~"
'Cup'
Heechul mengecup kilat bibir Siwon, "You've got it!" Namja tercantik di Super Junior itupun mulai melahap coklatnya dan membiarkan Siwon tercengang.
Setelah kembali ke kesadarannya, Siwon tersenyum simpul. Ia merebahkan dirinya di sofa berbantalkan paha Heechul dan memeluk pinggangnya.
"Kamu ngantuk, MaSi?" tanya Heechul. Ia menyelipkan jemarinya—yang bersih—di helai rambut Siwon.
Siwon mengangguk. Membuat Heechul sedikit bergetar karena rasa geli di perutnya. "Di mana yang lain, Hyung?"
"Jungsoo di Star King, Shindong di Shimshimtapa dan Donghae di dorm bawah, bersama Eunhyuk."
"Mmhh... You smell like cherries, Hyung. And I love it~" gumam Siwon sembari mengeratkan pelukannya.
Heechul hampir tersedak oleh coklat yang dimakannya. Lagi-lagi Siwon membuat pipinya mengeluarkan semburat pink yang amat manis.
.
"Heechul Hyung, aku pulang~" seru Donghae, memasuki dorm.
"Hngh..." Heechul yang setengah tertidur di sofa mengguman kecil sambil mengucek matanya. "Ngh... Hae-ah? Kau sudah pulang, ya?"
Donghae mengangguk meski Heechul tidak melihatnya. Pandangannya beralih pada Siwon yang tidur di paha Heechul sambil memeluk pinggangnya. Iapun mengedikkan bahu pertanda tidak peduli dan mendudukkan dirinya di sofa tunggal di sebelah sofa Heechul.
Heechul menepuk punggung Siwon dengan lembut. "MaSi, pindah ke kamar sana!"
Siwon menguap lebar, merenggangkan otot-otot tubuhnya sampai terdengar bunyi gemeretak tulang. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul, namja bertubuh atletis itu mendudukkan tubuhnya di samping Heechul. Memeluk erat pinggangnya dan menyandarkan kepalanya di bahu Heechul.
Donghae menggeleng-gelengkan kepalanya. 'Manjanya jadi kayak Kyuhyun ke Sungmin Hyung.' Namja fishy itu meletakkan sebuah tas plastik putih di atas meja. "Hyung mau jeruk?"
Heechul mengangguk. "Boleh." Tangannya terulur untuk mengambil jeruk, namun Donghae segera menahannya.
"Biar kukupaskan, Hyung," ucap namja fishy itu, mengambil buah jeruk di dalam plastik dan segera mengupasnya.
Heechul memutar bola mata bosan, sedangkan Siwon langsung mengerjap bangun.
"Tidak boleh!" tandas Siwon. Matanya melotot ke arah Donghae.
Sebelah alis Donghae terangkat. "Kamu kenapa, sih? Sejak pagi selalu mencari gara-gara denganku!"
Heechul menghela nafas berat. "Biar kukupas sendiri saja, Hae-ah," ujar Heechul, enggan terjadi keributan.
"Kau tidak sayang padaku, Hyung?" tanya Donghae dengan raut muka sedih. Ini adalah kebiasaannya dengan Ryeowook, mengupaskan kulit jeruk untuk Cinderella Hyung mereka. Dan setiap Heechul menolak, kalimat itu akan menjadi andalan keduanya.
"Bu...bukan begitu, Hae-ah," desah Heechul.
"Chullie Hyung tidak boleh makan jeruk darimu!" tukas Siwon sekali lagi.
"Heechul Hyung pasti mau, iya kan, Hyung?"
"Tidak!"
"Mau!"
"Tidak!"
"Hyung~" Donghae menatap Heechul dengan mata berkaca-kaca, bukan menahan tangis, tapi mengeluarkan jurus 'Bada Eyes'. Biasanya Heechul akan luluh karena Donghae adalah adik kesayangannya.
Heechul mendesah lirih. "Aku... aku mau makan jeruk dari Donghae..."
Siwon membelalakkan matanya. Kekesalannya semakin berlipat saat Donghae menjulurkan lidah ke arahnya sambil menyengir penuh kemenangan. "Cinderella tidak sayang Simba," ucapnya ketus. Ia mengambil paper bag berisi coklat putih yang dibawanya khusus untuk Heechul, meremasnya kuat sampai remuk, lalu membuangnya ke tempat sampah.
"CHOI SIWON! APA YANG KAU LAKUKAN?" teriak Heechul syok melihat coklat kesukaannya berakhir di tempat sampah.
"Makan saja jeruk dari namdongsaeng kesayanganmu itu! Kau tidak butuh coklat putih dariku!" sungut Siwon, melangkah pergi keluar dari dorm dengan kaki dihentak-hentakkan.
Heechul menggeram kesal sambil menendang-nendang meja. "Kuda jelek!"
.
"Mmhh..." Heechul menggeliat kecil saat tidurnya terusik oleh sebuah lengan kekar yang tiba-tiba melingkar di pinggangnya.
Namja berkulit putih susu itu membuka matanya yang terasa berat, mengerjapkannya beberapa kali dan hanya mendapatkan kegelapan. Tentu saja, sekarang sudah larut malam dan dia yakin telah tidur beberapa waktu yang lalu dengan lampu yang telah padam.
Ia meraba tangan yang memeluknya dan terkekeh pelan merasa mengenali si pemilik tangan kekar itu.
"Kenapa tertawa?" tanya seseorang yang telah memeluknya dari belakang.
Heechul menggeleng kecil. Merubah posisinya menjadi menghadap wajah Siwon. "Sudah tidak marah, heum?"
Siwon mengerucutkan bibirnya. "Siapa yang marah?" sangkalnya.
"Lalu?"
"Cuma ngambek. Habisnya Hyung pilih kasih, sih."
"Memangnya kalau aku tidak makan jeruk dari Donghae, aku tidak pilih kasih?"
Bibir Siwon semakin maju ke depan.
"Sana keluar, aku mau tidur," usir Heechul.
"Andwae! Aku mau tidur sama Heenim Hyung," putus Siwon. Direngkuhnya kembali pinggang ramping Heechul.
Alis Heechul bertaut. "Kau mau tidur di dorm? Tumben.."
"Memangnya tidak boleh?"
"Kau melakukan banyak hal mengejutkan hari ini, Siwon-ah," ucap Heechul menilai. Didorongnya pelan dada bidang Siwon. "Keluar sana! Aku tidak mau tidur dengan kuda!"
"Aaaahh... Hyung~ aku mau tidur denganmu!" rengek Siwon. Lingkaran tangannya di pinggang Heechul semakin erat.
"Tidak mau!" Heechul menendang tubuh Siwon kuat-kuat, namun tenaga Siwon tentulah lebih besar. Semakin kuat ia meronta, semakin erat pula pelukan Siwon.
"Pokoknya kita harus tidur bersama!" cetus Siwon.
"Kenapa kau begitu ingin, sih? Lepas! Sesak tau!"
"Aku lepas asal boleh tidur bareng Chullie Hyung, ya?"
Heechul mendengus. "Kutolak pun kau tetap akan memaksa."
Siwon tersenyum manis. Sedikit merenggangkan pelukannya, namun tetap yakin Heechul tidak akan bisa melepaskan diri.
"Kita tidur bersama, biar seperti sepasang kekasih," ucap Siwon, pelan.
Heechul yang semenjak tadi terus menggerak-gerakkan tubuhnya pun terdiam. "Mwoya?"
"KyuMin tidur sekamar, YeWook juga sekamar waktu Yesung Hyung belum pindah ke apartementnya. Sekarang, giliran kita!"
"A-aish... Apasih yang kau bicarakan? Sudahlah, aku mau tidur!" Heechul menautkan jemarinya, lalu menjadikannya bantal di samping kepalanya.
"Hyung..."
"..."
"Hyung~"
"..."
"HYUNG!"
"BERISIK MASI!"
"Makanya jawab aku!"
"Aish... jinjja!" Heechul mengacak rambutnya yang memang sudah berantakan. "What?"
"Kiss~"
"Tadi pagi dan sore kan sudah," elak Heechul.
"Kiss!" paksa Siwon.
"Urgh..." Heechul mengerang. Dikecupnya kilat bibir Siwon. "Sudah—mmppff!" Heechul membelalakkan matanya saat Siwon menarik kepalanya dan mengecup bibirnya dalam.
Tubuhnya meleleh ketika Siwon mengulum bibirnya. Pandangannya memburam sebelum matanya tertutup rapat.
"Aaaaahh..." desah lirih keluar dari sudur bibir Heechul saat Siwon mengulum lidahnya.
"Aangh..."
Siwon menyedot lidah Heechul. Digiringnya lidah namja cantik itu sampai masuk ke dalam rongga mulutnya.
"Ngh...ahh..." Heechul meremas surai hitam Siwon yang selalu terlihat basah. Ia memiringkan kepalanya agar lidahnya dapat semakin masuk ke dalam rongga basa Siwon.
Siwon menekan tengkuk Heechul, membuat bibir mereka semakin menempel erat.
"Ahn...Wonihh..."
Saliva keduanya bercampur menjadi satu. Sebelah tangan Heechul melingkar di leher Siwon sementara tangannya yang lain tetap menjambak rambut Siwon sedikit kasar. Tubuhnya mendekat hingga dadanya yang berisi—kata Kangin—bersentuhan dengan dada bidang Siwon.
"Mmhh... Siwon...hngh..."
Tangan Siwon masuk ke dalam kaos putih Heechul, membelai perut ratanya. Membuat tubuh Heechul meremang karena sentuhannya.
"Aaaaaangh..." Heechul mendesah panjang saat Siwon mencubit nipple kanannya.
"Miaw~"
Heechul secepat kilat melepaskan pagutan Siwon. Seuntai benang saliva tercipta dari bibir keduanya. Siwon pun juga mengeluarkan tangannya dari dalam kaos Heechul.
"Ingatkan aku untuk mendepaknya keluar dari kamarmu, Hyung," ucap Siwon dengan nafas teratur, berbeda dengan Heechul yang seperti orang yang membutuhkan tabung oksigen.
Andai saat ini pikiran Heechul bekerja dengan benar, namja seputih susu itu pasti telah menendang pantat Siwon sampai terjatuh dari tempat tidur karena berniat membuang kucing kesayangannya.
Heebum melenggang kembali ke tempat tidur kecilnya setelah berhasil menyelamatkan tuannya dari kepincangan di pagi hari.
Siwon menarik kepala Heechul hingga terbenam di dadanya. 'Gulp!' Ia meneguk ludahnya lumayan keras agar Heechul dapat mendengarnya. "Mm... It was very sweet. I think heaven has greeted me before I felt the death. Next time I have to feel it again."
Mendengarnya, Heechul meremas dada Siwon. Ia menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang memerah.
"Good night, Rell~"
"...Good night, Simba.."
.
Heechul menggeliat resah merasakan pipinya yang basah. 'Siapa lagi sekarang?' batinnya kesal, merasa selalu ada orang yang mengganggu tidur berharganya. Dia yakin seseorang baru saja mengecup pipi kirinya sampai basah.
Hidung mancungnya mencium bau khas dari susu vanila yang uap hangatnya masih mengepul. Ia membuka matanya dan melenguh.
Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah sebuah tangan yang menyodorkan segelas susu vanila hangat ke depan wajahnya.
"Good morning, Cinderella~ Do you want to drink warm milk?"
"Miaw~" Heechul mengeong, mengingatkan Siwon bahwa ia tidak bisa memakan atau meminum sesuatu yang masih mengepulkan uap alias panas.
Siwon terkekeh pelan. "Aku bercanda." Ia mengambil segelas susu vanila yang tersisa di atas nampan yang ada di atas meja nakas yang berdekatan dengan tempat tidur Heechul, lalu menyerahkannya pada namja cantik itu.
Heechul menerima susu yang telah dingin itu dan mendudukkan dirinya dengan bersandar di kepala ranjang. Diteguknya perlahan susu vanila buatan Siwon. Namja yang lebih muda darinya itupun melakukan hal yang sama. Tak lama kemudian susu di gelas mereka habis tak bersisa. Heechul menjilati bibirnya tanda merasa nikmat.
"Enak? Aku yang buat lho~" tanya Siwon sambil bernarsis ria. Ia mengambil gelas kosong di tangan Heechul dan menaruhnya kembali di nampan.
"Sangat! Kau campurkan apa sampai bisa seenak itu?" tanya Heechul penasaran. Rasa kantuknya di pagi hari langsung melayang.
Siwon tertawa kecil. "Aku campur pakai cintaku."
Heechul memukul pelan lengan Siwon. "Dasar!"
.
Heechul mengunyah nasi gorengnya lamat-lamat sambil melirik Siwon. Pemuda jangkung itu tampak begitu semangat melahap wafelnya dan sesekali menyeruput kopi espressonya.
Heechul menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Bahkan sekarang ia tengah dihadapkan pada makanan favoritnya, nasi goreng kimchi. Namun cara makannya tidak sehyper Siwon.
Siwon menoleh kearah Heechul karena menyadari bahwa dirinya dipandangi terus menerus. "Mau?" tawarnya.
"Enak?" tanya Heechul ragu.
"Sangat-sangat enak!" jawab Siwon yakin.
Member Super Junior yang lain terkikik geli mendengar ucapan Siwon. Di mata mereka saat ini, Siwon seperti bocah lelaki kecil yang tengah menikmati wafelnya yang ia celupkan ke saus stroberi. Siwon dihadapan mereka benar-benar berbeda 180 derajat dengan Siwon yang bak 'Prince Charming' di hadapan kaum hawa.
Heechul tersenyum tipis melihat tingkah kekanakan Siwon. Ia memandang Siwon yang mengambil wafel dengan tangannya, mencelupkan sebagian ke saus stroberi dan mengarahkannya ke bibir Heechul.
Namja cantik itu kembali tersenyum. "Aaa..." Ia membuka mulutnya sedikit lebih lebar dan menggigit wafel yang disuapkan oleh Siwon.
Sudut bibir Siwon terangkat mengetahui Heechul mengunyah wafelnya dengan lahap. "Enak, 'kan?" tanyanya memastikan yang dibalas oleh anggukan Heechul.
"Cieeeee... Sepertinya ada spesies baru setelah ikan dan monyet," sorak Kyuhyun. HaeHyuk tersipu malu di samping evil itu.
"Memangnya apa, Kyu?" tanya Ryeowook sambil mengerjapkan matanya, imut. Tak tahukah dia jika sekarang Yesung sedang mati-matian menahan diri untuk tidak mencubit gemas kedua pipinya?
"Kuda dan kucing!" jawab Kyuhyun semangat.
'Tuiiiiinnggg~' Sebuah serbet makan melayang ke wajahnya. Kyuhyun merengut, membuang serbet yang dilemparkan oleh Heechul dan mengadu pada Bunnynya, "Minnie~ Heechul Hyung menjahatiku!"
Sungmin tertawa pelan dan segera memeluk kekasihnya.
Evil magnae itu tidak menyianyiakan kesempatan. Tangannya dengan pintar meraba-raba tubuh berisi Sungmin.
"Kyu, jangan racuni pikiran polos anakku!" kata Leeteuk menengahi.
Ryeowook memiringkan kepalanya. "Anak Umma yang mana?"
Yesung membelai surai merah Ryeowook. "Siapa lagi anak Umma yang polos kalau bukan kau, Chagiya? Eunhyuk kan amat sangat tidak polos."
"HYUNG!" teriak pasangan beda alam di depan Yesung.
.
"Cinderella~"
"Ne?"
CUP
"Saranghae~"
"YOU DUMBASS HORSE, CHOI SIWON!"
.
"Chullie Hyung~"
"Mwo?"
"Suapi aku, ya?"
"For fuck's sake, what the goddamn fuck is wrong with you, Horse?"
.
"Heenim Hyung~"
"What do you want now, MaSi?"
CUP
"Forgive me, but... I can't stop~ Hehe.."
"You're a freak, Horse!"
.
TBC
