Levy seorang gadis otaku yang menyukai karakter pahlawan dari suatu anime. Tanpa ia sadari, perasaannya itu hanya akan membuatnya sedih..

Disclaimer: Fairy Tail milik Mashima Hiro-kun xD #plak

(bercanda, 'kun'-nya diganti 'sensei'^^)

Genre: Romance & Drama (mungkin?)

Warning: OOC, Typo(s), AU, AT, Gaje, Abal, yang paling penting Banyak dialog & Alur kecepetan.

Pairing: Levy McGarden & Gajeel Redfox

Hola! Ini adalah fic pertama saya di fandom ini dengan pair Levy n Gajeel. Sebenarnya kalau author bisa bikin fic multi-chap, akan author buat. Tapi author terlalu bodoh untuk mengerti hal seperti itu. Tapi, mau coba-coba buat fic multi-chap ah~ kalo author tetap tidak ngerti, bagaimana kelanjutan cerita ini ya 0,0?

Semoga para readers n reviewers senang dengan karyaku yang aneh ini ^^

~ + ~ HAPPY READING MINNA ~ + ~

.

.

.

"Argh… Aku tak akan menyerah! Aku pasti akan mengalahkanmu!."

"Ahahah, kau membuatku tertawa Jet! Silahkan kalau kau bisa!."

"Rasakan seranganku ini!."

CintaMu Menghantarkanku Pada Kebenaran

.

.

.

"oh~ Sungguh anime yang menarik! Jet itu laki-laki yang keren."

~ ANIME BOY ~

"Aku takakan menyerah! Kalau aku menyerah sekarang, aku akan menyesal."

~ ANIME BOY ~

"Sungguh , sifatnya yang tak pantang menyerah membuatku terkagum-kagum!."

"Woy! Apa kau melupakanku?."

"Eh.. gomen nee Lu-chan! Aku memang selalu begitu kalau sudah menyangkut Jet!" Ucap Levy yang kembali menghadap ke arah tv.

(Author: Sebenarnya dalam pemilihan pahlawan, author pilih dengan orang yang dekat dengan Levy, yakni Droy & Jet. Saat author mau pilih, yang mana ya? Droy.. Jet.. Droy.. Jet… Akhirnya Author memutuskan Jet sebagai pahlawan dalam anime. Menurut author nama Jet cocok untuk jadi pahlawan^^ lalu.. jadilah Jet(?)

Droy: Jadi aku tak cocok jadi pahlawan ya? T_T)

"Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu ya, aku ada les. Jaa Le-chan!" Seru Lucy dan keluar dari kamar Levy.

"Jaa nee~" Balas Levy singkat.

~ ANIME BOY ~

"Hah~ Kalau dia seperti itu terus, bagaimana ia bisa jatuh cinta pada dunia nyata?."

~ ANIME BOY ~

Tahun 1932

Terdapat seorang gadis berumur 17 tahun yang sangat menyukai anime. Dia tergila-gila pada seorang tokoh anime bernama Jet. Sampai ia tak tertarik dengan laki-laki di dunianya sendiri. Ia pun tak tahu, kalau perasaan itu akan membuatnya sedih.

~ ANIME BOY ~

"Hah~ Jet, seandainya kau nyata pasti aku bakal bahagia!" Seru Levy dan mematikan tv-nya. Lalu Levy menengok ke arah jam dinding. "Sudah jam 5sore! Sebaiknya kau mandi supaya segar!." Ucapnya dan pergi mandi. Setelah itu dia pergi tidur.

"Jet~ Nyem-nyem~." Itulah yang diigaukan Levy saat ia tertidur.

Keesokan harinya…..

_SEKOLAH_

"Slamat pagi dunia!."

"Bukan dunia, tapi teman-teman!."

"Uh~ Gajeel! Suka-suka aku dong!. -3-" Gerutu Levy dan menerobos pintu kelas. Tapi tak semudah yang dibayangkan oleh Levy.

"Hei! Beri salam dulu padaku!." Ucap Gajeel dengan menahan Levy dengan menaruh tangannya di atas kepala Levy.

"GAJEEL! Aku tahu kalau aku kecil, tapi jangan perlakukan aku seperti anak kecil!." Omel Levy dan kembali menerobos masuk. Gray yang lewat hanya bingung melihatnya.

"Apa aku salah?." Tanya Gajeel pada Gray. "Entahlah?." Jawabnya.

Levy P.O.V

Huh~~ Gajeel no Baka!

BAKA!

BAKA!

Memang kalau aku kecil bisa diperlakukan seperti itu?

Aku yang sudah duduk dibangku hanya menggerutu sendirian. Sampai Lu-chan datang menghampiriku.

End Levy P.O.V

"Le-chan! Ohayou^^!."

"Ohayou mo Lu-chan!..."

"Kenapa pagi-pagi kau sudah kelihatan kesal, Le-chan?."

"Gajeel."

"Ada apa dengannya?."

"DIA! DIA MENGANGGAPKU ANAK KECIL! SEENAK JIDATNYA DIA MEMEGANG KEPALAKU DAN MENAHANKU DI DEPAN PINTU KELAS! MEMANG SIH AKU KECIL DAN PENDEK, TAPI SETIDAKNYA JANGAN PERLAKUKANKU SEPERTI ITU! AKU KAN KESAL JADINYA~ -3-" (Woy! Matiin tuh Caps Lock!) Gerutu Levy panjang lebar.

"A.. ano Le-chan."

"APA!."

"Suaramu terlalu keras, sampai sekelas pasti mendengarnya!." Jelas Lucy.

"Eh?." Tanpa sadar Gajeel sudah berada di depan bangku Levy dan menatapnya.

"Apa?."

Gajeel pun menggendong Levy di sebelah kanan pundaknya (Terserah reader membayangkannya seperti apa) secara tiba-tiba dan itu membuat Levy kaget, Gajeel membawa Levy keluar kelas. Teman sekelas hanya bingung melihat tingkah laku mereka berdua.

"Tu.. Turunkan aku! Apa maumu? Lepaskan!."

Gajeel menggendong Levy menuju ke sebuah taman sekolah dan meletakannya (Baca: Melemparkannya) ke atas bangku. "A.. Aduh! Gajeel, bisakah kau pelan-pelan? Jangan melemparku seperti itu, sakit tahu!." Ucap Levy dengan sedikit penekana pada setiap kalimatnya.

Karna Levy berisik, Gajeel membekap mulut Levy dengan tangannya "Diam atau kubunuh kau!" Lontar Gajeel yang cukup membuat Levy kaget.

"Kau! Kau tak seperti Jet! Jet itu udah keren, tak pantang menyerah, baik lagi!." Celoteh Levy lagi. Ternyata ancaman Gajeel sama sekali tak berpengaruh pada Levy.

"Kau memang aneh!" Seru Gajeel

"Kau jahat! Kau yang aneh! Kau baka! Tak memikirkan perasaan orang lain! Gajeel BODOH!" Teriak Levy.

'Apa yang kau pikirkan itu tak benar. Levy, sebenarnya aku…' Batin Gajeel.

"Kau memang berbeda dari orang yang aku suka!" Seu Levy dan itu membuat Gejeel penasaran.

"Memangnya siapa yang kau suka?." Tanya Gajeel.

"Dia Jet!"

"Siapa dia?"

"Dia tokoh anime!"

"Kau suka pada manusia palsu?"

"Apa maksudmu palsu? Dia itu asli dalam hatiku!" Gerutu Levy dan meninggalkan Gajeel pergi.

"Hei! Kau mau kemana?"

"Ke kelas!"

Levy P.O.V again

Huh -3- Gajeel, dia menganggap kalau Jet itu palsu! Padahal selama ini aku selalu menyukai Jet! Apa salahnya menyukai tokoh anime? Justru aku makin mengenali diri Jet dengan menonton animenya.

Bukan salahku kalau aku seorang otaku. Gajeel bukan seorang otaku, makanya dia tak mengerti perasaanku. Aku terus berjalan menuju ke kelas, tanpa kusadari aku tersandung sebuah batu. Mungkin karna aku sedang emosi, yang paling penting sekarang,,,

"Kya! Tolong aku!"

5detik kemudian baru kusadari, aku jatuh tapi kenapa tak terasa sakit? Aku pun membuka kelopak mataku dan melihat..

"Gajeel?" Ucapku kaget.

"Bagaimana? Tidak sakit bukan?"Ucapnya padaku.

Dia, dia menolongku? Dengan cara melingkarkan tangan kekarnya pada pinggangku. Baru kusadari… blush! Aku pingsan!

End Levy P.O.V

Saat Levy tersadar, ia telah berada di ruang UKS dan melihat Gajeel sedang menunggu di tempat duduk sambil membaca sebuah buku berjudul 'Cara Menjadi Bunga Besi' (Buku apa itu? -_-")

'Gajeel, apa dia yang membawaku kesini? Apa yang kupikirkan tentang Gajeel selama ini tidak benar? Apa sebenarnya Gejeel itu orang baik?' Levy berbatin ria di atas ranjang. Gajeel yang sedari tadi membaca buku menoleh sedikit dan menyadari kalau Levy sudah sadar.

"Kau sudah bangun?" Tanya Gajeel menutup bukunya dan menaruh ke dalam sakunya. (author: Muat tah?) Gajeel pun mendekati Levy dan melihat wajah Levy memerah seketika. Gajeel pun mendekatkan wajahnya pada wajah Levy dan…

"eh.. eh… Apa yang kau…" Perkataan Levy terputus karna tingkah laku Gajeel.

"Kau tidak deman, lalu kenapa mukamu merah ya?" Seru Gajeel yang menempelkan dahinya pada dahi Levy. "Sebenarnya kau kenapa Levy?" Tanya Gajeel. "Aku tak kenapa-kenapa" Ucap Levy memalingkan wajahnya.

"Sudah.. Makan dulu sana! #plak!" (Author: Bukan itu dialognya! Siapa sih yang nulis? Yang benar ini nih!)

"Sudah.. Kau tak perlu lagi kesal terhadapku,karna aku membawa ini!" Seru Gajeel menunjukkan sebuah..

"Kyaa! Koleksi kaset lama anime yang diperankan oleh Jet! Bagaimana kau mendapatkan ini?" Levy lompat dari kasur dan menyerbu kaset yang berada di tangan Gajeel.

"Bagaimana, kau senang?"

"Tentu! Ini kaset yang selalu kucari, tapi dulu saat aku mau membelinya,kaset itu sudah keburu habis. Lalu.. Bagaimana caramu mendapatkannya?" Tanya Levy lagi sambil memeluk kaset tersebut.

"Em.. Sebenarnya…"

FLASHBACK 'dalam hati Gajeel'

"Hei, kau anak kecil yang disana!"

"Me?" #sok Bahasa Inggris xD

"Dari mana kau mendapatkan kaset itu?" Tanya Gajeel pada seorang anak kecil yang memeluk sebuah kaset.

"Ini kutemukan di bangku taman" Jawabnya.

"Kalau begitu, serahkan kaset itu padaku!"

"Kenapa? Kan aku yang menemukan?"

"Serahkan padaku atau…." Ancam Gajeel memasang tampang seramnya.

"I.. Iya!" Anak itu menyerahkan kasetnya dan lari terbirit-birit meninggalkan tempat tersebut.

"Bagus! Akan kuberikan ini pada Levy. Tapi kalau dia sudah punya bagaimana ya? Yang penting aku sudah berusaha mendapatkannya!" (Author: Itu apanya yang berusaha? Dasar, beraninya jambret anak-anak!

Gajeel: #Mukul pala author pake bakiak

Author: Aw.. T,T

Simon: Rasakan itu!

Author: Hei, kenapa kau muncul disini? Kau akan muncul di fic Fairy Tailku yang berikutnya! Dengan pairing JelZra (Jellal & Erza) yang judulnya 'Kemanapun Kau Pergi, Aku Akan Selalu di Sisimu!' Wah~ Malah jadi promosi xD. Oh ya, kabar bagus! Author sudah menemukan cara membuat fic multi-chap! Perjuangan author selama ini tak sia-sia! T_T

Levy: Sudah! Lanjutkan ceritanya, aku pengen cepet-cepet happy ending nih!

Author: Kalau jadnya sad ending gimana?

Gajeel: Kau akan merasakan bunga besiku!

Author: Apa itu? #Pura-pura bego

Levy & Gajeel: #Timpuk Author pake lemari

Gajeel: Gomen sangat, authornya memang aneh! Sampai menghabiskan setengah halaman untuk A/N

Levy: Selamat membaca kisahku lagi^^)

FLASHBACK END

"Kau tak perlu tau dari mana aku mendapatkannya"

"Ngomong-ngomong sekarang jam berapa?" Tanya Levy dengan tatapan wajah berbunga-bunga.

"Jam.. 6 sore!" Jawab Gajeel santai.

'Apa? Sore sekali, hari ini aku bolos sekolah!"

"Tak masalah kali bolos seklah 1x!"

"Ya sudah! Aku pulang"

"Tunggu! Aku akan mengantarmu!"

"Makasih!"

"Hm.."

Diperjalanan pulang, Levy berjalan di depan sebagai komando petunjuk araj. Dalam pikiran Levy hanya dipenuhi dengan Jet, Jet.. Jet.. Sehingga tanpa ia sadari ia senyam-senyum sendiri. Gajeel yang berjalan di belakang Levy hanya menyilangkan kedua tangan di belakang kepalanya sambil melihat-lihat sekitar perjalanan menuju rumah Levy.

"Nah~ Sudah sampai! Mau mampir sebentar? Menurutku kau lapar karna kau menungguku seharian di UKS" Tawar Levy dan membuka pintu yang nantinya akan dilewati oleh mereka berdua.

"Tidak... aku tidak lapar" Ucap Gajeel menolak tawaran Levy.

Tiba-tiba...

KRUYUUK~~ #Suara apa tuh?

"Hihi!" Levy yang mendengar suara keroncongan perut Gajeel hanya tertawa kecil lalu mendorong tubuh Gajeel pelan kedalam rumahnya. "Sudah, ayo masuk! Akan kubuatkan makanan enak untukmu!" Seru Levy dan membiarkan Gajeel duduk di kursi ruang makan.

"Baiklah! Tunggu sebentar ya!" Seru Levy menggunakan celemek.

'M... Kira-kira masak apa ya untuk Gajeel? Sup besi? Habisnya hatinya keras seperti besi. Tapi kan dia manusia! Masa makan besi? Ya dusah, masak ini saja!' Batin Levy dan mempersiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk memasak.

"Hm..." Gajeel hanya sesekali menengok apa yang dikerjakan oleh Levy sembari kembali membaca buku yang tadi di UKS Gajeel baca.

"Ini.. lali ini.. setelah itu ini... lalu..." Ucap Levy pelan memasukkan bahan-bahan yang dibutuhkan.

15 menit kemudian terdengar suara geseran kursi. Levy pun menegok ke arah Gajeel "Kau mau kemana?" Serunya berhenti sejenak pada pekerjaannya.

"Mau pulang!" Sepertinya Gajeel sudah bosan menunggu terlalu lama. Gajeel pun melangkah keluar dan langsung ditahan oleh Levy.

"Tidak boleh! Aku sedang memasak untukmu!" Seru Levy dan membentangkan kedua tangannya didepan pintu dengan tujuan supaya Gajeel tidak pulang dulu. Gajeel tak menaggapi hal itu dan mendorong Levy pelan ke samping.

"Kau... KAU HARUS MAKAN!" Teriak Levy dan mengunci pintu keluar.

"Hei... Hei..."

"Kau jahat! Kan aku sudan memasak untukmu, tapi kamu malah mau pulang! Aku kan hanya ingin bals budi karna kamu sudah banyak menolongku hari ini. Apa itu salah?" Runruk Levy dan perlahan air matanya keluar lagi.

"Hei, kenapa nangis? Kamu tidak salah kok, maafkan aku!"

'Ha? Gajeel si beringas #ditabok minta maaf? Ini.. ini membuatku.. Sifatnya yang seperti ini membuatku.. Apa ya? ~o~a #gubrak' Batin Levy dan kembali ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaannya. Gajeel pun kembali duduk dan menunggu...

10 menit kemudian...

"Selesai! Silahkan dicoba Gajeel!" Gajeel pun mencoba masakan tersebut.

"Bagaimana rasanya?"

"Lumayan..."

"Baguslah kalau kau suka!" Ucap Levy tersenyum dan itu membuat Gajeel salah tingkah.

"Kubilang lumayan!" Ucap Gajeel sedikit berteriak.

Setelah selesai makan, Levy mengajak Gajeel untuk melihat koleksi komik dan kaset miliknya. "Ini... kaset anime Jet..." Ucap Levy menunjukkan tempan menyimpan kaset. Gajeel perkirakan 'Buset! 15 kaset!'

"Ini rak komik... Tentu tentang anime Jet juga!"

'hm.. 20 komik! Anak ini di otaknya Cuma Jet apa? Harusnya dia memilih mau kaset atau komik! Padahal ceritanya sama saja!. Memang anak ini...'

Levy sekarang mengajak Gajeel untuk meonton film anime. Awalnya Gajeel menolak,tapi akhirnya Gajeel pun ikut menonton juga bersama Levy.

Berberapa menit kemudian, Ayah dan ibu Levy sudah pulang dari pekerjaannya dan mencari-cari dimana keberadaan Levy.

"Levy dimana ya pa?"

"M... Jangan-jangan dia nonton anime lagi! Anak itu memang kebiasaan (_ _)"

"Ya sudah,, Kita cari dikamarnya saja pa!"

Akhirnya orang tua Levy mencari Levy di kamar Levy. Disana mereka melihat Levy sedang tersenyum bersama dnegan seorang laki-laki.

"Su.. SUAMI! o Levy, kau sudah punya suami?" Teriak ayah Levy.

"Kapan kalian jadian?" Teriak Ibu Levy yang tak kalah kerasnya.

Memang Ayah dan ibu Levy sifatnya seperti itu. Gajeel dan Levy hanya termenganga melihanya.

"Eh.. Eh.. EHHH?" Teriak Levy tak kalah kerasnya juga.

'Yare-yare' Batin Gajeel.

.

.

.

To Be Continue

Akhirnya chapter pertama selesai juga! Kabar bagus! Setelah dicoba-coba, author bisa juga akhirnya mengerti membuat fic multi-chap! Jadi... Nanti kagami di chapter selanjutnya ya!

Oh ya, author juga minta riview ya!

Pencet aja kotak di bawah tulisan ini^^

Kritik dan Saran diterima!

V

V

V

Sankyu!