haiii...ini fic Naruto ku yang ke 2, aku sangat berterima kasih atas respon yang sangat mengagetkan pada para reader yang mereview fic ku lucky for loving you, aku g nyangka bakal banyak yang suka..hehhehhee...pada dasarnya aku suka kisah yang tragis, atau yang horror dan mistery, cuma aku lebih suka kisah yang dimana tokohnya ada yang mati, hehehe...jadi terbuatlah lucky for loving you.
dan sekarang aku buat fic yang baru, semoga kalian suka yah, aku akan berusaha supaya fic ini sebagus lukcy for loving you, hehheee...thank you before..
descalaimer : Naruto bukan punyakuuuu...
"Ahahahahhaaa….Narutoooo tunggu akuuu." Teriak gadis kecil berambut pink yang sedang berlarian di padang rumput yang luas dan penuh dengan bunga-bunga indah. Tiba-tiba gadis kecil itu terjatuh dan menangis kesakitan.
"Huaaaaaaa." Ketika gadis kecil itu menangis, Naruto menghampirinya dan mengelus kepalanya.
"Heii..Sakura…jangan menangis, jadi anak perempuan itu harus kuat..ayo pegang tanganku." Kata Naruto yang masih berumur 6 tahun dan sakura 5 tahun.
"Ng…." kata Sakura yang sudah tersenyum.
Mereka berlarian sampai sore, rumah Naruto berada disamping kiri rumah Sakura, ketika mereka pulang, disamping kanan rumah Sakura yang kosong sudah ada yang menempati, keluarga yang baru pindah.
"Ha..Naruto..ada yang baru pindah..lihat.." kata Sakura menunjuk kearah rumah itu di kejauhan."Ayo kita kesanaa..siapa tahu ada anak seumuran dengan kita, jadi kita bisa dapat teman baruuu.." teriak Sakura sambil berlari.
"Ah..heii..tungguuu.." teriak Naruto yang tidak didengarkan oleh Sakura, Naruto pun adalah anak baru didaerah itu, dan anak yang satu-satunya mau berteman dengan dia adalah Sakura, karena Naruto anak yang nakal dan tidak bisa diam. Sakura mendekati keluarga itu dan melihat ada seorang anak seumuran dengan Naruto berambut Hitam sedang berbicara dengan kakaknya. Ketika Sakura ingin mendekatinya.
"Ah..haaaiiiii anak maniisss…apa kamu anak daerah sini?" kata seorang ibu yang cantik berambut panjang.
"Ah..iyaa..rumahku tepat berada disamping rumah anda..perkenalkan saya Sakura Haruno.." kata Sakura membungkuk.
"Waaahhh…anak manis yang sopan." Kata ibu itu.
"Heeiii Sakura…kamu itu semangat sekali siih.." kata Naruto yang ngos-ngosan.
"Ah… apa kamu teman Sakura?" tanya ibu itu.
"Iya, namaku Uzumaki Naruto." Kata Naruto menyengir dan dipukul kepalanya oleh sakura.
"Aw..sakitt..kamu kenapa sih." Kata Naruto.
"Kata ibuku, kalau memberi salam kepada orang yang lebih dewasa kita harus sopan, tidak boleh cengar-cengir seperti itu! Ulangi!" kata Sakura.
"Aaahh..baiklah..salam kenal aku Uzumaki Naruto." Kata Naruto yang sedikit membungkuk.
"Hihihihihi…kalian anak-anak yang lucuu..mari kuperkenalkan dengan anakku." Ajak ibu itu untuk masuk ke dalam.
"Sasukeee…Itachi…kenalkan, anak-anak ini tetangga kita yang baru." Kata ibu itu.
Sakura melihat Sasuke yang sedang memeluk foto seorang lelaki, dia memandang dengan tatapan dingin kepada Naruto dan Sakura.
"Hai..aku Itachi…" kata Itachi yang menghentikan perkataannya karena melihat Sakura memandang foto yang sedang dipeluk Sasuke.
"Ah..Itu ayah kami, baru saja meninggal 2 minggu yang lalu karena penyakit." Kata Itachi tersenyum pada Sakura.
Sakura yang kaget mendengar kata-kata meninggal langsung menangis.
"Huuuuaaaaaa…"
"Heii..kenapa kamu menangiis." Kata ibu itu sambil memeluk Sakura.
"Tidak tahu…karena sepertinya sedih sekali ditinggal oleh ayaaah..Sakura tidak mau ditinggal ayaaah..dan sepertinya…Sasuke itu sangat sedih…sampai-sampai dia tidak tersenyum padaku…huaaaaaaaaaaa" tangis Sakura.
"Bodooooh..jangan menangiiss… semua orang itu pasti akan meninggal." Kata Naruto
"Huuuu…tapi…tapi….sepertinya Sasuke sediih sekalii…" kata Sakura yang tetap menangis.
"Sakura…selain manis kamu juga anak yang baik…" kata ibu itu sambil memeluk Sakura." Kami memang sedih…apalagi Sasuke yang sangat dekat dengan ayahnya, tapi Sasuke tidak menangis sewaktu ayahnya meninggal, dia anak yang kuat, terima kasih yah sudah menangis untuk kami." Katanya dengan lembut.
Sakura langsung menghampiri Sasuke dan memegang tangannya.
"Sasuke itu menangis tante… dia menangis didalam sini." Kata Sakura menunjuk dadanya Sasuke. "Sasuke tenang saja, kalau Sasuke tidak mau menangis, biar Sakura yang menangis untukmu." Kata Sakura menggenggam tangan Sasuke.
"Aahh…kalau begitu, aku bagian yang menenangkan kalian." Kata Naruto.
Sasuke yang kaget karena Sakura mengucapkan isi hatinya tiba-tiba menangis, dan lama-lama mengencang, dan diikuti oleh tangisan Sakura.
"Huaaaaaaaaa…" tangis Sasuke.
Itachi dan Ibunya hanya tersenyum melihat tingkah anak-anak kecil yang sangat lucu, akhirnya Ibu Sasuke memeluk mereka bertiga. Sesudah Sasuke dan Sakura selesai menangis, mereka pergi ke taman belakang rumah Sasuke untuk bikin pesta selamat datang kecil-kecilan.
"Oh..jadi kamu sudah bisa bela diri sejak umur 3 tahun." Kata Naruto kagum. "Ajari aku..ajari akuu…"
"Ah..Sakura juga mauuuu." Kata Sakura.
"Tidak boleeh." Kata Sasuke.
"Haaa..kenapaaaa…" kata Sakura sedih.
"Karena kamu wanita,kata ayahku kita itu belajar bela diri untuk melindungi wanita, jadi kalau kamu belajar bela diri juga, nanti kita melindungi siapa." Kata Sasuke.
Ibu Sasuke dan Itachi yang sedang menyiapkan makanan tertawa melihat Sasuke yang akhirnya bisa akrab dengan anak seumuran dengannya, Sakura memang hebat. Itulah yang dipikir oleh ibu Sasuke.
"mereka polos sekali." Kata Itachi yang melihat Sasuke memberikan contoh gerakan bela diri kepada Naruto.
"Hihihi..yaaah…sangat polos…sepertinya Sasuke akan betah disini, dan…" kata Ibunya memandang Sakura. "sepertinya posisiku bagi Sasuke nanti akan tergeser."
"Hahahahaa….. bisa jadi." Kata Itachi.
3 tahun kemudian.
"Selamat ulang tahuun Sakuraaaa." Teriak Naruto dan Sasuke yang sudah memasuki kamar Sakura dan membawa hadiah.
"Waaahh..kalian membawa hadiah untuk Sakuraaaa…..Sakura senaaang sekalii…" kata Sakura memeluk mereka berdua.
"Ah..Sakura..kita rayakan di markas kita saja yuk." Ajak Sasuke.
"Iya…kami sudah menghiasnya…" kata Naruto.
"Ayooo…" kata Sakura yang semangat.
Markas mereka adalah pohon besar yang ada di padang rumput itu, Itachi membuatkan rumah pohon yang lumayan besar untuk mereka, hiasan itu pun sebagian besar Itachi yang melakukannya.
"Waahh..indah sekaliii…" kata Sakura yang melihat hiasan-hiasan dirumah pohon tersebut. "Siapa yang menghiasnya? Ah…sudah pasti kalian yaaah.."
Sasuke dan Naruto saling pandang menyengir pahit, mereka tidak mau Sakura tahu bahwa yang menghiasnya adalah Itachi.
"Ayo Sakura…tiup lilinnya dan sebutkan permintaanmu." Kata Sasuke yang memberikan kue kecil berlilin 8, karena Sakura berulang tahun yang ke-8.
"Hhhhmmmm….Aku ingin kita bersama selamanya sampai kita mati nanti." Kata Sakura tersenyum dan meniup lilinnya.
"Horeee…..kalau begitu, nanti kalau sudah besar aku akan menikahimu Sakura." Kata Sasuke dengan polos.
"Tidaaaak..aku yang akan menikahi Sakura." Bantah Naruto.
"Tidaaak..kamu tidak bisa melindungi Sakura, bela diri saja masih jagoan aku." Kata Sasuke.
"Tapi aku akan jadi hebat nanti, dan pasti aku akan keren, jadi aku yang pantas untuk Sakura." Kata Naruto.
"Kamu ngotot banget sih, Sakura lebih pantas denganku." Kata Sasuke.
Sakura terdiam mendengar debat antara Sasuke dan Naruto, dan menghentikan mereka.
"Aaahh..sudaaah…sudaaahh…kita menikah bertiga sajaaa…gimanaaa?" usul Sakura.
"Ah..ide baguus." Kata Naruto.
"Oh iyaa yaa..dengan begitu, kita bertiga juga bisa terus bersama." Kata Sasuke.
"Iya kaan..ayo kita berjanji." Kata Sakur memegang tangan Sasuke dan Naruto, lalu mereka mengucapkan kalimat dengan bersamaan.
"Kita akan terus bersama selamanya sampai mati nanti" kata mereka bertiga sambil memejamkan mata, lalu mereka membuka mata mereka dan tertawa.
"Ah..Sakura, buka kado dariku" kata Naruto.
"Baiklaah." Kata Sakura yang membuka kadonya, ketika Sakura membuka kadonya, isi kado tersebut adalah jepit rambut yang lucu.
"Waahh..terima kasih Naruto." Kata Sakura yang langsung memakainya.
Lalu Sakura membuka kado dari Sasuke, dan isi kadonya adalah 3 buah gelang yang sama.
"waahh…gelaaang…lucu sekalii..tapi kenapa ada 3 buah?" tanya Sakura.
"Itu untukmu, aku dan Naruto, kita harus terus memakainya yaah, bisa dilonggarkan juga kok." Kata Sasuke.
Akhirnya mereka bercanda ria di rumah pohon sampai sore.
"Ah…sudah sore, kita harus pulang." Kata Sakura.
"Iya, ibu pasti khawatir." Kata Sasuke.
Mereka turun dari rumah pohon memakai tangga yang sudah dibikin satu paket dengan rumahnya oleh Itachi. Ketika Sakura sampai dirumahnya.
"Aku pulaaaang." Sapa Sakura.
"Ah..sayaaang…selamat dataaang, bagaimana pestamu bersama Naruto dan Sasuke?" tanya Ibu Sakura dengan lembut.
"Asiiik buu..mereka menghias rumah pohon kami dengan sangat indaaaah sekali, mereka juga memberikan hadiah untukku." Kata Sakura menunjukkan jepit rambut dan gelang dari mereka berdua.
"Ooohh…begitu…baguslaaah.." kata Ibunya tersenyum sedih.
"Kenapa bu? Sepertinya ibu…." Sakura tidak melanjutkan kata-katanya karena melihat rumahnya sudah sangat rapih dan kardus dimana-mana.
"Ibu..kenapa semua barang-barang rumah tidak ada? Kenapa banyak kardus bu?" tanya Sakura bingung.
"Sakura…" kali ini ayahnya yang berbicara. "ayah dipindahkan tugas keluar negri…jadi kita semua harus pindah dari sini."
Sakura mulai mengerti maksud dari kardus-kardus tersebut.
"Ah..luar negri itu dimana? Berapa lama kita disana? Boleh tidak aku mengajak Sasuke dan Naruto." Kata Sakura.
"Tidak bisa sayang, mereka mempunyai keluarga sendiri, kita akan pindah ke tempat yang sangat jauh, kita menyebrangi lautan." Jelas sang ayah.
"Tidak mau!" kata Sakura membentak. "Aku tidak mau pergi ke tempat yang tidak ada Sasuke dan Narutonya..pokoknya aku tidak mau!" kata Sakura yang mulai menangis.
"Sakura, tolong mengertilah, kami tidak ada pilihan lain, tidak mungkin ayah meninggalkan kamu berdua dengan ibu saja disana." Kata sang ayah.
"Tidaaaak…pokoknya aku tidaak mauuuu!" kata Sakura berteriak dan lari dari rumah, sang ibu mengejarnya dan berteriak didepan rumah sangat kecang, karena Sakura berlari sangat kencang.
"SAKURAAAAAA!" teriak ibunya yang membuat Naruto dan Sasuke mendengarnya dan keluar dari rumah mereka bersama ibu mereka masing-masing.
"Ah..Nadeshiko..ada apa?" tanya Kushina ibu Naruto.
"Ah..Sakura..dia lari karena…dia sangat kaget dan tidak menerima berita kepindahan kami." Kata Nadeshiko.
"Sakura lari? Kemanaaaa?" tanya Sasuke dan Naruto bersamaan.
"Tidak tahu, tadi dia lari kearah sana." Tanpa berpikir panjang Naruto dan Sasuke berlari kearah yang Nadeshiko tunjuk.
"Ah..Narutoooo…habiskan makananmu duluuu…" teriak Kushina.
"ini lebih penting buuu…" jawab Naruto sambil lari.
"Tenang saja, kalau yang turun tangan Sasuke dan Naruto, Sakura pasti mau menurut." Kata Mikoto ibunya Sasuke.
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Kushina.
"Hubungan mereka bertiga lebih dari sekedar sahabat..aku bisa merasakannya.." kata Mikoto tersenyum.
Sasuke dan Naruto berlari kearah yang sama karena mereka mempunyai pikiran yang sama bahwa Sakura pasti pergi ke rumah pohon mereka, sesampainya disana, benar saja, Sakura sedang menangis sendirian di pojokan rumah pohon.
"Kamu ini kalau menangis pasti sendirian." Kata Sasuke.
"Padahal kalau kita menangis, kamu selalu ada disamping kita." Sambung Naruto.
"Huuu..Huuuuuu…..aku tidak mau keluar negriiii….. aku tidak mau berpisah dari kaliaaan…" kata Sakura yang menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Kalau begitu tinggal saja dirumahku atau dirumah Sasuke." Kata Naruto.
"Bodoh..tidak semudah itu, sudah pasti Sakura harus ikut dengan orang tuanya." Kata Sasuke.
"Huuu…Huuu..Luar negri itu..kita terpisah oleh lautan…sangat jauuuh sekalii…dan aku tidak tahu akan kembali kesini atau tidak." Sakura makin menangis.
Sasuke dan Naruto tidak tega melihat Sakura menangis, akhirnya mereka berdua memeluk Sakura.
"Kirim surat pada kami yah." Kata Sasuke sambil memeluk.
"Kami pasti akan mengirim surat padamu juga." Kata Naruto yang juga memeluknya.
"Jangan akrab dengan cowok lain disana." Kata Sasuke.
"berteman yang banyak dengan wanita." Kata Naruto.
"Makan yang benar, jangan sampai sakit." Kata Sasuke yang mulai menangis.
"Kalau dimusim salju, jangan lupa memakai jaket kalau keluar." Kata Naruto yang juga mulai menangis.
Sakura yang merasa hangat karena dipeluk Naruto dan Sasuke tambah menangis dan membalas pelukan mereka, mereka menangis sampai beberapa jam bersama-sama. Sampai pada akhirnya Sasuke dan Naruto berhasil membujuk Sakura untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, Sakura yang ditengah-tengah antara Sasuke dan Naruto bergandengan tangan, sesampainya dirumah, ibu-ibu mereka masih diluar menunggu kepulangan mereka, ketika melihat anak-anak mereka dari kejauhan.
"Apa kubilang, mereka berdua pasti bisa mengatasinya." Kata Mikoto tersnyum.
Kushina dan Nadeshiko tersenyum melihat keakraban mereka, Nadeshiko sendiri tidak tega memisahkan mereka, tapi apa boleh buat, karena suaminya ditugaskan diluar, jadi mereka harus ikut.
"Ibu..maafkan aku.." kata Sakura yang tangannya masih menggenggam tangan Naruto dan Sasuke.
"Iya…maafkan ayah dan ibu juga yah, karena terpaksa memisahkan kalian." Kata Nadeshiko. "Tapi aku janji, sebisa mungkin pasti kita akan kembali kesini."
"Janji yaa tanteee…" kata Sasuke dan Naruto.
"Iya..aku janji…makanya, selama berpisah, kalian jadi anak yang baik yah, patuh pada orang tua kalian." Kata Nadeshiko.
"Iyaaaaa….kami janji akan menurut pada orang tua kami..asal tante janji Sakura pasti kembali kesini." Kata Sasuke dan Naruto.
"Iyaaa…tante pasti menepati janji tante, sekarang sudah malam, kalian istirahat saja, terima kasih yah sudah membawa Sakura pulang." Kata Nadeshiko.
Merekapun kembali kerumah masing-masing, pagi harinya, keberangkatan Sakura diantar dengan Sasuke dan Naruto.
"Selalu pakai gelangnya yah." Kata Sasuke menunjukkan lengannya yang memakai gelang.
"Iya." Kata Sakura yang juga menunjukan gelangnya.
"Sakura..sudah waktunya berangkat." Kata sang ibu.
"Iya, sebentar bu.." kata Sakura."Ini..aku membuatnya tadi malam, disimpan yah, dan ini.." kata Sakura memberikan masing-masing 2 benda pada Sasuke dan Naruto, benda itu adalah gambar mereka bertiga yang sedang tertawa bersama dan liontin yang dalamnya ada foto mereka bertiga yang sedang tertawa polos.
"Saat aku kembali, tunjukan benda ini sebagai bukti bahwa itu adalah kalian." Kata Sakura.
"Hihihihi…tanpa ini pun aku pasti akan mengenalimu." Kata Sasuke.
"Sakuraaa.." panggil ibunya dengan lembut. Sakura mulai menangis lagi.
"Huuuu huuu huhuuuu…selamat ting.." sebelum menyelesaikan kalimat itu, Sasuke dan Naruto menyelaknya.
"Sampai Jumpa lagi." Kata Sasuke dan Naruto sambil menyium pipi Sakura.
Sakura tersenyum. "Ng..Sampai Jumpa lagiii." Kata Sakura yang berlari memasuki mobil mereka.
Ketika mobil berjalan, Sakura mengeluarkan kepalanya dan melambaikan tangannya pada Sasuke dan Naruto. mereka yang sudah saling menyayangi terpisah selama 8 tahun, 8 tahun yang mereka tidak sadari bahwa perasaan mereka bukanlah sekedar sayang terhadap teman kecil, tapi juga tumbuh perasaan cinta pada tiap masing masing perasaan. Kecuali Sakura yang tidak menyadarinya, Naruto dan Sasuke sudah menyadari perasaan mereka masing-masing dari kecil. Hingga mereka yang sekarang sudah berumur 17 tahun dan masuk SMA.
ini baru pertama kalinya aku bikin kisah masa kecil... kisah masa kecil ini aku ambil dari kisah nyata waktu aku kecil...heheheee..tapi untuk selanjutnya itu semua full of fiction...
heheheee...
terima kasih yah udah ngebaca fic ku...mmmuuaaaahhh! ^o^
