Naruto © Masashi Kishimoto. At A Glance copyright © clearpearll 2017.
[ minato/kushina ]
canon. romace. family.
.
.
.
;"Ada kalanya perang terjadi karena satu kalimat, dan ada kalanya pula cinta tertanam karena pandangan sekilas."
Minato kagum pada gadis itu. Yang identik dengan warna merah.
"Namaku Uzumaki Kushina! Aku ingin menjadi hokage wanita pertama di Desa Konoha ini!"
Mungkin sejak kalimat itu keluar dari bibir Kushina. Sehingga, Minato berbagi mimpi dengannya. "Aku juga ingin menjadi hokage selanjutnya."
Kushina diremehkan oleh yang lain—(kecuali Minato). Sama seperti Kushina meremehkan pemuda pirang itu.
Masa-masa itu belumlah satu dekade dari kelahiran Kushina. Sifat kenakan sangatlah mengental di sekitar.
Kushina dicemooh. "Kau seperti tomat!", "Padahal kau kan bukan orang sini. Memangnya bisa menjadi hokage?" Kushina, membenci rambutnya.
Minato tertawa dengan bantahan Kushina. Sialnya, tawa girangnya itu ditangkap Kushina. Sialnya.
Kejadian yang serupa juga terjadi. Ketika hal lumrah terjadi; Balas dendam menggunakan kekuatan yang lebih besar. Salah satu murid laki-laki yang dihajar Kushina tempo hari membawa kakak genin.
Rambut merah ditarik hingga terlepas dari akar. Tak apa seperti itu, Kushina membenci rambutnya. Tapi sakitnya tarikan itu yang dideritanya. Cacian menambah kesengsaraan gadis itu.
Kakak beradik tersebut berlalu. Kushina yang bersimpuh di atas tanah menahan rasa sakit. Dia melihat Minato di atas pohon. Dan segera menghujam dengan perkataan sepihak. "Hei! Kau mungkin sependapat dengan orang itu bukan? Makanya kau tidak menolongku?!"
Pemuda itu tertegun di atas pohon musim semi. "Tidak … aku tidak…."
Masa bodoh bagi Kushina! Ia langsung berlari.
Tapi beroposit dengan malam itu. Dimana purnama ada di puncaknya, dan Minato membawa Kushina di tengah-tengah.
"... Kau juga memiliki rambut yang indah, Kushina."
Cukup sekalimat itu dengan memandang Minato, Kushina terpukau. Baru kali itu ia merasa berharga, ada seseorang yang kagum dengan apa yang dimilikinya. Kushina mulai menyukai rambut merahnya yang bagaikan benang takdir. Yang melingkari pula kelingking Minato. Rambut yang disukai Minato.
Baru tadi pagi Minato bersama timnya pergi berperang. Kini warna oranye memanjang di langit senja. Si Merah Habbanero sudah merindukan Si Kilat Kuning. Mereka sama-sama merindukan untuk melihat senja dengan gambaran Si Oranye Hokage Konoha.
Kushina mengehembuskan napas, tersenyum simpul. Ada kalanya perang terjadi karena satu kalimat, dan ada kalanya pula cinta tertanam karena pandangan sekilas.
Fin.
Guess who's quote above belongs?
