Di siang hari yang sangat panas pada tanggal 15 agustus di markas Mekakushidan, ada dua orang yang terlihat sangat aneh baru-baru ini.
"Kido-nee, Kano-nii kenapa ?" tanya Hibiya berbisik kepada Kido setelah menatap Kano yang tengah terduduk lemas di sofa.
"mana ku tahu." Jawabnya dengan nada aneh dan curiga. Kemudian muncullah sesosok cowok remaja dengan jaket merah memasuki ruangan itu.
"halo semuanya…" ujar Shintaro.
"selamat datang, Onii-chan !" sambut Momo begitu keluar dari dapur bersama Mary.
"tumben sekali, Shintaro… dan juga… kenapa Ene-san tidak menyahut seperti biasanya ?" tanya Seto yang mendekati Shintaro setelah memberikan beberapa negima kepada Konoha.
"justru itu yang kutakutkan… tidak biasanya Ene tidak mengajakku ke Mekakushidan dan memilih berdiam." Jelas Shintaro.
"O-Onii-chan… sebenarnya suasana apa yang sedang terjadi disini ?" tanya Momo mulai merasa aneh.
"masalah besar ini… Kano tidak bergeming, begitu juga dengan Ene. Sebenarnya ada apa di sini sih ?" tanya Kido seraya memijat dahinya.
"Kano-nii, kau baik-baik saja ?" tanya Hibiya yang menatap dengan cermat laki-laki yang lebih tua darinya itu.
"…" Kano hanya terdiam seribu kata. Ia menundukkan kepalanya dengan pandangan yang tertuju kepada sesuatu yang tidak diketahui.
"Ene-chan, Daijoube ?" tanya Momo mengambil paksa Handphone Shintaro dan menatap layar yang disana terdapat gadis cyber yang sedang terdiam.
"a-ada masalah ?" Mary mulai angkat bicara memecahkan keheningan.
"tenang saja, Mary-chan. Aku yakin mereka baik-baik saja." Ujar Seto membuat tenang Mary. Kemudian suasana kembali sesunyi kuburan. Tidak ada yang berani angkat bicara di dalam ruangan itu. kemudian Kano bangkit dari duduknya dengan wajah masih tertunduk.
"aku… mau menghirup udara segar…" jelas Kano kemudian berjalan pergi menuju pintu keluar.
"ah, Kano-san." Panggil Shintaro kepada Kano.
"ehm ?" Kano menoleh kearah Sintaro yang mengarahkan Handphone-nya kepada Kano.
"bawa dia sekalian. Aku tidak ingin ia bersikap aneh dan berubah menjadi virus yang lebih berbahaya." Jelas Sintaro dan Kano pun mengambil Handphone Shintaro yang terdapat Ene disana kemudian pergi keluar ruangan itu.
"Kido-chan, menurutmu apa yang terjadi kepada mereka berdua ?" tanya Momo.
"entahlah… aku tidak perduli, mungkin mereka hanya memerlukan ketenangan sejenak." Jelas Kido asal.
"apakah mereka akan benar baik-baik saja ?" tanya Mary.
"Danchou, apakah baik-baik saja jika membiarkan mereka seperti itu ?" tanya Seto.
"ayolah, jangan tanya aku. Aku bukan seorang yang bisa membaca perasaan orang." Balas Kido.
"tapi, bagaimana jika terjadi sesuatu diantara Ene-nee dan Kano-nii ?" tanya Hibiya yang berdiri di antara Momo dan Kido. Kemudian Momo meremas pipi Hibiya.
"anak kecil dibawah umur belum boleh bicara tentang 'begituan'…" ujar Momo kesal.
"Sakit… Sakiit !" pekik Hibiya.
"untuk sementara biarkan saja mereka." Jelas Kido. Belum sempat Kido meyakinkan mereka semua, Momo sudah mengambil gelas dan menempelkannya ke pintu kemudian menguping.
"momo…" Shintaro melakukan Death Glare andalannya kepada Momo, tetapi Momo hanya mengabaikannya.
Hening… bahkan suara serangga musim panas dan mobil yang berlalu lalang di kejauhan bisa terdengar dengan mudah di keheningan yang menyelimuti tempat itu. Kano terdiam bersama Handphone Shintaro disampingnya. Memandang pemandangan yang bisa dianggap 'membosankan' untuk dilihat. Kemudian Kano melirik Handphone Shintaro yang disana terdapat Ene.
"jadi… apa masalahmu ?" tanya Kano. Ene masih terdiam selama beberapa saat sampai pada akhirnya ia angkat bicara.
"entahlah, bagaimana denganmu ?" tanya Ene.
"aku merasa bosan…" ujarnya.
"begitu juga denganku…" lanjut Ene dengan tampang malas.
"apa yang membuatmu merasa bosan ?" tanya Kano sambil melirik Ene dengan tampang sangaaat bosan.
"kau duluan." Jawab Ene singkat.
"yah…" Kano memberi jeda dan kemudian memandang kota yang berada tepat dihadapannya itu. "aku bosan kepada kehidupan ini, sungguh… terlalu bosan sampai seperti mengulangi waktu yang sama berulang-ulang." Jelasnya.
"hn… sama… tetapi sepertinya kau lebih beruntung." Ucap Ene tidak sedikit pun menatap Kano.
"beruntung ?" kemudian Kano melirik Ene penuh tanya.
"kau bayangkan saja… berada selalu ditempat yang sama dan berbicara dengan orang yang membosankan setiap harinya…" jelas Ene. Spontan yang menguping –termasuk Shintaro yang tertarik ikut menguping (dikarenakan takut Ene membocorkan rahasianya)- terkejut dan menatap sang master, Shintaro, yang jadi topik pembicaraan Ene. Kano terkekeh.
"aku mungkin sudah akan mati, hahaha…" ujarnya tertawa pelan. Dan Shintaro yang mendengarnya hanya kecewa dan merasakan malu. Ene tersenyum samar. "ada apa ?" tanya Kano kembali menatap Ene.
"tidak… aku hanya menghitung waktu." Jelas Ene.
"untuk apa ? ada waktu yang kau lewatkan ?" tanya Kano.
"sudah sangat lama… mungkin satu atau dua tahun…" Ene berucap dengan nada pelan yang mungkin sudah akan membuat orang penasaran bercampur sedih.
"memangnya ada apa ?" tanya Kano.
"sejak kejadian 'kiamat' itu… kupikir semuanya sudah terlewatkan…. Aku bingung harus merasa bersyukur atau malah kecewa." Jelas Ene kemudian menatap Kano penuh makna.
"kau mau menceritakannya ?" tanya Kano.
"euhm… mungkin tidak untuk sekarang !" jawabnya riang dan keadaan pun berubah 90 derajat ke kiri dan ke kanan [?].
"yah, setiap orang itu kan punya masalah masing-masing !" sahut Kano merenggangkan tubuhnya.
"hei, apakah kau lelah, kano-san ?" tanya Ene.
"sangaat… aku sudah beberapa jam ini tidak tersenyum dan hanya murung… rasanya cukup capek ! Argh ! aku tidak mau melakukannya lagi !" ujar Kano.
"aku juga !" sahut balik Ene. " sangat lelah ! yak, sebenarnya aku sih tidak bisa merasakan pegal, hanya merasakan lelah hati saja." Jelas Ene.
"Ene, kau kan sebuah program… kau punya hati ?" tanya Kano.
"Kau jahat ! begini-begini dulu aku itu Manu-AARGH ! LUPAKAN !" Ene cepat meralat kata-katanya yang terpeleset.
"hahaha ! iya, iya. Meski pun Ene-san program, tetapi aku tetap menganggapmu gadis manusia pada umumnya…" jelas Kano menatap Ene dengan senyuman terbaiknya. Begitu juga dengan Ene. " dan aku ingin agar yang dibalik pintu itu tidak menguping !" ujar Kano sambil menunjuk kearah pintu di belakangnya yanga adalah ruang Mekakushidan. Kemudian dengan dadakan, pintu itu terbuka dan orang-orang yang menguping –kecuali Konoha karena sedang asyik sendiri makan negima- terjatuh menyebur keluar. Ene terkekeh menatap masternya yang terjatuh dan di timpa oleh Kido.
"Dasar, Hentai Master… Hikkikomori Master… jangan sebut aku 'akan berubah menjadi virus berbahaya' dong !" bentak dan ejek gadis cyber itu yang kini sedang berada di tangan Kano sedang memarahi Shintaro.
"dasar virus sialan…" gumam Shintaro yang tertindih oleh Mary dan Kido. Dan kini yang terselamatkan dari jatuhan itu adalah Kano, Ene, Konoha, dan Seto -yang menguping paling belakang sehingga tidak ikut terjatuh-.
"Kido, kau sangat lucu saat terjatuh." Ujar Kano sambil tertawa geli.
"Omae… setelah berani membuat khawatir kau juga berani mengejek !?" Kido memberikan Death Glare-nya kepada Kano. Tetapi Kano hanya acuh tak acuh.
"untunglah Ene-chan tidak di apa-apakan oleh Kano-san." Ujar Momo menghela nafas panjang.
"jangan perlakukan aku seperti orang tidak baik, dong, Momo-chan…" gerutu Kano. Sementara itu seto mencoba membangunkan Mary yang pingsan menindih Kido. Dan semua kembali ceria seperti manakala sebelumnya.
"Ene-chan…" panggil Kano.
"hem…?" Ene menoleh kepada Kano.
"lain kali, maukah kau ceritakan tentang soal 'itu' lain waktu ?" tanya Kano.
"ya… boleh saja…" jawab Ene singkat sekaligus tersenyum puas. Jika Ene dan Kano menjadi satu tim, mereka bisa dibilang menjadi orang –teriseng- paling kompak di dunia.
[ Gomenasai karena aku tidak bisa mengatakan bahwa sebelumnya aku adalah manusia… dan aku juga tidak bisa mengatakan kepada Konoha maupun Shintaro tentang diriku yang sebenarnya… mungkin suatu saat nanti akan kuberi tahu… ] Ex. Ene
~ Owari ~
Arigato Gozaimasu, Minna-san. karena sudah mau membaca cerita ini :)
jujur, ide ini muncul saat aku melihat cuplikan Video Decieve Actor.
lagu itu adalah lagu campuran Yobanashi Decieve dan Headphone Actor.
saat pertama kali mendengar lagu itu, aku merasa jatuh cinta [?] (dengan lagu ?)
lagunya enak dan bikin bersemangat meski aku akui ada beberapa ketidak kesamaan di video itu.
yah, aku melihatnya di You Tube. kalian juga bisa melihatnya.
sekian. Please Review [ if you want to review ] #di keroyok anggota Mekakushidan
