Hello is a Delay Goodbye

presented by R.y.u.u

Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi

Warning!

MxM, AkaKi, semi-AU, geminto fic, drabble

Fic dapat dibaca dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas.

v

v

v

Begitu sadar, aku terbangun dari tidurku yang terasa sangat panjang. Kesadaranku perlahan terkumpul, seiring bertambahnya intensitas cahaya yang menerobos masuk dari celah fentilasi udara. Sudah berapa lama aku tertidur?

Perasaanku diliputi kebingungan tatkala kuperhatikan sekeliling dan bangku panjang yang terlihat kesepian di pinggir lapangan gym ini.

Dan tanpa kutahu bagaimana, kakiku telah melangkah begitu saja membawaku ke suatu tempat yang familiar. Tempat itu tak banyak berubah. Masih sama seperti terakhir kali kutinggalkan. Aku ingat, di sana, kami biasa bertemu. Selalu bertemu meski tak pernah terucap kata yakusoku.

Aku selalu tahu, hari akan berlalu begitu cepat tanpa memberiku kesempatan untuk mengatakannya. Aku mencintaimu… Maaf…

"Hm?"

"Akashicchi…"

"Ryouta?"

Aku tak tahu, sejak kapan hidupku terasa begitu bahagia hanya dengan bertatap muka dengannya. Oh, kau pasti berpikir aku sedang bercanda. Tapi, tidak. Aku serius.

"Oi, lihat. Tampangmu kacau sekali," ia berkata. Buru-buru kurapikan rambutku. Pemuda bersurai merah itu tersenyum. Mendekat dan mengacak surai maduku. Kurasakan pipiku menghangat.

Aku terdiam sejenak. Jika memutar ulang bagian terbaik yang kumiliki dalam kenanganku bersamanya, sebagian besar adalah ketika aku melihatnya tersenyum. Sesederhana itu. Entah sejak kapan, hariku terasa sempurna jika kulalui dengan melihatnya tertawa. Kau tahu, ia jarang sekali melakukan itu.

DUK― Hantaman ringan yang tiba-tiba itu benar-benar mengagetkanku. Kesadaranku kembali pada detik setelah mendaratnya bola oranye itu tepat di kepalaku, disusul suara kikikan dari seberang sana. "Akashichiii!" Aku berteriak kesal sambil mengusap dahi. "Mou…jidatku bukan ring tahu!" Ia masih terkikik, semakin terpingkal malah. Kulihat mukanya sampai memerah dan matanya berair.

"One on one lagi?" Ia membingkai mata dwi warna itu dengan alis yang terangkat.

"Ayo!" Aku berseru kegirangan.

Bola sudah ditangan, aku melesat ke tengah lapangan outdoor. Kupastikan kakiku melakukan tolakan pada saat yang tepat untuk melakukan lay up, lalu kubiarkan bola itu menjebol ring dengan pasti.

Akashicchi berlari di belakangku, mengejar. "Hei! Kau mencuri start!" Aku tertawa mendengar protes darinya.

Aku selalu berharap, moment seperti ini akan terulang setiap hari sepanjang hidupku. Sejak aku membuka mata, melihat matahari merangkak naik hingga tak berdaya membiarkannya tergelincir di belahan yang lain.

Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi

Hello is a Delay Goodbye

R.y.u.u present