Attack on Titan belongs to Hajime Isayama.
I do not own anything. This is just a non-profit fanfiction.
.
.
.
Butir hujan menghempas tanah
Di luar jendela basah, tersapu jari kering di dalam
Manik tajam menatap satu arah
Namun, siluet tak jua memadat di ujung jalan temaram
Butir hujan menghempas tanah
Bahu merosot mengeluh dipermainkan waktu
Butir hujan menghempas tanah
Seperti kekosongan menghempas penantian lelaki berwajah kaku
Sahabat wanitanya pernah memberi titah,
"Keluarlah! Cari bahagiamu!"
Namun, lelaki berwajah kaku hanya mendesah
Ia ingin, sekali lagi, percaya pada waktu
Butir hujan menghempas tanah
Di luar rumah megah berjendela kaca, di dalam ruang kosong hampa suara
Manik tajam menatap pigura merah
Namun, potret pemuda manis tak jua bersuara
Butir hujan menghempas tanah
Bibir melengkung menolak gravitasi
Butir hujan menghempas tanah
Seperti sunyi menghempas panggilan hati
Sahabat laki-lakinya pernah memberi titah,
"Bangun! Dia tak akan kembali!"
Namun, lelaki berwajah kaku hanya mendesah
Ia ingin, sekali lagi, percaya pada suara hati
Butir hujan menghempas tanah
Di luar wajah kaku, di dalam hancur tersapu badai
Manik tajam menatap manik zamrud yang basah
Namun, jari kering tak jua menyapu aliran di atas pipi
Butir hujan menghempas tanah
Kaki terpaku di lantai kayu
Butir hujan mengbempas tanah
Seperti penolakan menghempas maaf di ujung lidah kelu
Pemuda manisnya pernah memberi titah,
"Berhenti! Aku tak butuh maafmu!"
Lelaki berwajah kaku bahkan tak mampu mendesah
Ia ingin, sekali lagi, merengkuh tubuh yang menghilang di balik pintu
Butir hujan menghempas tanah
Di luar, tetangga berbisik menyebut nama Levi Ackerman
Manik tajam menolak menatap tanda tanya di wajah
Namun, tetangga masih berbisik menyebut nama Levi Akcerman
Butir hujan menghempas tanah
Empat musim berlalu
Butir hujan menghempas tanah
Seperti dingin menghempas tubuh kaku
Sahabat wanitanya tak lelah memberi titah,
"Lihat sekelilingmu, Levi! Banyak yang ingin menjadi pendampingmu!"
Namun, Levi Akcerman masih mendesah
Ia ingin, sekali lagi, percaya pada pemuda bermata hijau
Butir hujan menghempas tanah
Di dalam, Levi Ackerman meratap seorang diri
Manik tajam, setiap pagi, menatap bantal berwarna putih
Namun, pemuda bersurai gelap tak jua berada di sisi
Butir hujan menghempas tanah
Empat musim berlalu
Butir hujan menghempas tanah
Seperti rindu menghempas lelaki berwajah kaku
Sahabat laki-lakinya tak lelah memberi titah,
"Sadarlah, Levi! Atau kuseret kau sampai di depan pintu!"
Namun, Levi Ackerman masih mendesah
Ia ingin, sekali lagi, percaya bahwa pemuda manisnya juga merindu
Butir hujan menghempas tanah
Di luar dan di dalam, Levi Akckerman selalu menanti
Manik tajam menatap jalan yang basah
Namun, pemuda manisnya belum kembali
Butir hujan menghempas tanah
Empat musim berlalu
Butir hujan menghempas tanah
Seperti ketidakpastian yang menghempas senyum kaku
Pemuda manisnya pernah memberi titah,
"Jangan berbohong, Levi! Aku tahu kau tidak pernah mencintaiku!"
Levi Ackerman bahkan tak mampu mendesah
Ia ingin, sekali lagi, meraih tubuh yang menghilang di balik pintu
Butir hujan menghempas tanah
Di luar lelaki tegar, lelaki rapuh di dalam
Manik tajam tak pernah redup dan lelah
Namun, kekasih tak jua kembali menyusuri jalan temaram
Butir hujan menghempas tanah
Dua, tiga kali, empat musim berlalu
Butir hujan menghempas tanah
Seperti pintu menghempas bisikan maaf dari bibir kaku
Levi Ackerman pernah memberi titah,
"Jangan pernah mencoba menciumku dengan mulut kotormu."
Levi Ackerman ingat Eren Jaegar bahkan tidak bisa mendesah
Ia ingin, sekali lagi, merasakan bibir lembut di atas bibir yang kaku
Butir hujan menghempas tanah
Levi Akcerman akan menanti tanpa lelah
Butir hujan menghempas tanah
Levi Ackerman tak akan berpindah
Fin.
.
.
.
Butir hujan menghempas tanah
Tolong jangan bunuh aku
Butir hujan menghempas tanah
Aku tahu kalian lelah dengan empat kata itu
OTL not really sure ini masih bisa dihubungkan dengan the man who cant be moved atau tidak. yang pasti bedanya adalah, di sini levi semacam membuat kesalahan dan eren pun pergi. jadi gagal move on-nya selain karena memang masih cinta juga karena levi menyesal nggak ngotot dan minta maaf detik itu juga. he knows he should've treated eren better, seperti itu. Also, dont let me start about the title orz
Anyway, thanks for reading, and if you have any thoughts about the story, please press the review button below!
Regards,
Haru
